"Kau-- lagi-lagi, lagi-lagi! Kau mengabaikanku!" Hembusan nafas pangeran suci iblis keluar masuk dengan cepat, dia sangat kesal. Namun merasa penasaran, rencana apa yang akan Zhou Ning lakukan.Kesadaran Zhou Ning pun kembali pada tubuhnya. Ketika membuka matanya lagi, dia mengatakan, "reruntuhan iblis kuno," ucapnya seraya melesat dengan sangat cepat, meninggalkan sebercak cahaya pada tempatnya melesat."Ranah Grandmaster memang hebat, kecepatanku menjadi 10 kali lebih cepat dari sebelumnya," Zhou Ning merasa takjub saat terbang di udara. Di melalui satu kota dengan mudahnya.Zhou Ning terbang ke arah reruntuhan iblis kuno yang berada di tanah asing, beribu-ribu mil jauhnya dari tempatnya sekarang. Tapi itu dapat dia tempuh dalam waktu yang singkat saja.Tanah asing, tempat di mana jejak-jejak pertempuran kuno berserakan. Penuh dengan hawa yang menakutkan, penuh dengan monster dan bahaya di dalamnya. Seseorang di ranah raja, bahkan ranah kaisar sekalipun bisa saja mati di dalamnya.'
Pangeran suci Iblis menunggu jawaban Zhou Ning yang terlihat ragu untuk mengatakannya.Melihat keraguan itu, pangeran suci Iblis segera menjelaskan, "Aku tidak ada niat jahat, aku hanya ingin tahu.""Sungguh?""Ya! Kau ini selalu saja mencurigaiku.""Baiklah, aku akan mengatakannya, itu adalah kemampuan domain angin.""Apa domain angin!""Kenapa? Kau sedikit terkejut?" Mata Zhou Ning melirik, raut wajahnya mempertanyakan maksud pangeran suci iblis.'Ada apa dengannya, dari tadi terus saja bertanya,' pikir Zhou Ning penasaran."Bisakah kau katakan padaku, berapa besar domain ini?" Pangeran suci iblis segera bertanya, ingin tahu seberapa kuatnya kekuatan domain yang Xiao Bai miliki. Jika Zhou Ning tahu jalan yang benar melalui tanah asing itu, berarti domain angin miliknya sangatlah luas.Zhou Ning sedikit melirik lalu melanjutkan, "sekarang masih seperempat dari benua."Mendengar itu, pangeran suci iblis terdiam. Dia tak menyangka kalau kemampuan pertama Xiao Bai akan semengerikan itu,
Zhou Ning masih memegangi rambat itu, dengan erat. "Menyerahlah dan jadi budakku!" Tegasnya tanpa basa basi. Aliran spirutal dan iblis miliknya mengalir ke dalam tanaman rambat di tangannya sekarang.Aliran energi miliknya itu dengan cepat mengarah pada Ratu Velica, menghantamnya dengan kuat."Akh!" Rintih Ratu Velica kesakitan, tubuhnya tak sanggup lagi untuk berdiri, hantaman kuat aliran spiritual dan Iblis membuatnya terluka parah. Darah hijau mengalir di bibirnya.'Energi macam apa ini? Serangannya begitu kuat, sejak kapan ras manusia sekuat ini?' Ratu Velica bertanya-tanya di dalam hatinya. Baru kali ini merasakan energi yang begitu dahsyat dari seorang manusia. Dia sudah berhadapan dengan banyak manusia kuat, tapi tidak ada yang seperti Zhou Ning. Padahal hanya berada di ranah grandmaster, tapi dia tidak lebih lemah dari ranah raja.Di benua roh, kebanyakan ras manusia-lah yang memiliki fisik dan daya tarung terlemah, di bandingkan dengan ras lainnya yang kebanyakan memiliki fis
"Sayang sekali kau menolakku," ucap Zhou Ning seraya mengeluarkan sebuah pola kuno di tangannya.Melihat itu kedua mata Ratu Velica terbelalak, sebuah pola tingkat kuno muncul di depannya, bahkan sekarang ada di tangan seorang pemuda di ranah Grandmaster? 'Sebenarnya bagaimana bisa dia memiliki hal yang bahkan belum tentu dimiliki sebuah kekaisaran, dia bahkan menunjukkannya dengan mudah padaku, pantas saja dia begitu kuat walau masih berada di ranah Grandmaster, pemuda ini bukanlah orang biasa, siapa dia?'"Bagaimana?" Zhou Ning kali ini bertanya dengan nada santai, apakah Ratu Velica masih menolak menyerah atau menerimanya. "Jika kau menyerah padaku, maka pola ini akan menjadi milikmu, tapi yasudahlah, sayang sekali, beberapa orang tidak mengerti apa yang baik baginya," Zhou Ning menggeleng pelan, sambil menghela nafas, mencoba untuk membuat ratu Velica menyesalinya.Ratu Velica tertegun ketika mendengar bahwa Zhou Ning akan memberikan pola itu padanya, 'Apa! Dia akan memberikanny
Zhou Ning kembali berbicara dengan hawa yang mencekam di sekelilingnya, "aku akan memberitahumu satu hal, jangan pernah mengkhianatiku, jika suatu hari kau melakukannya, maka!" Di tangan Zhou Ning gumpalan aura segera meledak dan hancur di tangannya."Ha!" Ratu Velica tersentak, itu mengejutkannya."Jangan salahkan aku jika aku bertindak dengan kejam," Zhou Ning melanjutkan dengan suara tegas bersama hawa mencekam yang keluar dari tubuhnya.Pemandangan itu menakutkan bagi Velica, dia menjadi ragu untuk melakukan apa yang sebelumnya dia rencanankan.'Kenapa anak yang baru berada di ranah grandmaster bisa membuat aku begitu tertekan, apa aku melakukan kesalahan dengan menyerah padanya?' Pikirnya sambil melihat dan menelisik kekuatan Zhou Ning.'Dia benar-benar berada di ranah Grandmaster! Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanyalah anak muda di bawah dua puluh tahun!'Bukannya Zhou Ning sengaja menampakkan ranah kultivasinya. Hanya saja, tubuhnya saat ini sedang terpengaruh
Ma Li turun dari udara, dia berjalan ke arah Zhou Ning dengan tatapan remeh, "Aku tidak menyangka, ternyata kau bisa merasakan kehadiran kami, eh?""Bukankah ini ratu Velica?" Kedua mata Ma Li nampak heran ketika melihat Ratu Velica di sebelah Zhesswa, penampilannya berantakan.Ratu Velica tidak menjawab Ma Li. Dia hanya melirik ke arah Zhou Ning dengan keringat dingin yang mengalir di pelipisnya, 'di hadapan ranah raja puncak sebanyak ini, bagaimana dia masih tetap tenang,' pikirnya khawatir. Dia ingin sekali untuk pergi dari sana, tapi tak bisa melakukannya. Jiwanya sekarang di segel oleh formasi yang sangat kuat, mustahil baginya jika pergi tanpa persetujuan Zhou Ning."Tuan aku--" ucapan Zhesswa terhenti, dia tak tahu harus menjelaskan apa pada Zhou Ning. Dia sudah membawa masalah sebanyak ini pada tuannya, dia merasa malu.'Aku tahu tuan kuat, tapi mereka terlalu banyak!' Pikirnya, mengkhawatirkan Zhou Ning."Ratu Velica, Apa kau juga bersamanya? Aneh, kenapa keadaanmu begitu men
Tatapan mata Zhesswa menajam dengan tekad, dia juga tidak akan membiarkan dirinya tertinggal jauh dari Zhou Ning.'Aku juga harus menjadi lebih kuat, aku tidak akan membiarkan diriku menjadi beban untuk tuan!' Zhesswa berbicara di dalam hatinya. Di matanya sekarang hanya ada kesetiaan mutlak dan rasa hormat saja untuk tuannya itu. Saat Zhesswa memeperhatikan Zhou Ning, dia tak sengaja melihat ranah Zhou Ning yang baru berada di ranah grandmaster, 'Apa! Aura ini kan?'Zhesswa tak mempercayainya, dia pun memeriksanya sekali lagi, masih sama seperti yang dia lihat sebelumnya, 'tidak salah lagi, bukankah ini ranah grandmaster, aneh, waktu itu aku bahkan tak bisa melihatnya.''Apa mungkin selama ini aku salah?''Apakah sebenarnya tuan menyembunyikan kultivasinya selama ini?'Di sisi lain, Zhou Ning sendiri merasa takjub, 'Aku tak menyangka jika hukum larangan milik Xiao Bai sekuat ini,' Zhou Ning berbicara di dalam hatinya. Setelah Xiao Bai Berevolusi, dia dapat berbagi kekuatannya dengan
"Bagaimana tentang penyerangan ke akademi roh seribu angin?" Tanya Zhou Ning, dengan suara tenang, namun terasa penuh dengan dominasi yang membuat Zhesswa semakin menaruh hormat padanya."Kaisar Levanoor mengirim putra iblis ke sembilan dan ke tujuh untuk melakukannya, setengah dari pengikut iblis mereka adalah para penggarap iblis yang berada di ranah mahaguru puncak, 1000 jendral iblis, 1.000.000 prajurit iblis, mereka akan menyerang akademi roh seribu angin satu bulan lagi," jawab Zhesswa dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya.Dia bahkan terlalu takut untuk melihat Zhou Ning, dan hanya menunduk saja setelah mengatakan itu.Mendengar apa yang Zhesswa katakan barusan, kemarahan terlihat jelas di wajah Zhou Ning yang dingin. Ada hawa dingin dan mencekam di sekitar tubuhnya.Melihat sikap Zhesswa yang begitu hormat, menambah kebingungan ratu Velica. 'Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini, dia adalah seorang putra iblis, bukankah manusia dan iblis begitu saling membenci, dari
"Zhou Ning, Berhentilah sekarang. Kau sudah mencapai batasmu," peringatan dari Roh Kaisar Legendaris bergema di kepala Zhou Ning, "Jika terus memaksakan diri, kau bisa kehilangan nyawamu," tambahnya.Zhou Ning menghela napas berat, matanya menatap lurus ke langit yang dipenuhi petir mengerikan. "Aku tidak bisa berhenti di sini," jawabnya penuh tekad. "Jika cobaan seperti ini saja tak mampu kulewati, bagaimana aku bisa menghadapi Dewa Pembantaian? Untuk melawan seseorang seperti dia, aku harus terus melampaui batas—bukan hanya batas tubuhku, tapi juga batas yang ditetapkan oleh dunia… bahkan batas yang ditetapkan oleh langit!""Kau sendiri bilang kalau dia sudah melepas segelmu, itu berarti aku harus menjadi kuat secepatnya. Terobosan ini adalah kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakannya."Langit terus bergemuruh, dan petir emas yang diselimuti kabut hitam semakin terkondensasi. Energi dahsyat berkumpul di satu titik, membentuk pusaran yang mengancam untuk melepaskan hukuman langit y
Tekanan dari terobosan Zhou Ning menyebar ke seluruh area di sekitar pondok Guru Agung. Energi yang terpancar begitu kuat hingga semua orang di sekitarnya merasakan dampaknya secara langsung."Tekanannya bertambah lagi," gumam seseorang di kerumunan, dia menggunakan aura spiritualnyan untuk melindungi tubuhnya."Apa dia akan menerobos lagi? Seharusnya tidak, kan?" tambah yang lain dengan nada ragu. Menerobos ranah yang lebih tinggi seharusnya membutuhkan waktu yang lama, dia tak percaya bahwa seseorang dapat menerobos beberapa ranah dalam waktu yang begitu singkat.Seorang kultivator lain menatap langit dengan mata terbelalak. "Entahlah.. gelombang energinya masih terus berubah. Dia sudah menerobos dua ranah berturut-turut dan tekanannya terus bertambah. Sepertinya dia akan menerobos lagi."Tak lama kemudian, warna pilar terobosan berubah semakin terang, pancaran emas bercampur ungu memenuhi langit, meledakkan gelombang energi yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Tanah bergetar
Di jalan surgawi, energi kebijaksanaan mengalir deras ke dalam tubuh Zhou Ning, menyusup ke setiap sudut dantiannya. Setiap langkah yang dia ambil mengguncang seluruh keberadaannya. Kekuatan yang masuk bukan hanya memenuhi tubuhnya, tetapi juga mengubahnya dari dalam. Zhou Ning bisa merasakan batasnya terus didorong ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap pori-porinya menyerap energi tanpa henti, menguatkan setiap serat otot, memperkokoh tulang, dan memperdalam pemahamannya tentang hukum dunia."Setelah melewati Ranah Dewa Bintang Satu, tekanan energinya semakin kuat. Tidak seperti sebelumnya, yang terasa halus dan hangat. Sekarang energi ini menjadi sangat berat, seperti sebuah gunung raksasa yang terus menekan tubuhku," ucap Zhou Ning, berusaha keras untuk melangkah maju meski setiap partikel kekuatan terus menekan dirinya ke bawah.Saat tubuhnya melewati ambang batas, energi kebijaksanaan dalam dirinya melonjak ke tingkat yang lebih tinggi. Meridian dan dantiannya bergetar hebat, me
Di dalam Gerbang Tianluo, para pendatang yang sudah lebih dulu masuk masih diselimuti keterkejutan akibat pilar cahaya yang menjulang tinggi ke langit. Mereka saling bertukar pandang, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Pilar cahaya yang ada di sana begitu menarik perhatian, sebenarnya apa itu?" tanya salah seorang di antara mereka.Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap menatap ke kejauhan, ekspresinya serius. "Seseorang telah menyelesaikan teka-teki catur kuno," jawabnya dengan suara berat.Orang-orang di sekitarnya langsung terdiam. Beberapa dari mereka terkejut, sementara yang lain mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang baru saja mereka dengar."Teka-teki catur kuno?""Tidak mungkin! Kudengar teka-teki itu adalah peninggalan Guru Agung. Bahkan para cendekiawan di Benua Tianluo tidak berhasil memecahkannya. Siapa yang bisa melakukannya?"Di antara mereka, seorang pria tua yang mengenakan jubah sederhana tertawa kecil. "Kau seorang praktisi spiritual, tentu kau
Beberapa cendekiawan ahli melesat di udara, mereka segera menuju ke pondok guru agung. Melihat para cendekiawan lain sudah bergerak, tetua itu juga segera pergi. "Kalian tetap di sini, lanjutkan gaya meditasi yang guru ajarkan sebelumnya. Guru pergi memeriksanya sebentar," ucapnya sebelum sosoknya menghilang di udara. Dalam sekejap dia telah berada di luar, menggunakan pedang terbangnya menuju ke arah pondok guru agung."Aku ingin melihatnya dengan kedua mataku sendiri, sebenarnya siapa yang sudah melakukannya. Aku tahu betul bagaimana sulitnya teka-teki itu, cendekiawan macam apa yang bisa menyelesaikannya?" Batinnya.Di berbagai penjuru benua Tianluo, para tetua sekte, cendekiawan hebat, dan pemimpin aliran juga bergerak. Mereka tidak bisa mengabaikan fenomena yang baru saja terjadi. Sementara itu, di dalam pondok, Zhou Ning duduk dengan tenang, matanya terpejam. Energi kebijaksanaan yang mengalir dari pilar cahaya terus meresap ke dalam tubuhnya, mengalir ke setiap pori-porinya, m
"Apa yang terjadi?!" Master Huang berseru kaget. Pilar cahaya meledak ke langit, menyebarkan gelombang energi yang mengguncang seluruh area. Suasana di luar pondok langsung berubah riuh, mata semua orang terpaku pada cahaya yang menusuk langit, tanda bahwa teka-teki catur kuno telah diselesaikan. "Apakah mataku salah melihat? Itu… itu adalah pilar kebijaksanaan!" salah seorang di kerumunan berseru kaget."Saat pilar kebijaksanaan muncul, itu menandakan bahwa teka-teki kuno telah diselesaikan!" suara lain terdengar di antara kerumunan yang mulai berbisik-bisik. "Tapi… pemuda itu baru saja masuk. Apakah dia yang melakukannya?" seorang murid bertanya, matanya masih tak percaya. "Tentu saja dia! Memangnya siapa lagi? Tidak ada orang lain di dalam!" "Tapi kudengar teka-teki catur yang ditinggalkan oleh guru agung sangat sulit, bukankah dia menyelesaikannya terlalu cepat?"Shusan Ni melipat tangannya di depan dada, wajahnya dipenuhi kebanggaan. "Tentu saja. Siapa lagi di dunia ini ya
"Apa ini?" Raut wajah Pria tua yang sedari tadi memperhatikan Zhou Ning tersentak kaget. Meski tak melihatnya secara langsung, dengan persepsi santonya yang kuat, dia juga merasakan jalan surgawi yang terbentuk dari pola catur di atas meja tersebut.Dia menatap Zhou Ning sejenak, tak menyangka bahwa pola catur yang dia buat, memiliki makna yang begitu mendalam. "Jika bukan karena persepsi Santo yang aku miliki, aku tidak akan bisa melihatnya. Pemuda ini... dia adalah satu dari sejuta, jenius! Jenius!" Ucapnya dalam hati, dia terus memuji kejeniusan Zhou Ning dalam permainan catur tersebut. "Bahkan pola catur belum lengkap ini, sudah membentuk sebuah jalan surgawi yang mendominasi.""Mengagumkan! Kenapa langkah seperti ini, tidak pernah terpikirkan di dalam kepalaku. Langkah catur yang digerakkan pemuda ini tidak terduga, mengandung keindahan dan kebaikan hati. Lembut, dan kuat secara bersamaan." Pria tua itu semakin antusias, dia terus menatap pola tersebut."Semakin lama aku melihat
Tanpa menunggu lama, Zhou Ning mengambil satu bidak catur lagi, mengamatinya sejenak sebelum meletakkannya di atas papan. Gerakannya ringan, tidak ada keraguan.Di samping pintu masuk, pria tua tadi menggeleng pelan, dan wajahnya tampak kecewa. Dia merasa Zhou Ning tidak serius, dan hanya bermain-main saja."Satu lagi yang datang hanya untuk mencoba keberuntungannya," gumamnya pelan. "Anak muda memang suka bermain-main dengan hal yang tidak mereka pahami. Benar-benar tidak menghargai pengetahuan," lanjutnya.Sorot matanya, yang semula penuh minat terhadap Zhou Ning, mulai meredup. "Sebelumnya aku cukup terkesan denganmu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang benar-benar mengecewakanku." menghela nafas pelan. Dari waktu ke waktu langkah Zhou Ning menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tidak ada keraguan sedikitpun dalam gerakannya. Tindakan Zhou Ning membuat pria itu sedikit penasaran, dia pun masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat."Sebenarnya, apa yang dilakukan anak ini—" Ucapannya te
Di tangan Shusan Ni, energi hitam berkumpul, berputar liar dengan kilatan petir yang bertautan di sekelilingnya, siap dilepaskan kapan saja. Amarahnya memuncak, dan tubuhnya dipenuhi dorongan untuk menghancurkan orang yang berani meremehkan mereka. Saat itu juga, tangan Lu Zhe menyentuh bahunya pelan, menghentikan niat awal Shusan Ni. Lu Zhe menggeleng pelan, memberinya isyarat untuk menahan diri.Shusan Ni mengepalkan tinjunya, tapi pada akhirnya dia mendengarkan. Meski begitu, kemarahannya masih membara. Dengan kesal dia menghentakkan kakinya ke tanah.BRUK!Dalam sekejap, retakan menjalar cepat seperti jaring laba-laba, merayap menuju pria berjubah merah. Tanah di bawah pria itu bergetar hebat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur beberapa langkah.“Ugh!” Pria berjubah merah itu terjatuh dengan wajah yang langsung memucat.Orang-orang di sekitarnya juga tersentak kaget, beberapa bahkan mundur selangkah. Mereka tidak menyangka seorang dewa rendahan bisa menciptak