Home / Romansa / RELATIOXIC RULES / BAB 93: SANDIWARA SELLENA

Share

BAB 93: SANDIWARA SELLENA

Author: Charming Asteri
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sandiwara Sellena belum selesai sampai di sana. Sellena masih terus memasang senyum palsunya di bibir merah meronanya sambil terus mengucapkan kata-kata manis di depan Pak Damar. Sellena berjanji kepada Pak Damar untuk memesankan kopi kesukaan Pak Damar. Perlakuan Sellena langsung mendapat sambutan baik dari Pak Damar.

“Sellena, kamu engga perlu repot-repot memesankan kopi untuk saya. Lebih baik kamu bersiap-siap untuk shooting,” kata Pak Damar.

“Pak Damar, saya engga merasa kerepotan dengan semua ini. Saya tinggal pesan lewat ponsel dan kopinya akan sampai,” kata Sellena.

            Pak Damar kembali tersenyum dan tidak mampu menolak kebaikan Sellena. Sellena bersorak girang dalam hatinya dan langsung meraih ponselnya.

“Kalau begitu, saya mau pesan kopinya sekarang,” kata Sellena.

“Ah, Sellena! Terima kasih banyak. Saya benar-benar engga sala

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RELATIOXIC RULES   BAB 94: SEBUAH PENGORBANAN

    Hiruk pikuk keramaian klub malam selalu terasa setiap harinya. Sellena sudah cukup lama tidak mengunjungi klub malam karena kesibukannya cukup meningkat selama beberapa saat terakhir. Malam hari ini Sellena menyempatkan dirinya untuk mengunjungi salah satu klub malam di Jakarta. Tentunya hal ini tidak serta-merta dilakukannya. Sellena sudah memiliki janji dengan seseorang yang tidak lain adalah Mike Alvaro. Mike menyalakan sebatang rokoknya dan menghisapnya dalam-dalam. Kepulan asap rokok memenuhi salah satu sudut ruangan klub malam tersebut. Mike melirik jam tangannya. Mike yakin sebentar lagi Sellena akan datang untuk menemuinya. Dugaan Mike ternyata benar. Sellena datang menghampirinya sambil masih berusaha mengatur napasnya.“Mike, maaf gue terlambat. Walau gue terlambat, gue tetap memenuhi janji ini dan engga ingkar janji,” kata Sellena.

  • RELATIOXIC RULES   BAB 95: OLEH-OLEH DARI PAK SABAR

    Alexa sedang duduk santai di ruang tengah rumahnya sambil menonton televisi dan makan keripik kentang rasa keju kesukaannya. Hari ini adalah hari Sabtu dan Alexa tidak perlu pergi ke sekolah. Awalnya, Alexa sudah mengumpulkan niatnya untuk pergi lari pagi dan menemani Mami Yuliani untuk ikut senam pagi bersama Ibu-Ibu di kompleks perumahannya. Namun, Alexa terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengikuti senam pagi karena tidak tahan dengan sikap Ibu-Ibu yang sangat bawel. Mereka membicarakan apa saja, termasuk bergosip tentang Danish dan sinetron Terserah Kamu. Sungguh, hal tersebut merupakan hal yang sangat menjelengkelkan bagi Alexa. Akhirnya, Alexa memutuskan untuk pulang ke rumah dan meninggalkan Mami Yuliani di lapangan kompleks perumahannya. Alexa tidak peduli. Mami Yuliani punya banyak teman di sana, termasuk Bu Rini pemilik warung yang tidak kalah cerewetnya seperti Mami Yuliani. 

  • RELATIOXIC RULES   BAB 96: PERTEMUAN DI APARTEMEN

    Alexa mengetuk pintu apartemen Danish. Jantung Alexa berdebar sangat kencang. Jujur, ini adalah pertama kali Alexa mengunjungi apartemen Danish. Alexa nekat melakukan ini karena malas jika harus menemui Danish di lokasi shooting. Alexa yakin Sellena pasti akan mengganggunya lagi. Danish masih belum membukakan pintu untuk Alexa. Alexa masih berharap Danish ada di apartemennya. Alexa kembai mengetuk pintu tersebut dan mulai memanggil nama Danish.“Kak Danish! Kak Danish! Kak Danish!” seru Alexa. Tiba-tiba, pintu tersebut terbuka. Danish muncul dari balik pintu dengan keringat yang membasahi wajah dan tubuhnya. Satu lagi, Danish hanya menutupi tubuh bagian atasnya menggunakan handuk dan hanya mengenakan celana olahraga dan sepatu. Pemandangan itu sukses membuat kedua pipi Alexa menjadi merah menahan malu. Otot-ot

  • RELATIOXIC RULES   BAB 97: PERTEMUAN DADAKAN

    Danish buru-buru pergi menemui Frey dan Pak Damar di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari apartemennya. Wajah Frey dan Pak Damar terlihat sangat serius. Danish yakin akan ada sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan pada malam hari ini. Semula, Danish sempat menolak ajakan Frey karena masih ingin mengobrol dengan Alexa, tetapi Frey terus memaksanya untuk segera datang. Oleh karena itu, Danish sengaja meminta Alexa untuk segera pulang dari apartemennya. Danish langsung mengambil posisi duduk di hadapan Frey dan Pak Damar. Di hadapannya, sudah tersaji beberapa jenis makanan dan jus jeruk. Pak Damar meminta Danish untuk meminumnya terlebih dahulu.“Lio, silakan diminum dahulu. Saya tahu kamu pasti kehausan,” kata Pak Damar.“Pak Damar, saya engga begitu merasa haus. Saya cuma mau tahu apa maksud dan tujuan Pak Damar dan Frey memanggil saya ke sini,” kata Danish.

  • RELATIOXIC RULES   BAB 98: MASIH SINGLE

    Alexa sudah menyiapkan pakaian terbaiknya untuk dipakai mengikuti acara fan meeting Danish Adelio sore hari ini. Sekali lagi, Alexa mematut dirinya di depan cermin untuk memastikan penampilannya sudah sempurna. Setelah menghabiskan banyak waktu di depan cermin, Alexa tersenyum puas dan segera menuju lokasi fan meeting Danish. Lokasi fan meeting Danish tergolong cukup jauh dari rumahnya dan telah dipenuhi oleh manusia-manusia penggemar Danish, layaknya fan meeting yang pernah diikuti Alexa di Rooftop Café. Alexa melayangkan pandangannya ke sekeliling dan mencoba untuk masuk, tetapi sekali lagi Alexa harus berhadapan dengan seorang wanita penjaga pintu yang memeriksa setiap undangan. Wanita tersebut memandang Alexa dengan sangat tidak ramah.“Maaf, Kak! Apa Kakak punya undangannya?” tanya Mbak penjaga pintu.“Mbak, aduh! Undangan saya ter

  • RELATIOXIC RULES   BAB 99: RULE NUMBER 8

    Acara fan meeting yang berlangsung pada sore hari tersebut dapat dikatakan sangat sukses. Para penggemar terlihat begitu bahagia menghadirinya. Kini, para penggemar Danish sedang sibuk berebut untuk meminta tanda tangan dan berfoto bersama Danish. Bahkan, banyak di antaranya yang memberikan setangkai bunga, buket bunga, cokelat, hingga macam-macam hadiah lainnya untuk Danish. Danish sampai kesulitan untuk menerima semua hadiah tersebut dengan kedua tangannya. Danish tidak hentinya mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya.“Thank you! Terima kasih semuanya. Terima kasih,” kata Danish. Danish memamerkan senyum manisnya yang mampu meluluhkan hati para penggemarnya hingga kembali berteriak histeris. Di depan para penggemarnya, Danish memang dikenal sebagai seorang aktor dan model yang ramah. Mereka tidak tahu kelakuan Danish yang seperti tidak punya akhlak saat berada

  • RELATIOXIC RULES   BAB 100: DITOLAK DANISH

    Air mata memang tidak dapat dihindari lagi pada malam hari ini. Air mata terus membasahi kedua pipi Alexa. Danish memang pria paling buruk yang pernah dikenal oleh Alexa. Danish mungkin merupakan cinta pertama Alexa, tetapi Danish juga merupakan pria pertama yang tega menghancurkan hati Alexa. Alexa sempat berpikir bukan Danish yang salah, melainkan dirinya yang terlalu bodoh dan mau terjebak dalam semua permainan Danish. Alexa memang bodoh. Alexa mudah sekali jatuh cinta karena terpesona kepada ketampanan Danish. Alexa tidak pernah memikirkan betapa liciknya Danish yang tega mempermainkannya. Alexa menghela napasnya dan menatap lurus ke arah langit. Tidak ada bintang yang bertaburan di langit pada malam hari ini. Langit terlihat begitu gelap. Alexa jadi ingat saat mengucapkan sebuah permohonan kepada bintang jatuh. Sekali lagi, Alexa mu

  • RELATIOXIC RULES   BAB 101: SEDANG TIDAK SEMANGAT

    Alexa merasa sama sekali tidak bersemangat untuk pergi ke sekolah hari ini. Alexa sebenarnya masih butuh tidur untuk sedikit meredakan rasa sakitnya karena ulah Danish. Alexa ingin sekali bolos sekolah hari ini, tetapi Alexa malas jika harus terkena omelan Mami Yuliani dan Bu Siti yang keduanya sama-sama mengerikan. Alhasil, Alexa melangkahkan kakinya ke dalam kelas dengan ogah-ogahan. Sesampainya di kelas, Alexa memilih untuk pura-pura sibuk membaca buku pelajaran Matematika hingga Belle menghampirinya.“Alexa, kenapa kamu lesu banget hari ini? Kamu biasanya paling semangat belajar,” kata Belle.“Belle, aku engga lesu! Ini aku lagi fokus baca buku Matematika,” kata Alexa. Belle menatap Alexa heran, lalu tertawa terbahak-bahak. Belle bisa menyadari kebohongan Alexa sekarang.“Ra, kamu la

Latest chapter

  • RELATIOXIC RULES   BAB 200: THE END

    Langit Kota Jakarta sudah benar-benar gelap sekarang. Alexa masih duduk sendirian di kamarnya. Sekali lagi, Alexa melirik gaun cantik yang telah dibelinya di butik untuk acara promnight esok hari. Alexa meliriknya berkali-kali, lalu kembali menghela napasnya. Alexa melirik jam dinding di kamarnya. Ternyata, waktu sudah menunjukkan pukul 00:00 dan Alexa masih mampu mendengar sayup-sayup suara rintik hujan di Kota Jakarta. Hujan sepertinya memang tidak berhenti. Alexa berusaha menyakinkan dirinya lagi dengan cara berjalan menuju jendela kamarnya. Dugaan Alexa benar. Suara rintik hujan terdengar semakin jelas. Alexa mulai tersenyum tipis. Alexa yakin dirinya akan menang taruhan sekarang. Walau demikian, Alexa belum ber

  • RELATIOXIC RULES   BAB 199: TARUHAN

    Danish tersenyum saat masih banyak wartawan yang mengambil fotonya dan masih banyak wartawan lainnya yang bertanya kepada Danish. Danish merasa senyumnya hari ini adalah senyum yang tulus, bukan senyum yang dipaksakan alias senyum palsu. Danish tidak peduli dengan banyaknya pertanyaan wartawan pada hari ini.“Mas Danish, apa berita yang dimuat di Lambe Dojen itu benar?” tanya seorang wartawan.“Mas Danish, apa betul Mas Danish tidak jadi bertunangan?” tanya wartawan lainnya. Danish masih saja tersenyum dan masih berusaha untuk merangkai kata-kata yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan dari para wartawan. Sementara itu, para wartawan juga tidak segan untuk mulai bertanya kepada Frey.“Mas Frey, apa bisa bantu jawab pertanyaan kami? Apa semua berita yang dimuat di Lambe Dojen itu benar?” tanya seorang wartawan.“Mas Frey, apa betul Danish

  • RELATIOXIC RULES   BAB 198: KABAR TERBARU DANISH

    Danish menatap Reina sambil tersenyum lebar. Danish berjabat tangan dengan Reina sambil terus memamerkan senyum tulusnya, hingga membuat Reina sedikit heran. Reina sangat jarang melihat Danish tersenyum seperti ini. “Gue benar-benar engga menyangka loe mau bantu gue,” kata Danish. Kedua mata Reina membulat karena kaget. Dengan penuh rasa canggung, akhirnya Reina membalas senyuman Danish.“Iya, sama-sama, Lio! Aku pikir bahwa sudah selayaknya aku melakukan semua ini,” kata Reina.“Loe dan gue engga pernah saling cinta. Buat apa dua hati yang engga saling cinta harus dipaksakan untuk bersatu?” tanya Danish. Reina masih berusaha untuk tersenyum di balik rasa canggungnya. Sementara itu, Reina kembali bertanya kepada Danish untuk menghilangkan rasa penasarannya.“Jad

  • RELATIOXIC RULES   BAB 197: MENENTUKAN TAKDIR CINTA

    Danish memasang ekspresi datar dan dinginnya di hadapan Reina. Reina sudah berbicara panjang lebar, tetapi Danish tampak tidak memedulikannya sama sekali. Reina masih berusaha untuk tidak ambil pusing dengan sikap Danish. Namun, Reina akhirnya merasa kesal lama-kelamaan melihat sikap Danish. Reina mulai berbicara dengan nada tingginya kepada Danish.“Jadi, gaun untuk pertunangan kita lebih bagus yang mana? Ini atau itu? Danish, kamu dengar aku bicara engga, sih?” tanya Reina kesal.“Reina, pilih saja gaun yang loe mau! Gue engga mau ikut campur. Gue engga mengerti masalah seperti ini,” kata Danish angkuh.“Danish! Sekali ini saja, tolong kamu dengarkan aku!” seru Reina. Danish masih saja bersikap tidak peduli dan malah menggelengkan kepalanya. Danish meraih ponselnya dan pura-pura sibuk memainkan ponselnya. Reina merasa semakin kesal dan memutuskan untuk

  • RELATIOXIC RULES   BAB 196: MASIH BERHARAP

    Ujian Akhir Sekolah telah berakhir. Alexa tidak menyangka bahwa hari-harinya yang paling berat selama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas telah berhasil dilewatinya dengan baik. Alexa merasa jerih payahnya tidak sia-sia selama ini. Alexa tidak pernah menyesal karena selalu menghabiskan banyak waktunya untuk belajar, terutama menjelang Ujian Akhir Sekolah. Jerih payah dan kerja keras Alexa terasa semakin bermakna saat Alexa mengetahui bahwa dirinya berhasil meraih nilai yang sangat baik untuk Ujian Akhir Sekolah. Alexa merasa sangat senang. Alexa berpikir pasti kedua orang tuanya dan Bu Siti akan bangga terhadap prestasi yang telah diraihnya.Bukan hanya mereka, Alexa yakin Danish juga pasti bangga jika mengetahui prestasi Alexa. Alexa yakin Danish pasti akan berhenti menghinanya dan mungkin akan sedikit memberi pujian kepada Alexa.Setelah Ujian Akhir Sekolah selesai, Alexa masih harus datang k

  • RELATIOXIC RULES   BAB 195: HADIAH YANG TERTUNDA

    Alexa melirik jam tangannya. Alexa baru menyadari bahwa Hari Valentine akan segera berlalu sebentar lagi. Alexa memang sebenarnya tidak rela jika Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap satu tahun sekali ini segera berlalu. Walau Alexa seperti tidak mendapatkan cintanya pada tahun ini, Alexa memilih untuk tidak peduli. Alexa hanya ingin waktu bergulir lebih lama lagi di Hari Valentine. Alexa hanya ingin lebih lama lagi mengenang saat-saat indahnya bersama Danish pada waktu itu. Semua itu hanya ada dalam pikiran Alexa, tetapi Alexa tetap tidak peduli. Kini, Alexa sedang duduk sendirian di kamarnya sambil menatap langit. Alexa menghela napasnya sebentar, lalu tersenyum tipis.“Apa ini adalah cara terbaik supaya aku bisa melupakan seorang Danish Adelio?” tanya Alexa dalam hatinya.&n

  • RELATIOXIC RULES   BAB 194: HANCURNYA HARI VALENTINE

    Jantung Alexa berdebar semakin kencang. Alexa yakin ini bukanlah mimpi. Danish benar-benar berdiri di hadapannya. Alexa masih belum dapat berbicara kepada Danish. Lidahnya menjadi kaku dan dipenuhi oleh segenap rasa canggungnya terhadap Danish. Alexa hanya mampu menatap Danish dalam diam, hingga Danish memulai pembicaraan dengan suara pelan yang dingin seperti salju.“Kursi di depan loe kosong, kan?” tanya Danish. Alexa mengangguk. Alexa tidak tahu bisa memberikan anggukan secepat itu. Danish juga ikut mengangguk pelan dan langsung menarik kursi kosong di hadapan Alexa. Namun, Alexa kembali berbicara kepada Danish dengan tegas.“Kursi itu memang kosong, tapi Kak Danish lebih baik duduk di tempat lain,” kata Alexa.“Semua kursi di restoran ini penuh,” balas Danish pelan. Alexa mengh

  • RELATIOXIC RULES   BAB 193: VALENTINE TAHUN INI

    Hari demi hari terus berlalu. Alexa masih mencoba untuk melupakan Danish, walau rasanya masih sangat sulit. Bulan Januari telah berganti menjadi bulan Februari. Bulan Februari yang kembali identik dengan bulan penuh cinta. Cinta mungkin dirasakan oleh sebagian orang yang memilikinya, berbeda dengan Alexa. Hingga saat ini, Alexa masih mengurusi urusan hatinya yang masih terasa runyam. Hari ini bertepatan dengan hari Valentine, yaitu tanggal 14 Februari. Alexa sedang banyak melamun hari ini, karena kembali teringat akan Danish. Alexa ingat bahwa tahun lalu Danish mengajaknya makan malam dan Danish memulai semua permainan bodohnya dengan Alexa. Tiba-tiba, ponsel Alexa berdering. Nama Frey muncul di layar ponsel Alexa. Alexa mengangkat panggilan telepon tersebut dengan ogah-ogahan.“Iya, Kak Frey! Ada yang bisa aku bant

  • RELATIOXIC RULES   BAB 192: MELUPAKAN ITU SULIT

    Alexa baru saja selesai membereskan hadiah-hadiah ulang tahun yang diterimanya hari ini. Alexa sudah selesai menatanya dengan rapi di salah satu sudut kamarnya. Semuanya ini terasa melelahkan. Alexa berusaha untuk merenggangkan otot-otot lehernya yang mulai terasa kaku, lalu memutuskan untuk berjalan menuju meja belajarnya. Alexa mengambil selembar kertas dan pulpen. Alexa ingin sekali menuliskan sesuatu di atas kertas tersebut, tetapi rasanya sungguh sulit.“Resolusi tahun ini,” gumam Alexa pelan. Alexa mulai berusaha untuk merangkai kata-kata dalam otaknya, namun tidak kunjung dapat melakukannya. Alexa merasa heran dengan dirinya sendiri. Pada tahun lalu, Alexa memang sangat lancar dalam menuliskan banyak resolusi dan terlihat sangat semangat dan bera

DMCA.com Protection Status