Maaf ceritanya agak kurang bagus. Aku akan berusaha yang terbaik
"Kalau begitu bos pergi ke kota yang ada di dekat sini. Aku dengar kalau di sana ada sebuah makam kuno muncul. Mungkin saja ada sesuatu yang bisa dilakukan di sana atau ada pusaka di dalamnya. Mungkin saja," ucap Bu Yunshi.Liu Heng tersenyum. Dia tertarik dengan apa yang Bu Yunshi katakan. Bu Longshi dan Lui Bi juga setuju dengan apa yang Bu Yunshi katakan. Selain itu mereka menjelaskan juga kalau kelompok mereka sudah menjadi besar. Liu Heng tahu kalau tentang itu. Dari markas mereka saja, itu sudah menjelaskan kalau kelompok yang Liu Heng bangun sudah berkembang pesat. Sangat pesat malah. Liu Heng memberikan beberapa cincin yang berisi batu jiwa. "Gunakan saja untuk keperluan kelompok kita. Aku tidak terlalu butuh batu jiwa sebanyak itu. Bangun kelompok ini menjadi lebih kuat. Kita akan melakukan hal besar di masa depan. Kalian sudah tahu itu," ucap Liu Heng. Mereka mengerti. Malah mereka menjadi begitu bersemangat. Tidak ada rasa takut sama sekali di wajah mereka. Semangat Liu
Keduanya masuk ke dalam berdua. Bukan hanya mereka saja, tetapi ada beberapa orang lainnya. Ketika mereka sedang berjalan, mereka berdua melihat ada tiga cabang jalan yaitu lurus, kiri dan kanan. Beberapa orang memilih jalan yang beragam. Itu membuat Liu Heng dan Luo Ouyang memiringkan kepalanya. "Kenapa kau meniru apa yang aku lakukan?" keluh Luo Ouyang. Padahal Liu Heng ada di depan. Secara logika Liu Heng tidak mungkin Liu Heng bisa meniru apa yang Luo Ouyang lakukan. Luo Ouyang adalah di belakang. Liu Heng hanya melirik saja. Setelah itu dia kembali fokus melihat apa yang ada di depannya. "Arah mana yang akan aku pilih?" gumam Liu Heng. "Sepertinya kiri," ucap Luo Ouyang. Dia menarik tangan Liu Heng. Dia mengajak Liu Heng berlari ke arah jalan kiri. Itu membuat Liu Heng bingung sendiri. Dia tidak paham dengan sifat Luo Ouyang. Sebelumnya dia terlihat sangat benci kepada dirinya, tetapi kali ini dia begitu perduli dan sok akrab. Liu Heng menggelengkan kepalanya. Dia tidak pah
Banyak kelabang yang telah mereka bunuh. Ruangan itu pun menjadi lebih terang dan barulah terlihat ada begitu banyak mayat di sana. Mereka tewas dengan tubuh yang menghitam arena racun dari kelabang raksasa itu. Melihat itu Luo Ouyang menelan ludah. Ada masih banyak kelabang di sana. Ada puluhan lagi. Cultivator yang ada di sana juga masih ada. Mereka juga mengalami hal yang sama. Hanya saja kali ini mereka merasa lebih baik karena penerangan yang berhasil dbuat oleh Liu Heng dan Luo Ouyang. "Awas!" teriak Liu Heng. Luo Ouyang terlalu terkaget melihat begitu banyak mayat. Dia sampai lupa kalau dia harus tetap waspada. Liu Heng langsung melemparkan pedang miliknya. Satu lemparan itu langsung menembus tubuh kelabang itu, tetapi sayangnya kelabang itu sudah berhasil menggigit bahu Luo Ouyang. Itu membuat Luo Ouyang terjatuh. Racun menyebar begitu cepat. Liu Heng langsung melompat. Beberapa kelabang mendekat ke arah dirinya. Itu membuat Liu Heng berdecak kesal. Dia menggunakan api mil
Setelah pulih Luo Ouyang pun bangun. Dia sudah siap melanjutkan perjalanannya. Luo Ouyang mendekati Liu Heng yang sedang berlatih. Dia sudah cukup bisa mengendalikan kekutan yang baru dia dapakan. Menerobos terlalu sering, itu membuat dirinya kehilang kontrol pada dirinya sendiri. "Kau benar-benar sudah pulih?" tanya Liu Heng kepada Lou Ouyang. "Aku rasa begitu," jawab Luo Ouyang. Liu Heng melihat keadaan Luo Ouyang. Terlihat kalau Luo Ouyang yang sudah cukup membaik. Itu membuat Liu Cheng tersenyum, dia pun mengangguk. Liu Heng langsung berjalan ke arah pintu yang selanjutnya. Luo Ouyang menyipitkan matanya. Liu Heng terlalu cuek. Padahal sebelumnya dia begitu perduli. Itu membuat Luo Ouyang begitu kebingungan. Dia menggaruk kepalanya. Satu detik kemudian Luo Ouyang menampar wajahnya sendiri. "Aku tidak boleh seperti itu. Bodoh," keluh Luo Ouyang. Liu Heng menoleh ke belakang. Dia mendengar suara aneh. Dia langsung bertanya kepala Luo Ouyang tentang apa yang terjadi, tetapi Luo
Mereka mendekati patung naga itu. Tidak ada yang terjadi sama sekali. Tidak ada tanda kalau patung itu akan bergerak. Hanya saja energi qi di dalam patung itu sangat membuat keduanya merinding. Terlalu besar untuk bisa dicapai. Yang jadi masalahnya adalah pintu di belakang patung naga yang sangat besar itu. Mereka harus melewati patung itu lebih dulu sebelum akhirnya mereka bisa masuk ke ruangan selanjutanya. Tentu saja itu membuat mereka takut. "Kau pria, seharusnya kau yang di depan," keluh Luo Ouyang. Dia yang berjalan di depan. Liu Heng ada di belakang. Dia berniat melindungi dari belakang karena serangan dari depan jauh lebih mudah dihindari daripada serangan yang datang datangi belakang. Hanya saja Luo Ouyang tidak sadar akan hal itu. "Baiklah," jawab Liu Heng. Dia pun berjalan ke depan. Dia yang memimpin jalan. Ketika tubuh mereka berada tepat di bawah patung naga itu, keduanya menelan ludah. Mereka merinding. Bahkan menoleh ke atas saja tidak berani. Ketika sedang berjala
Patung naga besar itu menggeliat seperti cacing. Liu Heng mengambil sebuah pedang lagi. Dia pun melakukan sebuah tebasan. Itu adalah jurus Tebasan Raja Neraka. Pedang miliknya langsung menghitam. Qi Iblis itu menjadi begitu pekat. Satu tebasan itu langsung Liu Heng lakukan. Tebasan itu langsung mengenai tubuh patung naga besar itu. Hanya saja patung itu tidak terpotong. Tubuhnya sangat keras. Liu Heng menelan ludah. "Kalau begini, bagaimana cara mengalahkannya?" gumam Liu Heng. Ketika dia sedang kebingungan, di arah lain. Luo Ouyang terkena serangan api dari naga itu. Tubuhnya langsung terbakar. Liu Heng langsung menghampiri Luo Ouyang dan memadamkan api itu dengan qi miliknya. Patung Naga itu sangatlah kuat.Luo Ouyang merasa tubuhnya masih panas karena tadi terkena hembusan api dari Patung Naga itu. Liu Heng pun memperkuat tubuhnya. Dia memacu kembali teknik raja Iblis miliknya. Itu membuat dia menjadi lebih kuat dan aura jahat semakin pekat keluar dari tubuhnya. "Kau jangan terl
Setelah berhasil meledakkan mulut patung naga besar itu. Liu Heng bisa lebih bisa menguasai pertarungan. Semburan api dari patung naga besar itu menjadi tidak terlalu menakutkan karena semburan api itu tidak terlalu lurus lagi. Liu Heng bisa lebih mudah menghindari dan menahan hembusan api itu. "Pertarungan ini akan aku menangkan," ucap Liu Heng.Lou Ouyang berdiri di sebelah Liu Heng. Tubuh Lou Ouyang begitu berantakan. Hanya saja dia masih berniat bertarung. Dia tidak akan mengalahkan sama sekali. Lou Ouyang tidak akan mengalah dengan keadaan. "Aku akan membantumu," ucap Lou Ouyang. Liu Heng melirik. Terlihat kau tubuh Lou Ouyan sudah gosong. Wajah dan kulit cantiknya sudah terkabar oleh api dari patung naga besar itu. Liu Heng mengeluarkan pill dan memberikannya kepada Lou Ouyang. Lou Ouyang tanpa pikir panjang sama sekali. Dia langsung menelan pill itu. Tidak ada keraguan sama seali. Mereka sudah berjuang antara hidup dan mati di sana. "Setelah ini aku akan membantumu memurnik
Luo Ouyang dan Liu Heng duduk di ruangan patung naga. Mereka sedang beristirahat karena mereka merasa kalau ini belum berakhir. Liu Heng bangun, dia melakukan beberapa gerakan. Tubuhnya terasa lebih ringan. Lou Ouyang masih duduk di tempatnya Pertarungan tadi terlalu melelahkan untuk mereka. Apalagi tadi Lou Ouyang sudah terkena racun. Sudah sembuh, memang. Cuma tetap saja Lou Ouyang merasa kelelahan. "Bukankah lebih baik kita pulang saja?" ajak Lou Ouyang. "Kita sudah sejauh ini. Kalau pulang sekarang, ini akan terasa percuma. Aku yakin kalau setelah ini kita akan bertemu dengan ruangan akhir," jawab Liu Heng. Tangan Lou Ouyang masih gemetar. Dia hampir mati pada pertarungan tadi. Tentu saja dia masih merasa perasaan takut. Hanya saja untuk pulang, Lou Ouyang tidak bisa kalau hanya sendiri. Dia menoleh ke belakang. Terlihat kalau pintu masuk tadi masih terkunci. Mau pulang pun, mereka tidak bisa lagi. "Ah, aku ikut saja," ucap Lou Ouyang. Mereka masih akan beristirahat sediki
Liu Gu dengan semua yang dia miliki. Dia tidak bisa menjatuhkan Liu Heng. Semua serangannya berhasil ditahan oleh Liu Heng dengan pasukan patung miliknya. Dia juga punya kemampuan menyerap qi. Saat tubuhnya disentuh oleh Liu Heng, saat itu juga Liu Gu akan kehilangan banyak qi.Dia juga sudah kehabisan banyak qi saat melawan liu Bu. Dia juga sudah mendapat banyak luka. Ini membuat Liu Gu kesulitan. Padahal lawannya hanya Liu Heng saja. "Tidak mungkin aku kalah, bukan?" keluh Liu Gu. ***Di dalam ruang jiwa Liu Heng. Semuanya hitam karena diselemuti oleh qi Iblis. Bahkan inti Iblis di sana sudah punya mata, mulut dan tanduk. Kepalanya sudah terbentuk, ini saja sudah tidak bisa Liu Heng kendalikan. Apalagi saat Inti Iblis ini berubah menjadi wujud Iblis utuh. Itu sangat gila. "Menyerahlah. Kau tidak akan bisa menang melawanku."Medusa memegang pundaknya yang terluka. Dia dikepung oleh belasan Iblis. Medusa berusaha menghentikan inti Iblis ini menyerap qi. Kalau itu terus terjadi, mak
Pi Xiu dan Hou menelan ludah. Mereka menunggu ledakan yang mereka buat hilang lebih dulu. Mereka berharap kalau Liu Heng tewas. Perlahan mulai terlihat wujud Liu Heng. Ketika mereka melihat siluet Liu Heng yang sedang berdiri, itu membuat mereka langsung lemas."Sial. Dia masih hidup.Hou dan Pi Xiu sudah berada di akhir hayat mereka. Mereka sudah mengerahkan seluruh yang mereka miliki pada serangan terakhir tadi. Sayangnya itu gagal. Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Itu membuat semua debu yang menutupi dirinya langsung hilang. Dia tersenyum. "Kalian bodoh sekali."Terlihat kalau tubuh Lu Fei penuh luka. Hanya saja dia masih bisa berdiri dan perlahan tubuhnya sembuh dengan sendirinya. Apalagi terlihat ada beberapa patung menempel pada tubuh Liu Heng. Yang artinya sambaran petir Pi Xiu diserap oleh patung-patung itu. Wajar saja Liu Heng masih hidup."Kau sangat beruntung."Liu Heng langsung muncul di depan Pi Xiu dan Hou. Keduanya ingin melompat mundur ke belakang. Mereka ingi
Hou membuat ribuan tombak kegelapan. Pi Xiu dengan kekuatannya. Dia membuat semua tombak kegelapan itu berubah menjadi berlian yang sangat kuat. Satu gerakan tangan Hou langsung membuat semua tombak itu diturunkan. Liu Heng menyatuhkan kedua tangannya membentuk seperti sedang berdoa.Satu detik kemudian sebuah dinding qi Iblis muncul membenturk sebuah dinding. Itu langsung memantulkan semua tombak itu. Satu detik kemudian seteleh semua tombak berlian itu dipentalkan. Dua dinding qi Iblis berubah menjadi tombak juga. Itu langsung digerakkan dan melesat ke arah Hou dan Pi Xiu. "Apa yang harus kami lakukan?" keluh Pi Xiu. Mereka masih diserang oleh ribuan patung dan ditambah diserang oleh begitu banyak tombak yang terkuat dari qi Iblis. Belum lagi Liu Heng yang juga akan melakukan serangan. Itu sangat mengejutkan sekali. Benar saja Liu Heng maju dan mulai melakukan serangan lagi.Hou dan Pi Xiu dibuat kesal. Mereka pun bekerja sama lagi. Kali ini mereka menunrunkan ego mereka masing-
Pi Xiu dan Hou sangat kewalahan melawan Liu Bu. Mereka kalah dalam semua sisi. Barulah setelah Liu Gu datang, mereka berhasil unggul. Bantuan liu Gu sangat luar biasa berarti bagi mereka. Pi Xiu dan Hou melirik ke arah belakang, mereka merasakan kalau ada kekuatan yang sangat besar bergerak ke arah mereka. "Kalahkan dia! Aku akan menahan Liu Bu sendirian.""Kau yakin?" Terlihat raut wajah ragu di wajah Liu Gu, tetapi dia mengangguk. "Aku yakin."Pi Xiu dan Hou pun membalik badan. Mereka akan melawan Liu Heng dengan kekuatan baru miliknya. Dia akan melawan dua hewan roh terkuat. Keduanya bisa merasakan kalau Liu Heng sudah berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. "Aku tidak menyangka kau masih hidup.""Aku tidak akan mati sebelum berhasil membunuh kalian.""Hhahaahaa, omong kosong macam apa itu? Kau kira hanya karena kau bertambah kuat, kau bisa menang melawan kami. Itu sangat mustahil untuk dirimu." Hou meremehkan Liu Heng. Puluhan ribu patung Liu Heng muncul di belakang dirinya.
Hou baru ingin membunuh Lou Ouyang, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tertekan ke bawah. Dia pun terjatuh. Itu membuat dia muntah darah. Padahal itu hanya tekanan dari aura membunuh milik Liu Bu saja. Hou dibuat tercengan, dia tidak pernah berpikir kalau Liu Bu akan sekuat ini. Wush!Kibasan ingin aura Liu Bu mengenai tubuh Hou. Saat itu juga tubuh Hou terpental sangat jauh. Tubuhnya membentur dinding. Bukan hanya Hou, tetapi semua orang di ibu kota terpental oleh aura Liu Bu kecuali bagian yang dihalangi oleh penghalang api milik Liu Gu. Tanah dan rumah-rumah di sana juga tertekan ke bawah, termasuk mereka semua. Cuma kibasan qi Liu Bu tidak mementalkan mereka karena ditahan oleh pembatas api milik Liu Gu."Dia sudah mulai menggila. Ini bukan saatnya bermain-main lagi."Liu Gu membalik badan. Dia ingin pergi ke arah Liu Bu berada, tetapi Die Bao berusaha menahan Liu Gu, tetapi dia dengan mudah dijatuhkan. Die Bao bukan lawan yang setara dengan Liu Gu. "Kenapa kau sangat ingin membunu
Lou Ouyang membuat sebuah penghalang. Dia menahan pukulan Hou. Saat yang sama, Lou Huyi membuat ribuan tombak yang terbuat dari air. Saa dia menggerakkan tangannya ke bawah, sesaat itu juga ribuan tombak air itu langsung turun ke bawah, mengarah ke arah Hou. Hou ingin mundur, tetapi sebuah tangan api memegang kaki Hou dengan sangat kuat. "Kau tidak akan bisa pergi."Hou tersenyum kecil. "Kalian terlalu meremehkan diriku."Dia pun menghentakkan kakinya. Saat itu juga tanah naik ke tas. Tubuh Lou Ouyang terpental ke atas bersama dengan penghalang yang dia buat. Ribuan tombak itu menghujam ke bawah. Saat itu juga Hou berhasil menghindari semua serangan itu. Tanah di sekitar dirinya naik ke atas kecuali bagian kecil tempat dia berada. Setelah ribuan tombak air itu berhenti, tanah turun kembali. Lou Ouyang dan Long Buyi melakukan serangan dari dua arah dia berbeda. Hou melirik dan sebuah tombak kegelapan langsung menusuk ke arah mereka. Lou Ouyang dan Long Buyi langsung terjatuh ke bawah
Saat Liu Bu berubah ke wujud naganya, semua orang langsung menatap ke arah yang sama. Liu Gu yang melihat itu, dia berdecak kesal. Dia sudah tahu alasan kenapa Liu Bu begitu karena dia sudah melihat kalau Qin Chan dikendalikan oleh Pi Xiu. Liu Gu memalingkan pandangannya. Dia fokus dengan pertarungan yang sedang dia lakukan. "Kau adalah kakak yang tidak punya hati nurani. Kau tahu, yang kau lakukan itu menyakiti hati adikmu. Dia selalu saja mengatakan kepadaku kalau kau bisa berubah, tetapi yang kau lakukan." Die Bao menggeleng heran. "Kau tidak layak dipanggil kakak. Kau adalah Iblis."Liu Gu tersenyum. Matanya terlihat agak kecewa. "Aku tahu itu. Aku memang adalah Iblis karena itu aku akan membunuh kalian semua."Die Bao melirik ke kiri dan kanan. Semua orang sudah bangun, padahal mereka baru saja dijauhkan oleh Liu Gu. Hanya saja tekad mereka sangat besar. Bisa bertahan sangat lama melawan Liu Gu itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan ini meski
Bukkkk!"Aaaarrrgh!" Liu Heng terpental. Dia muntah darah lagi. Liu Heng di pukuli tanpa henti. Dia tidak bisa memberikan banyak perlawanan. Setiap kali dia mencoba menyerang lawannya, saat itu juga dia harus terjatuh dengan keadaan kepala dibawah. Liu Heng baru ingin bangun, tetapi Hou muncul dan langsung menginjak kepala Liu Heng. Patung jenderal naga berusaha menyerang Hou, tetapi dengan satu ledakan qi. Patung itu langsung hancur. Liu Heng dengan gesit, dia berhasil bangun dan menjauh dari sana. Liu Heng mengerenyitkan wajahnya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Liu Heng sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi dia tetap saja dikalahkan. Hou sangat cepat dan kuat. Dibandingkan Liu Heng dengan kekuatan naga dan qi Iblisnya pun, masih lebih kuat Hou. Bukan hanya itu, Hou juga menggunakan kekuatan kegelapan. Itu mirip dengan qi Iblis milik Liu Heng. Hanya saja berbeda sifatnya. Milik Liu Heng adalah qi Iblis. Sedangkan, milik Hou adalah inti kegelapan. Itu ter
Tou Tie sudah kehilangan kendali akan dirinya. Liu Heng sudah menerima begitu banyak luka. Untung saja dia punya patung jenderal naga. Dengan bantuan patung itu, Liu Heng berhasil menahan beberapa serangan kuat dari Tou Tie. Tanpa jenderal pasukan naga itu, Liu Heng mungkin sudah kalah sekarang.Liu Heng menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia pun memasang kuda-kuda membungkuk dengan pedang yang masih diserungkan. Liu Heng akan memfokuskan semua serangannya pada serangan ini. "Kalian tahan monster itu untukku."Medusa dan jenderal pasukan naga itu mengangguk. Mereka pun langsung maju ke depan dan mulai melakukan serangan. Tou Tie juga terus melakukan serangan. Liu Heng sibuk mengumpulkan qi di pedangnya. Dia harus mengakhiri Tou Tie dengan satu kali serangan. Tou Tie pun melakukan serangan yang sangat kuat. Nalurinya mengatakan kalau dia dalam bahaya karena itu dia langsung mengincar Liu Heng. Patung jenderal naga menahan serangan itu. Hampir berhasil, tetapi Tou