Beranda / Rumah Tangga / Putra Tersembunyi CEO Kejam / Bab 74. Ucapan Tanpa Sadar

Share

Bab 74. Ucapan Tanpa Sadar

Penulis: Pwati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-20 16:33:21

Erland pun tersenyum. Dia akui, sepertinya Alden mewarisi kecerdasan yang Eric miliki. Tapi, dia tetaplah seorang anak kecil yang mudah dirayu. “Tentu saja, bahkan paman sangat dekat dengan papamu. Saking dekatnya, kami bahkan memiliki darah yang sama,” jawabnya. “Jadi, kau mau ikut dengan paman, kan?” Erland lalu mengulurkan tangannya pada Alden, dia tersenyum berusaha merayu Alden agar ikut dengannya.

Alden melihat tangan Erland yang terulur padanya. Mamanya mengatakan, jika dia harus menjauhi pria di depannya saat ini. Tapi, pria ini adalah kakaknya paman Eric. Dan dia juga bilang tahu siapa papanya. ‘Paman Eric adalah orang yang baik, itu artinya. Paman Erland juga baik, kan? Terlebih, paman Erland mengetahui siapa papaku. Aku sangat ingin bertemu dengannya, bagaimana wajahnya. Dan bertanya kepadanya, kenapa dia meninggalkan mama dan aku. Jadi, haruskah aku ikut dengan paman Erland?’ batinnya.

Alden menatap wajah Erland yang masih menunjukkan senyuman manisnya pada Alden. Seakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
puji amriani
akhirnya gak sabar nunggu nanti mlam huhuhu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 75. Semuanya Akan Baik-baik Saja

    Alana hendak keluar dari ruangan Eric bermaksud untuk mencari Alden, namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena Eric yang sudah memegang tangannya untuk menghentikan langkah kakinya.“Apa kau bilang? Putraku?” tanyanya dengan nada penuh dengan keterkejutan.Deg!Alana yang mendengar ucapan Eric itu, langsung terdiam. 'Memangnya apa yang tadi aku ucapkan, apa aku telah mengucapkan dengan tidak sengaja, hal yang seharusnya tidak aku ucapkan' batinnya.Eric menarik Alana dengan kasar hingga dia berbalik dan menghadapnya. Saat ini jarak mereka sudah sangat dekat, Alana yang mendongak menatap Eric dengan tatapannya yang penuh dengan kekhawatiran. Dan Eric yang menatap Alana dengan tatapannya yang meminta penjelasan atas apa yang baru saja Alana katakan.“Katakan dengan jelas dan jujur, apa maksud ucapanmu tadi. Kau bilang apa, putraku Alden? Bukankah kau bilang, anak yang kau kandung sudah meninggal, lalu apa maksudnya itu?” tanyanya dengan perasaan yang sudah menggebu-gebu.Alana ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 76. Di Mana Kau Sembunyikan Putraku!

    Erian kembali memfokuskan pandangannya pada Alden. Dia kembali melihat rambut Alden yang berwarna coklat gelap, bola mata amber terangnya, lalu garis wajahnya. Matanya langsung melebar, saat sudah menyadari siapa anak itu. “Dia, putranya Eric?” tanyanya dengan raut terkejut.Erland pun langsung mengangguk, membenarkan apa yang papanya katakan.Melihat anggukan Erland, Liana yang berada di samping Erian langsung terkejut. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Pandangannya itu lalu fokus pada Alden. Anak itu, dia memang sangat mirip dengan Eric ketika masih seusianya.“Tapi, bagaimana mungkin. Bukankah Eric baru saja menikah, kenapa anaknya bisa langsung sebesar ini?” tanya Erian seakan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.“Mereka memang baru menikah. Tapi mereka sudah melakukan hubungan itu sejak 6 tahun yang lalu. Apa Papa ingat, foto yang kutunjukkan waktu itu. Itu adalah foto 6 tahun yang lalu. Itu artinya, anak ini adalah anak di luar nikahnya Eric dengan wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 77. Api Amarah yang Tak Dapat Diredam

    Eric langsung terdiam, dia berbalik menatap tajam pada Erian yang saat ini berdiri tak jauh darinya. Dia melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah kemeja Erland dan berjalan mendekati Erian. Saat ini, dengan beraninya Eric memberikan tatapan yang begitu tajam kepada papanya itu, rasanya dia tidak peduli lagi dengan apa pun dampak dari tindakannya ini. Karena yang terpenting sekarang, dia harus menyelamatkan putranya.“Erland membawa Alden kemari, kan?” tanyanya pada Erian dengan suara dingin.Bukannya menjawab, Erian justru malah membuang wajahnya ke arah lain. Sepertinya, dia tidak berniat sama sekali untuk menjawab pertanyaan Eric.Melihat itu, membuat tangan Eric kembali mengepal. “Hah, apa sekarang aku sedang bertanya kepada para patung di sini?” ucapnya, “kalian pikir, aku punya kesabaran lagi untuk seperti ini?” Eric kembali melihat pada Erland, dengan gerakan cepatnya dia kembali mencengkeram kerah kemejanya dengan begitu kuat. Sehingga menimbulkan keterkejutan pada Lianan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 78. Sebuah Pilihan

    “Dan sekarang, kalian juga akan melakukan hal yang sama pada putraku? Memangnya apa salahnya, dia hanyalah seorang anak kecil. Tapi, kau tega mengatakan hal sekejam itu. Dengarkan aku! Aku, sangat membenci kalian!” jelas Eric.Clakk! Tanpa diduga dan tanpa disadari oleh semua orang, air mata Liana menetes. Kenapa hatinya terasa sakit, atas apa yang baru saja Eric katakan. Dia merasa tertampar, dan tamparan itu sangat keras, hingga rasa sakitnya bisa menembus hatinya.Namun, tanpa diduga. Rupanya Alana melihat itu, air mata Liana yang menetes. Dia berpikir, sepertinya hati Liana sebagai seorang ibu itu sudah mulai mencair, karena mendengar apa yang putranya katakan. Karena walau bagaimanapun, dia adalah seorang ibu. Mau sekeras apa pun hati seorang ibu. Jika dia sudah mendengar ucapan seperti ini dari anaknya. Tentu saja hatinya akan terluka. Dan akhirnya dia pun menyadari kesalahannya.“Dengar Erian, mulai sekarang. Aku bukan lagi anggota keluarga Carlson. Aku tidak butuh lagi gela

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 79. Sebuah Penjelasan

    Eric lalu menoleh ke belakang, melihat kembali kepada kedua orang tuanya. Sembari menggendong Alden, dia berbalik dan melangkahkan kakinya mendekati kedua orang tuanya dan juga Erland.Erian menatap Eric dengan serius, seakan memberi tahu bahwa apa yang diucapkannya tadi tidaklah main-main. Begitu pun dengan Eric, dia juga menatap mata papanya itu dengan tatapan kosong, seakan belum terlihat manakah yang akan dia pilih.Eric menghentikan langkahnya tepat di depan Erian. “Apa Papa pikir ... ah, bukan. Kau bahkan tidak pantas untuk kupanggil papa. Lebih tepatnya, aku tidak sudi lagi memanggilmu dengan sebutan itu!” ucapnya.Lagi-lagi Liana shock mendengar apa yang Eric katakan, dia kembali tidak menyangka jika Eric akan berani mengatakan hal itu kepada Erian.“Apa kau pikir, aku takut dengan ancamanmu. Aku tidak takut sama sekali. Jika kau mau menghabisi anak dan istriku, maka itu artinya. Kau harus menghabisiku dulu, karena aku akan menjadi dinding pelindung bagi mereka!” lanjutnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 80. Apakah Aku Sejahat Itu?

    Alden sudah berbaring di atas tempat tidurnya. Tapi, saat ini dia tidak bisa menutup matanya sama sekali. Yang dia lakukan hanya terus bergerak ke kiri dan ke kanan tempat tidurnya. Sejujurnya, dia masih merasa tidak percaya jika Eric ternyata adalah papa kandungnya. Dia tidak pernah berpikir sama sekali tentang hal itu. Jadi itulah kenapa teman-temannya selalu mengatakan jika Eric adalah ayahnya karena dirinya dan Eric terlihat sama.“Tuan Muda, apa ada bagian tubuh Anda yang sakit?” tanya bibi Han, yang ternyata masih berada di sana.“Tidak ada bibi Han, Alden hanya tidak bisa tidur saja,” jawabnya.“Apa Anda ingin sesuatu, makanan misalnya. Agar Anda merasa lebih baik?” tanyanya lagi.“Tidak usah bibi Han, Alden mau istirahat saja.”“Baiklah, istirahatlah dengan baik Tuan Muda. Kalau begitu saya permisi.” Bibi Han pun membungkuk, dia lalu berbalik dan pergi dari kamar Alden.Ceklek! Bruk! Suara pintu terbuka dan langsung tertutup itu menandakan bahwa bibi Han sudah benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 81. Sikap Aneh Alden

    Keesokannya, tampak Eric baru saja keluar dari ruang kerjanya. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi. Dia akan bersiap-siap berangkat ke kantornya. Namun, bukan Carlson Group, melainkan kantor yang sudah dia bangun sendiri dengan keringatnya.Dia benar-benar sudah tidak sudi lagi mengeluarkan keringatnya untuk membangun perusahaan dari keluarga sampah yang hendak membunuh anaknya. Dan dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia benar-benar akan menghancurkan perusahaan Carlson Group, sampai tidak bisa berkembang lagi.Eric membuka pintu kamarnya, dia masuk ke dalam dan mendapati Alana yang terduduk di sofa dengan menatap padanya. Tampak Alana yang langsung berdiri saat melihat Eric yang memasuki kamar. “Er ....”Belum sempat Alana meneruskan panggilannya, Eric sudah meninggalkannya dengan tatapan datar menuju kamar mandi. Melihat itu, tidak ada yang bisa Alana katakan. Dia tidak mengerti apa salahnya, dia hanya mengatakan kejujuran tentang perasaannya. Apakah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 82. Rasa Bingung Eric

    Alana terdiam, dia berpikir bagaimana seorang anak kecil menyimpan pertanyaan seperti itu? Apa di kepala mungilnya ini, dia selalu menyimpan pertanyaan ini?“Jawab Ma, kenapa?”Alana mengusap-usap bahu Alden untuk menenangkannya, karena sepertinya saat ini perasaan Alden tengah tidak baik. “Alden, apa karena itu Alden bersikap tidak sopan kepada papa tadi?” tanyanya.Namun, Alden tidak menjawab, dia hanya terdiam dengan wajahnya yang tertunduk. Tidak bisa dia ungkiri, bahwa mengingat bagaimana mamanya banting tulang seorang diri demi dirinya, itu membuatnya marah kepada papanya. Kenapa dia tidak ada, sewaktu mamanya mengandung dulu. Sedangkan dia malah tinggal di istananya ini dengan nyaman.Alana tersenyum seraya menghela nafasnya saat melihat ekspresi Alden yang terasa semakin masam. Dia lalu memegang kedua bahu putranya itu dan menghadapkannya padanya. “Sini deh, Alden lihat mama dulu,” pintanya.Alden pun menurut, dia mengangkat kembali wajahnya dan menatap mamanya yang saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 124. Aku Terlambat Menyadarinya, Aku Mencintaimu Istriku (END)

    "A-ada apa? Sudah kubilang kan untuk jangan banyak bicara, istirahatlah!”“Da-dadaku sakit,” ucap Alana dengan begitu lemahnya.Dada Eric kembali berdebar dengan begitu kerasnya, saat mendengar apa yang Alana katakan. “A-aku akan memanggil dokter, dokter akan memeriksamu dan menyembuhkannya.” Dia kembali berbalik, dan hendak melangkah pergi. Namun, langkahnya itu kembali terhenti saat dia merasakan tangan Alana yang menahannya.Sontak, Eric pun kembali berbalik dan melihat pada Alana. Tampak Alana yang menggeleng, berusaha mencegah Eric agar tetap di sisinya. “Tidak usah, jangan panggil dokter. Tetaplah di sisiku, aku merasa waktuku tidak lama lagi, aku tidak bisa menahannya,” ucapnya.“A-apa yang kau katakan, kenapa kau mengatakan hal itu Alana. Tolong jangan membuatku takut!” ucap Eric.“Eric, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” tanyanya.“Katakanlah, apa pun yang kau inginkan. Aku akan mengabulkannya, aku pasti mengabulkannya,” jawabnya.“Tersenyumlah, aku ingin melihatmu

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 123. Akhirnya Tersadar

    Eric terpaku, melihat keadaan Alana saat ini. Ruangan itu begitu sunyi, hanya terdengar suara alat monitor yang mengukur detak jantung Alana saat ini. Tangannya yang bergetar itu lalu terangkat, menyentuh dahi Alana yang basah karena keringat. “Istriku, Alana,” ucapnya, “apa kau mendengarku? Aku memanggilmu istriku, bukankah kau selalu memintaku untuk memanggilmu seperti itu? Karena itu bangunlah, dan dengarkan hal itu sepuasmu. Aku akan mengucapkannya berkali-kali sampai kau puas. Aku akan selalu pamit padamu ketika aku akan berangkat ke mana pun dan mengecup keningmu. Jadi kumohon, bangunlah. Bangunlah.” Air mata Eric terus mengalir. Dia lalu membungkuk, menempelkan keningnya pada kening Alana, hingga air matanya itu mengenai kening Alana.Tanpa Eric sadari, jari telunjuk Alana bergerak. Matanya yang tertutup itu juga mulai bergerak-gerak, menunjukkan bahwa Alana akan segera sadar. “A-aku ingin me-mendengarnya la-lagi,” ucapnya dengan suara lemah.Deg!Eric terperanjat ketika

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 122. Ini Semua Salahku!

    Eric saat ini sudah berada kembali di rumah sakit. Dia masih berada di dalam mobilnya, menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Matanya terus terbuka dan sesaat kemudian air mata pun jatuh membasahi telapak tangannya.Jeff menoleh ke belakang, melihat keadaan Eric yang benar-benar kacau. “Tuan,” panggilnya dengan lirih.Eric masih bergeming, dia masih menunduk dengan wajahnya yang masih tertutup kedua tangannya. Entah kenapa, saat ini perasaannya begitu takut, dadanya berdebar dengan begitu keras, hatinya juga terasa begitu sakit. Dia juga enggan untuk turun dari mobil dan kembali kepada Alana. Kenapa tubuhnya begitu bergetar, seakan ingin memberitahu keadaan yang saat ini sebenarnya sedang terjadi.“Jeff, aku merasa takut,” ucapnya seraya membuka kedua tangannya dan memperlihatkan wajahnya yang saat ini sudah dipenuhi dengan air mata.Jeff tersentak melihat itu. Ini sungguh pertama kalinya dia melihat tuannya yang menangis sampai seperti ini. “Tuan, apakah Anda baik-baik

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 121. Aku Tidak Akan Memaafkan Kalian

    Eric masuk ke dalam mobilnya, tampak dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya dan menghubungi seseorang. “Jeff, apa kau sudah menemukan pelakunya?” tanyanya.“Tuan, pelakunya sudah melarikan diri. Ini adalah pembunuhan berencana, jadi sepertinya mereka sudah menyiapkannya dengan baik. Dan sepertinya orang yang merencanakan ini bukan orang sembarangan,” jawab Jeff dari seberang telepon.“Tidak papa, tidak usah kau lanjutkan. Sekarang kau pergilah ke kediaman Carlson. Karena aku juga akan ke sana.”“Baik Tuan,” jawab Jeff. Dan setelah itu sambungan telepon pun terputus. Eric langsung menyalakan mesin mobilnya dan bergerak melaju meninggalkan area rumah sakit.Di perjalanan menuju kediaman Carlson, Eric mencengkeram erat kemudi mobilnya, menunjukkan kemarahannya saat ini yang begitu besar. Terlebih, dia tidak menyangkanya sama sekali, bahwa papa dan juga kakaknya akan tega membunuhnya. Baiklah, dia memang mengakui bahwa hubungannya dengan keluarganya memang tidak baik. Tapi,

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 120. Apakah Mereka Pelakunya?

    Eric membelokkan mobilnya, memasuki pintu gerbang rumah sakit. Dia lalu memarkirkan mobilnya dan langsung keluar dari sana. Dengan cepat Eric membuka pintu mobil bagian belakangnya dan menggendong Alana masuk ke dalam rumah sakit dengan diikuti oleh Silvia dan juga yang lainnya.“Dokter! Dokter!” teriak Eric seraya melihat ke sana kemari mencari keberadaan dokter untuk menangani Alana. Dia terus berjalan, dengan Alana yang berada di gendongannya dan mulutnya tak henti-hentinya memanggil dokter. Air matanya sudah semakin deras menetes, tubuhnya juga sudah bergetar dengan sangat hebatnya.Setelah berkali-kali memanggil nama dokter dengan suara kerasnya. Tampak dari kejauhan terlihat beberapa perawat dan juga seorang dokter yang datang menghampirinya. “Ada apa, Pak?” tanya dokter itu dengan raut wajah seriusnya.“I-istriku, to-tolong selamatkan istriku, di-dia tertembak,” jawab Eric dengan terbata-bata.“Kalau begitu kita harus langsung mengoperasinya untuk mengeluarkan peluru itu.

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 119. Aku Sudah Menepati Janjiku

    Alana meminta pada Ronald untuk menghentikan mobilnya di saat dia melihat Eric yang sedang berdiri sembari memegang ponsel di telinganya. “Mama tunggu di sini. Biar aku yang menemui Eric,” ucapnya.Liana pun mengangguk, dia memegang tangan Alana terlebih dulu sebelum Alana keluar dari mobil. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah mau menolong Eric,” ucapnya.Alana membalas pegangan tangan Liana itu dengan lembut. Dia lalu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. “Ini sudah tugasku sebagai istri Ma, aku harus melindungi suamiku,” jawabnya. Alana pun lalu turun dari mobil, dia berjalan hendak menghampiri Eric. Di sisi jalan yang lain. Terlihat Silvia dan Christ yang sedang berada di dalam mobil mereka. Silvia membuka kaca mobilnya, dan melihat jalanan yang sedikit sepi saat ini. “Sayang, bukankah itu Alana?” ucapnya pada Christ.Deg! Christ langsung menghentikan mobilnya sesaat setelah mendengar nama Alana yang terlontar dari mulut Silvia. Dia lalu menoleh pada sesosok wa

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 118. Sepertinya Aku Berhasil Menyelamatkanmu

    Liana terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, tampak dia menggigiti kuku jarinya karena perasaan takut dan panik yang saat ini dia rasakan. “Bagaimana aku harus memberitahu Alana tentang masalah ini, aku harus segera memberitahunya sebelum semuanya terlambat,” gumamnya.Tubuh Liana bergetar saat mengingat kembali obrolan antara suami dan putranya. Air matanya kembali menetes, dia masih merasa tidak percaya bahwa suaminya dan Erland akan merencanakan hal sekejam ini kepada Eric.“Aku harus pergi ke rumah Eric sekarang, tapi aku harus memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu mengenai kepergianku. Aku harus berhati-hati atau semuanya akan gagal,” gumamnya lagi.***Eric’s MansionSaat ini Alana tengah duduk di ruang keluarga seorang diri. Dia sedang melukis wajah Eric yang ada di ingatannya. Sudah lama dia tidak melukis, rasanya tangannya ini begitu tegang. Tapi entah kenapa, hari ini rasanya dia sangat ingin sekali melukis, dan wajah yang ingin dia lukis adalah Eric

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 117. Rasa Bahagia Alden

    Alana menaruh kembali gelas itu di nakas yang ada di samping tempat tidur, dia lalu berjalan memutari tempat tidur dan naik ke atas ranjang. Alana menarik selimutnya, dan membaringkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap pada Eric. Dia kembali tersenyum, memperhatikan Eric yang sudah menutup matanya.Eric yang sebenarnya memang belum sepenuhnya tertidur itu merasa risi dengan apa yang Alana lakukan saat ini, dia tahu bahwa Alana terus menatapnya tanpa mau memalingkan wajahnya itu darinya. Dengan terpaksa dia pun membuka kembali matanya dan melihat Alana yang tersenyum padanya.“Apa kau hanya akan melihatku?” tanyanya.“Iya, biarkan aku melihatmu sampai aku puas. Kau sangat tampan Eric, aku suka melihat wajahmu,” jawab Alana dengan beraninya.Psshhh! Seketika wajah Eric kembali memerah, sesaat setelah mendengar apa yang Alana katakan. 'Wajahku memanas lagi, kenapa aku merasa wanita ini semakin berani menggodaku,' batinnya.“Kemarikan tanganmu,” pinta Alana.“Kenapa?” tanya Eri

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 116. Aku Berjanji Padamu

    “Aku ada satu rencana, dan sepertinya hanya rencana ini yang harus kita lakukan. Jika Papa mengizinkannya, maka aku akan langsung melakukannya,” ucap Erland.“Apa itu?” tanya Erian lagi.“Membunuhnya,” jawab Erland dengan raut wajah dingin.Tidak ada raut keterkejutan atau pun marah dari wajah Erian setelah mendengar rencana dari Erland, justru dia lebih terlihat memikirkan rencana yang Erland lontarkan itu.“Hanya itu satu-satunya cara Pa, jika kita ingin menghentikan pergerakan Eric untuk menghancurkan Carlson Group, jalan satu-satunya adalah dengan menyingkirkannya. Maka semuanya akan kembali seperti semula,” ujar Erland yang mencoba meyakinkan papanya agar mengizinkannya untuk melakukan rencana itu.Tampak Erian yang kembali melihat pada Erland, dia lalu menepuk bahu Erland dengan senyum yang tersungging di bibirnya. “Kamu memang putraku Erland, sifatmu benar-benar sama denganku. Baiklah, lakukan rencana itu. Aku mengandalkanmu,” ucapnya kemudian, yang memberikan persetujuan

DMCA.com Protection Status