Lu Fei akhirnya kembali ke Sekte Bintang Berpijar, dan dalam keadaan pulih dari cedera berat, ia dirawat oleh Pang Lu dengan penuh perhatian. Seiring waktu, tangan Lu Fei mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Awalnya, gerakan tangan tersebut tampak lambat dan tidak pasti. Bahkan tidak bisa digerakkan sama sekali, namun perlahan-lahan, tangan yang dulunya tak bisa digerakkan kini mulai berfungsi kembali dengan normal.Pang Lu, yang mengamati proses penyembuhan tersebut, merasa campur aduk antara kekaguman dan keheranan. Meskipun dia berusaha untuk menahan diri dan tidak memperlihatkan reaksi yang terlalu kuat, pikirannya tidak bisa berhenti membolak-balik keajaiban di hadapannya. "Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa," gumamnya, sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Ini benar-benar luar biasa. Bagaimana mungkin tangan yang telah mati ratusan tahun ini bisa menyatu dengan tubuh manusia seperti ini?"Pang Lu terdiam sejenak, membayangkan betapa menawannya kekuatan Kaisar sebelu
Pang Lu dan Nie Li tengah mempersiapkan semua yang dibutuhkan Lu Fei untuk meningkatkan kekuatannya. Mereka membawakan berbagai macam racun, dari yang biasa hingga yang sangat mematikan. Meskipun mereka merasa heran dengan keputusan Lu Fei untuk memerlukan begitu banyak racun, mereka tetap mengikuti perintahnya dengan penuh dedikasi."Ini terlalu tidak masuk akal," keluh Nie Li saat mereka membawa beberapa botol racun yang berkilau. Dia sedikit cemas saat memegang botol racun itu, kalau sampai pecah, dia akan terbunuh oleh kebodohannya sendiri. Membayangkan itu, Nie Li merinding.Pang Lu mengangguk setuju. "Aku juga bingung. Tapi kita harus percaya pada Tuan Fei. Dia bilang ini semua akan membantunya menjadi lebih kuat."Saat mereka melangkah menuju tempat Lu Fei, seorang pria tiba-tiba menghentikan mereka. Pria itu adalah Xia Ding, dan penampilannya menunjukkan kelelahan yang ekstrem. Wajahnya pucat dengan lingkaran hitam di bawah mata, menandakan kurang tidur selama beberapa hari."
Selama lima hari, Lu Fei terus menjalani metode ekstrim tersebut. Setiap hari, ia nyaris jatuh ke jurang kematian. Dewa kematian seolah berdiri di belakangnya, siap kapan saja untuk menarik jiwa Lu Fei dari dunia ini. Yang dia lakukan sangat menantang kematian. Lu Fei melakukan itu tanpa ragu dan rasa takut. Hanya Nie Li dan Pang Lu yang diizinkan masuk ke ruangan Lu Fei, bukan karena takut mengganggu prosesnya, tetapi karena mereka tidak ingin orang lain melihat apa yang Lu Fei lakukan. Melihat penderitaan dan risiko yang dihadapi Lu Fei bisa sangat traumatis bagi siapa pun."Sedikit lagi," gumam Lu Fei dengan tekad yang membara, berusaha memotivasi dirinya sendiri. Dia tahu bahwa dia hampir mencapai batas kemampuannya, dan hanya sedikit lagi yang harus dilaluinya sebelum mencapai tujuannya.Satu detik setelah dia menelan racun, saat itu juga tubuh Lu Fei menjadi pucat. Dia langsung terjatuh. Tubuh di dalam tubuhnya terasa kering. Tenggorokan Lu Fei sangat kering, itu membuat dia ha
Keadaan semakin memburuk, dengan kematian yang tak pernah berhenti. Setiap hari, rakyat biasa terenggut nyawanya. Setiap kematian menambah jumlah pasukan musuh yang kini dipenuhi oleh darah Iblis. Mereka yang terbunuh hidup kembali sebagai Iblis tanpa kesadaran, hanya berfungsi sebagai alat perintah tuan Iblis mereka. Meskipun pasukan ini bukanlah yang terkuat—karena mereka awalnya hanya manusia biasa—namun kekuatan mereka terletak pada kemampuannya untuk terus bangkit kembali setelah ditebas. Mereka hampir tidak bisa terkalahkan.Sekte Tunju Api dan sekte Bintang Berpijar kini telah bersatu. Aliansi ini diharapkan bisa memperkuat pertahanan mereka saat serangan Iblis datang. Ketika salah satu sekte diserang, mereka bisa saling mendukung dan memperkuat posisi masing-masing."Bagaimana balasan dari mereka?" tanya Nie Li, penuh perhatian.Diao Chi menggelengkan kepala dengan wajah kecewa. "Belum ada kabar dari sekte Pulau Wanita dan sekte Gunung Es. Sekte Bukit Surga dan sekte Pagoda Su
Lu Fei menatap naga besar yang terikat kuat oleh rantai raksasa, yang membelenggu tubuh besar reptil itu dengan erat. Setiap kali melihat keadaan naga itu, Lu Fei selalu ingin tertawa. Naga itu terlihat seperti seekor kadal yang diikat oleh tali. Melihat senyuman kecil Lu Fei, tatapan Naga itu menjadi tajam. "Ah, maafkan aku," ucap Lu Fei. Dia sedikit berlebihan. Lu Fei menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan. Lu Fei mengingat janjinya untuk membebaskan Naga di depannya. Ini sangatlah sulit, Lu Fei yakin ini akan melukai dirinya. Meskipun begitu, Lu Fei tetap menghadapi tantangan besar ini, ia mengumpulkan semua keberaniannya dan memulai upayanya.Dengan setiap kekuatan yang dia miliki, Lu Fei menarik rantai itu perlahan. Rantai itu begitu keras dan tebal sehingga menggores kulit tangannya yang halus. Setiap tarikan terasa seperti ada pisau yang menusuk-nusuk tubuhnya, namun Lu Fei bertahan, menahan rasa sakit fisik yang membuatnya ingin menyerah."Tahanlah, Lu Fei. Ini
Lu Fei muncul di tengah hutan yang sangat lebat, dikelilingi oleh deretan pohon yang menjulang tinggi dan rapat. Begitu menginjak tanah, ia segera menotok beberapa titik pada aliran meridian di tubuhnya, menekan aliran energi internal yang meluap. Itu membuat kehadirannya menyusut hampir tak terlihat. Dengan hati-hati, ia melangkah ke arah jalan jalan yang tersembunyi di antara pepohonan, sembari dengan cermat mengatur aliran qi yang mengalir di dalam dirinya.Lu Fei tahu betul betapa pentingnya tetap tersembunyi di daerah yang asing ini. Lu Fei bahkan tidak tahu di mana tepatnya dia berada. Keringat dingin mulai membasahi dahinya saat ia melirik ke arah rombongan besar yang tampak menguasai jalanan.Di kejauhan, Lu Fei melihat barisan panjang para cultivator dari Clan Bu, bergerak dengan koordinasi dan disiplin yang menakjubkan. Mereka menuju ke arah benua Bintang Selatan, seolah seluruh kekuatan clan sedang dikerahkan untuk serangan besar. Lu Fei merasa merinding melihat jumlah pasu
Gunung Hutan Gila menjulang tinggi di depan Lu Fei, dia harus berjalan naik ke atas lagi. Lokasi kolam petir berada di puncak, benar-benar puncak. Di bawah naungan pepohonan yang saling berkelindan dan semak belukar yang lebat, Lu Fei melangkah dengan hati-hati. Jalan setapak dengan bebatuan disusun membentuk tanggan untuk naik ke puncak gunung. Langit yang cerah menyinari keringat di kening Lu Fei. Ini mengingatkan Lu Fei dengan gunung Es, dia juga harus mendaki seperti ini juga. Bedanya kali ini tidak dingin.Dia tahu tentang rencana serangan dari clan Bu yang membuat mereka sangat sibuk. Mereka tidak akan fokus dengan dirinya. Inilah kesempatan yang sempurna untuk mencapai Kolam Petir, tempat yang dikenal menyimpan kekuatan luar biasa dan bisa mengisi inti dantian milik Lu Fei. Hanya dengan menghindari perhatian mereka, Lu Fei bisa berjalan dengan bebas. Meski, begitu dia tidak boleh lengah sedikit pun.“Jika mereka tahu, semua ini akan berbahaya. Jumlah mereka ada ribuan atau ratu
Di sekte Bintang Berpijar, ada puluhan ribu cultivator dan Iblis. Mereka akan melakukan serangan ke sana. Jumlah pasukan musuh, 3 kali lipat dari jumlah mereka. Melihat itu Nie Li merasa sangat cemas. Dia ketakutan, tetapi satu hal yang membuat dia sedikit tenang ada seorang pria berwujud naga di samping kanan dirinya.Pria itu mengaku kalau dirinya adalah teman dari Lu Fei. Dia akan membantu mengatasi serangan musuh. Hanya saja Nie Li tidak bisa merasakan sekuat apa musuhnya. "Ini sangat mengerikan," ucap Chen Zhen.Dia menelan ludah saat melihat betapa gilanya pasukan musuh yang begitu banyak di depan dirinya. Dia dan pasukan Tinju Api akan siap melakukan perlawanan. Ini juga balas dendam karena sebelumnya sekte Tinju Api dihancurkan sebagian oleh pasukan berpakaian hitam. "Ayo," ajak pria yang bertubuh seperti naga.Dia melompat ke bawah dengan sangat santai. Yang lainnya saling melihat satu sama lain. Tentu saja mereka tidak langsung turun, mereka melihat aksi manusia naga itu.
Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu
"Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka
Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka
Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca
Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s
Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis
Di sekte Bintang Berpijar, mereka baru saja merayakan kemenangan. Tentu saja semua kemenangan ini berkat klon atau pecahan jiwa dari sang naga. Tanpa klon itu, mereka tidak akan bisa menang. Ini membuat mereka lega, tetapi mereka tidak bisa membayangkan kalau klon sang naga itu tidak ada bersama mereka. Kekalahan sudah pasti mereka dapatkan. "Apa yang kau inginkan?" tanya Nie Li.Klon sang naga diperlakukan bagaikan raja. Apapun yang dia inginkan akan diberikan kepadanya. Tidak ada yang tidak mereka usahakan. Kalau sampai klon itu meminta sesuatu yang sulit didapatkan, ini akan menjadi tantangan buat mereka, tetapi beruntungnya klon itu hanya meminta satu hal sejak percaya kali dia meminta sesuatu. "Bawakan aku arak," jawabnya. "Hanya itu?" tanya Nie Li. Dia bingung juga karena permintaan klon itu terlalu mudah untuk dikabulkan. Klon itu adalah pahlawan bagi mereka, tetapi dia hanya meminta arak, Nie Li dan Pang Lu merasa ini seperti penghinaan bagi pahlawan mereka. Hanya saja kl
Bi Liling, Bi Huiqing, Chi Yunji dan Sima Zhou berada di bagian paling depan. Sedangkan, dia belakang ada lebih banyak tetua dari ketiga sekte itu. Mereka yakin kalau mereka akan dicegat dari arah depan karena itu mereka berada di bagian paling depan. Sedangkan, para murid berada di bagian tengah. Para murid adalah masa depan untuk setiap sekte karena itu mereka sangat dijaga oleh yang lainnya. Mereka bukan hanya dijaga oleh puluhan orang, tetapi ada ratusan bahkan ribuan cultivator yang melindungi mereka. "Ada apa?" tanya Chi Yunji. "Keluarlah kalian!" Sima Zhou berteriak. Satu detik kemudian, pasukan musuh pun muncul dari arah hutan. Jumlah mereka sangat banyak. Padahal ini adalah jalan memutar yang seharusnya tidak diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Sayangnya, perdiksi mereka salah karena hampir seluruh jalan, sudah diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Hampir setiap hari mereka mengirim orang-orang untuk menelusuri berbagai lokasi di benua Bintang Selatan.
. Saat yang sama Iblis yang sedang berada di pesisir pantai benua Bintang Selatan, dia langsung bangun. Terlihat sekali kalau dia kaget akan sesuatu. Para petinggi ketiga clan di benua Bulan Selatan langsung menoleh. Melihat Iblis di samping mereka seperti kaget. Itu membuat mereka penasaran. "Ada apa tuan Iblis?" tanya BU Fengcan.Ibli itu mengeluarkan aura yang sangat kuat. Itu langsung menekan semua yang ada di sana. Bahkan petinggi ketiga clan langsung membungkuk, mereka ditekan sampai mereka tidak bisa bangun. Wajah mereka semua langsung pucat karena ketakutan. "Ada yang membunuh klon milikku yang ada di sekte Bintang Berpijar," ucap Iblis itu.Para petinggi itu kaget. Mata mereka sampai membesar. Mereka bahkan menelan ludah, tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau ada seorang cultivator yang bisa mengalahkan klon milik Iblis. Klon Iblis ini saja bahkan lebih kuat daripada para patriarch sekte besar sekalipun. Mereka mencoba berpikir siapa yang mungkin bisa melakukan itu