Share

Part 39 B

Author: Nay Azzikra
last update Last Updated: 2023-04-29 11:30:19
Ambar menekuk wajahnya. “Masih aku yang ambil, tetapi harus dirapatkan besok uangnya dan akan diberikan pada setiap guru untuk memegang. Tugasnya akan diatur. Kesannya kemarin seperti rapat dalam rangka aku korupsi,” katanya. “Aku sudah tidak berani, Mas. Sudah ada Pak Ris yang galak. Kemarin saja mejaku digebrak sampai aku malu,”

“Gak papa. Masih ada uang sekolahku.”

“Besok jadi, ‘kan?”

“Jadi, dong!”

“Ndis dibelikan mainan ya, Mas?”

“Kamu yang beli bisa ‘kan?”

“Aku maunya kamu,” rengek Ambar manja.

“Iya, nanti aku belikan. Hp kamu bagaimana?”

“Aku belum punya uang tiga puluh juta, Mas,” jawab Ambar sedih. “Kamu harus bantu aku cari uang segitu biar dapat hp nya. Di sana banyak foto kita.”

“Sekarang blokir dulu nomer kamu, terus pindah ke hp ini. Diurus gitu saja dulu. Jadi, WA kamu aman,” usul Sela. “Masalah hp nya, kita pikir besok setelah piknik.”

“Besok kita naik apa?”

“Naik mobil.”

“Mobil kamu?”

“Iya.”

“Emang istrimu boleh?”

Sela tersenyum.

***

“Aku mau bawa mobil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 40 A

    Part 40Sela menempati homestay yang waktu itu digunakan menginap bersama Indah. Ia sangat menyukai posisi dari bangunan yang dipilih istrinya. Wanita itu memang memiliki selera tinggi dalam memilih sesuatu hal.“Kamu suka tempatnya?” tanya Sela pada Indah yang terus tersenyum saat sampai di teras.“Sangat suka. Kamu pintar sekali sih, Mas memilih tempat? Sudah pernah kesini ya?” tanya Ambar sambil berwajah masam.“Ya pernah. Dulu. Emangnya kenapa? Kamu juga pernah punya kehidupan bersama suamimu, ‘kan?” tanya Sela balik. “Emangnya kamu belum pernah piknik sama suamimu? Kenapa aku kayak salah terus?” lanjutnya tidak suka.“Iya, iya. Aku minta maaf. Jangan cemberut gitu ah. Ayo, kita masuk,” ajak Ambar.Seorang pelayan yang keluar selesai membereskan ruangan, tertegun menatap Sela. Karena baru beberapa waktu yang lalu, pria itu datang dengan keluarganya. Sela memandang pelayan laki-laki itu melotot. Tanda agar dia diam dan tidak ikut campur urusannya.Pelayan yang usianya di atas dua p

    Last Updated : 2023-04-30
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 40 B

    “BOS sudah keluar, Pak, ini anak-anak minta rapat,” kata Darma yang memang selalu menganggap guru-guru di sana adalah anak-anaknya. “Ya nanti saya bilang sama Pak Sela. Kemarin waktu habis ambil uang, dia WA, langsung cepat-cepat pergi katanya ada urusan. Jadi belum sempat ketemu.” Diah dan Asih saling pandang. “Uangnya sudah berada di tempat yang sangat aman pasti,” bisik Asih pada Diah. “Ini, Pak, kasihan Diah sama Asih. Belum dibayar honornya. Diah malah berbulan-bulan, ya?” kata Darma. “Sudah tidak berharap, Pak. Uangnya sudah buat piknik. Ikhlas saja, nanti juga dapat balasan,” celetuk Diah yang sudah kesal. Saat itulah Sela datang dan mereka membubarkan diri. “BOS sudah keluar, Mas?” tanya Darma pada Sela sambil menepuk bahunya. “Sudah, Pak,” kata Sela. “Nanti rapat,” kata Darma lagi. “Aduh, nanti saya ada rapat bendahara BOS,” kata Sela mengelak. “Sebentar saja,” ujar Darma. “Tidak bisa, Pak. Gampang besok saja.” “Galonnya diisi dong! Masa harus aku yang beli lagi,

    Last Updated : 2023-04-30
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   RIVAL 41 A

    Part 41Seusai pulang piknik, Ambar baru mengingat sesuatu hal. Ia belum menghubungi kedua orang tuanya dan menjelaskan perihal masalah foto itu.Dengan jantung yang berdegup kencang, ia menelpon sang adik dan meminta berbicara dengan ayahnya. “Maafkan aku, Bapak. Aku terpaksa melakukan semua ini karena aku merasa sangat jenuh. Mas Catur hanya menjadi bebanku saja di sini. Dia tidak pernah mau bekerja membantuku sedikitpun. Aku lelah harus mengurus banyak hal. Aku tahu, aku bersalah, Bapak. Tapi aku melakukan semua ini karena ada alasannya,” kata Ambar berbohong. “Bapak tahu aku, ‘kan? Apa aku pernah bersikap demikian? Mas Catur selalu menyalahkanku yang sudah mengajaknya hidup jauh dari ibunya. Aku sudah berjuang sampai di titik ini, dia malah selalu memojokkanku. Apa aku salah sudah berjuang menjadi PNS? Aku tidak salah ‘kan, Pak? Aku tertekan akhirnya mencari pelampiasan. Mengajar, berjualan dan melakukan banyak hal tetapi Mas catur selalu menyalahkanku.”“Pulanglah! Kamu harus mem

    Last Updated : 2023-04-30
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 41 B

    “Mau dibawa kemana hubungan kita ini, Mas?” tanya Ambar suatu hari saat duduk di tepi pantai. Ia merasa menjadi seorang ratu setelah dekat dengan Sela. Segala apapun dipenuhinya, tetapi ada satu hal yang membuatnya tidak nyaman. Menjalani hubungan dengan rahasia.“Kita dalam posisi yang serba bingung. Kamu masih punya suami. Aku juga masih punya istri,” kata Sela lagi. “Apa kamu sudah pernah menghubungi suamimu sejauh ini?”“Sudah. Dia meminta uang sama aku. Katanya kamu mau membantu?”“Uang sebanyak itu dari mana?”“Tapi foto kita ada di sana, Mas. Dan kalau uang itu sudah ada, aku bisa memintanya menceraikanku. Aku tidak mau mengurus perceraian sendiri karena akan memakan waktu dan tenaga. Biar dia saja yang mengajukan gugatan cerai. Jadi, aku tidak akan repot. Makanya, carikanlah uang tiga puluh juta, Mas,” pinta Ambar lagi.“Baiklah. Ada sebuah koperasi yang meminjamkan uang dan bisa dicicil pakai uang sertifikasi.”“Lha itu dia, Mas, kesitu saja. Toh kita punya ladang uang lain,”

    Last Updated : 2023-04-30
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 42 A

    Part 42“Ayah, kenapa Ayah baru datang?” tanya Gendis sambil menangis.“Maaf, Ayah sakit. Mbah Putri juga sakit. Ayah cari uang buat jemput Ndis pakai mobil, tapi tidak dapat. Makanya Ayah terlambat kesini.”“Ayah, aku merindukan Ayah. Aku ingin ikut Ayah. Aku menyesal waktu itu tidak ikut sama Ayah. Ayah, aku mau pulang,” kata Gendis. Ia seketika melupakan rasa laparnya. “Ayah, Bunda pergi. Bunda sering pergi meninggalkan aku. Aku dititipkan di rumah Mbak Sekar, tapi ibunya Mbak Sekar sering marahin aku. Sekarang Bunda pergi lagi. Aku disuruh kesana tidak berani. Aku di rumah sendirian. Bunda gak kasih uang. Aku lapar tidak ada makanan, Ayah … Ayah, ayo kita pulang,”“Iya, Ndis, kita pulang. Maafkan Ayah ya? Karena Ayah baru jemput Ndis sekarang. Ndis lapar ya?” tanya Catur setelah Gendis melepaskan pelukan. Ia mengusap pipi yang sudah basah dengan air mata.“Kita langsung pulang saja, Yah. Takut Bunda pulang. Nanti aku gak boleh ikut Ayah lagi,” kata Gendis.“Tapi Ndis lapar ‘kan?”

    Last Updated : 2023-05-02
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 42 B

    Ambar mulai cemas. Ia berlari ke rumah dan mendapati baju Gendis sudah tidak ada. “Ndis, kenapa Ndis jahat? Kenapa Ndis tinggalin Bunda?” tanya Ambar sambil menangis.Ia terduduk di tepi ranjang dengan perasaan hampa. Hal yang membuatnya masih betah tinggal di rumah itu karena ada Gendis. Di saat susah payah membuat Sela dekat dengan anaknya, Gendis malah pergi.“Ndis, Bunda kesepian. Bunda sama siapa di sini, Ndis?” tanya Ambar lagi. Ia menangis sesenggukan. Ingin menghubungi Catur, tetapi tidak berani. “Awas kamu, Mas! Aku tidak akan mengembalikan uang kamu,” ancamnya.***“Aku minta maaf ya, karena sudah membuat kamu marah?” tanya Rizal setelah beberapa hari didiamkan oleh Diah. “kamu jangan pernah menyuruhku menemui Ambar lagi!”“lagi? Emangnya kamu sudah pernah menemui dia, Mas?” tanya Diah.“Sudah.”“Terus?” tanya Diah kaget. “Kapan?”“Saat kamu marah sama aku malam itu. Siangnya aku menemui dia.”“Terus?”“Terus, Ambar malah bertingkah genit sama aku. Dia seolah-olah ingin aku

    Last Updated : 2023-05-02
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 43 A

    Part 43Diah menatap senang pada sebuah email yang masuk. Berupa pemberitahuan pembayaran adsense untuk yang pertama kali. Lima juta rupiah adalah angka yang cukup fantastis untuk dia yang baru terjuan mencari uang di sana. Tanpa ada yang tahu, diam-diam ia sedang merintis menjadi youtuber. Konten memasak yang ia geluti ternyata mampu menarik subscriber ribuan dalam waktu beberapa bulan. Berbagai aneka cemilan, kue dan masakan khas daerah selalu diunggah oleh Diah dan mendapatkan tayangan bahkan ada yang tembus jutaan viewers. Ia juga merambah pada aplikasi lain yang sedang digandrungi oleh banyak orang. Namun, Diah tidak berjoged-joged. Ia selalu mengunggah video resep masakan yang menggugah selera.“Jika aku tidak lulus, berarti memang rezekiku bukan menjadi seorang pegawai. Apapun yang kuterima akan kusyukuri. Tentang Ambar, suatu ketika aku akan menamparnya dengan kesuksesanku dalam bidang lain,” kata Diah menguatkan. Selain Ambar, sebenarnya Diah menanggung perasaan lain. Luka h

    Last Updated : 2023-05-02
  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 43 B

    Ucapan mertua laki-lakinya masih membekas dalam hati. Hal konyol setelahnya adalah, Diah diminta keliling ke rumah nenek, bibi dan saudara Rizal yang lain untuk meminta doa restu. Rizal yang memiliki sifat penurut membawa istrinya keliling rumah kerabatnya.“Mohon didoakan ya, Bu Lik,”“Mbah, Diah didoakan ya?”“Lik, Diah mau minta doa restu.”Dan banyak lagi kalimat pembuka yang dikatakan Rizal saat datang ke rumah saudaranya. Mirip saat lebaran. Keluar dari rumah satu lalu masuk ke rumah yang lain.Diah benar-benar tidak mau mengulang masa itu terjadi.“Sudah semua?” tanya bapak Rizal saat ia sudah kembali.“Sudah,” jawab Rizal patuh.“Ke rumah Pak Dhe yang di dekat pasar sudah?”“Belum!”“Kesana coba!”Untuk yang terakhir itu, Diah menolak. “Aku malu, Mas. Kayaknya cuma aku yang mau tes disuruh keliling deh.”“Gak salah, Dek, minta restu,” kata Rizal. “Silaturahmi itu banyak manfaatnya salah satunya memperlancar rezeki.”Diah tetap tidak mau.Dan ketika pengumuman tiba Diah tidak l

    Last Updated : 2023-05-02

Latest chapter

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 2B

    ekar tak mau kalah, ia menatap tajam wanita yang ada di hadapannya. “Sekarang aku istri sah Mas Catur dan ibu dari Gendis. Mbak Ambar mau menggoda Mas Catur? Aku punya Ibu yang akan membela.”“Ibu mertua maksudnya?” Ambar tersenyum sinis. “Dia sedang terbaring lemah tidak berdaya, Sekar. Bisa apa coba?” Ia berlalu lebih dulu dan menuju kamar rawat pasien.Sekar berusaha mengejar, tetapi sadar berada di ruangan yang tidak boleh membuat gaduh, ia memelankan langkah memilih mengalah.“Mas, Ibu kenapa?” Ambar berkata lirih pada Catur yang duduk di samping bed pasien. Ia memasang wajah sedih dan mata yang berair.“Ambar, dari mana kamu tahu kalau Ibu sakit?” Catur kaget dan balik bertanya.“Aku gak sengaja lewat warung kamu, Mas. Tadinya ingin bertemu dengan Gendis, sudah lama aku tidak melihat dia, Mas. Tapi karyawan kamu bilang kalau Ibu sedang kritis di rumah sakit. Aku turut prihatin, Mas. Semoga Ibu cepat sembuh ya, Mas,” kata Ambar sambil mengusap pundak Catur.Sekar terbakar cemburu

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 2A

    SEASON 3 PART 2“Iya, Sela sudah kembali lagi hidup dengan Indah dan anak-anaknya. Aku mohon, Ambar, jangan hancurkan kehidupan Sela untuk yang kedua kalinya.”Ambar tak bergeming, menatap wanita yang duduk di hadapannya. “Enak sekali ya, Bu, jadi Mas Sela. Hidupku hancur, dan dia masih kembali bersama keluarganya,” desisnya.“Tidak ada yang enak. Sela juga kehilangan pekerjaannya. Indah juga tidak sebahagia yang kamu kira. Dia harus menerima Sela yang mantan narapidana dan pengangguran.”“Ok, Bu. hari ini cukup. Kalau Mas Sela datang, tolong sampaikan jika anak yang kukandung dulu kini sudah besar dan mencari ayahnya.” Ambar meninggalkan ruang tamu orang tua Sela. “Zafin, ayo pulang,” ucapnya saat sudah di halaman rumah.“Bunda, kita gak jadi ketemu sama Ayah?”“Zafin, ayo kita ketemu Ayah sebentar saja.” Tiba-tiba ibu Sela keluar.“Apa maksudnya, Bu?” tanya Ambar.“Aku akan mengajak Zafin ketemu Sela, tetapi dengan syarat kamu tidak boleh ikut. kamu tunggu di sini saja.”Ambar berpi

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 1B

    Dengan bantuan saudara jauh Ambar, akhirnya dia melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki. Ia menjalani hari-hari yang sangat sulit. Berbulan-bulan melewati hidup hanya berdua dengan anak laki-laki yang diberi nama Zafin tanpa ada kabar dari Sela yang masih mendekam di penjara.Bulan telah berganti tahun, anak Ambar semakin beranjak besar dan mulai bisa berbicara. Ambar tidak berani lagi mendatangi Catur karena mantan ibu mertuanya itu terlihat memusuhi. Yang ia tahu, Catur juga sudah hidup bahagia bersama Sekar yang telah dikaruniai anak juga.Suatu ketika, saat Zafin berusia empat tahun ....“Bunda, sebenarnya siapa sih ayahnya Zafin?”“Bunda belum bisa memberitahu siapa ayah Zafin. Tapi suatu hari nanti, kita akan bertemu dengan Ayah,” jawab Ambar sambil mengusap kepala Zafin.“Aku ingin punya ayah, Bunda. Aku malu di sekolah selalu ditanya ayahku siapa. Kata teman-teman aku anak yang tidak punya ayah. Aku cuma punya Bunda saja.”“Iya, kita akan menemui Ayah. Bunda ak

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   SEASON 3 PART 1A

    RIVALSEASON 3Hai! Jumpa kembali dengan cerita ini. Maaf, sebenarnya sudah tamat, tetapi kenapa banyak komentar minta lanjut? Ok, saya lanjutkan ya. Saya menghilang lama dari dunia menulis karena banyak hal yang harus diurus di kehidupan nyata.Ok,terakhir ekstra part ketika Sekar sudah punya anak dengan Catur berusia dua tahun ya. Sekarang kita mundur ke alurnya Ambar karena banyak yang penasaran dengan kisah Ambar.Bismillahirrahmanirrahim ....Season 3 Part 1“Selamat menghirup udara bebas, Mbak Ambar. Semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang. Semoga bisa berkumpul dan bahagia bersama keluarga,” ucap seorang sipir sambil membuka pintu besi yang menghubungkan dengan dunia luar dari gedung lapas.“Terima kasih,” jawab Ambar sambil tersenyum.Kaki wanita itu melangkah dari pembatas pintu. Ia segera menghirup udara sebanyak-banyaknya merasakan kebebasan dari gedung yang mengurung selama beberapa bulan.Dengan langkah pelan ia berjalan membawa tas jinjing yang berisi p

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Ekstra Part

    EKSTRA PARTPuntung rokok berserakan. Aroma kamar tentu saja tidak sedap. Ditambah lagi beberapa botol minuman yang masih ada isinya dan berhari-hari tidak dibuang.Micella menyesap rokok dalam keadaan terbatuk-batuk. Semenjak Sekar menjauh dari hidupnya hingga akhirnya menikah dengan Catur, hidupnya sudah tidak terarah lagi. Ia keluar dari kampus, kembali ke kotanya dan setiap hari hanya mabuk-mabukan saja.Orang tua Micella sudah kehabisan akal untuk bisa menyembuhkan putri kesayangan dari perbuatan menyimpang. Mereka hanya bisa pasrah dan merawat Micella dengan sebaik-baiknya.Suatu pagi, Micella yang merasa suntuk jalan-jalan keliling komplek. Duduk sendiri di sebuah kursi panjang di trotoar membuat ingatannya berlari pada masa dimana ia dan Andrew masih sekolah. Dengan tatapan kosong memandang rumah yang ada di depan sana. Tempat tinggal sang mantan kekasih, sosok yang sudah tidak akan pernah ia miliki.“Kamu sedang melihat apa di sana, Micel?” Sebuah suara membuat Micella kaget

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   ENDING

    Part 94 “Maaf, Bu, saya tidak tahu apa-apa. Saya seorang muslim dan saya tidak akan berpindah agama. Cella, kamu keterlaluan melakukan ini semua. Aku tidak suka dengan cara kamu ini,” ucap Sekar marah. “Cella, memilih sebuah agama atau berpindah keyakinan, itu adalah keinginan dari setiap orang. Kamu memaksa orang seperti ini? Maaf, Cella, kami tidak akan pernah menerima siapapun. kamu sudah sangat salah melakukan ini,” kata suster kecewa. Sekar menangis sejadi-jadinya. “Bu, tolong pesankan saya taksi untuk pulang. Saya takut dengan dia, Bu, dia sudah membawa saya ke rumah yang di sana ada pesta s e x sesama jenis. Saya sangat takut dan saya ingin pulang,” kata Sekar yang tiba-tiba memiliki keberanian untuk mengadu. Suster yang sudah berusia di atas lima puluh tahun itu menatap marah pada Boy. “Benar kamu melakukan ini?” “Saya pamit pulang. Saya akan mengantar dia,” kata Cella menarik lengan Sekar secara paksa. “Tidak! Aku akan pulang sendiri,” kata Sekar sambil mengusap air mata

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 93

    Part 93Sekar ketakutan setengah mati. Terlebih saat merasakan pintu seperti ada yang menggedor. Ia menangis sejadi-jadinya.“Bapak, Ibu, maafkan aku ...,” lirihnya sambil berurai air mata.“Sekar, buka pintunya! Sekar, ini aku, Boy. Buka pintunya!” teriak seseorang dari luar.Antara takut dan ingin mendapat pertolongan, Sekar ragu untuk membuka. Sempat terlintas keinginan untuk kabur, tetapi jendela rupanya memiliki teralis besi yang sangat kuat.“Sekar, buka pintunya!” teriak Sekar dari luar.Sekar bangkit perlahan dan mulai memutar kunci. Membuka sedikit dan berjaga-jaga. Rupanya di luar sudah sepi dan lampu sudah menyala terang, tidak seperti tadi yang menggunakan lampu remang-remang.“Boy, kamu dari mana?” pekik Sekar bernapas lega.“Maaf, aku tadi lama ya keluarnya? Kamu menangis? Buka yang lebar pintunya,” kata Cella yang memahami jika Sekar ketakutan.“Siapa mereka, Boy? Siapa mereka?” tanya Sekar.“Siapa? Tidak ada siapa-siapa,” jawab Cella.“Tidak, Boy, aku tadi melihat bebe

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 92

    Selama beberapa hari di rumah, Sekar sama sekali tidak berani bermain media sosial. Ia takut berhubungan dengan Boy meskipun rindu dalam hatinya sudah menggunung.Hardi sering menasehati Sri untuk tidak terlalu keras. “Anak kita sedang butuh pertolongan, beri kasih sayang pada dia agar tidak merasa butuh kasih sayang dari orang lain.” Begitulah kalimat yang selalu diucapkan pada sang istri.Perlahan hati Sri mulai melunak. Pagi hari ia akan membangunkan Sekar untuk sholat Subuh, lalu mengajak Sekar berbelanja dan memasak. Wanita itu berusaha mendekatkan diri dengan putrinya.Sekar mulai mau beribadah lima waktu, meski terkadang ia melakukan itu karena merasa terpaksa.“Tuhan itu ada dalam hati kita. Kalau kita beriman pada Tuhan, cukuplah setiap waktu mengingatNya, cukuplah setiap saat menjadi waktu untuk beroda. Tak perlu kamu beribadah lima waktu sehari yang itu justru membebani kamu. Agama itu jangan dijadikan beban. Kalau kamu terus menerus mengingat ibadah, kamu tidak akan punya

  • RIVAL (KAU SIKSA ANAKKU, KUHANCURKAN HIDUPMU)   Part 91

    Part 91Sekar berlari menghampiri Boy yang hendak masuk.“Kenapa?” Boy bertanya saat paham dirinya seperti ditahan masuk.“Jangan masuk dulu, Boy! Ibu sedang sensitif sekali,” jawab Sekar dengan menahan rasa tidak enak.“Ok, aku bawa kabar bahagia untuk kamu. Aku sudah beli rumah untuk kita tinggali, jadi, kamu tidak akan kubawa hidup di tempat kontrakan lagi,” ucap Boy dengan posisi terhalang pintu pagar setinggi satu meter.“Iya, tapi aku tidak bisa pergi sekarang. Ibu masih membutuhkanku,” sahut Sekar.Meski kecewa, Boy berusaha tersenyum. “Tak apa, kamu akan kujemput kapanpun kamu sudah siap.”Sekar dilema. Wajahnya terlihat bimbang. “Bisakah kamu belajar melupakanku? Aku juga akan belajar melupakan kamu. Bagaimanapun apa yang kita lakukan ini salah,” katanya dengan wajah yang berubah sedih.“Aku tidak akan melarang kamu untuk merawat ayah kamu kok. Kita akan hidup bersama, suatu hari nanti. Aku akan setia menunggu sampai kamu selesai dengan tugasmu di rumah ini,” ucap Boy.Sekar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status