Pang Lu dan Nie Li tengah mempersiapkan semua yang dibutuhkan Lu Fei untuk meningkatkan kekuatannya. Mereka membawakan berbagai macam racun, dari yang biasa hingga yang sangat mematikan. Meskipun mereka merasa heran dengan keputusan Lu Fei untuk memerlukan begitu banyak racun, mereka tetap mengikuti perintahnya dengan penuh dedikasi."Ini terlalu tidak masuk akal," keluh Nie Li saat mereka membawa beberapa botol racun yang berkilau. Dia sedikit cemas saat memegang botol racun itu, kalau sampai pecah, dia akan terbunuh oleh kebodohannya sendiri. Membayangkan itu, Nie Li merinding.Pang Lu mengangguk setuju. "Aku juga bingung. Tapi kita harus percaya pada Tuan Fei. Dia bilang ini semua akan membantunya menjadi lebih kuat."Saat mereka melangkah menuju tempat Lu Fei, seorang pria tiba-tiba menghentikan mereka. Pria itu adalah Xia Ding, dan penampilannya menunjukkan kelelahan yang ekstrem. Wajahnya pucat dengan lingkaran hitam di bawah mata, menandakan kurang tidur selama beberapa hari."
Selama lima hari, Lu Fei terus menjalani metode ekstrim tersebut. Setiap hari, ia nyaris jatuh ke jurang kematian. Dewa kematian seolah berdiri di belakangnya, siap kapan saja untuk menarik jiwa Lu Fei dari dunia ini. Yang dia lakukan sangat menantang kematian. Lu Fei melakukan itu tanpa ragu dan rasa takut. Hanya Nie Li dan Pang Lu yang diizinkan masuk ke ruangan Lu Fei, bukan karena takut mengganggu prosesnya, tetapi karena mereka tidak ingin orang lain melihat apa yang Lu Fei lakukan. Melihat penderitaan dan risiko yang dihadapi Lu Fei bisa sangat traumatis bagi siapa pun."Sedikit lagi," gumam Lu Fei dengan tekad yang membara, berusaha memotivasi dirinya sendiri. Dia tahu bahwa dia hampir mencapai batas kemampuannya, dan hanya sedikit lagi yang harus dilaluinya sebelum mencapai tujuannya.Satu detik setelah dia menelan racun, saat itu juga tubuh Lu Fei menjadi pucat. Dia langsung terjatuh. Tubuh di dalam tubuhnya terasa kering. Tenggorokan Lu Fei sangat kering, itu membuat dia ha
Keadaan semakin memburuk, dengan kematian yang tak pernah berhenti. Setiap hari, rakyat biasa terenggut nyawanya. Setiap kematian menambah jumlah pasukan musuh yang kini dipenuhi oleh darah Iblis. Mereka yang terbunuh hidup kembali sebagai Iblis tanpa kesadaran, hanya berfungsi sebagai alat perintah tuan Iblis mereka. Meskipun pasukan ini bukanlah yang terkuat—karena mereka awalnya hanya manusia biasa—namun kekuatan mereka terletak pada kemampuannya untuk terus bangkit kembali setelah ditebas. Mereka hampir tidak bisa terkalahkan.Sekte Tunju Api dan sekte Bintang Berpijar kini telah bersatu. Aliansi ini diharapkan bisa memperkuat pertahanan mereka saat serangan Iblis datang. Ketika salah satu sekte diserang, mereka bisa saling mendukung dan memperkuat posisi masing-masing."Bagaimana balasan dari mereka?" tanya Nie Li, penuh perhatian.Diao Chi menggelengkan kepala dengan wajah kecewa. "Belum ada kabar dari sekte Pulau Wanita dan sekte Gunung Es. Sekte Bukit Surga dan sekte Pagoda Su
Lu Fei menatap naga besar yang terikat kuat oleh rantai raksasa, yang membelenggu tubuh besar reptil itu dengan erat. Setiap kali melihat keadaan naga itu, Lu Fei selalu ingin tertawa. Naga itu terlihat seperti seekor kadal yang diikat oleh tali. Melihat senyuman kecil Lu Fei, tatapan Naga itu menjadi tajam. "Ah, maafkan aku," ucap Lu Fei. Dia sedikit berlebihan. Lu Fei menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan. Lu Fei mengingat janjinya untuk membebaskan Naga di depannya. Ini sangatlah sulit, Lu Fei yakin ini akan melukai dirinya. Meskipun begitu, Lu Fei tetap menghadapi tantangan besar ini, ia mengumpulkan semua keberaniannya dan memulai upayanya.Dengan setiap kekuatan yang dia miliki, Lu Fei menarik rantai itu perlahan. Rantai itu begitu keras dan tebal sehingga menggores kulit tangannya yang halus. Setiap tarikan terasa seperti ada pisau yang menusuk-nusuk tubuhnya, namun Lu Fei bertahan, menahan rasa sakit fisik yang membuatnya ingin menyerah."Tahanlah, Lu Fei. Ini
Lu Fei muncul di tengah hutan yang sangat lebat, dikelilingi oleh deretan pohon yang menjulang tinggi dan rapat. Begitu menginjak tanah, ia segera menotok beberapa titik pada aliran meridian di tubuhnya, menekan aliran energi internal yang meluap. Itu membuat kehadirannya menyusut hampir tak terlihat. Dengan hati-hati, ia melangkah ke arah jalan jalan yang tersembunyi di antara pepohonan, sembari dengan cermat mengatur aliran qi yang mengalir di dalam dirinya.Lu Fei tahu betul betapa pentingnya tetap tersembunyi di daerah yang asing ini. Lu Fei bahkan tidak tahu di mana tepatnya dia berada. Keringat dingin mulai membasahi dahinya saat ia melirik ke arah rombongan besar yang tampak menguasai jalanan.Di kejauhan, Lu Fei melihat barisan panjang para cultivator dari Clan Bu, bergerak dengan koordinasi dan disiplin yang menakjubkan. Mereka menuju ke arah benua Bintang Selatan, seolah seluruh kekuatan clan sedang dikerahkan untuk serangan besar. Lu Fei merasa merinding melihat jumlah pasu
Gunung Hutan Gila menjulang tinggi di depan Lu Fei, dia harus berjalan naik ke atas lagi. Lokasi kolam petir berada di puncak, benar-benar puncak. Di bawah naungan pepohonan yang saling berkelindan dan semak belukar yang lebat, Lu Fei melangkah dengan hati-hati. Jalan setapak dengan bebatuan disusun membentuk tanggan untuk naik ke puncak gunung. Langit yang cerah menyinari keringat di kening Lu Fei. Ini mengingatkan Lu Fei dengan gunung Es, dia juga harus mendaki seperti ini juga. Bedanya kali ini tidak dingin.Dia tahu tentang rencana serangan dari clan Bu yang membuat mereka sangat sibuk. Mereka tidak akan fokus dengan dirinya. Inilah kesempatan yang sempurna untuk mencapai Kolam Petir, tempat yang dikenal menyimpan kekuatan luar biasa dan bisa mengisi inti dantian milik Lu Fei. Hanya dengan menghindari perhatian mereka, Lu Fei bisa berjalan dengan bebas. Meski, begitu dia tidak boleh lengah sedikit pun.“Jika mereka tahu, semua ini akan berbahaya. Jumlah mereka ada ribuan atau ratu
Di sekte Bintang Berpijar, ada puluhan ribu cultivator dan Iblis. Mereka akan melakukan serangan ke sana. Jumlah pasukan musuh, 3 kali lipat dari jumlah mereka. Melihat itu Nie Li merasa sangat cemas. Dia ketakutan, tetapi satu hal yang membuat dia sedikit tenang ada seorang pria berwujud naga di samping kanan dirinya.Pria itu mengaku kalau dirinya adalah teman dari Lu Fei. Dia akan membantu mengatasi serangan musuh. Hanya saja Nie Li tidak bisa merasakan sekuat apa musuhnya. "Ini sangat mengerikan," ucap Chen Zhen.Dia menelan ludah saat melihat betapa gilanya pasukan musuh yang begitu banyak di depan dirinya. Dia dan pasukan Tinju Api akan siap melakukan perlawanan. Ini juga balas dendam karena sebelumnya sekte Tinju Api dihancurkan sebagian oleh pasukan berpakaian hitam. "Ayo," ajak pria yang bertubuh seperti naga.Dia melompat ke bawah dengan sangat santai. Yang lainnya saling melihat satu sama lain. Tentu saja mereka tidak langsung turun, mereka melihat aksi manusia naga itu.
. Saat yang sama Iblis yang sedang berada di pesisir pantai benua Bintang Selatan, dia langsung bangun. Terlihat sekali kalau dia kaget akan sesuatu. Para petinggi ketiga clan di benua Bulan Selatan langsung menoleh. Melihat Iblis di samping mereka seperti kaget. Itu membuat mereka penasaran. "Ada apa tuan Iblis?" tanya BU Fengcan.Ibli itu mengeluarkan aura yang sangat kuat. Itu langsung menekan semua yang ada di sana. Bahkan petinggi ketiga clan langsung membungkuk, mereka ditekan sampai mereka tidak bisa bangun. Wajah mereka semua langsung pucat karena ketakutan. "Ada yang membunuh klon milikku yang ada di sekte Bintang Berpijar," ucap Iblis itu.Para petinggi itu kaget. Mata mereka sampai membesar. Mereka bahkan menelan ludah, tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau ada seorang cultivator yang bisa mengalahkan klon milik Iblis. Klon Iblis ini saja bahkan lebih kuat daripada para patriarch sekte besar sekalipun. Mereka mencoba berpikir siapa yang mungkin bisa melakukan itu