Share

BAB 65 : Takut

Author: Milla Dwi
last update Last Updated: 2023-11-29 22:03:08

"Jangan Tuan, tolong jangan hancurkan hidup aku," ucap wanita muda itu, sambil memohon.

"Kamu kan bilang sedang mengandung anak saya, jadi sekalian akan saya buat menjadi nyata!" ucap Syafiq, dengan tatapan dingin menghujam hati.

Wanita itu semakin ketakutan , dan meringkuk di sudut tempat tidur. Syafiq kembali mengulurkan tangannya, untuk menyentuh wanita hamil itu, sehingga membuatnya semakin ketakutan.

"Buka bajumu secara suka rela, atau saya buka secara paksa!" bentak Syafiq, penuh emosi.

"Ja ... jangan Tuan, aku mohon, lepaskan aku," ucap gadis itu, terbata-bata karena takut.

"Kamu sudah menghancurkan reputasi saya, di depan wartawan! Dan sekarang berani minta dilepaskan?" ucap Syafiq, dengan senyum sinis nya.

Wanita itu terperangah mendengar ucapan Syafiq. Seketika tubuhnya semakin gemetaran, rasa takut semakin membuncah.

"Tolong maafkan aku Tuan, aku cuma di suruh orang. Bapak sakit keras, kami tidak bisa membawanya ke rumah sakit, karena itu kami terima tawaran ini, dengan im
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RACUN BERUPA MADU   BAB 66 : Rahasia Bu Siti

    "Dia? Ada hubungan apa mereka? Kenapa jadi bekerja sama untuk melawan aku?" gumam Syafiq.Matanya menatap nyalang, ke foto yang ada di hadapannya. Sebuah foto, seorang laki-laki dan seorang wanita, yang sangat dikenalnya bahkan dia ada kerja sama dengan laki-laki tersebut.Entah apa hubungan laki-laki itu dengan wanita yang menyuruh Wulan, tetapi yang jelas, dirinya harus mulai berhati-hati dengan rekan bisnisnya itu.Syafiq mengambil hp-nya, tetapi urung dia menelepon, karena melihat jam, sudah pukul 23.15, kemungkinan orang yang akan ditelpon sudah tidur, dan dia tidak mau mengganggu istirahat orang tersebut."Ah, besok pagi saja, aku hubungi Desta. Kalau sekarang, kemungkinan dia sudah tidur," gumam Syafiq.Dia kemudian mematikan laptopnya, dan pergi meninggalkan ruangan itu. Tetapi dia bukannya pergi ke kamarnya, melainkan pergi ke belakang rumah, dan duduk di gazebo yang ada di bagian halaman belakang rumahnya.Tidak berapa lama, datang seorang wanita yang berpakaian sederhana,

    Last Updated : 2023-11-29
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 67 : Musuh Dalam Selimut

    Pagi-pagi sekali Desta sudah sampai ke rumah Syafiq, mereka langsung masuk ke ruang kerja, dengan di ikuti Burhan."Hari ini, berangkat ke kantor sehabis makan siang saja, saya mau, kamu selidiki tentang Ferdi!" perintah Syafiq kepada Desta."Memang ada apa dengan Ferdi? Bukannya dia rekan bisnis kita?" tanya Desta, bingung, karena Syafiq, belum menjelaskan apapun."Ya, justru karena dia rekan bisnis kita, makanya kamu harus selidiki dia, karena dia berhubungan dengan seorang wanita yang mengirimkan wartawan dan wanita hamil ke rumah ini, untuk menghancurkan nama baik saya!""Ah ... kapan?" tanya Desta, terkejut."Kemarin malam, tentu saja kamu tidak tau, sudah berlayar ke laut cinta," seloroh Syafiq."Kan mau cepat-cepat bikin anak, supaya bisa cepat dapat baby lucu seperti Azim dan Azzam, ah iya, bicara tentang mereka jadi kangen sama anak-anakku yang menggemaskan itu," ucap Desta, sambil memasang ekspresi sedih.'plak' Syafiq melempar balpoin yang dia pegang, dan langsung mengenai

    Last Updated : 2023-12-01
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 68 : Bela Ditangkap

    Arga dan Syafiq terus merencanakan semua hal, untuk menjerat Ferdi. Sementara Burhan dan Sam, bergerak cepat untuk menangkap Bela."Perempuan itu masuk ke mall, Bang," ucap Sam, yang duduk di belakang kemudi, kepada Burhan yang berada di sampingnya."Awasi terus, jangan sampai lengah, kita cari tempat yang tepat, untuk membekuk dia! Perintahkan ke teman yang lain, untuk mengikuti jal4ng itu, di dalam!""Siap Bang!" Sam segera mengambil HP-nya, kemudian menghubungi seseorang, yang ada di dalam mall. Tidak butuh waktu lama, perempuan itu, sudah keluar, dengan menjinjing sebuah paper bag."Ikuti dia, beritahu teman yang lain, untuk memepet mobil itu, di tempat yang sepi, dan kita bersiap untuk mengoper perempuan itu dari tangan teman-teman yang lain!"Sam hanya mengangguk, kemudian menjalankan mobilnya, secara perlahan, untuk mengikuti perempuan yang duduk di dalam mobil tersebut.Sampai di persimpangan, Bela mengambil arah kanan, dan Sam pun mengikuti, dengan jarak yang aman, agar tid

    Last Updated : 2023-12-02
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 69 : Kehancuran Bela

    Semua orang pergi meninggalkan ruang kotor penuh debu itu, tinggal Bela seorang diri, di dalam sana, meringkuk memeluk kaki, wajahnya dia sembunyikan di antara lututnya. Tubuhnya yang polos, tanpa penutup sedikitpun, bergetar hebat. Dia menangis terisak, hidupnya telah hancur! Walaupun anak buah Syafiq, tidak ada yang menyentuhnya, akan tetapi apa yang dia lakukan seorang diri, tanpa bisa mengontrol nafsunya, pada akhirnya dia melakukan segala cara untuk memuaskan dirinya sendiri.Berulang kali dia memohon kepada anak buah Syafiq tersebut, untuk mau menyentuhnya, tetapi bukan sentuhan nafsu yang dia dapatkan, melainkan tatapan jijik.Terbayang lagi, apa yang baru saja dia lakukan, seorang diri, dalam mencapai kepuasan. Tubuhnya meliuk-liuk, oleh rangsangan tangannya sendiri, erangan demi erangan, desahan kenikmatan dia raih seorang diri, demi untuk membebaskan rasa panas pada tubuhnya, akibat obat perangsang, yang diberikan oleh lelaki berbaju serba hitam itu.Rasa malu, menjadi t

    Last Updated : 2023-12-02
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 70 : Membalikan Keadaan

    "Kenapa tidak Tuan bungkam saja, mulut netizen, dengan semua bukti yang akurat," ucapan Edo, bagai tetes air di padang yang gersang. Begitu menenangkan."Wah! Ide kamu sangat bagus Do! Apa kamu bisa bantu saya, untuk membuat netizen menyerang balik si pelaku?""Tentu saja! Bahkan saya bisa melakukannya sekarang juga!" ucap Edo, yakin."Benarkah?" Syafiq terbengong, seakan tak percaya, Edi yang notabene cuma pekerja salin, bisa dengan yakin akan menaklukkan netizen, yang tengah mengamuk tersebut."Tidak percaya? Tuan bokeh lihat, apa yang akan saya lakukan!"Syafiq yang sedang berbaring telungkup, segera bangun, dan duduk sambil menatap Edo. Dia penasaran, ingin tau, apa yang akan bocah itu lakukan."Hadi ditunda nih Bos, urutnya?" tanya Edi, sambil mengernyitkan alis."Pijat bisa lanjut nanti, tetapi membuat netizen berbalik arah, itu sangat penting, saya takut pernikahan jami gagal, gara-gara netizen. Lakukan, kalau berhasil, kamu boleh memilih, hadiah yang kamu mau!" perintah Sy

    Last Updated : 2023-12-03
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 71 : Pernikahan

    Adelia sudah selesai di make-up, tubuhnya berbalut baju pengantin warna putih. Sangat cantik dan elegan, perpaduan sempurna dengan Syafiq, yang memakai tuxedo berwarna senada. Mereka duduk bersisian, menghadap Penghulu.Untuk Wali, diwakilkan oleh Wali Hakim, karena mereka berdua hidup sebatang kara. Dalam sekali tarikan napas, Ijab Qabul pun selesai, kini Adelia telah sah, menjadi istri dari Syafiq, dengan lancar tanpa halangan apapun.Mereka menyalami Bu Siti dan Eva, serta Dokter Elena, sebagai pendamping Adelia, setelah itu, mereka beralih ke Pak Isman, Desta, dan Edo, sebagai pendamping Syafiq. Acara sakral tersebut, berjalan lancar tanpa kendala apapun.Arga melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah wanita yang masih dicintainya itu. Ada senyum bahagia di bibirnya, meskipun hatinya terasa sakit, karena sekarang, Adelia sudah menjadi milik orang lain.Dia ikut bahagia, dengan kebahagiaan wanita yang dicintainya itu, bukan salah Adelia jika sekarang memilih bersama Syafiq, semua

    Last Updated : 2023-12-03
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 72 : Kembar Pengacau

    Sepasang pengantin baru, itu pun akhirnya tertidur karena kelelahan, setelah pergumulan hebat, mengarungi indahnya Syurga dunia, hingga mereka tanpa sadar, terlelap, hanya dengan menutupi tubuh polos mereka dengan selembar seimut."Pi ... Pi ... Pi ...!" Tiba-tiba tangan-tangan mungil tersebut, memukul-mukul wajah Syafiq, sambil memanggil Papi. Syafiq mengernyitkan alis, dan perlahan membuka matanya, dan seketika dia terbelalak, karena si kembar sudah duduk di tengah-tengah dirinya dengan Adelia.Lelaki itu mau bangun, tetapi dia langsung menyadari, kalau tubuhnya masih polos, tanpa baju menutupinya. Syafiq menoleh ke arah pintu, dan melihat Suster Ratih, sedang kebingungan, mau mengambil si kembar."Maaf, Tuan, tadi Azzam dan Azim, sedang bermain-main, di depan kamar Tuan. Saya tinggal ke kamar sebentar, ambi Pampers mereka, tapi begitu saya kembali sudah tidak ada, ternyata malah ke sini. Tolong maafkan kelalaian saya Tuan!" ucap Suster Ratih, takut-takut."Ya sudah, tidak apa-apa,

    Last Updated : 2023-12-04
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 73 : Kotak Berukir Merpati

    Syafiq tertegun, melihat kotak itu. Dia sangat mengenal benda tersebut. Benda yang pernah dia berikan kepada seorang gadis cantik, saat sama-sama masih kecil.Dengan tangan gemetar, Syafiq mengambil benda tersebut, dan membawanya, bersama baju yang dia pilih untuk Adelia. Sampai di kamarnya, Adelia sudah duduk di tepi tempat tidur, sedang menunggunya membawakan baju ganti.Adelia melihat kotak di tangan Syafiq, dan dia pun membelalakkan matanya, kaget. Hatinya berkata, "Kenapa benda tersebut ada di tangan suamiku? Bukankah itu kotak milik Arga, yang tak sengaja terbawa, saat aku ambil berkas-berkas penting, dari brankas?"Adelia hendak mengambil kotak itu, dari tangan Syafiq, tetapi melihat raut muka lelaki itu, diapun membatalkan niatnya. Pada akhirnya, Adelia hanya menunggu, apa yang ingin Syafiq katakan.Lelaki itu masih menimang kotak antik tersebut, dan melihatnya dengan teliti. Tidak lama kemudian, dia mendongak, menatap sang istri."Apa kamu sudah tau, apa yang tersembunyi di d

    Last Updated : 2023-12-05

Latest chapter

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 119 : Ending

    Waktu berjalan sangat cepat, kini Rani dan Gita sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi tempat Azim dan Azzam dulu menuntut ilmu.Dua laki-laki kembar itu sudah selesai dengan kuliahnya, Azim mengambil alih Delia Group, karena Ayah Arga ingin pensiun lebih cepat. Sementara Azzam menjadi CEO di kantor pusat Samudra Group."Mi, gimana persiapan resepsinya?" tanya Azzam, suatu sore saat dia pulang kantor lebih awal."Sudah tujuh puluh persen. Tinggal undangan sama catering yang belum. Untuk gaunnya, kalian datang sendiri ke butik, supaya bisa menyesuaikan yang pas buat kalian.""Terima kasih ya Mi, Mami memang the best."Adelia tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Azzam yang sedang memeluknya."Oh ya, dimana duo menantu kesayangan Mami itu?"Karena sejak pulang tadi, Azzam sama sekali tidak melihat kehadiran sang istri."Lagi belajar bareng Gita di balkon kamar Gita.""Kalau begitu aku mandi dulu ya Mi."Adelia hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dan Azzam pun pe

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 118 : Pernikahan Rani Dan Azzam.

    "Jadi bagaimana?" tanya Azzam lagi. "Apanya?" tanya Rani bingung."will you marry me?"Sejenak Rani menunduk, tapi wajahnya sudah merah merona menahan malu dan bahagia. " Ya, aku bersedia."Begitu mendengar jawaban Rani, semua orang bersorak gembira. Begitu juga dengan Azzam, dia bersorak dan akan memeluk Rani, tetapi sebuah tangan langsung mencegahnya, "Halalkan dulu, bru boleh peluk anak Abah."Ternyata Ayah Rani dan Ibu tirinya sudah berdiri di dekat dua sejoli itu. Dan Abah langsung menjewer telinga Azzam, sehingga membuat semua orang tertawaan melihat tingkah kedua orang itu."Pak Syafiq, minta nikahkan saja mereka sekarang juga. Aku takut anakku bunting duluan sebelum dihalalkan oleh anakmu." ucap Abah."Setuju Bah, semua sudah siap tinggal menunggu pengantinnya di make over dulu." jawab Syafiq, yang membuat semua orang tersenyum, termasuk sepasang calon pengantin itu."Papi, kok make over sih?" "Lah terus apaan dong itu namanya yang dibikin cantik?""Make up Papi." sela Adel

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 117 : Cinta Untuk Rani.

    "Adik saya bernama Gita Indira, dia kelas tiga SMA, satu kelas dengan Rani, ada Azani Baskara dan Azahra Salsabila, mereka kelas tiga SMP di yayasan ini juga."Seketika raut wajah Pak Kepala Sekolah menegang, tangannya gemetaran. "A ... apakah Anda Nak Azim Baskara Samudra?"Azim mengangguk sambil tersenyum ramah, tapi masih dengan mode diamnya."Berarti Adik Anda Gita Indira Baskara Samudra, Azani Baskara Samudra, dan Azahra Salsabila Samudra?"Azim kembali mengangguk, hal itu membuat Pak KepSek semakin pucat pasi."Oh ya Tuhan." gumamnya penuh kegugupan. Beliau akhirnya memanggil Guru BP, untuk mengurus hukuman yang pantas untuk Nana dan teman-temannya. Setelah ke empat anak itu dibawa ke ruang BP, Pak KepSek langsung meminta maaf kepada Azim dan Rani."Nak Azim, saya meminta maaf atas kelalaian saya dalam mengawasi murid-murid di sini. Bahkan saya tidak pernah tau kalau di sekolah ini terdapat anak-anak hebat dari keluarga Samudra. Siapa yang sangka jika Pak Azzam, yang bekerja ja

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 116 : Preman Sekolah

    Azzam terkekeh mendengar ucapan sarkas gadis di depannya. Tidak di sangka kalau Rani akan mengejarnya sampai parkiran."Hai muridku yang tersayang." jawab Azzam, dan spontan membuat raut wajah Rani jadi merah merona."Maaf Kak, cuma mau ngasih ini buat Kakak." ucap Rani, seraya menyodorkan box berwarna biru. "Ini tadi pagi aku buat sendiri, sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah dibelikan buku yang dibutuhkan." lanjutnya.Kemarin secara tak sengaja bertemu dengan Azzam di toko buku, dan malunya saat mau bayar ternyata dompet Rani tidak ada dalam tasnya. Tadinya Rani mau kembalikan saja bukunya, akan tetapi Azzam tiba-tiba datang mau bayar buku juga, alhasil buku miliknya dibayarkan sekalian sama lelaki itu.Azzam terkekeh, "Jadi kamu sudah tau nih, kalau hari ini aku ngajar di sini?" godanya."Tidak! Tadinya ini mau aku titipkan ke Gita, tapi karena Kakak ada di sini, jadi ya diberikan langsung saja ke kakak."Azzam mengulurkan tangannya untuk menerima pemberian Rani itu. "

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 115 : Pak Guru Idola Baru.

    "Aku pernah beberapa kali lihat Gita diantar oleh Pak Azzam, bersama dua anak kembar laki-laki dna perempuan berseragam SMP, di sini juga." terang gadis itu."Wah, adiknya cakep juga gak yang cewek?" tanya teman laki-laki, yang duduk di depan gadis itu."Cantik banget, hidungnya mancung, wajahnya agak mirip orang timur tengah." urai gadis itu lagi."Wah, boleh juga aku pacarin adikmu ya Git." celoteh beberapa anak laki-laki.Gita sama Rani hanya diam dan saling lempar pandang, bingung mau menyikapinya bagaimana. "Kalian sudah pesan makanan?" Tiba-tiba sebuah suara bariton menyela obrolan para murid di kantin. Dan tanpa permisi, dia langsung duduk di sebelah Rani, dan berhadapan dengan Gita."Belum!" jawab Gita."Baru juga duduk, sudah dikerubuti sama penggemar Pak Azzam." seloroh Rani.Azzam terkekeh, dia lalu berjalan menuju stain makanan, dan pesan tiga porsi baso. Dia tau kedua gadis di depannya itu pecinta baso. Karena seringkali Gita dan Rani minta makan baso setiap kal diajak

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 114 : Guru Pengganti

    Seketika kelas menjadi hening, semua mata menatap intens lelaki tampan yang berdiri di samping Bu Dinar. Guru itu tersenyum manis, sambil mengelus perut buncitnya, karena sedang hamil tua."Anak-anak, mulai hari ini Ibu sudah ambil cuti, karena sebentar lagi akan melahirkan. Dan untuk sementara, Pak Guru tampan ini, akan menggantikan tugas Ibu, selama cuti."Semua murid perempuan bersorak riang, kecuali Gita dan Rani, yang masih terbengong menatap lelaki itu bingung."Silahkan perkenalkan diri Anda Pak Azzam." ucap Bu Dinar, mempersilahkan."Halo, selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Azzam Baskara Samudra, biasa di panggil Azzam, atau kalian juga boleh panggil saya dengan panggilan yang lain. Saya di sini sebagai guru pengganti untuk Bu Dinar, jadi selama Beliau cuti, kalan akan bertemu dengan saya saat pelajaran Matematika. Apa ada pertanyaan?"Salah seorang murid mengangkat tangannya, lalu bertanya, "boleh minta nomer HP-nya gak Pak?"Yang lainnya ikutan bertanya, "Boleh

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 113 : Jangan Nakal.

    Azim mengantar Gita dan kedua adik kembarnya ke sekolah, ini adalah hari pertama Gita masuk sekolah setelah statusnya menjadi istri."Kak aku masuk dulu," pamit Zahra sambil mencium tangan Azim dan Gita."Baik-baik di sekolah ya, belajar yang rajin princess." jawab Azim, seraya mengusap kepala adiknya. Sementara Gita cuma tersenyum sambil mencium kedua pipi sang adik ipar."Aku juga masuk dulu kak." pamit Zani, dengan wajah datarnya. Meskipun demikian, dia tetap mencium tangan Azim dan Gita. Kali ini Gita cuma mengucap pucuk kepala lelaki remaja itu."Semangat belajarnya jagoan Kakak." ucap Azim, sambil mengacak rambut Zani."Ih kakak! Jangan di acak-acak, jadi jelek nih." gerutu Zani.Azim hanya tertawa kecil melihat keluguan adik laki-lakinya itu. Zani dan Zahra segera berlalu dari hadapan Azim dan Gita."Aku masuk ke kelas dulu ya Bang," pamit Gita sambil tersipu malu.Dia mencium punggung tangan sang suami, dan Azim langsung mencium kening sang istri, lalu mengecup kilat bibir mu

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 112 : Malam pertama.

    "Mau kemana?" tanya Azim, saat Gita mau masuk ke kamarnya sendiri.Saat ini, mereka baru pulang dari rumah Gita, dan sekalian pengantin wanitanya langsung diboyong kembali ke kediaman keluarga Samudra."Mau ke kamar Kak." jawab Gita, sambil menunduk malu, tidak berani menatap wajah lelaki yang sudah bergelar sebagai suaminya itu."Ya sudah ayok kita ke kamar, tapi kamarku! Bukan kamarmu. Mulai sekarang, ini kamar kita!" tegas Azim, seraya menarik pelan tangan sang istri.Gita hanya menurut, sambil tertunduk malu. Sampai di kamar, Gita hanya terpaku, bingung harus bagaimana. Azim mendekat, lalu memegang kedua pundak gadis itu. Seketika jantung Gita bertalu-talu tak karuan. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.Azim tersenyum, gemas melihat wajah sang istri yang merona karena malu. Ingin rasanya menerkam gadis itu saat ini juga, akan tetapi Azim masih harus bersabar, karena Gita masih sekolah."Cup!" Azim mengecup singkat kening Gita, lalu memandangnya lekat. "Kamu mandilah dulu, dan

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 111 : Sah

    Gita mengangguk pelan, saat Azim menatapnya lekat, seolah bertanya keputusan apa yang akan di ambil. Dan lelaki itu merasa sangat gembira, ketika melihat anggukan samar dari gadis di depannya."Baik Pi, aku akan menikahi Gita sekarang juga!" ucap Azim, tanpa keraguan sedikitpun.Syafiq dan Danu sangat gembira, mendengar jawaban dari Azim itu. Setelah malam ini, ayah Gita akan merasa tenang, karena anak tirinya sudah ada yang akan selalu siap melindungi."Terima kasih nak, sekarang bapak merasa tenang dengan keselamatan Gita." ucap Pak Danu, seraya menepuk bahu Azim."Alhamdulillah, karena calon pengantinnya sudah setuju, jadi sekarang kita masuk ke dalam lagi. Untuk sementara nikah siri dulu ya, karena Gita masih belum cukup umur untuk mendaftarkan pernikahan secara hukum." ucap Syafiq, merasa tak enak hati karena menikahkan putra sulungnya dengan cara seperti ini, dan terkesan buru-buru."Iya Pi, gak apa-apa." jawab Gita."Yang penting halal dulu Pi, jadi gak dosa kalau nanti khilaf

DMCA.com Protection Status