Share

Hadiah ulang tahun

Author: Djisamsoe
last update Last Updated: 2023-08-24 01:12:51

Mengikutinya sampai ke belakang gedung, Rendy tiba di suatu taman, yang anehnya terlihat sepi. Padahal memiliki kolam renang dan satu Gasebo besar di sampingnya.

Cici mengatakan tersembunyi, padahal juga tidak terlalu sulit untuk di temui.

Hanya perlu berjalan dari lorong utama terus kebelakang, siapapun akan segera menemukan tempat ini.

"Aku menyuruh kakek untuk menyewa tempat ini, jadi tidak ada seorangpun yang akan kemari." kata Cici, yang tampaknya menyadari pikiran Rendy.

"Lihat disana." Cicilia mengarahkan pandangannya kearah Gasebo dan tersenyum kepada Rendy. "Tempat itu adalah hasil dari kerja kerasku, bagaimana?"

Rendy tidak segera menjawabnya, dan memeriksanya dari kejauhan.

Sebenarnya, itu hanya Gasebo dengan empat tiang besi sederhana membentuk persegi tanpa penutup, dan hanya memiliki korden sebagai penghalang angin. Apa yang ada di dalamnya juga terdapat satu meja dan dua kursi kayu sederhana.

Be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Fitnah

    Itu adalah suara seorang wanita, dan saat pertama kali mendengarnya, Rendy merasa tidak asing.Tepat ketika Rendy sedikit menoleh dan melihat melalui sudut matanya, dia segera tersenyum lucu. Bukan orang lain, dia adalah Shela. Teman dari Sherlina, dan teman masa SMA-nya. Pada saat ini, wanita itu tidak datang sendirian, tapi datang dengan seorang pria di sampingnya. Dari postur tubuhnya yang tinggi besar, dan perawakannya yang tampak serius, sepertinya dia adalah orang penting.Selain pria itu, Shela juga membawa banyak orang dibelakangnya. Sekitar sepuluh orang lebih, tampaknya wanita ini sudah menyiapkan masanya sendiri.  Tapi Rendy tidak terlalu memperdulikannya dan malah tersenyum lucu. Sama halnya saat melihat Shela yang memiliki bekas merah di pipi kanannya. Melihat dan menganalisa apa yang akan wanita ini lakukan, Rendy menyeringai, dan kembali memeriksa iPhone pemberian Cicilia. Sedangkan untuk Cicilia

    Last Updated : 2023-08-25
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Agam

    "Aku tidak ingin menakut-nakuti kamu, tapi kamu harus tahu, bahwa aku adalah Agam, seorang komandan baret merah dari ketentaraan." Dengan Agam mengatakan ini, seluruh orang di ruangan itu merasa terkejut dan melihatnya dengan mata cerah. Baret merah? Bukankah itu artinya dia salah satu dari tentara khusus? Dan tentara khusus yang menggunakan baret merah, bukankah itu Kopasus? Komando Pasukan Khusus yang sudah terkenal bahkan di luar negeri?Agam, yang tampaknya adalah kekasih dari Shela disana adalah seorang tentara Kopasus dengan pangkat komandan? Ketika semua orang memikirkan itu, selain Cicilia tiba-tiba menyeringai dan menatap kearah Rendy dengan penuh rasa iba. Terutama Shela, yang segera menyeringai lebar, dan menunjuk kearah Rendy sambil berteriak "Dia tak tahu malu! Agam, dia tidak akan meminta maaf, dia adalah bajingan! Beri saja pelajaran yang setimpal kepadanya! Tampar dia!" Agam tampak mengerutkan keningnya

    Last Updated : 2023-08-25
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Wanita tak tahu malu

    "Ini?" Semua orang yang melihatnya terkejut, dan tidak percaya dengan situasi seperti ini. Bukankah sebelumnya Agam ini akan memberi pelajaran kepada Rendy? Tapi kenapa tiba-tiba situasinya berbalik?Bukan hanya tidak memberikan pelajaran pada seseorang yang menampar kekasihnya, dia bahkan memberikan tamparan nyata pada Shela. Hanya dengan beberapa kata dari Rendy, Agam yang sebelumnya memiliki harga diri, dan tampak ragu-ragu untuk memberikan pelajaran pada warga sipil ternyata menampar seorang wanita? Masih tunangannya pula! Saat menamparnya, itu juga tidak main-main, dan bahkan membuat Shela jatuh berlutut di tanah!Apa yang terjadi disini? Siapa Rendy ini, sehingga membuat Agam yang seorang Kopasus tiba-tiba berbalik? Dari semua, Shela adalah orang yang paling terkejut dan tidak percaya dengan perubahan seperti ini. Jatuh di tanah, dan merasakan rasa sakit hebat di pipi kananny

    Last Updated : 2023-08-26
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Acara terakhir

    Agam, jika Rendy ingat kembali, dia adalah seorang tentara biasa dari pasukan khusus yang sempat dirinya latih tiga tahun lalu. Di masa lalu, sebenarnya Agam adalah seorang pria yang kurus dan penakut, tapi dengan latihan khusus yang Rendy berikan pada pasukannya, karakternya mulai berubah.Saat mengingat kembali menu latihan yang dirinya berikan di masa lalu, ekspresi berlebihan Agam barusan juga sangat wajar. Jadi, ketika Agam melihat dirinya lagi, secara alami dia akan segera terkejut dengan perasaan takut, dan buru-buru memberikan rasa hormatnya. Sayangnya, Shela yang menjadi teman masa sekolahnya di masa lalu tidak pernah belajar. Rendy tidak ingat pernah memprovokasinya, tapi dia tahu bahwa wanita itu adalah wanita yang suka mencari masalah di sekolah. Dengan membentuk geng atau kelompok antara para wanita, dia biasanya akan mulai membully wanita lain untuk menunjukkan kelebihan dirinya. Rendy mengira bahwa itu hanyalah masa lalu, dan saat sudah semakin dewasa, Shela akan b

    Last Updated : 2023-08-31
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Jangan mengganggu

    "Aku akan segera menikah! Menikah dengan tuan!" Bella berteriak dalam hatinya, dan kemudian melihat Rendy dengan mata berkaca-kaca. Percaya atau tidak, sepertinya Bella sangat senang saat mengetahui bahwa keberuntungan akan segera menghampirinya. Dengan Rendy yang memberinya bunga itu, Bella juga sudah sangat yakin jika orang yang akan menikahinya adalah dia.Jadi, saat menyaksikan Rendy yang sedang berjalan dengan langkah kaki ringan tapi mantap disana, Bella tidak bisa mengalihkan pandangannya. Seolah-olah sedang menyaksikan pangeran impiannya pergi mengambil kuda sebelum kembali lagi untuk menjemput dirinya.Bella tidak sendirian saat melihat Rendy yang berjalan di tengah-tengah kerumunan. "Siapa pria itu?" Hampir semua orang juga melihatnya, dan bertanya-tanya tentang identitasnya. "Barusan, mempelai wanita mengatakan bahwa dia adalah orang yang datang kemari tanpa diundang." "Tanpa diundang? Bukankah berarti dia orang yang tidak dikenal?""Tampaknya mempelai wanita itu meng

    Last Updated : 2023-09-02
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Martin

    "Garry!!" Darlan berteriak dan berdiri saat melihat putranya tergeletak seperti itu. Wajahnya tampak sangat khawatir, dan buru-buru untuk bergerak memeriksanya. Akan tetapi, dia segera berhenti setelah satu langkah berjalan, karena Rendy sedang menatapnya dengan dingin, dan membuat seluruh tubuh gemuk Darlan menegang. Hawa dingin segera menyelimuti dirinya, dan perasaan akan kematian secara tak sadar membuat Darlan kembali duduk ke tempatnya. Sangat ketakutan, dia tidak lagi berani bergerak, atau hanya sekedar bersuara. Tapi, dia masih mengkhawatirkan putranya, dan menoleh kearah Sunjaya untuk meminta pertolongannya. "Jangan khawatir, putramu masih hidup." Kata Sunjaya ringan dan bermartabat kepada Darlan, yang masih tidak melihat kearahnya. Tatapan Sunjaya sangat serius melihat kearah Rendy. Seolah-olah telah menemukan sesuatu yang mencengangkan, kedua alisnya berkerut dengan pikiran keras di wajahnya. Rendy juga melirik kearah Sunjaya, tapi dia tidak mengatakan apapun, dan be

    Last Updated : 2023-09-04
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Dunia yang lebih tinggi

    "Apa itu yang kau maksud dengan seseorang yang tidak bisa aku provokasi?" Rendy tiba-tiba berkata, dan berjalan kearah Martin. Menyaksikan pria yang dikatakan dapat membunuh manusia biasa hanya sekali tamparan tidak lagi memiliki tangan kanan, Rendy dengan ringan berkata, "Ternyata hanya omong kosong belaka. Sampah tak berguna!" "Kau... kau..." Mata Martin melebar, melihat kearah Rendy dengan mulut bergetar dan terbata-bata berkata, "Seniman... Seniman Beladiri... tingkat tengah...."Perkataan Martin membuat Sunjaya mengerutkan keningnya, dan sekali lagi melihat kearah Rendy dengan kerutan di wajahnya. Sama halnya dengan Sunjaya, Sutan Banu yang sejak awal tidak terlalu memperhatikan hal di sekitarnya juga mulai mengangkat kepalanya, dan melihat kearah Rendy. Tatapan keduanya menyipit, dan tak butuh lama sebelum kejutan muncul dia wajah mereka. "Benar-benar Seniman Beladiri tahap tengah..." Sunjaya bergumam dengan kejutan di antara kata-katanya. Tapi Rendy tidak mendengarnya, da

    Last Updated : 2023-09-07
  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Kemarahan

    "Jangan lupa juga dengan tawaran yang kami berikan." Sunjaya tiba-tiba berkata kepada Rendy, "Asalkan kamu mau menjadi pengawal cucuku, aku akan membantumu menemukan adikmu. Ini bukan hanya sekedar bertemu, mungkin juga bisa membawanya kembali."Rendy menggigit giginya, merasa sangat kecil, dan dingin bertanya, "Bagaimana denganya?" Orang yang Rendy maksud ada Sutan Banu. Setelah semua yang terjadi sekarang, bisakah Sunjaya menghadapinya? Dilihat dari caranya yang memberikan janji lebih baik daripada Sutan Banu, tampaknya Sunjaya ini memiliki identitas yang lebih kuat daripada Sutan Banu. Itu bisa dilihat jelas saat Sutan Banu segera menoleh kearah Sunjaya dengan tatapan yang serius. "Kita lupakan saja semuanya. Aku yakin dia akan baik-baik saja." Jawab Sunjaya sangat yakin kepada Rendy. Jawaban itu juga membuat keseriusan di wajah Sutan Banu merendah, tapi dia masih berkata, "Seniman Beladiri tahap tengah di umurnya yang sekarang, dia bisa dianggap sebagai jenius. Menariknya dal

    Last Updated : 2023-09-09

Latest chapter

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Tang Lian

    Tuan Cheng merasa ragu dengan apa yang Bella berikan, dan mencoba membukanya hanya untuk terdiam saat melihat apa yang ada di dalamnya. Tidak ada bedak atau peralatan kecantikan di dalam wadah kosmetik sepuluh sentimeter persegi itu, melainkan tampilan layar hijau penuh dengan dua titik yang tampaknya berjarak cukup jauh. "Itu adalah radar yang telah aku persiapkan," Bella menjelaskan sambil menunjukkan titik merah kecil di layar, "Titik merah di tengah adalah tempat dimana kita sedang berada, sedangkan titik yang ada di depan adalah Sima Cho berada." "Jadi, sebenarnya...." Tuan Cheng segera mengerti dan melihat kearah dua pria dan wanita di depannya. Bella membenarkan dan sekali menjelaskan, "Kami memang memiliki radar dan tahu dimana Sima Cho berada, dan kemungkinan besar dia akan menuju tempat Sekte Misterius itu berada. Tapi kami tidak tahu medan di pegunungan ini, jadi kami akan meminta Tuan Cheng untuk menunjukkan jalannya." "Jadi begitu...." Tuan Cheng sekali lagi melihat

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Kelinci

    Pagi hari. Saat cuaca masih dingin, tapi cahaya matahari mulai naik, Tuan Cheng yang masih tertidur di tenda mulai membuka matanya, dan berkedip beberapa kali sebelum melihat sekelilingnya beberapa waktu. "Aduh...." Mengelus tengkuk lehernya yang tiba-tiba terasa sakit, kedua matanya tiba-tiba terbuka lebar dan seketika berdiri. "Benar... Kemarin malam...." Pria paruh baya itu tiba-tiba berlari keluar tenda dan berteriak. "Tuan Red! Tuan Red! Bahaya!" Dengan berteriak dan berlari terburu-buru, Tuan Cheng yang tampak panik segera tiba di tempat Rendy berada. Di sana, Rendy ternyata sudah bangun dan sedang minum kopi, tampak santai dan tenang menoleh ke arahnya. "Baru bangun?" "Ya.. yah!" Menjawab sambil mencoba mengatur nafasnya, Tuan Cheng kembali menjadi panik dan buru-buru berkata, "Itu, Tuan Sima, dia... Dia pergi! Saat saya bangun tadi, saya tidak melihat tanda-tandanya. Selain itu... Saya ingat jika kemarin malam--""Oh... Apakah Tuan Cheng sudah bangun?" Suara Bella memot

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Legenda

    "Demi Dewa! Apakah dia Manusia?" Satu penembak jitu di atas tebing tampak terkejut dan tidak percaya saat melihat sosok Rendy melalui teropong. "Jangan banyak bicara! Kita harus cepat pindah lokasi!" Satu sniper lain segera memperingatkannya dan mulai berbalik. Tapi, "bom" segera terdengar dan menghentikannya keduanya untuk bergerak lebih jauh. Berdiri di atas tebing, dua orang itu sangat terkejut dan berhenti bergerak saat menyaksikan sesosok manusia berjalan dari gumpalan awan es. Tapi keduanya segera tersadar dan mengambil pistol. "Dor!""Dor!"Dua tembakan pistol terdengar, tapi sosok Rendy telah menghilang dari hadapan keduanya. "Dimana bocah itu?" "Apakah kita menjatuhkannya?" Keduanya saling bertanya dengan aksen Mandarin, tapi kemudian berhenti saat mendengar suara acuh tak acuh di belakangnya. "Apakah kalian mencariku?" "Kau?" Keduanya kembali terkejut dan berbalik saat mendengar Rendy juga menggunakan aksen Mandarin. Tapi Rendy tidak lagi basa basi dan sudah muncul

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Keraguan Tuan Cheng

    Siang hari, kelompok Rendy akhirnya tiba di Kota Babao. "Kota Babao sebenarnya adalah kota yang sudah ada di Pegunungan Qilian. Jika seseorang ingin mendaki gunung, ini adalah titik awal pendakian." Tuan Cheng mulai menjelaskan kepada Rendy. Setelah melakukan perjalan setengah hari bersama-sama, Tuan Cheng mengetahui bahwa pemimpin dari kelompok mereka adalah Rendy. Awalnya dia berpikir bahwa Rendy sedang melakukan pendakian atau berwisata ke Pegunungan, tapi dia menemukan bahwa pria ini tidak terlihat seperti seorang pendaki. Dikatakan sebagai turis juga bukan, meskipun Bella, wanita itu terlihat terlalu cantik untuk menjadi seorang pendaki, dia juga tidak terlihat sebagai orang yang sedang berlibur. Di situlah Tuan Cheng merasa ragu, tapi dia masih menjelaskan hal-hal tentang Pegunungan Qilian sebagai seorang profesional. "Menurut koordinator yang di berikan oleh Tuan Sima Cho, kita akan menuju ke Gunung Qilian yang dikatakan perbatasan akhir ke Gunung Kunlun. Untungnya itu mas

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Mempersiapkan diri

    Mengetahui bahwa saat tiba di Kota Xining adalah sore hari, Rendy memutuskan untuk pergi ke Pegunungan Qilian esok hari. Bukan karena dia terlalu lama membuang waktu, tapi ada hal yang perlu dia lakukan untuk saat ini. Mengorek informasi dari Sima Cho, bahwa ada sebuah Sekte budidaya di Pegunungan Qilian, Rendy berpikir bahwa kekuatannya saat ini masih terlalu lemah. Meski tidak bisa di pastikan kebenarannya, Rendy memilih untuk mempersiapkan dirinya sendiri, bagaimanapun itu adalah sebuah Sekte. Jadi, pada malam harinya, Rendy sudah duduk di dalam kamar hotel sambil mengeluarkan kalung yang dia dapatkan dari Dayana. Keluarga Magata mungkin berpikir bahwa kalung warisan Keluarga mereka bukanlah sesuatu yang istimewa, tapi Rendy tahu bahwa itu adalah hal yang langka di bumi. Batu Spiritual. Batu yang memiliki energi spiritual antara langit dan bumi, itu adalah batu yang di gunakan oleh Dayana sebagai kalung. Berbicara tentang batu spi

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Qinghai

    Wajah Rendy kali ini menjadi dingin, dan membuat tubuh Sima Cho gemetar ketakutan. Benar-benar sangat takut, Sima Cho seketika jatuh ke tanah dengan air kencing yang mulai membasahi celananya. Sima Cho, pria dewasa dan dihormati di manapun berada itu sebenarnya mulai kencing di celana. "Hum?" Ketika Rendy melihatnya, seketika dia mengerutkan keningnya dan berhenti. Tapi dia tidak peduli dengan keadaan Sima Cho dan dengan dingin berkata, "Jangan berpikir bahwa aku akan melupakan semua perbuatanmu." "Bang!" Seketika Sima Cho menjatuhkan kepalanya ke tanah dengan keras dan bersujud kepada Rendy. "Tu-tuan.... Master... Grandmaster... Tuan Yang Agung! Sa-sa-saya... Mengaku salah! Tolong ampuni nyawa saya.... Apapun akan saya lakukan untuk menebus semua dosa-dosaku." "Apa menurutmu nyawamu setimpal dengan semua yang telah kamu lakukan?" Nada suara Rendy terdengar sangat dingin. Mengingat tentang kematian kedua orang tuanya, dan keberadaan adik perempuannya yang tidak diketahui, apa

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Raungan Naga

    "Ledakan!"Energi di seluruh tubuh Ba Ringin meledak, dan dengan raungan, harimau di belakangnya mulai bergerak. "Bom.""Bom." "Bom."Seolah-olah terjadi gempa bumi, harimau raksasa itu seolah-olah membawa kehancuran saat bergerak. "Rooarr!" Membuka mulutnya, dan berlari di tanah, harimau itu meninggal kekacauan di belakangnya. "Menarik...." Tidak memiliki waktu untuk berkomentar, Rendy mulai serius dan memasang kuda-kuda. Meremas jari-jari di tangan kanannya, waktu di sekitar Rendy tiba-tiba berhenti, kemudian bergetar, dan dengan "ledakan" raungan Naga seketika terdengar. "Groooarrh!!" Meninju udara di depannya, kepala Naga Merah, seperti sebuah darah kental terbang dari balik tinju Rendy. Memiliki ukuran yang sama dengan harimau raksasa di sisi lain, keduanya akhirnya bertemu. "Boom!""Boom!"Dunia seakan-akan mengalami kehancuran, bumi mulai bergetar, debu dan angin tiba-tiba datang menghantam segalanya. "Boom!" Seolah-olah ada gunung yang meletus, suara ledakan itu te

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Duel

    "Kamu?" Wajah Ba Ringin kali ini menunjukkan ekspresi yang berbeda. Tidak lagi mengabaikan atau meremehkan pria muda di depannya, Ba Ringin mulai melihatnya dengan tatapan serius dan waspada. Karena barusan, satu serangan Rendy memberikan banyak dampak pada tangan dan pikirannya. Rasa sakit dan kesemutan pada pergelangan tangannya membuktikan bahwa apa yang dilakukan Rendy sebelumnya bukanlah sesuatu yang bisa di anggap remeh. Dari kejadian itu, Ba Ringin juga harus berpikir dan yakin bahwa pria ini memiliki kedudukan yang sama dengannya. Tidak! Ba Ringin melihat sesuatu yang berbeda dan membuat keningnya berkerut. "Grandmaster... Apakah kamu seorang Grandmaster?" Tidak menjawab, Rendy hanya memberikan senyum tipis, dan berkata, "Jika kamu tahu, sebaiknya kamu segera menyingkir." "Hehehe...." Tiba-tiba Ba Ringin tertawa kecil dan melihat Rendy dengan pandangan berbeda. Itu seperti pertama kali melihatnya, ada sedikit antispasi dan harapan di kedua matanya. Tapi tidak ada lagi

  • R.E.D Red Everlasting Dragon    Ba Ringin

    "Ini...."Dua teman dan dua orang di dalam villa secara bersamaan terkejut saat melihat kejadian itu. Tapi Rendy tidak memperdulikan reaksi di sekitarnya, dan sekali lagi bergerak. Sama seperti yang muncul di cctv sebelumnya, gerakan Rendy kali ini benar-benar cepat dan mustahil untuk dilihat melalui mata telanjang. Apa yang muncul di layar cctv hanya sebuah bayangan yang meluncur pada dua orang di sisi lain yang masih terkejut selama seperkian detik, dan dua kali suara tubuh teredam terdengar. "Bam.""Bam." Dua tubuh yang jatuh ke tanah sejauh sepuluh meter, dan tidak lagi bergerak menjadi kengerian yang segera Sima Cho rasakan. Jantungnya berdetak kencang, dan ketakutan mengakibatkan keringat dingin membasahi punggungnya. Abnormal. Adalah kata-kata yang bisa Sima Cho pikirkan. Tidak pernah sekalipun dia berpikir bahwa ada manusia yang memiliki kekuatan semacam itu. Sepanjang hidupnya, pemandangan semacam ini adalah pertama kalinya dia temui.Dua orang Seniman Beladiri Kuno t

DMCA.com Protection Status