Ever maju dengan kecepatan tinggi dan Auranya mulai terbagi. Dua bayangan dirinya yang terbentuk dari Aura memberikan sedikit kejutan, lintasan Pedangnya sangat cepat dan terarah langsung kepada Raul.
Raul menanggapinya dan bayangan dibawah kakinya bergerak keluar, Raul terlahir dengan kemampuan elemen bawaan kegelapan dan ketika dia memegang Pedang Sihir Roso maka kemampuannya akan meningkat pesat.Ujung bayangan hitam yang runcing menusuk dua Klon Ever, Pedang Raul dan Ever saling beradu dan memberikan daya kejut yang kuat. Tubuh Ever terlempar keatas dan dalam adu kekuatan Ever kalah telak, Raul mengejarnya dan berlari diatas udara.Raul seolah berlari diatas udara dan menggunakan momentum untuk terbang. Ever terlihat sangat waspada dan menangkis ayunan Pedang Raul, tubuhnya terlempar kebawah dan menghantam tanah dengan sangat keras."Cough ! sialan kau !" Teriak Ever sambil memuntahkan darah.Raul melesat kebawah dan Ever segera berguSetelah tiga hari perjalanan Jendral Ville dan Pasukan Penyihir kembali diperbatasan utara Kerajaan Istas, Jendral Ville sendiri adalah Pasukan Kerajaan Law dan setelah melihat pertempuran itu membuatnya segera berpikir untuk lolos.Alasan mengapa tidak ada orang yang menyusul Pasukannya kemungkinan besar mereka sudah dikalahkan. Tidak mengherankan sama sekali mengingat pihak lawan memiliki persiapan yang matang seolah keberadaan mereka sudah diperhitungkan."Salam untuk Jendral !" Seorang Bangsawan menyambut kedatangan Ville.Namun Ville mengabaikannya dan segera pergi menuju Warp Portal, sisanya luka yang diderita para Penyihir dan Pasukannya akan dia abaikan. Seharusnya musuh tidak akan mengejar dan laporan ini harus segera diberitahu, Pasukan bantuan tidak akan tiba dalam waktu dekat dan semuanya harus disusun ulang.Tidak jauh dari perbatasan Benteng Wilayah Utara para Penjaga merasakan energi besar, dari kejauhan jutaan Pasukan muncul dan di
Selama seminggu terakhir keributan yang besar sudah terjadi dibeberapa Wilayah Kerajaan Istas, semua Bangsawan ditangkap dan dipaksa untuk menyerah dengan keadaan. Michael mengeksekusi semua hal yang terlibat termasuk Keluarga Duke yang sebelumnya, Keluarga Kerajaan Istas benar-benar hancur dan Raul tidak menunjukan simpati sama sekali.Pasukan yang datang dari kedua Kerajaan juga kembali mundur tanpa berani berperang, keberadaan dari nama Raul dan Belliam saja sudah memberikan teror untuk mereka semua. Terlebih salah satu Jendral mereka dipenjarakan dan tidak bisa keluar dalam situasi terburuk.Michael mengumpulkan semua Bangsawan Kerajaan, "Menghitung orang yang paling berjasa saat ini adalah Raul Von Roso, jika bukan karena strateginya dan peralatan yang dia ciptakan dalam perang mustahil kita bisa memenangkannya. Jadi aku bermaksud menghadiahkan Kerajaan ini kepadanya dan membuatnya menjadi Raja baru." "Dengan segala hormat aku menolaknya." Raul menga
Nick harus mengakui bahwa Tuannya sekarang terlihat sangat licik seperti Iblis, disaat semua orang berpikir semuanya sudah selesai mereka tidak akan menyangka jika masalah sebenarnya belum berakhir.Kerajaan Law akan menjadi target selanjutnya dari Raul dan setelah itu Kerajaan Prius akan ditekan olehnya. Namun Nick sedikit bingung dengan apa yang Raul inginkan, dia tidak mengharapkan kekuasaan dan meningkatkan kekuatan militer baginya hanya alasan. Tujuan akhirnya masih belum jelas dan jika niatnya untuk menantang Kerajaan Suci dimasa depan maka jelas itu tidak mungkin.Raul menghela nafas dan berkata, "Aku akan membebaskanmu bersama dan juga Pasukan yang ditangkap hidup-hidup. Pertama buatlah alasan mengapa kau bisa bebas dan katakan saja jika aku tidak tertarik melawanmu, setelah situasinya menjadi tenang aku secara pribadi akan datang ke Kediaman milikmu. Bangunlah lagi Pasukan yang lebih kuat dan aku akan memberikanmu satu juta koin emas, dengan begitu semuany
Kegelapan dari Aura Raul perlahan bereaksi dan sekali lagi Pedang Roso keluar, Raul seolah kehilangan kemampuannya untuk melawan dan kegelapan yang pekat membungkus dirinya. Tawa akan jiwa-jiwa yang sudah mati terdengar ditelinganya dan Raul melihat bayangan jiwa orang-orang yang belum lama ini dia bunuh.Raul tidak merasa goyah sedikitpun melihat jiwa-jiwa yang menghantuinya, baginya pembantaian itu adalah hal biasa dan kejahatan seperti apa yang belum pernah dia lakukan. Jika orang biasa mungkin saja mereka akan langsung gila karena serangan pikiran seperti ini, namun didepan Raul yang sudah menjalani dua kehidupan yang sadis itu tidak akan menggerakkannya sedikitpun."Orang mati ya mati saja." Raul mendesak Auranya dan mengamuk.Kegelapan tiba-tiba berubah dan saat ini jiwanya diseret kedalam ingatan Pedang Roso, sosok Iblis yang menyerupai manusia dengan satu tanduk panjang dan sepasang sayap hitam berada tidak jauh dari Raul.Sosok Pria berdi
Beberapa Bangsawan diundang dalam jamuan makan sederhana, Raul juga mengikutinya dan duduk bersama dengan Violin. Banyak orang yang menyapa Raul dan itu sedikit membuatnya tidak menyukai tata krama seorang Bangsawan."Terimakasih karena sudah memberikan semua ini kepadaku Raul. Aku berjanji dimasa depan ketika kau menikah dengan Adikku dan mempunyai keturunan maka dia akan menjadi pewaris dari tahta Kerajaan ini." Lucas menjanjikan hal luar biasa kepada Raul.Violin tersipu malu dan Raul menggelengkan kepalanya, "Dengan segala hormat aku akan menolaknya... jika aku punya Anak maka dia harus hidup sesuai dengan apa yang dia inginkan. Kau sekarang sudah menjadi Raja dan sudah waktunya bagimu untuk memilih seorang Ratu, kita sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan ini adalah waktu yang tepat bagimu untuk memilih." "Masalah itu tidak perlu dipikirkan karena aku sudah punya lima orang. Salah satunya juga adalah Keluarga dari Bawahanmu yang tidak lain
Seharian penuh mereka berdua berkuda dan malam harinya Raul memutuskan untuk beristirahat didalam hutan, dia mendirikan tenda dan menyalakan api unggun. Adapun Binatang Buas yang mengintai mereka semua berlari menjauh setelah merasakan Aura Raul yang hebat.Violin mencoba masakan Raul dan merasa sangat puas, "Tidak hanya pandai dalam bertarung ternyata masakanmu sangat enak !" "Itu hanya keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Jika hal sepele seperti ini saja tidak bisa maka bagaimana aku bisa mengurus diriku sendiri nantinya dimedan perang." Raul menjawabnya dengan santai."Sepertinya aku juga harus belajar." Violin berpikir sebentar dan terlihat ragu, "Hm... ngomong-ngomong Alice dan Nuna belajar sihir darimu bukan ?""Aku tidak sengaja menemukan buku Penyihir dan mengajari mereka. Jika kau tertarik maka bertanya saja kepada mereka." Raul tidak keberatan jika Violin ingin menjadi seorang Penyihir.Violin menggelengkan
"Ugh ! gara-gara mereka aku bangun dan sepertinya sulit untuk kembali tidur." Violin mengusap matanya dan meregangkan tubuhnya.Raul melihat Violin dan menelan ludahnya, dia sedikit bereaksi dan berjalan kearah Violin, "Kalau begitu aku akan menemanimu terjaga semalaman !" Raul membawa Violin masuk kedalam dan memeluknya, dia mencium lehernya yang ramping dan tangan Raul meraba tubuh Violin. Suasana menjadi sedikit liar dan mereka berdua bercinta sepanjang malam.Siang harinya Violin mencium bibir Raul yang sedang tertidur pulas dan membangunkannya, "Selamat siang pemalas."Raul tersenyum dan merasa sangat puas dengan peformanya, mereka bergegas berpakaian dan melanjutkan kembali perjalanan yang santai. Raul kali ini tidak ingin membuang banyak waktu dan buru-buru kembali dengan memacu kudanya lebih cepat.Setelah beberapa hari mereka akhirnya sampai dan Raul menikmati harinya yang tenang sambil berlatih dengan keras. Mana dan Qi Murni a
Hendrik tersenyum dan tidak menyangka jika Ville akan sangat mudah untuk diurus, sangat jelas bahwa dia hanya orang bodoh yang mengukur Tuannya dengan cara yang sederhana. Hanya mereka yang disisi Tuannya sajalah yang benar-benar mengerti sistem kerja yang Raul terapkan.Raul mungkin bukan seorang Raja tapi sikapnya sudah berada diatas mereka. Entah itu Michael juga tidak bisa menandingi Raul ataupun Raja lainya, bisa dikatakan jika Raul adalah Raja tanpa mahkota dan keberadaannya memiliki kontrol penuh.Hendrik tidak ingin melebih-lebihkan namun faktanya Raul memanglah sosok sempurna sebagai Pemimpin, dia yang memiliki kendali dan setiap gerakan yang dibuat itu seperti petir yang membunuh semua musuhnya. Menghancurkan Kerajaan Law seharusnya sangat mudah baginya namun kecerdasan Raul membuatnya cukup hebat. Hendrik paham benar jika pohon yang terlalu tinggi akan mudah tumbang tertiup angin, tujuan Raul adalah membuat akar pohon tertancap sangat dalam dan