Cowok berkalung rubah itu mendengus kesal karena Nabila mengadukan dirinya cabut pelajaran. Kekesalannya juga bertambah karena ia di hukum berdiri di depan kelas sambil menjewer telinganya sendiri dan juga ia tambah kesal lagi dan lagi karena Sekar ikut tertawa melihat wajah kesalnya diikuti Zara dan murid-murid lain bahkan si bencong Michael juga.
Kini otak liciknya harus bekerja memberikan balas dendam kepada Nabila. Gadis itu sedang berdiri untuk menghapus papan tulis karena jam pelajaran sudah berganti tapi guru mereka belum datang.
Dengan modus pura-pura berjalan santai Reyga berdiri dekat dengan meja Michael yang juga tepat dibelakang meja Nabila.
"Eh Michael, sehat-sehat aja elo 'kan?" Reyga tersenyum lebar menatap Michael namun tidak dengan matanya yang melirik Nabila. Michael yang ditanya hanya mengangguk namun tidak dengan pikirannya yang merasa aneh melihat tingkah tiba-tiba cowok rubah itu.
Nab
Aira bangun dari tidurnya dengan ceria. Gadis itu tadi malam baru saja menerima gaji dari kafe tempat ia kerja.Dengan semangatnya ia mandi membersihkan tubuhnya karena hari ini ia berencana pergi ke toko buku membeli novel.Aira menatap pantulan dirinya di cermin. Meski ia akui ia berasal dari keluarga tak mampu namun ia tetaplah seperti perempuan pada umumnya yang ingin berpenampilan cantik."Buk, Aira mau ke toko buku dulu ya Buk," pamit Aira berjongkok didekat ranjang Lana."Iya Ibuk gak apa-apa, kamu ati-ati ya," ucap Lana tersenyum dengan bibir pucatnya.Aira mengangguk cepat sambil tersenyum lalu mencium punggung tangan Lana."Aira pergi dulu buk." Gadis itu dengan senangnya keluar dari rumah berjalan menuju halte menunggu angkot yang lewat.***Sesampainya di toko buku, Aira langsung masuk dengan wajah yang berseri melihat bany
Reyga naik ke atas menuju ke kamar bosnya yang tak lain adalah Jeremia. Ia berencana meminjam motor Jeremia besok karena mau jalan-jalan sama si Laras."Bos oh Bos!" panggil Reyga sambil mengetuk pintu kamar Jeremia."Bos laknat!" panggilnya dan sukses karena pintunya terbuka."Apaan?" tanya Jeremia dengan muka bantalnya."Besok gue pinjam motor ya?" pintanya namun dengan wajah santai nan menjengkelkan."Buat?" Jeremia agak was-was meminjamkan motornya."Besok mau jalan sama sepupu lo," jawab Reyga jujur, biar bosnya ini menuruti kemauannya.Jeremia menaikkan satu alisnya, tumben Reyga mau jalan sama cewek. Jeremia langsung ingat akan Laras yang terkadang datang ke warnet sekaligus rumahnya ini.Jeremia tersenyum lalu berkata, " Jaga baik-baik sepupu gue." Ia melempar kunci motornya yang ditangkap oleh Reyga dengan sigap.
Laras menghela napas kasar, ia bingung dari mana mantannya itu bisa tahu nomor ponselnya. Padahal Laras sengaja mengganti nomor hanya agar mantannya itu tak bisa lagi menghubunginya."Huftt oke tenang Ras, sekarang elo sekolah karena nanti lo bakal jalan bareng sama Reyga oke," ucapnya menguatkan diri sendiri.Ia lalu pamit kepada kedua orang tuanya setelah selesai sarapan. Ia sengaja datang lebih cepat karena tidak mau nanti di jemput oleh Samuel. Ia hanya berharap Reyga yang menjemputnya namun ia tahu kalau cowok itu tak akan mau.Sampailah Laras di depan gerbang tak lupa mengucapkan terima kasih kepada supir pribadi keluarganya.Saat di jalan ia berjumpa dengan Reyga yang sepertinya baru saja dari parkiran. Penampilannya hari ini agak berbeda karena Reyga menggunakan jaket."Asekk cakep banget hari ini Ga!" goda Laras sambil memukul pelan lengan pria itu.Reyga mendengu
Hari yang paling dibenci oleh Reyga telah datang. Hari perlombaan yang di adakan oleh OSIS. Para murid-murid sangat senang karena acara ini guru-guru memutuskan untuk tidak mengajar sehingga para murid menjadi bebas.Cowok berkalung rubah itu menatap datar para anggota OSIS yang sedang menyiapkan lomba yang akan diadakan. Pria itu duduk di bawah pohon rindang, ia sudah memakai pakaian olahraga karena memang peserta lomba harus memakai pakaian olahraga."Semangat Reyga," ucap Ali yang berada diatas pohon tempat Reyga bersandar."Gak usah ngejek lo bangke!" umpat Reyga kuat namun justru membuat Ali tertawa."Total ada 6 lomba kalo gak salah," ucap Ali."Lomba apa aja Li?""Futsal, voli, basket, badminton, tarik tambang, lomba lari. Yang lainnya khusus cewek.""Bagus 'lah, dari pada entar gue disuruh ikut lomba gambar malah gambar babi gue." Ali langsung tert
"Reyga pake baju lo!!!" teriak wasit pertandingan voli yang merupakan anggota OSIS. Ia marah sebab Reyga bertanding bertelanjang dada. "Panas bego!" balas Reyga teriak. Zara, Sekar dan Nabila hanya bisa menggeleng kepala melihat Reyga tapi mereka tetap akan menyemangati pria itu. "IPA TUJUH SEMANGAT!!!" teriak mereka. "Ga, lawan kita ini anak voli loh," ujar salah satu anggota tim Reyga. "Gue gak perduli! Kita harus menang meski main curang!" teriak Reyga menggebu-gebu. Matanya menajam menatap lawan mereka yang setiap anggotanya memakai pakaian khas pemain voli. "IPS SATU IPS SATU!!! " "KALAHKAN MEREKA IPS SATU!!!" "HAJAR KELAS SI RUBAH!!!" Reyga langsung menatap bengis para suporter sialan itu. Namun emosinya mulai mereda kala kelas mereka juga ikut menyemangati mereka.
"Ryder?" Ali mengangguk sebagai jawaban. Saat ini Reyga dan Ali nongkrong di toilet pria sambil merokok."Jadi Laras gak papa?" tanya Reyga."Cuman agak syok aja tapi udah ditenangi sama si Samuel," jawab Ali."Ryder bukannya musuh Serigala ya?""Yoi."Mereka terdiam sambil menikmati gulungan tembakau mereka. Setelah rokoknya habis, Reyga berdiri agak terpincang karena kakinya yang masih sakit."Duluan gih." Ali mengangguk, ia tersenyum miring melihat Reyga yang berjalan pincang.***"Mau kemana lo?" tanya Jeremia melihat Reyga mengeluarkan sepeda miliknya."Pinjem sepeda lo Bos," jawabnya datar."Nih warnet gimana?" tanya Jeremia frustasi melihat anak buah laknatnya ini."Semua komputer udah penuh, waktu mereka juga banyak, aman 'lah itu semua." Reyga kemudian pergi menganyuh sepedanya.
Samuel dan beberapa anggota Serigala yang lain datang menuju basecamp anak Ryder.Para anggota Ryder yang melihat kedatangan Samuel dkk (Dan Kawan-kawan) berdiri dari duduk mereka sambil menatap dengan sinis."Gue mau jumpai ketua kalian," ucap Samuel tenang.Para anak Ryder saling bertatap kemudian salah satu dari mereka masuk ke dalam. Tak berapa lama ketua dari geng Ryder datang. Pria itu memiliki ciri fisik sama dengan Samuel yaitu tegap dan tinggi."Raymon," ucap Samuel."Samuel," ucap sang ketua Ryder, Raymon."Anggota lo buat kekacauan di sekolah gue," jelas Samuel.Raymon menaikkan salah satu alisnya, ia merasa ada alasan tertentu anggotanya membuat masalah di wilayah geng Serigala."Nama?" tanya Raymon."Ariel." Raymon manggut-manggut. Ia tampak memikirkan sesuatu lalu memanggil salah satu anggot
Laras tersenyum mendengar suara Reyga yang baru saja di kirim pria itu. Laras tahu ada alasan pria itu memilih lagu tentang perpisahan itu.Ponsel Laras bergetar, ia mengerutkan keningnya merasa asing dengan nomor yang meneleponnya."Nomor siapa ya?" gumam Laras, ia lebih mengangkatnya karena merasa penasaran."Halo.""Ras.""Lo?""Iya ini Ariel."Laras berdecak sebal ingin mematikan ponselnya namun terhenti karena mendengar ucapan Ariel, "Please Ras, dengerin gue bentar aja."Laras pun mengalah, toh semuanya harus diselesaikan saat ini."Pertama gue minta maaf yang sebesar-besarnya soal yang disekolah kemarin.""Iya Ril, gue maafin elo kok." Laras tersenyum, yah, dia sudah memaafkan Ariel."Thanks, gue bakal jauhin elo kok, gue udah dikasih pelajara
"Acieeee kencan dia 'nyaaa!" seru Jeremia menggoda Reyga yang berpakaian rapi. "Lo kira lo aja yang bisa kencan? Gue juga bisa kali," ujar Reyga menatap remeh Jeremia. "Mantap deh kalo gitu." Reyga berjalan keluar hendak pergi namun ia memberhentikan langkahnya sebentar, ada hal yang ingin ia katakan. "Bos...lo gak nyesel punya pegawai kayak gue?" Jeremia diam sejenak namun detik selanjutnya ia tersenyum lalu berkata, "Gak dong, gue gak ada sedikit pun rasa nyesel." Reyga mengangguk. "Thanks," ucapnya lalu pergi. ••••••••••'REYGA'••••••••• Sesampainya di rumah Aira, Reyga langsung masuk begitu saja ke dalam rumah bercat hijau itu. "Buk," sapa Reyga kepada Lana yang sedang memasak. "Eh Reyga," sapa Lana balik. Reyga kemudian mencium punggung tangan Lana. "Aira'nya di mana Buk?" tan
"Nih buat lo." Jeremia memberikan amplop kepada Reyga. Dengan santai pria itu mengambilnya lalu memasukkan ke saku celananya, matanya masih fokus ke jalanan."Pake buat nge-date sama cewek lo," ucap Jeremia. Pria itu sedang dalam keadaan berbunga-bunga karena saat mengantar Manda ke rumah gadis itu, Jeremia menyempatkan diri menyatakan perasaannya dan Manda menerimanya."Langsung deketin ortunya dong bos," ujar Reyga."Manda?" tanya Jeremia."Ya iyalah! Masa iya ortunya gue!""Hoooo gitu, ya mungkin besok gue ke rumah dia."Reyga mengangguk. Ia salut dengan Jeremia yang gentle, saat berkenalan dari chat dengan Manda, pria itu langsung mengajak Manda untuk kencan lalu menembak gadis itu. Padahal rencana untuk menembak Manda tak terpikir oleh Jeremia. Namun saat berbincang dengan Manda, akhirnya Jeremia yakin untuk segera menyatakan perasaannya.
Hari ini sekolah masih seperti biasa. Hanya saja di circle Aira dan teman-temannya agak sedikit berubah. Reyga tiba-tiba tampak menjauh dari mereka."Apa dia kepikiran trus ya sama perkataan Tommy?" tanya Laras.Mereka saat ini berada di kantin sekolah. Mereka sedikit melirik kearah Reyga yang sedang memesan minuman."Bisa jadi, buktinya dia gak mau mandang kita dikit pun," ujar Ando."Semalam dia juga gak kayak biasanya," ujar Aira mengingat kejadian tadi malam."Apa sesulit itu ya cuma nerima kita sebagai temannya?" tanya Salsa."Mungkin bagi Reyga itu sulit," jawab Sekar.Reyna hanya diam memandang teduh Reyga yang pergi keluar setelah membayar minumannya."Bang Reyga gak punya alasan khusus kenapa dia gak mau berteman, alasannya hanya sederhana dan aneh. Dia memang gak berniat memiliki teman, sesimpel itulah alasannya. Dip
CebolsynkAku udh di lapanganCebolsynkKlo kamu g dtng aku bakal marah 😡Dengan langkah seperti orang mabuk, Reyga berjalan menuju kamar mandi.BrakDengan keras ia membanting pintu itu membuat roti isi ditangan Jeremia hampir jatuh. "Buset tuh anak lagi mens kali ya."Setelah selesai mandi dan memakai style pakaian basket, Reyga langsung pergi menggunakan motor Jeremia namun kali ini ia tidak memakai motor sport Jeremia, entahlah alasan kenapa dia melarang Reyga memakai motor itu.10 menit di jalan akhirnya siluman rubah itu sampai di lapangan outdoor. Ia bisa melihat para cewek itu yang sedang berteriak melihat cowok mereka bermain.Aira yang melihat kedatangan Reyga langsung berjalan mendekati pacarnya itu."Lama banget kamu," gerutu Aira."I
Reyga merasakan kakinya kram karena terus mondar-mandir ke tempat penyucian motor dan mobil. Ingat! Dia sudah berjanji kepada Jeremia."Kalo gak gara-gara Aira gak bakal gue lakuin nih tugas," gerutu Reyga sambil menatap motor terakhir yang sedang di cuci.Sambil bersenandung menatap jalanan tiba-tiba Reyga tersentak melihat Abang tukang es krim lewat."Bang!" teriak Reyga sambil berdiri."Bah kau lagi Ga," ucap Abang itu sambil mendekat ke Reyga."Yoi Bang, es krim satu Bang yang spesial," ujar Reyga."Oke Ga.""Bang nama Abang siapa ya? Gue lupa-lupa mulu nanya sama Abang," tanya Reyga."Namaku Jones, Dek," jawab Abang es krim bernama Jones."Oh oke Bang Jones, nih duitnya." Reyga memberikan uang kepada Jones."Mana cewek kau?" tanya Jones memberikan es krimnya."Di rumah Bang, palingan
Reyga menatap pantulan dirinya di cermin. Malam ini ia bersiap pergi bersama Aira ke pentas seni sekolah yang diadakan malam hari."Buset ganteng bet lo, mau kondangan dimana?" tanya Jeremia dengan nada mengejek.Reyga mendengus lalu pergi begitu saja meninggalkan Jeremia yang cekikikan. Reyga mengambil kunci mobil Jeremia, ia sengaja meminjam mobil Jeremia karena kata bosnya itu... "Cewek lo pasti pake dress, 'kan? Kalo lo bawa motor pasti tuh roknya ditiup angin abis tuh nampak 'lah yang mulus-mulus."Reyga yang mengingat perkataan Jeremia itu langsung panas sehingga meminjam mobil pria itu dengan syarat... "Lo harus nyuci mobil gue sekalian motor-motor gue, mager gue bawa tukang cuci motor soalnya."Tapi tak masalah bagi Reyga asalkan Aira terlindungi dari mata keranjang para buaya jantan.Sesampainya di rumah Aira, pria itu langsung masuk karena memang Lana sudah memperbolehkan
Kelas 12 sudah mau tamat dari sekolah. Acara pentas seni sudah diumumkan oleh kepala sekolah saat amanat upacara. Para OSIS mulai melakukan pekerjaan mereka menyulap aula menjadi panggung megah. Para murid-murid juga mulai mencari pakaian yang cocok saat pentas seni nantinya.Tak banyak yang berubah selama beberapa bulan ini termasuk pada lingkungan Reyga. Samuel yang sudah turun dari jabatannya karena sudah akan menginjak kelas 12, lagipun katanya dia mau terus bersama dengan Laras. Sekar masih seperti biasa, sama halnya dengan Ando dan Salsa juga Ali dengan Reyna.Reyga sudah mulai tidak begitu nakal lagi karena sering dinasihati oleh Aira. Kalau Reyga tetap keras kepala gadis itu akan kesal dan akhirnya ngambek. Reyga masih menetap tinggal dirumah Jeremia, pria itu tak keberatan asal Reyga tak menjadi parasit dirumahnya seperti hanya makan tidur saja kerjanya.Perusahaan Reyza sudah mulai berkembang berkat bantuan tuan
Malam ini Reyga dan Aira ingin pergi ke suatu tempat. Keduanya tak lupa terlebih dahulu berpamitan dengan Lana di ruang rawat."Buk Reyga sama Aira mau pergi dulu ya Buk," pamit Reyga mencium punggung tangan Lana.Lana tersenyum lalu mengelus rambut Reyga. "Iya, jaga Aira ya.""Pasti dong Buk."Lana tersenyum melihat kedua insan itu, tak masalah baginya jika Aira memilih pria nakal seperti Reyga jika itu membuat putrinya bahagia. Lagi pula, Lana juga sudah dibuat suka oleh bocah nakal itu. Reyga memang nakal namun tak pernah menunjukkan kemunafikan didalam dirinya. Bagi Lana, kenakalan Reyga adalah hal wajar bagi anak yang lahir dari lingkungan buruk. Sifat apa adanya anak itulah yang membuat Lana suka, mungkin juga teman-temannya.***Motor Reyga berhenti. Aira bisa melihat tempat ini hanyalah tanah yang diisi beberapa pohon dan rumput-ru
Bimo meringis merasakan bibirnya mengeluarkan darah, ia terkena pukulan Bara yang memakai knuckle. "Segitu sombongnya elo mau ngelawan gue," ucap Bara memandang Bimo remeh lalu menyerang kembali pria itu. Bimo terus menghindari serangan Bara yang jika sekali lagi mengenainya maka fatal akibatnya kepada tubuhnya.Raymon agak kewalahan melawan Ariel karena pria itu menggunakan pisau melawannya. Namun bukan ketua namanya jika kewalahan hanya menghadapi lawan bersenjata seperti itu.Bugh! Ariel tersungkur akibat ditendang oleh Raymon. "Arghh!" ringisnya.Dengan cepat Raymon memaksa Ariel berdiri lalu memukul wajah pria itu bertubi-tubi.Joel sendiri kewalahan menghadapi Reyga, pria itu benar-benar ingin balas dendam dengannya soal kejadian saat dirinya berhasil memarakkan perseteruan Reyga dan Samuel.Bugh