"Kabari Pak Isman untuk waspada. Kita akan segera pulang," perintah Syafiq."Siap Bos," jawab Desta.Desta segera menelpon Pak Isman, menyuruhnya untuk waspada, dan menempatkan Bu Siti di samping Adelia. Sepasang suami istri itu adalah orang pilihan, yang sudah mengabdikan diri kepada keluarga Syafiq, sejak dia masih kecil. Meskipun sekarang usianya sudah memasuki kepala lima, Pak Isman masih sangat energik, dan tingkat kewaspadaannya juga luar biasa, karena dia memiliki insting yang kuat. Begitu juga Bu Siti, bisa diandalkan untuk menjaga Adelia."Apa schedule selanjutnya?" tanya Syafiq."Ada undangan party anniversary Direktur Perusahaan Pandora,""Aku tak datang, kamu saja sama Eva, yang pergi,""Aku tanya Eva dulu, dia bisa pergi atau gak,""Ok, kalau Eva gak bisa pergi, ya gak usah datang. Kirimkan saja hadiah dan ucapannya,""Siap Pak Bos!"Ruangan kembali hening, masing-masing sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ada setumpuk berkas di meja Syafiq, yang harus di tanda tangani
Desta tersenyum manis, sambil memainkan alisnya ke Syafiq, sementara sang Bos bergidik ngeri melihatnya. Membuat Desta tidak bisa lagi menahan tawanya. Ternyata Bosnya yang super dingin dan super kejam ini bisa takut juga kalau digodain.Desta terus tertawa sampai keluar air mata. Syafiq mengetatkan rahang, melihat kelakuan asistennya itu."Hari ini, kasih kejutan buat Arga. Kejutan kecil saja, sebagai peringatan!" perintah Syafiq, mengalihkan obrolan."Siap Bos! Lalu bagaimana dengan mobil yang di seberang rumah?""Biarkan saja! Kita lihat dulu, trik apa yang mau mereka pakai! Telpon Pak Isman, bilang supaya jangan biarkan Adelia sendirian, apa lagi sampai keluar rumah!""Siap laksanakan!" ucap Desta, sambil mengeluarkan HP-nya, dan menelpon Pak Isman.Syafiq kembali fokus dengan kerjaannya, dia memang pekerja keras, sehingga Perusahaannya maju pesat, dan banyak investor yang ingin bekerja sama dengannya. Dulu Syafiq melampiaskan kesepiannya pada kerjaan, tetapi sekarang, dia harus b
"Begitu Pak kejadiannya," ucap Pak Isman, mengakhiri ceritanya, sambil menghela napas panjang.Syafiq masih terdiam, setelah mendengar cerita Pak Isman. Dia sedang berpikir, tentang apa yang harus dilakukan, untuk bisa menangkap penyusup itu. Sekarang keberadaan Adelia sudah diketahui oleh orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan darinya.Desta dan Pak Isman saling pandang, melihat Syafiq terdiam, tanpa memperlihatkan reaksi apapun. Apa yang sedang dipikirkan oleh Bosnya ini? Sedangkan Desta sudah punya banyak solusi untuk masalah ini."Bos!" ucap Desta."Carikan tempat baru untuk tinggal Adelia, aku tidak mau mengambil resiko kalau seperti ini keadaannya!"Desta terperangah, dalam hatinya mengutuk habis-habisan, dasar orang kaya! Mau beli rumah macam beli rempeyek, begitu perintah harus langsung dapat. Mau percaya tidak masuk akal, mau tidak percaya, itu Syafiq loh!"Siap Bos!" jawab Desta.Desta segera mengambil HP-nya, dan mulai mencari-cari sesuatu. Tidak lama kemudian dia me
Adelia?" Syafiq terperangah, ketika melihat Adelia sedang memegang pisau. Dia berpikir kalau Adelia akan bunuh diri, dengan cepat Syafiq berlari dan berusaha merebut pisau itu dari wanita itu. Adelia terkejut dengan kedatangan Syafiq yang tiba-tiba, dan langsung merebut pisau yang mau dia gunakan untuk memotong sayur."Mas! Kenapa pisaunya diambil? Aku kan mau masak!" ucap Adelia, dengan nada sedikit tinggi karena marah."Ah! Apa? Kamu mau masak? Aku pikir ...""Mas pikir aku mau bunuh diri? Gak akan Mas! Masa depanku masih panjang, ada si kembar juga yang akan menemani masa tuaku," "Mas minta maaf sayang,"Syafiq mengembalikan pisau itu ke Adelia. Dengan sikap canggung, dia mengelus kepala wanita itu, lalu berbalik pergi begitu saja. Ternyata bukan cuma Adelia yang trauma, tetapi dia juga punya trauma. Trauma, takut kehilangan Adelia lagi. Syafiq menghela napas berat, ternyata ketakutannya akan kehilangan sangat luar biasa, sehingga membuatnya bersikap sangat bodoh seperti tadi.Sy
Apa! Kenapa bisa mereka minta ganti rugi? Pihak kita tidak melakukan kesalahan yang melanggar kontrak kerja!" murka Arga."Mereka menuntut, karena dari pihak kita telah mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan orderan mereka, sehingga mereka merasa dirugikan,""Sial! Kenapa bisa kecolongan lagi?" bentak Arga.Leny tidak menjawab lagi, dia ketakutan melihat wajah Arga yang menghitam karena marah. Delia Group adalah Perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Perusahaan ini, dulu didirikan oleh Ayahnya Adelia, dan setelah putrinya dianggap mampu memimpin, Beliau menyerahkan kepemimpinan Perusahaan kepada Adelia. Awalnya orang tua berpikir, kalau Syafiq yang akan membantu Adelia untuk membesarkan Perusahaan mereka itu, tetapi setelah kedua orang tua itu meninggal, Perusahaan jatuh ke tangan Arga, karena dia yang menikahi Adelia, dan kondisi wanita itu yang mengalami amnesia, sehingga tidak memungkinkan untuk memimpin Perusahaan. Arga yang memiliki sifat serakah, menggunakan kesempatan
"Benarkah? Terus sekarang di mana barang bukti itu?" tanya Syafiq, antusias."Disimpan di loker Bank, karena waktu itu aku gak tau, bisa selamat apa gak, jadi waktu pertama kali tau Arga selingkuh, yang ada dipikiran cuma cari barang bukti, untuk bisa minta cerai,"Siapa yang tau kalau sifat Arga bukan cuma tukang selingkuh, tetapi juga kasar dan brutal. Dia tidak segan-segan menyiksa Adelia, demi untuk mencapai tujuannya. Kalau dari awal niatnya cuma sebagai bukti untuk minta cerai, tetapi sekarang bukan lagi cuma minta cerai, tetapi Adelia akan menuntut keadilan untuk dirinya sendiri dan calon buah hatinya.Perlahan Adelia terbawa suasana pada pikirannya sendiri, sehingga tanpa sadar dia mengelus perutnya, dan tersenyum manis, membayangkan dua anak kembarnya berlarian main kejar-kejaran dengannya. Semua yang dilakukan Adelia, tidak luput dari pandangan Syafiq. Lelaki itu tersenyum, dan ikut memegang perut wanita itu."Kita akan membesarkan anak-anak kita dengan baik nantinya. Aku ak
Syafiq berjalan ke arah pintu, terlihat Bu Siti sedang berdiri di depan jendela, menghadap keluar. Perlahan lelaki itu mendekat, dan ikut melihat keluar, tidak terlihat apapun. Syafiq mengernyitkan alis, berpikir keras, tentang apa yang terjadi barusan. Bu Siti seperti mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Bosnya, tanpa di minta, wanita paruh baya itu menjelaskan."Tadi ada perempuan yang di seret dan di pukuli sama seorang laki-laki Pak, saat perempuan itu teriak, mulutnya langsung ditampar sampai keluar darah,"Syafiq mengernyit, kenapa ada laki-laki yang sangat kasar seperti itu ke perempuan? Tanpa menanggapi ucapan Bu Siti, dia menelpon seseorang, yang ada di luar rumahnya."Halo Bos!" jawab suara dari seberang telpon."Apa yang terjadi barusan?""Ada seorang gadis berusaha kabur, tetapi berhasil ditangkap kembali, dan disiksa. Menurut penglihatan kami, sepertinya perempuan itu mau dijual, tetapi dia berontak dan berusaha kabur,""Maksud kamu?""Gadis itu mau dijadikan pelacur,
Adelia memegangi perutnya, hal itu membuat Syafiq panik."Kamu kenapa sayang?""Kenyang Mas,"Syafiq menghela napas, mungkin dia yang terlalu over ke Adelia, sehingga selalu ketakutan kalau terjadi sesuatu pada wanita itu. Lelaki itu tersenyum, sambil menatap intens wajah cantik di depannya."Nanti kita ke Dokter ya, check kandungan sekalian check penyakit kamu,""Kan baru dua hari lalu ke Dokter Mas,""Iya, tapi kamu habis melakukan perjalanan jauh, Mas takut kenapa-kenapa dengan anak-anak kita. Sekalian konsultasi tentang penyakit yang ada di dalam tubuhmu,""Aku terserah Mas saja,""Ya sudah, sekarang kamu tidur lagi, ini masih pukul 03:00, nanti setelah sarapan kita berangkat. Sekalian ajak Bu Siti, pulangnya belanja buat kebutuhan bulanan,""Iya Mas," jawab Adelia, sambil menatap mata Syafiq.Adelia bangkit, dan membawa piring bekas makan ya. Tetapi sama Syafiq, piringnya diambil, dan berkata, " ini biar Mas yang cuci, kamu pergilah tidur lagi."Adelia menurut saja, karena percum