Alexa memutuskan untuk mengajak Kayla dan Belle makan di sebuah restoran Jepang yang menjual aneka sushi, ramen, dan makanan khas Jepang lainnya. Alexa yang memang belum sempat makan siang sengaja memesan ramen dengan ukuran mangkok paling besar. Alexa juga meminta Kayla dan Belle untuk memesan semua menu yang diinginkannya.
“Kalian mau pesan apa? Aku yang traktir! Engga perlu malu-malu. Minggu depan juga aku ada shooting lagi, bakal banyak uang sampai akhir bulan, nih!” seru Alexa.
“Kalau kamu banyak uang, kita bakal sering pergi ke mall, nih! Asyik!” seru Belle.
“Iya, Ra! Kamu jangan sampai lupa sama kita, ya!” Kayla ikut menambahkan.
Belle dan Kayla membuka buku menu yang ada di hadapannya. Keduanya tampak sangat sibuk memilih makanan dan minuman yang dianggapnya lezat. Sementara itu, Alexa tersenyum tipis sambil kembali memainkan po
Alexa berusaha untuk melupakan semua perkataan Ciara yang jelas sangat sukses untuk menjatuhkan mentalnya sekarang. Alexa masih mencari cara untuk menghibur dirinya sekarang. Walau demikian, Alexa tetap saja sedang merasa tidak baik-baik saja. Alexa meraih ponselnya dan berusaha untuk mencari hiburan di media sosial. Alexa memutuskan untuk membuka aplikasi Instagram miliknya untuk melihat kembali jumlah pengikut di akun Instagram miliknya. Betapa kagetnya Alexa saat melihat betapa banyaknya notifikasi yang masuk ke akun Instagram miliknya. Semuanya berisi tentang komentar-komentar negatif dari warganet.“Astaga! Apa ini?” Alexa benar-benar kaget. Alexa menajamkan kedua matanya untuk membaca komentar-komentar negatif tersebut. Semua ini benar-benar membuat Alexa kaget. Alexa yakin mungkin ada seseorang yang benci dan ti
Alexa tidak mampu konsentrasi terhadap seluruh pelajaran di sekolah hari ini. Selain merasa sangat mengantuk karena kurang tidur semalam, Alexa juga terus memikirkan acara fan meeting yang akan dilaksanakan sepulang sekolah hari ini. Alexa benar-benar tidak tahu. Fan meeting ini merupakan fan meeting pertama bagi Alexa. Alexa hanya bisa membayangkan Danish yang mungkin sudah sangat terbiasa dalam urusan fan meeting. Alexa tidak tahu caranya untuk bersikap kepada para penggemar yang hadir. Selain itu, Alexa juga merasa sangat takut dan cemas jika ada penggemarnya yang nekat berbuat kekacauan. Alexa berkali-kali melirik jam tangannya. Alexa berharap semua rencananya hari ini akan berjalan dengan sempurna. Sementara itu, Alexa masih berharap Danish akan datang untuk menemani Alexa melaksanakan acara f
Suasana semakin bertambah kacau. Alexa semakin panik. Sementara itu, Alexa masih belum melihat batang hidung Frey di sini. Kini, Alexa mulai paham perasaan Danish yang terkadang harus menghadapi semua kekacauan sendiri, tanpa bantuan Frey. Alexa masih berharap Danish datang untuk menolongnya sekarang. Tiba-tiba, Alexa mendengar suara maskulin Danish. Alexa berpikir semuanya hanya halusinasinya saja, tetapi Danish benar-benar ada di hadapannya.“Stop! Berhenti! Saya bilang berhenti!” seru Danish lantang. Para penggemar masih belum mau mengentikan aksinya. Semuanya masih terlihat kacau. Sementara itu, Alexa memilih untuk diam karena sudah merasa sangat pasrah. Alexa melirik Danish dan masih berharap Danish akan kembali bertindak. Tidak lama kemudian, Danish memutuskan untuk kembali berteriak dengan lebih kencang
Berita tentang acara fan meeting perdana Alexa yang berakhir ricuh kembali menjadi perbincangan di sejumlah media sosial. Sejumlah penggemar Alexa masih ada yang memberi dukungan, walau sejumlah penggemar lainnya tidak segan-segan untuk memberikan komentar negatif kepada Alexa. Bukan hanya itu, para penggemar Danish juga seolah-olah ikut menyerbu media sosial Alexa. Para penggemar Danish banyak yang menyayangkan aksi Danish Adelio dalam membela Alexa pada acara fan meeting tersebut. Banyak pula yang mulai mengatakan bahwa Danish tidak pantas untuk membela Alexa. Semua orang sepertinya sedang sibuk kembali membicarakan tentang Danish dan Alexa, tidak terkecuali Farren. Farren sejak tadi tampak sibuk menatap layar ponselnya.“Alexandra? Danish Adelio? Jadi, benar kalau mereka punya hubungan istimewa? Apa ini
Danish sedang sibuk bermain game di ponselnya, tanpa memedulikan Frey yang sedang sibuk berbicara di telepon. Frey sedang sibuk berbicara dengan seseorang. Danish yakin, setelah ini pasti Frey akan langsung bercerita panjang lebar tentang jadwal shooting dan pemotretannya selama beberapa hari ke depan. Danish sebenarnya cukup senang dengan kariernya yang sekarang menjadi kembali membaik, walau terkadang Danish masih harus menyiapkan kesabaran untuk menghadapi sikap Frey yang tidak mau tahu. Sikap Frey yang kerap berbeda dibandingkan dulu dan selalu lebih mementingkan uang dibandingkan kebahagiaan Danish. Sementara itu, Danish menyadari ponselnya berdering. Garry meneleponnya. Danish baru sadar bahwa dirinya telah sangat lama tidak bertemu dengan para sahabatnya, bahkan sama sekali tidak sempat untuk sekedar bertukar kab
Alexa sedang sibuk mempersiapkan diri untuk ulangan Matematika besok saat ponselnya berdering. Alexa terpaksa menghentikan kegiatan belajarnya sejenak dan meraih ponselnya. Alexa kaget saat melihat nama Frey muncul di layar ponselnya.“Kak Frey? Tumben Kak Frey telepon aku,” gumam Alexa pelan. Alexa segera mengangkat panggilan telepon tersebut. Beberapa sat kemudian, terdengar suara Frey di seberang telepon sana.“Halo, Alexa! Kamu lagi ada di mana?” tanya Frey.“Aku di rumah, Kak. Lagi belajar. Hari ini memang engga ada jadwal shooting, kan?” tanya Alexa. Alexa langsung berusaha membuka memori dalam otaknya dan berusaha untuk mengingat seluruh jadwal shooting dan pekerjaan lainnya yang harus diselesaikan. Alexa takut kalau dirinya memiliki jadwal shooting
Danish baru saja memarkir mobilnya di basement apartemennya. Danish mematikan mesin mobilnya dan kembali mengamati wajahnya. Danish menggelengkan kepalanya. Rasanya, sangat tidak mungkin untuk berjalan menyusuri lobi, lift, dan koridor apartemen dengan kondisi yang mengenaskan seperti ini. Danish mencari sebuah topi dan kacamata hitam di bangku penumpang baris belakang. Sementara itu, Danish menyadari kalau ponselnya berdering lagi. Nama Alexa kembali muncul di layar ponsel Danish. Danish menggelengkan kepalanya dan memilih untuk kembali mengabaikan panggilan tersebut. Rasanya sangat malas untuk berbicara dengan Alexa sekarang.“Alexa, loe jangan ganggu gue!” seru Danish dalam hatinya. Danish memutuskan untuk langsung mengenakan kacamata hitam dan topinya agar orang-orang di sekitar tidak mengenalinya
Ponsel Danish masih terus berdering. Nama Reina Aria berkali-kali muncul di layar ponsel Danish. Rasa penasaran semakin menghantui hati dan pikiran Alexa. Tidak salah lagi, nama Reina Aria adalah nama yang sama dengan nama yang tertulis pada cincin yang pernah dilihatnya di kamar Danish. Alexa ingin sekali mengangkat panggilan telepon tersebut. Alexa tidak peduli jika Danish akan marah besar padanya. Baginya, sangat penting untuk menghilangkan rasa penasarannya sekarang. Alexa berusaha untuk meraih ponsel Danish, tetapi tangan kekar Danish langsung menepis lengan Alexa dengan kasar. Alexa menunduk ketakutan. Alexa berusaha untuk mencari alasan untuk menyelamatkan dirinya sekarang.“Siapa yang suruh loe angkat telepon di ponsel gue?” tanya Danish kasar.