Share

Bab 27

Bab 27

"Menurut dokter, Dika ada masalah dengan tumbuh kembangnya. Bisa disebut autis," kata Mas Taka membuatku hancur. Seketika mengenang saat melahirkan, Dika sempat tidak menangis. Namun, ketika berada di pelukanku, ia tiba-tiba menangis.

"Jangan sok tahu, dokter belum periksa lebih lanjut kan? Kenapa baru sehari periksa sudah mengatakan hal demikian?" sahutku disertai emosi. 

"Sebenarnya sudah dari sebulan lalu kami menjalani pemeriksaan. Itu karena sudah setahun lebih dua bulan Dika belum bisa bicara meskipun hanya satu kata, Dika itu beda dengan anak lain, kami sudah menjalani tes," jawab Mas Taka.

Dunia rasa berguncang, air mata pun meleleh seketika mendengar penuturan Mas Taka. Aku menarik napas dalam-dalam, kemudian mengembuskannya. Meskipun Dika seperti itu, aku tetap ibunya.

"Kamu nggak mau neri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status