….. Mengalami cidera jaringan yang cukup parah, kemudian disusul oleh penanganan yang kurang optimal, luka bakar di kedua kaki Koa meninggalkan bekas yang sangat mengerikan. Alasan mengapa Koa sampai sekarang membatasi interaksinya dengan dunia luar, selain karena merasa malu, Koa mengakui bahwa dirinya menjadi gampang emosi setiap kali melihat luka tersebut. Lebih tepatnya, karena luka di kakinya itu mengingatkannya pada sosok bengis Nathaniel. Koa menutup wajah dengan tangan, berusaha menyembunyikan rona merah yang muncul akibat ledakan emosi yang tak bisa lagi ditahan. Reaksi itu spontan ia berikan tatkala Black yang awalnya menyerah tiba-tiba menarik kembali selimutnya, lalu menyingkirannya dengan melemparkannya ke lantai. Tampak urat leher Black yang menegang setelah mengetahui keadaan terkini kaki Koa. “Astaga. Apa yang harus aku lakukan?” tanya Black pada Koa. ‘Lord Black pasti jijik melihat kakiku. Sial, mentalku belum siap menghadapi hinaan ini,’ batin Koa kecewa, masih dal
….. Olga sesekali menelan ludahnya dengan kasar. Bekas lebam pada kulit pinggang dan kulit paha Koa begitu menarik perhatian. Saking kentaranya mereka, penampakan objek yang jelas tak umum berada di tempat itu sampai mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan. Olga bahkan melakukan beberapa kali kesalahan karena kurang fokus, dan akibatnya, ia mendapatkan teguran dari Koa. ‘Pemandangan ini kelewat dewasa untukku,’ batin si gadis lajang seraya tersipu malu. Pagi tadi, ketika sosok Duke Black Leander keluar dari kamar Koa, rasa penasaran dalam diri Olga seketika membumbung tinggi. Pertanyaan seperti, kegiatan macam apa yang telah mereka lakukan sepanjang malam ini? Apa yang baru saja terjadi di balik pintu tertutup itu? Terus berkecambuk di dalam benak Olga. Andai saja dirinya bukan seorang pelayan rendahan, sudah pasti, sejak awal Olga akan mengangkat isu ini. Mungkin, saat ia membantu tuannya membersihkan diri. Namun untungnya, rasa penasaran Olga terkalahkan oleh rasa takutnya. Kendat
….. Cahaya redup dari puluhan lilin yang ditata berderet di sepanjang lorong menyoroti wajah pucat para pelayan yang terpaku dalam pertanyaan dan teror. Angin dingin yang menusuk tulang mengalir liar melalui celah-celah sempit, seolah mencari jawaban atas misteri takdir suram yang mengepung istana. Semua orang pun sadar, suasana di Istana Azalea terasa hening dan mencekam setelah kematian tragis Elle Kimoni. Gadis berparas cantik itu memutuskan mengakhiri hidupnya dengan melompat ke danau belakang istana. Kastil megah yang didamba kelak menjadi rumah masa depannya justru menjadi saksi bisu betapa putus asanya kekasih Nathaniel pada saat-saat terakhirnya. Tak berbeda jauh dengan Istana Azalea, rumah Count Kimoni yang dulu penuh kehangatan, kini dipenuhi oleh suasana duka yang menyesakkan. Suara riuh langkah kaki yang biasanya mengisi lorong-lorong rumah, kini tergantikan oleh langkah-langkah pelan yang sarat akan kesedihan. Lusinan koleksi keramik indah di sepanjang lorong tampak ter
….. Di penghujung musim dingin, taman Dorian Manor mempersembahkan pemandangan yang begitu memukau mata. Tempat yang sebelumnya dipenuhi warna-warni bunga musim panas kini menjelma jadi taman surga yang tertutup kilauan salju. Helaian-helaian salju lembut melingkupi setiap cabang dan semak, menciptakan pemandangan yang tak tertandingi ketenangannya. Pohon-pohon tua yang menjulang tinggi, mereka si penjaga setia yang berdiri gagah, melindungi keajaiban alam ini dari godaan angin. Mereka pula yang semula berdiri tegak, rela merendahkan diri dengan elegan di bawah beban salju yang menumpuk anggun pada ranting-rantingnya. Di tengah hutan pepohonan yang damai itu, terhampar sebuah jalur setapak kecil yang tersembunyi di bawah lapisan salju, mengundang siapa saja yang datang berkunjung untuk ikut menjelajahi keajaibannya. Di penghujung musim dingin, Dorian Manor layaknya dunia yang menantang dan merenung di saat yang bersamaan. Koa berjalan dengan langkah ringan di sepanjang koridor, diter
….. Menjelang hari keberangkatan Zehra ke tempat mengasingan, Aylin Otsana mendatangi Zielle, meminta izin supaya diperbolehkan mengunjungi sahabat sekaligus calon adik iparnya untuk terakhir kali. Melihat Aylin yang memohon dengan mata berkaca-kaca, Zielle berusaha tegar dan dengan tegas menolak permohonan tersebut. Sebagai calon raja Elinor di masa depan, Zielle harus menjunjung tinggi aturan yang berlaku. “Biarkan saja Zielle,” ujar Ratu Zelda. Suara tenangnya sarat akan emosi yang tertahan. Bukan barang aneh wanita itu bersedih. Sebentar lagi ia akan kehilangan salah satu anak kesayangannya. Zehra harus menerima hukuman pengasingan karena perannya dalam konspirasi percobaan pembunuhan Koa Dorian. “Janganlah terlalu kaku menjadi seorang pangeran. Adikmu juga butuh satu kesempatan terakhir untuk bicara dengan Aylin.” Saran dari sang ibu membuat perasaan Zielle campur aduk. Ia sayang kepada Zehra, tapi sulit sekali memaafkan perbuatannya. Gadis itu sudah sangat kelewatan, bahkan se
….. Pagi ini sekitar pukul sembilan, beberapa kereta barang tiba di halaman Dorian Manor, membawa puluhan kotak hadiah yang semuanya ditujukan kepadaku. Pada surat yang disematkan bersama hadiah, tertulis nama pengirim, Adelaine Denta-Leander. Itu adalah nama ibu Lord Black, dan tentu saja aku mengenalinya meski kami belum pernah sekalipun bertemu. Berikut isi suratnya. Kepada Koa Dorian Tersayang, Saya dengan senang hati mengucapkan selamat atas pertunangan Anda dengan putra saya, Black. Semoga pernikahan ini berjalan lancar dan membawa kebahagiaan yang abadi bagi Anda. Semoga kalian berdua selalu bahagia. Salam hangat, Adelaine Denta-Leander. Astaga, tak kusangka Madam Adelaine mau repot-repot mengirimiku hadiah sebanyak ini. Aku harap beliau juga dapat hadir pada acara pernikahanku besok. “Wah, apa ini?” tanya Madam Cleo begitu melihat hadiah-hadiah yang tertumpuk rapi di sekeliling ruangan. “Hadiah pernikahan dari Madam Adelaine.” “Manis sekali.” Seulas senyum tersungging
….. Di pekuburan Elle Kimoni, suasana seakan terasa lebih sunyi daripada yang seharusnya untuk ukuran pemakaman seorang bangsawan. Count Kimoni beserta istrinya yang terkenal dengan reputasi mereka sebagai orang kaya baru, memilih untuk mengubur Elle lebih cepat dan tanpa keramaian. Mereka tidak ingin memberikan kesempatan bagi gosip-gosip baru berkembang di antara tamu-tamu yang hadir. Orangtua Elle berusaha menyembunyikan fakta bahwa Elle pergi dalam keadaan hamil di luar ikatan pernikahan. Terikat oleh ketidakpastian dan rahasia yang mencekam, pemakaman itu menjadi tanda kelam, wujud beban yang tak terucapkan yang dipikul oleh keluarga mereka. “Di mana ayahmu, Lisa?” tanya Leticia pada putri bungsunya dengan nada khawatir, matanya mencari-cari keberadaan suaminya di tengah kerumunan yang berkabut dalam kegelapan. “Ibu ingin mengajaknya pulang sekarang.” “Ayah bilang, dia harus menemui temannya untuk membicarakan masalah serius, Bu.” Gadis berusia sepuluh tahun itu menunjuk ke ara
….. Dalam tenangnya malam yang semakin larut, keheningan menggelayuti langit seperti selimut gelap yang merangkul dunia. Langkah Black tampak mantap, menuntun Koa menapaki lorong-lorong panjang di kediaman megah Keluarga Dorian. Kilau cahaya lilin yang memainkan bayangan menghangatkan setiap langkah mereka, menciptakan atmosfer magis di sekitarnya. Koa, putri sang tuan rumah, menyelesaikan hari dalam percakapan yang sarat makna bersama Black, di antara gemerlap cahaya dan bayangan misterius. Sentuhan kehangatan membuat malam itu menjadi momen penuh warna yang tak terlupakan. “Sudahkah Anda membaca koran minggu ini?” tanya Koa pada Black. Black mendeteksi kegelisahan yang tersirat dalam pertanyaan Koa. Terdapat suatu getaran tak biasa yang mengambang di udara, dan Black merasa obrolan ini bukan hanya sebatas pertukaran berita saja. “Ya, aku sudah melihat koran minggu ini. Ada sesuatu yang ingin kau diskusikan, Milady?” Koa mengangguk. “Lady Kimoni, dia… meninggal dunia. Bunuh diri,