Alexa sedang berjalan-jalan sendirian di sebuah pusat perbelanjaan. Alexa berpikir kalau dirinya akan bersenang-senang hari ini, namun dugaannya benar-benar salah. Mami Yuliani yang terkadang sedikit tidak punya perasaan tega meminta Alexa untuk membeli banyak barang, seolah Alexa adalah layanan jasa titip. Alexa mengeluh dan sejak tadi sibuk menatap layar ponselnya untuk memastikan tidak ada barang yang belum dibelinya.
Sementara itu, pandangan Alexa tertuju pada beberapa media promosi di toko-toko. Wajah Danish Adelio muncul sebagai beberapa brand ambassador merek ternama di Indonesia. Alexa tersenyum bangga karena karier Danish dapat berkembang pesat. Danish berpose seorang diri. Alexa sangat menyukainya, namun tiba-tiba dirinya teringat pada Sellena.
Danish pernah berkata bahwa dirinya dan Sellena akan cukup banyak terlibat dalam beberapa proyek bersama. Namun, Alexa sepertinya tidak meliha
Suasana hati Alexa seketika berubah menjadi buruk. Semua hal tentang Danish terbayang dalam benak Alexa. Danish yang sempat memperlakukannya dengan istimewa bagaikan seorang ratu di Bandung, Danish yang menciumnya, sikap Danish yang kembali berubah menjadi dingin dan angkuh, hingga kemunculan Danish dan Sellena di sinetron Terserah Kamu.Suasana hati Alexa semakin bertambah rusak saat melihat story Instagram Sellena bersama Danish. Alexa langsung mengira semua perubahan sikap Danish disebabkan oleh Sellena. Sellena yang telah menghasut Danish untuk kembali bersikap angkuh kepada Alexa. Kini, Alexa hanya mampu menghela napasnya dan berusaha sedikit berpikir positif. Sementara itu, Mami Yuliani dan Papi Didi masih saja asyik menonton sinetron Terserah Kamu. Alexa berniat untuk pergi mandi air hangat untuk memperbaiki suasana hatinya, namun Mami Yuliani memanggilnya dan memintanya untuk pergi ke warung.“Alexa, mau ke mana kamu? Kamu tolong pe
Alexa berjalan masuk ke dalam kelasnya dengan ogah-ogahan. Alexa terus membayangkan Sellena yang menempel kepada Danish seperti prangko. Sellena sungguh beruntung bisa seharian bersama Danish di lokasi shooting. Terkadang, Alexa juga ingin berada di posisi yang sama seperti Sellena. Sesampainya di kelas, Alexa melihat pemandangan yang tidak biasa dari para siswi di kelasnya. Mereka semua tampak asyik memandangi layar ponselnya masing-masing sambil bergosip dan tertawa. Alexa sangat heran karena mereka seolah baru saja melihat seorang pangeran tampan. Hal tersebut juga terjadi pada kedua sahabat Alexa, yaitu Kayla dan Belle.“Ih, astaga! Kalau begini, ini baru namanya definisi dari ketampanan yang sempurna!” seru Kayla.“Aku setuju! Aku baru tahu kalau dia ternyata tampan banget,” kata Belle.
Alexa telah berhasil mengumpulkan seluruh niat dan keberaniannya untuk menemui Danish di lokasi shooting hari ini. Untungnya, Danish sempat memberitahu alamatnya, sehingga Alexa tidak perlu kebingungan mencarinya. Alexa berharap alamat tersebut tidak salah. Alexa menarik napasnya dalam-dalam untuk meredakan rasa gugupnya sekarang. Alexa meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Danish beberapa kali, namun Danish tidak mengangkat teleponnya.“Apa Kak Danish lagi benar-benar sibuk, ya?” Alexa masih berusaha menguhubungi Danish. Alexa mencobanya beberapa kali lagi hingga merasa kalau Danish tidak akan mengangkat teleponnya sekarang. Alexa memutuskan untuk berjalan masuk ke dalam. Alexa melayangkan pandangannya ke seluruh penjuru untuk mencari sosok Danish.Nahas, Alexa tidak berhasil menemukan sosok Danish,
Sandiwara Sellena belum selesai sampai di sana. Sellena masih terus memasang senyum palsunya di bibir merah meronanya sambil terus mengucapkan kata-kata manis di depan Pak Damar. Sellena berjanji kepada Pak Damar untuk memesankan kopi kesukaan Pak Damar. Perlakuan Sellena langsung mendapat sambutan baik dari Pak Damar.“Sellena, kamu engga perlu repot-repot memesankan kopi untuk saya. Lebih baik kamu bersiap-siap untuk shooting,” kata Pak Damar.“Pak Damar, saya engga merasa kerepotan dengan semua ini. Saya tinggal pesan lewat ponsel dan kopinya akan sampai,” kata Sellena. Pak Damar kembali tersenyum dan tidak mampu menolak kebaikan Sellena. Sellena bersorak girang dalam hatinya dan langsung meraih ponselnya.“Kalau begitu, saya mau pesan kopinya sekarang,” kata Sellena.“Ah, Sellena! Terima kasih banyak. Saya benar-benar engga sala
Hiruk pikuk keramaian klub malam selalu terasa setiap harinya. Sellena sudah cukup lama tidak mengunjungi klub malam karena kesibukannya cukup meningkat selama beberapa saat terakhir. Malam hari ini Sellena menyempatkan dirinya untuk mengunjungi salah satu klub malam di Jakarta. Tentunya hal ini tidak serta-merta dilakukannya. Sellena sudah memiliki janji dengan seseorang yang tidak lain adalah Mike Alvaro. Mike menyalakan sebatang rokoknya dan menghisapnya dalam-dalam. Kepulan asap rokok memenuhi salah satu sudut ruangan klub malam tersebut. Mike melirik jam tangannya. Mike yakin sebentar lagi Sellena akan datang untuk menemuinya. Dugaan Mike ternyata benar. Sellena datang menghampirinya sambil masih berusaha mengatur napasnya.“Mike, maaf gue terlambat. Walau gue terlambat, gue tetap memenuhi janji ini dan engga ingkar janji,” kata Sellena.
Alexa sedang duduk santai di ruang tengah rumahnya sambil menonton televisi dan makan keripik kentang rasa keju kesukaannya. Hari ini adalah hari Sabtu dan Alexa tidak perlu pergi ke sekolah. Awalnya, Alexa sudah mengumpulkan niatnya untuk pergi lari pagi dan menemani Mami Yuliani untuk ikut senam pagi bersama Ibu-Ibu di kompleks perumahannya. Namun, Alexa terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengikuti senam pagi karena tidak tahan dengan sikap Ibu-Ibu yang sangat bawel. Mereka membicarakan apa saja, termasuk bergosip tentang Danish dan sinetron Terserah Kamu. Sungguh, hal tersebut merupakan hal yang sangat menjelengkelkan bagi Alexa. Akhirnya, Alexa memutuskan untuk pulang ke rumah dan meninggalkan Mami Yuliani di lapangan kompleks perumahannya. Alexa tidak peduli. Mami Yuliani punya banyak teman di sana, termasuk Bu Rini pemilik warung yang tidak kalah cerewetnya seperti Mami Yuliani. 
Alexa mengetuk pintu apartemen Danish. Jantung Alexa berdebar sangat kencang. Jujur, ini adalah pertama kali Alexa mengunjungi apartemen Danish. Alexa nekat melakukan ini karena malas jika harus menemui Danish di lokasi shooting. Alexa yakin Sellena pasti akan mengganggunya lagi. Danish masih belum membukakan pintu untuk Alexa. Alexa masih berharap Danish ada di apartemennya. Alexa kembai mengetuk pintu tersebut dan mulai memanggil nama Danish.“Kak Danish! Kak Danish! Kak Danish!” seru Alexa. Tiba-tiba, pintu tersebut terbuka. Danish muncul dari balik pintu dengan keringat yang membasahi wajah dan tubuhnya. Satu lagi, Danish hanya menutupi tubuh bagian atasnya menggunakan handuk dan hanya mengenakan celana olahraga dan sepatu. Pemandangan itu sukses membuat kedua pipi Alexa menjadi merah menahan malu. Otot-ot
Danish buru-buru pergi menemui Frey dan Pak Damar di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari apartemennya. Wajah Frey dan Pak Damar terlihat sangat serius. Danish yakin akan ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan pada malam hari ini. Semula, Danish sempat menolak ajakan Frey karena masih ingin mengobrol dengan Alexa, tetapi Frey terus memaksanya untuk segera datang. Oleh karena itu, Danish sengaja meminta Alexa untuk segera pulang dari apartemennya. Danish langsung mengambil posisi duduk di hadapan Frey dan Pak Damar. Di hadapannya, sudah tersaji beberapa jenis makanan dan jus jeruk. Pak Damar meminta Danish untuk meminumnya terlebih dahulu.“Lio, silakan diminum dahulu. Saya tahu kamu pasti kehausan,” kata Pak Damar.“Pak Damar, saya engga begitu merasa haus. Saya cuma mau tahu apa maksud dan tujuan Pak Damar dan Frey memanggil saya ke sini,” kata Danish.