Share

Hanya seorang supir

Penulis: Djisamsoe
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-21 01:07:50

Keesokan harinya.

Siang hari, di sebuah gedung mewah dengan lebar ratusan meter, dan berbagai dekorasi menghiasi seluruh halaman, suasana tampak semarak, dan bahagia.

Meskipun saat ini adalah siang hari, dan matahari masih di atas kepala, tak membuat para tamu undangan menyurutkan niatnya untuk tetap mendatangi tempat itu. Karena hari ini, acara besar sedang terjadi.

Pernikahan seorang artis papan atas dan Putra dari seorang gubernur, bagaimanapun akan sangat megah.

Tapi begitu, tempat itu dijaga ketat oleh beberapa pengaman, bahkan sebelum seratus meter dari gedung.

Dari sekian banyak orang yang datang, semuanya adalah orang-orang berstatus dan kaya.

Saat Bella dan Rendy datang ke tempat itu, mereka juga tidak datang dengan biasa-biasa.

Tepat ketika mereka berdua turun di halaman depan gedung dari mobil Porsche hitam yang mengantarnya, secara alami akan menjadi pusat perhatian. Terutama Bella yang memiliki p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Kenalan lama

    Bella terdiam, dan benar-benar marah dengan perilaku Garry. Hanya saja, dia benar-benar tidak berdaya dengan keputusan Rendy. Pada akhirnya, Bella hanya bisa menghela nafas, dan mau tak mau meninggalkan Rendy sendirian. Di sisi lain, Rendy yang sejak awal memang tidak tertarik pada acara ini hanya mencari mejanya sendiri, dan duduk untuk mengawasi sekelilingnya. Tujuan datang kesini bukan untuk menghadiri acara pernikahan, tapi untuk mencari keberadaan Martin dan Hamdan. Selebihnya, Rendy benar-benar tidak peduli sama sekali. Disaat yang bersamaan, salah seorang wanita dari jauh tampak sedang mengawasinya dalam diam, dan tiba-tiba tersenyum. Kemudian melihat wanita disebelahnya, dan bertanya, "Sherlina, coba tebak, apa yang aku lihat?" Sherlina, dia adalah wanita yang cantik, menawan dan tampak elegan. Dengan gaun pengantin putih dan makeup yang sedikit berlebihan, wanita yang selalu tersenyum di hari bahagia dalam hid

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Undangan Dayana

    Dengan semua hinaan dan kata-kata kedua wanita itu, tiba-tiba Rendy berhenti.Kemudian, samar-samar melirik kedua wanita yang menyeringai di sampingnya itu, Rendy sedikit tersenyum lucu dan dengan ringan berkata, "Henri Jayer Cros Parantoux.""Hah?" Kedua wanita itu tiba-tiba mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Rendy tersenyum sangat lucu, dan menjawab, "Dibuat di Perancis, anggur dengan nama Herni Jayer Cros Parantoux ini memang bukan anggur murahan, dan cukup populer di Asia." Mendengar jawaban itu, kedua wanita itu tiba-tiba melihat anggur di tangan Rendy, dan akhirnya tahu apa yang pria itu bicarakan."Dengan harga lebih dari $4.000 sebotol, kupikir ini memang bukan anggur biasa, dan orang-orang biasa tidak mungkin bisa membelinya." Rendy berkata lagi, dan membuat kedua wanita itu terdiam. Dengan menyeringai, Rendy tahu bahwa itu mengejutkan keduanya, tapi dia tidak berhenti, dan terus berkata, "Tapi, ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Bodoh dan sombong?

    Dengan mata dan mulutnya yang melebar tidak percaya, dua wanita itu melihat antara Dayana dan Rendy dengan segala jenis pemikiran.Apa ini? Bukankah seharusnya Dayana marah saat mendapatkan respon dingin semacam itu? Tapi kenapa hal itu tidak terjadi? Bukan hanya tidak marah, tapi Dayana juga masih bersikap ramah, dan tidak menunjukkan sedikitpun tanda-tanda tidak nyaman. Bahkan, saat ini dia juga masih tersenyum, dan dengan ringan berkata lagi, "Saya berjanji akan memberikan anggur yang lebih baik daripada yang Anda minum sekarang, bagaimana?" Ini? Sherlina dan Shela tidak bisa lagi berkata-kata dengan keramahan Dayana, yang seolah-olah sangat ingin mengundang Rendy untuk berbicara empat mata dengannya. Rendy, pria miskin dan tak tahu malu yang ada dalam ingatan dua wanita itu sebenarnya diundang sedemikian rupa oleh Dayana? Siapa sebenarnya Rendy ini? Lebih mengejutkannya lagi, Rendy disa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Arogansi

    "Waktuku sangat terbatas, dan aku sangat tidak suka dengan hal-hal yang merepotkan." Rendy berkata lagi, dan membuat suasana di ruangan menjadi tegang. Karena bagaimanapun, semua orang di ruangan itu sangat mengenal identitas Sunjaya, dan tahu bobot yang harus dibawa saat berbicara dengannya. Biasanya, setiap orang yang bertemu dan berbicara dengannya harus menundukkan kepala, dan merendahkan suaranya, tapi Rendy tidak. Bukan hanya tidak hormat, dia bahkan sangat arogan di depan Sunjaya. Untuk Darlan Tata, yang mengenal Sunjaya jauh lebih baik daripada Rendy segera berpikir bahwa pemuda itu adalah orang yang sombong, dan tidak tahu ketinggian langit. Sedangkan untuk komisaris Burhan, dia sudah memiliki jantung berdebar kencang dengan butiran-butiran keringat dingin di keningnya. Meskipun dia sangat mengenal Rendy jauh lebih baik daripada siapapun, dia telah melihat apa yang Sunjaya lakukan kemarin, dan tahu bahwa saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Cicilia

    Diam!Setelah Rendy menyelesaikan kata-katanya, dua ayah dan putri di depannya benar-benar terdiam tak bergerak. .Selain terkejut dan syok, mereka berdua sungguh tidak mengharapkan bahwa Rendy akan berani mengatakan hal-hal itu. Sebelumnya, Sunjaya telah memikirkan banyak hal, dan akhirnya memilih untuk membantu Rendy dengan syarat menjadi pengawal cucunya. Tapi, yang terjadi adalah...."Jika kalian mengenalku, seharusnya kalian tahu, bahwa saat nama Red Everlasting Dragon terdengar, apa yang akan terjadi." Rendy berkata lagi pada keduanya, dan mendengus dingin. Tidak ingin lagi peduli, atau menunggu respon keduanya, dia telah berdiri dan pergi keluar. Tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi! Karena dengan semua hal yang dia miliki, Rendy sama sekali tidak butuh bantuan orang lain. Apalagi harus menjadi seorang pengawal. "Tunggu, Tuan---" Dayana ingin menghentikannya, tapi dia segera di he

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Hadiah ulang tahun

    Mengikutinya sampai ke belakang gedung, Rendy tiba di suatu taman, yang anehnya terlihat sepi. Padahal memiliki kolam renang dan satu Gasebo besar di sampingnya. Cici mengatakan tersembunyi, padahal juga tidak terlalu sulit untuk di temui. Hanya perlu berjalan dari lorong utama terus kebelakang, siapapun akan segera menemukan tempat ini."Aku menyuruh kakek untuk menyewa tempat ini, jadi tidak ada seorangpun yang akan kemari." kata Cici, yang tampaknya menyadari pikiran Rendy. "Lihat disana." Cicilia mengarahkan pandangannya kearah Gasebo dan tersenyum kepada Rendy. "Tempat itu adalah hasil dari kerja kerasku, bagaimana?" Rendy tidak segera menjawabnya, dan memeriksanya dari kejauhan. Sebenarnya, itu hanya Gasebo dengan empat tiang besi sederhana membentuk persegi tanpa penutup, dan hanya memiliki korden sebagai penghalang angin. Apa yang ada di dalamnya juga terdapat satu meja dan dua kursi kayu sederhana. Be

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Fitnah

    Itu adalah suara seorang wanita, dan saat pertama kali mendengarnya, Rendy merasa tidak asing.Tepat ketika Rendy sedikit menoleh dan melihat melalui sudut matanya, dia segera tersenyum lucu. Bukan orang lain, dia adalah Shela. Teman dari Sherlina, dan teman masa SMA-nya. Pada saat ini, wanita itu tidak datang sendirian, tapi datang dengan seorang pria di sampingnya. Dari postur tubuhnya yang tinggi besar, dan perawakannya yang tampak serius, sepertinya dia adalah orang penting.Selain pria itu, Shela juga membawa banyak orang dibelakangnya. Sekitar sepuluh orang lebih, tampaknya wanita ini sudah menyiapkan masanya sendiri.  Tapi Rendy tidak terlalu memperdulikannya dan malah tersenyum lucu. Sama halnya saat melihat Shela yang memiliki bekas merah di pipi kanannya. Melihat dan menganalisa apa yang akan wanita ini lakukan, Rendy menyeringai, dan kembali memeriksa iPhone pemberian Cicilia. Sedangkan untuk Cicilia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Agam

    "Aku tidak ingin menakut-nakuti kamu, tapi kamu harus tahu, bahwa aku adalah Agam, seorang komandan baret merah dari ketentaraan." Dengan Agam mengatakan ini, seluruh orang di ruangan itu merasa terkejut dan melihatnya dengan mata cerah. Baret merah? Bukankah itu artinya dia salah satu dari tentara khusus? Dan tentara khusus yang menggunakan baret merah, bukankah itu Kopasus? Komando Pasukan Khusus yang sudah terkenal bahkan di luar negeri?Agam, yang tampaknya adalah kekasih dari Shela disana adalah seorang tentara Kopasus dengan pangkat komandan? Ketika semua orang memikirkan itu, selain Cicilia tiba-tiba menyeringai dan menatap kearah Rendy dengan penuh rasa iba. Terutama Shela, yang segera menyeringai lebar, dan menunjuk kearah Rendy sambil berteriak "Dia tak tahu malu! Agam, dia tidak akan meminta maaf, dia adalah bajingan! Beri saja pelajaran yang setimpal kepadanya! Tampar dia!" Agam tampak mengerutkan keningnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25

Bab terbaru

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Tang Lian

    Tuan Cheng merasa ragu dengan apa yang Bella berikan, dan mencoba membukanya hanya untuk terdiam saat melihat apa yang ada di dalamnya. Tidak ada bedak atau peralatan kecantikan di dalam wadah kosmetik sepuluh sentimeter persegi itu, melainkan tampilan layar hijau penuh dengan dua titik yang tampaknya berjarak cukup jauh. "Itu adalah radar yang telah aku persiapkan," Bella menjelaskan sambil menunjukkan titik merah kecil di layar, "Titik merah di tengah adalah tempat dimana kita sedang berada, sedangkan titik yang ada di depan adalah Sima Cho berada." "Jadi, sebenarnya...." Tuan Cheng segera mengerti dan melihat kearah dua pria dan wanita di depannya. Bella membenarkan dan sekali menjelaskan, "Kami memang memiliki radar dan tahu dimana Sima Cho berada, dan kemungkinan besar dia akan menuju tempat Sekte Misterius itu berada. Tapi kami tidak tahu medan di pegunungan ini, jadi kami akan meminta Tuan Cheng untuk menunjukkan jalannya." "Jadi begitu...." Tuan Cheng sekali lagi melihat

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Kelinci

    Pagi hari. Saat cuaca masih dingin, tapi cahaya matahari mulai naik, Tuan Cheng yang masih tertidur di tenda mulai membuka matanya, dan berkedip beberapa kali sebelum melihat sekelilingnya beberapa waktu. "Aduh...." Mengelus tengkuk lehernya yang tiba-tiba terasa sakit, kedua matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seketika berdiri. "Benar... Kemarin malam...." Pria paruh baya itu tiba-tiba berlari keluar tenda dan berteriak. "Tuan Red! Tuan Red! Bahaya!" Dengan berteriak dan berlari terburu-buru, Tuan Cheng yang tampak panik segera tiba di tempat Rendy berada. Di sana, Rendy ternyata sudah bangun dan sedang minum kopi, tampak santai dan tenang menoleh ke arahnya. "Baru bangun?" "Ya.. yah!" Menjawab sambil mencoba mengatur nafasnya, Tuan Cheng kembali menjadi panik dan buru-buru berkata, "Itu, Tuan Sima, dia... Dia pergi! Saat saya bangun tadi, saya tidak melihat tanda-tandanya. Selain itu... Saya ingat jika kemarin malam--""Oh... Apakah Tuan Cheng sudah bangun?" Suara Bella memot

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Legenda

    "Demi Dewa! Apakah dia Manusia?" Satu penembak jitu di atas tebing tampak terkejut dan tidak percaya saat melihat sosok Rendy melalui teropong. "Jangan banyak bicara! Kita harus cepat pindah lokasi!" Satu sniper lain segera memperingatkannya dan mulai berbalik. Tapi, "bom" segera terdengar dan menghentikannya keduanya untuk bergerak lebih jauh. Berdiri di atas tebing, dua orang itu sangat terkejut dan berhenti bergerak saat menyaksikan sesosok manusia berjalan dari gumpalan awan es. Tapi keduanya segera tersadar dan mengambil pistol. "Dor!""Dor!"Dua tembakan pistol terdengar, tapi sosok Rendy telah menghilang dari hadapan keduanya. "Dimana bocah itu?" "Apakah kita menjatuhkannya?" Keduanya saling bertanya dengan aksen Mandarin, tapi kemudian berhenti saat mendengar suara acuh tak acuh di belakangnya. "Apakah kalian mencariku?" "Kau?" Keduanya kembali terkejut dan berbalik saat mendengar Rendy juga menggunakan aksen Mandarin. Tapi Rendy tidak lagi basa basi dan sudah muncul

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Keraguan Tuan Cheng

    Siang hari, kelompok Rendy akhirnya tiba di Kota Babao. "Kota Babao sebenarnya adalah kota yang sudah ada di Pegunungan Qilian. Jika seseorang ingin mendaki gunung, ini adalah titik awal pendakian." Tuan Cheng mulai menjelaskan kepada Rendy. Setelah melakukan perjalan setengah hari bersama-sama, Tuan Cheng mengetahui bahwa pemimpin dari kelompok mereka adalah Rendy. Awalnya dia berpikir bahwa Rendy sedang melakukan pendakian atau berwisata ke Pegunungan, tapi dia menemukan bahwa pria ini tidak terlihat seperti seorang pendaki. Dikatakan sebagai turis juga bukan, meskipun Bella, wanita itu terlihat terlalu cantik untuk menjadi seorang pendaki, dia juga tidak terlihat sebagai orang yang sedang berlibur. Di situlah Tuan Cheng merasa ragu, tapi dia masih menjelaskan hal-hal tentang Pegunungan Qilian sebagai seorang profesional. "Menurut koordinator yang di berikan oleh Tuan Sima Cho, kita akan menuju ke Gunung Qilian yang dikatakan perbatasan akhir ke Gunung Kunlun. Untungnya itu mas

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Mempersiapkan diri

    Mengetahui bahwa saat tiba di Kota Xining adalah sore hari, Rendy memutuskan untuk pergi ke Pegunungan Qilian esok hari. Bukan karena dia terlalu lama membuang waktu, tapi ada hal yang perlu dia lakukan untuk saat ini. Mengorek informasi dari Sima Cho, bahwa ada sebuah Sekte budidaya di Pegunungan Qilian, Rendy berpikir bahwa kekuatannya saat ini masih terlalu lemah. Meski tidak bisa di pastikan kebenarannya, Rendy memilih untuk mempersiapkan dirinya sendiri, bagaimanapun itu adalah sebuah Sekte. Jadi, pada malam harinya, Rendy sudah duduk di dalam kamar hotel sambil mengeluarkan kalung yang dia dapatkan dari Dayana. Keluarga Magata mungkin berpikir bahwa kalung warisan Keluarga mereka bukanlah sesuatu yang istimewa, tapi Rendy tahu bahwa itu adalah hal yang langka di bumi. Batu Spiritual. Batu yang memiliki energi spiritual antara langit dan bumi, itu adalah batu yang di gunakan oleh Dayana sebagai kalung. Berbicara tentang batu spi

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Qinghai

    Wajah Rendy kali ini menjadi dingin, dan membuat tubuh Sima Cho gemetar ketakutan. Benar-benar sangat takut, Sima Cho seketika jatuh ke tanah dengan air kencing yang mulai membasahi celananya. Sima Cho, pria dewasa dan dihormati di manapun berada itu sebenarnya mulai kencing di celana. "Hum?" Ketika Rendy melihatnya, seketika dia mengerutkan keningnya dan berhenti. Tapi dia tidak peduli dengan keadaan Sima Cho dan dengan dingin berkata, "Jangan berpikir bahwa aku akan melupakan semua perbuatanmu." "Bang!" Seketika Sima Cho menjatuhkan kepalanya ke tanah dengan keras dan bersujud kepada Rendy. "Tu-tuan.... Master... Grandmaster... Tuan Yang Agung! Sa-sa-saya... Mengaku salah! Tolong ampuni nyawa saya.... Apapun akan saya lakukan untuk menebus semua dosa-dosaku." "Apa menurutmu nyawamu setimpal dengan semua yang telah kamu lakukan?" Nada suara Rendy terdengar sangat dingin. Mengingat tentang kematian kedua orang tuanya, dan keberadaan adik perempuannya yang tidak diketahui, apa

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Raungan Naga

    "Ledakan!"Energi di seluruh tubuh Ba Ringin meledak, dan dengan raungan, harimau di belakangnya mulai bergerak. "Bom.""Bom." "Bom."Seolah-olah terjadi gempa bumi, harimau raksasa itu seolah-olah membawa kehancuran saat bergerak. "Rooarr!" Membuka mulutnya, dan berlari di tanah, harimau itu meninggal kekacauan di belakangnya. "Menarik...." Tidak memiliki waktu untuk berkomentar, Rendy mulai serius dan memasang kuda-kuda. Meremas jari-jari di tangan kanannya, waktu di sekitar Rendy tiba-tiba berhenti, kemudian bergetar, dan dengan "ledakan" raungan Naga seketika terdengar. "Groooarrh!!" Meninju udara di depannya, kepala Naga Merah, seperti sebuah darah kental terbang dari balik tinju Rendy. Memiliki ukuran yang sama dengan harimau raksasa di sisi lain, keduanya akhirnya bertemu. "Boom!""Boom!"Dunia seakan-akan mengalami kehancuran, bumi mulai bergetar, debu dan angin tiba-tiba datang menghantam segalanya. "Boom!" Seolah-olah ada gunung yang meletus, suara ledakan itu te

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Duel

    "Kamu?" Wajah Ba Ringin kali ini menunjukkan ekspresi yang berbeda. Tidak lagi mengabaikan atau meremehkan pria muda di depannya, Ba Ringin mulai melihatnya dengan tatapan serius dan waspada. Karena barusan, satu serangan Rendy memberikan banyak dampak pada tangan dan pikirannya. Rasa sakit dan kesemutan pada pergelangan tangannya membuktikan bahwa apa yang dilakukan Rendy sebelumnya bukanlah sesuatu yang bisa di anggap remeh. Dari kejadian itu, Ba Ringin juga harus berpikir dan yakin bahwa pria ini memiliki kedudukan yang sama dengannya. Tidak! Ba Ringin melihat sesuatu yang berbeda dan membuat keningnya berkerut. "Grandmaster... Apakah kamu seorang Grandmaster?" Tidak menjawab, Rendy hanya memberikan senyum tipis, dan berkata, "Jika kamu tahu, sebaiknya kamu segera menyingkir." "Hehehe...." Tiba-tiba Ba Ringin tertawa kecil dan melihat Rendy dengan pandangan berbeda. Itu seperti pertama kali melihatnya, ada sedikit antispasi dan harapan di kedua matanya. Tapi tidak ada lagi

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Ba Ringin

    "Ini...."Dua teman dan dua orang di dalam villa secara bersamaan terkejut saat melihat kejadian itu. Tapi Rendy tidak memperdulikan reaksi di sekitarnya, dan sekali lagi bergerak. Sama seperti yang muncul di cctv sebelumnya, gerakan Rendy kali ini benar-benar cepat dan mustahil untuk dilihat melalui mata telanjang. Apa yang muncul di layar cctv hanya sebuah bayangan yang meluncur pada dua orang di sisi lain yang masih terkejut selama seperkian detik, dan dua kali suara tubuh teredam terdengar. "Bam.""Bam." Dua tubuh yang jatuh ke tanah sejauh sepuluh meter, dan tidak lagi bergerak menjadi kengerian yang segera Sima Cho rasakan. Jantungnya berdetak kencang, dan ketakutan mengakibatkan keringat dingin membasahi punggungnya. Abnormal. Adalah kata-kata yang bisa Sima Cho pikirkan. Tidak pernah sekalipun dia berpikir bahwa ada manusia yang memiliki kekuatan semacam itu. Sepanjang hidupnya, pemandangan semacam ini adalah pertama kalinya dia temui.Dua orang Seniman Beladiri Kuno t

DMCA.com Protection Status