Share

FASTER, PLEASE!

"Apa kau memakan sesuatu di sini tadi?"

Langkah Manu yang baru saja masuk ke dalam kamarnya terhenti. Laura menutup hidungnya saat aroma makanan menyeruak begitu saja tanpa permisi. Perempuan yang tadinya berjalan membuntuti Manu perlahan melangkahkan kaki cepat hingga posisinya berada di depan Manu.

"Heum." Manu tak mengelak sedikitpun, seakan tidak ada yang ia takutkan sedikitpun meski jelas-jelas nada suara Laura terdengar begitu tidak nyaman.

Hal tersebut sukses membuat Laura menatapnya kesal. Laura hendak bersuara, tapi Manu telah terlebih dahulu memotongnya. "Sorry."

Laura melipat kedua tangannya di depan dada sembari menatap Manu penuh selidik. "Untuk apa kau meminta maaf?" pancing Laura.

"Tanpa kuberi tahupun kau sudah mengetahuinya, Laura." Yang Manu maksud adalah aroma kamar mereka, tapi Laura malah berpikir ke arah lain.

"Ouh, kau minta maaf karena sudah makan bersama dengan mantan adik kelasmu itu di sini?"

"Jangan membuat dirimu sakit oleh pradugamu sendiri, Sayang." Tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status