Beranda / Rumah Tangga / Putra Tersembunyi CEO Kejam / Bab 70. Pemandangan yang Membuat Hati Nyaman

Share

Bab 70. Pemandangan yang Membuat Hati Nyaman

Penulis: Pwati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-18 13:31:30

Seperti tidak ada pilihan lain, Alden pun mengangguk. Namun, di dalam pikirannya. Dia masih tidak mengerti, kenapa mamanya terlihat sangat ketakutan. “Apakah paman Eric, menjahati Mama?’ tanyanya.

Deg! Alana tersentak, dia tidak menyangka sama sekali bahwa Alden akan memikirkan pertanyaan seperti itu. Sekarang apa yang harus dijawabnya, haruskah dia mengatakan bahwa Eric memanglah jahat? Tapi Alden masih kecil, pikirannya tidak boleh diisi oleh hal-hal negatif seperti ini.

“Ma, jawab. Apakah paman Eric selalu menjahati Mama?”

“Ahh tidak sayang, hanya saja ... mama tidak mau tinggal di sini. Mama hanya ingin hidup sama kamu, seperti dulu,” jawabnya kemudian.

Alden terdiam, kenapa dia merasa jika mamanya itu sedang menyembunyikan sesuatu.

Alana melirik pada Alden, putranya ini sangat cerdas. Kemungkinan besar dia akan menyadari keanehan yang terjadi dalam dirinya. Dan sebelum hal itu terjadi, dia harus melakukan sesuatu. “Ahh sayang, bagaimana kalau sekarang kita tidur. Mama akan c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 71. Mendapatkan Dua Fakta Baru

    Sinar bulan telah berganti dengan cerahnya sinar matahari. Eric, Alden dan juga Alana sudah berada di ruang makan. Saat ini mereka sedang melakukan sarapan pagi bersama. Tampak Eric yang hanya terdiam karena memperhatikan Alana yang sedang sibuk melayani Alden, dia bahkan menyuapi Alden layaknya anaknya sendiri.Melihat pemandangan itu, membuat alis Eric berkerut. Dia tidak mengerti dengan sikap Alana pada Alden. Semalam dia melihat Alana yang tidur di kamar Alden sembari memeluknya. Dan sekarang dia melayani Alden layaknya seorang ibu. ‘Aku sungguh tidak mengerti, apa yang dipikirkan wanita ini?’ batinnya. “Alden, apa tidurmu nyenyak, semalam?” tanyanya kemudian.Alden pun melihat pada Eric, setelah mendengar pertanyaan darinya. “Iya Paman. Sangat nyenyak,” jawabnya.“Apa ada yang menidurkanmu, hingga tidurmu bisa sangat nyenyak?” tanyanya lagi.“Ahh itu, ma ... Bibi Alana semalam datang ke kamarku. Karena dia tahu, kalau Alden habis kecelakaan. Jadi dia ngerawat Alden,” jawabnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 72. Katakan dengan Jelas!

    “Apa yang kau katakan Jeff?!” tanya Eric dengan nada suara yang tinggi.“Tadi bibi Han menghubungi saya, jika tuan Erland datang ke rumah dan bertemu dengan Alden,” jawab Jeff.Raut wajah Eric berubah, kini terlihat kemarahan besar yang telah menyelimuti wajah itu. Tampak kedua tangannya juga mengepal, membuktikan seberapa marahnya dia saat ini. “Apakah pengawal-pengawal di sana membiarkan dia masuk ke rumahku?” tanyanya.“Sepertinya, mereka tidak berani menghalangi tuan Erland, Tuan. Karena status tuan Erland yang merupakan kakak dari Anda. Itu artinya, tuan Erland juga masih majikan mereka,” jelas Jeff.“Cih, mau dia kakakku atau ayahku pun. Seharusnya dia tidak bisa masuk seenaknya ke dalam rumahku!” kesalnya. “Lalu, bagaimana keadaan Alden? Apa dia baik-bauk saja?”“Bibi Han bilang, Alden baik-baik saja Tuan.”Eric menelan salivanya, hatinya kembali merasakan sesuatu yang tidak nyaman. Erland sudah melihat Alden, karena Alden sangat mirip dengannya. Sepertinya dia akan beran

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 73. Bertemu Kedua Kalinya

    73.“Saya melihatnya Tuan,” ucap Jeff yang memotong perkataan Eric.“Apa?” Eric bertanya dengan raut wajah tidak mengertinya.“Iya Tuan, waktu itu. Waktu pertama kali Anda membawa Alden ke rumah. Bukankah nona juga datang ke lantai satu untuk menyambut Anda?”“Lalu?” tanya Eric lagi dengan suara dinginnya.“Saya melihat keterkejutan nona saat melihat Alden. Dan saya juga mendengar sebuah gumaman,” ungkapnya.Eric mengerutkan keningnya, ucapan Jeff ini masih terdengar mengambang di telinganya. “Gumaman apa?” tanyanya kemudian.“Nona menyebut nama Alden,” jawabnya dengan cepat.“Hanya itu?”“Saya juga melihat Alden yang hendak menghampiri nona, tapi tiba-tiba nona menaruh jari telunjuknya di bibirnya dan juga menggelengkan kepalanya dengan air matanya yang menetes. Seakan menyuruh Alden untuk tidak mengatakan apa pun dan juga menghampirinya. Bukankah itu sudah sangat jelas Tuan, bahwa nona dan Alden saling mengenal. Tapi saya tidak mengerti, kenapa setelah itu Alden justru bers

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 74. Ucapan Tanpa Sadar

    Erland pun tersenyum. Dia akui, sepertinya Alden mewarisi kecerdasan yang Eric miliki. Tapi, dia tetaplah seorang anak kecil yang mudah dirayu. “Tentu saja, bahkan paman sangat dekat dengan papamu. Saking dekatnya, kami bahkan memiliki darah yang sama,” jawabnya. “Jadi, kau mau ikut dengan paman, kan?” Erland lalu mengulurkan tangannya pada Alden, dia tersenyum berusaha merayu Alden agar ikut dengannya.Alden melihat tangan Erland yang terulur padanya. Mamanya mengatakan, jika dia harus menjauhi pria di depannya saat ini. Tapi, pria ini adalah kakaknya paman Eric. Dan dia juga bilang tahu siapa papanya. ‘Paman Eric adalah orang yang baik, itu artinya. Paman Erland juga baik, kan? Terlebih, paman Erland mengetahui siapa papaku. Aku sangat ingin bertemu dengannya, bagaimana wajahnya. Dan bertanya kepadanya, kenapa dia meninggalkan mama dan aku. Jadi, haruskah aku ikut dengan paman Erland?’ batinnya.Alden menatap wajah Erland yang masih menunjukkan senyuman manisnya pada Alden. Seakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 75. Semuanya Akan Baik-baik Saja

    Alana hendak keluar dari ruangan Eric bermaksud untuk mencari Alden, namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena Eric yang sudah memegang tangannya untuk menghentikan langkah kakinya.“Apa kau bilang? Putraku?” tanyanya dengan nada penuh dengan keterkejutan.Deg!Alana yang mendengar ucapan Eric itu, langsung terdiam. 'Memangnya apa yang tadi aku ucapkan, apa aku telah mengucapkan dengan tidak sengaja, hal yang seharusnya tidak aku ucapkan' batinnya.Eric menarik Alana dengan kasar hingga dia berbalik dan menghadapnya. Saat ini jarak mereka sudah sangat dekat, Alana yang mendongak menatap Eric dengan tatapannya yang penuh dengan kekhawatiran. Dan Eric yang menatap Alana dengan tatapannya yang meminta penjelasan atas apa yang baru saja Alana katakan.“Katakan dengan jelas dan jujur, apa maksud ucapanmu tadi. Kau bilang apa, putraku Alden? Bukankah kau bilang, anak yang kau kandung sudah meninggal, lalu apa maksudnya itu?” tanyanya dengan perasaan yang sudah menggebu-gebu.Alana ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 76. Di Mana Kau Sembunyikan Putraku!

    Erian kembali memfokuskan pandangannya pada Alden. Dia kembali melihat rambut Alden yang berwarna coklat gelap, bola mata amber terangnya, lalu garis wajahnya. Matanya langsung melebar, saat sudah menyadari siapa anak itu. “Dia, putranya Eric?” tanyanya dengan raut terkejut.Erland pun langsung mengangguk, membenarkan apa yang papanya katakan.Melihat anggukan Erland, Liana yang berada di samping Erian langsung terkejut. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Pandangannya itu lalu fokus pada Alden. Anak itu, dia memang sangat mirip dengan Eric ketika masih seusianya.“Tapi, bagaimana mungkin. Bukankah Eric baru saja menikah, kenapa anaknya bisa langsung sebesar ini?” tanya Erian seakan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.“Mereka memang baru menikah. Tapi mereka sudah melakukan hubungan itu sejak 6 tahun yang lalu. Apa Papa ingat, foto yang kutunjukkan waktu itu. Itu adalah foto 6 tahun yang lalu. Itu artinya, anak ini adalah anak di luar nikahnya Eric dengan wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 77. Api Amarah yang Tak Dapat Diredam

    Eric langsung terdiam, dia berbalik menatap tajam pada Erian yang saat ini berdiri tak jauh darinya. Dia melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah kemeja Erland dan berjalan mendekati Erian. Saat ini, dengan beraninya Eric memberikan tatapan yang begitu tajam kepada papanya itu, rasanya dia tidak peduli lagi dengan apa pun dampak dari tindakannya ini. Karena yang terpenting sekarang, dia harus menyelamatkan putranya.“Erland membawa Alden kemari, kan?” tanyanya pada Erian dengan suara dingin.Bukannya menjawab, Erian justru malah membuang wajahnya ke arah lain. Sepertinya, dia tidak berniat sama sekali untuk menjawab pertanyaan Eric.Melihat itu, membuat tangan Eric kembali mengepal. “Hah, apa sekarang aku sedang bertanya kepada para patung di sini?” ucapnya, “kalian pikir, aku punya kesabaran lagi untuk seperti ini?” Eric kembali melihat pada Erland, dengan gerakan cepatnya dia kembali mencengkeram kerah kemejanya dengan begitu kuat. Sehingga menimbulkan keterkejutan pada Lianan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 78. Sebuah Pilihan

    “Dan sekarang, kalian juga akan melakukan hal yang sama pada putraku? Memangnya apa salahnya, dia hanyalah seorang anak kecil. Tapi, kau tega mengatakan hal sekejam itu. Dengarkan aku! Aku, sangat membenci kalian!” jelas Eric.Clakk! Tanpa diduga dan tanpa disadari oleh semua orang, air mata Liana menetes. Kenapa hatinya terasa sakit, atas apa yang baru saja Eric katakan. Dia merasa tertampar, dan tamparan itu sangat keras, hingga rasa sakitnya bisa menembus hatinya.Namun, tanpa diduga. Rupanya Alana melihat itu, air mata Liana yang menetes. Dia berpikir, sepertinya hati Liana sebagai seorang ibu itu sudah mulai mencair, karena mendengar apa yang putranya katakan. Karena walau bagaimanapun, dia adalah seorang ibu. Mau sekeras apa pun hati seorang ibu. Jika dia sudah mendengar ucapan seperti ini dari anaknya. Tentu saja hatinya akan terluka. Dan akhirnya dia pun menyadari kesalahannya.“Dengar Erian, mulai sekarang. Aku bukan lagi anggota keluarga Carlson. Aku tidak butuh lagi gela

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22

Bab terbaru

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 124. Aku Terlambat Menyadarinya, Aku Mencintaimu Istriku (END)

    "A-ada apa? Sudah kubilang kan untuk jangan banyak bicara, istirahatlah!”“Da-dadaku sakit,” ucap Alana dengan begitu lemahnya.Dada Eric kembali berdebar dengan begitu kerasnya, saat mendengar apa yang Alana katakan. “A-aku akan memanggil dokter, dokter akan memeriksamu dan menyembuhkannya.” Dia kembali berbalik, dan hendak melangkah pergi. Namun, langkahnya itu kembali terhenti saat dia merasakan tangan Alana yang menahannya.Sontak, Eric pun kembali berbalik dan melihat pada Alana. Tampak Alana yang menggeleng, berusaha mencegah Eric agar tetap di sisinya. “Tidak usah, jangan panggil dokter. Tetaplah di sisiku, aku merasa waktuku tidak lama lagi, aku tidak bisa menahannya,” ucapnya.“A-apa yang kau katakan, kenapa kau mengatakan hal itu Alana. Tolong jangan membuatku takut!” ucap Eric.“Eric, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?” tanyanya.“Katakanlah, apa pun yang kau inginkan. Aku akan mengabulkannya, aku pasti mengabulkannya,” jawabnya.“Tersenyumlah, aku ingin melihatmu

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 123. Akhirnya Tersadar

    Eric terpaku, melihat keadaan Alana saat ini. Ruangan itu begitu sunyi, hanya terdengar suara alat monitor yang mengukur detak jantung Alana saat ini. Tangannya yang bergetar itu lalu terangkat, menyentuh dahi Alana yang basah karena keringat. “Istriku, Alana,” ucapnya, “apa kau mendengarku? Aku memanggilmu istriku, bukankah kau selalu memintaku untuk memanggilmu seperti itu? Karena itu bangunlah, dan dengarkan hal itu sepuasmu. Aku akan mengucapkannya berkali-kali sampai kau puas. Aku akan selalu pamit padamu ketika aku akan berangkat ke mana pun dan mengecup keningmu. Jadi kumohon, bangunlah. Bangunlah.” Air mata Eric terus mengalir. Dia lalu membungkuk, menempelkan keningnya pada kening Alana, hingga air matanya itu mengenai kening Alana.Tanpa Eric sadari, jari telunjuk Alana bergerak. Matanya yang tertutup itu juga mulai bergerak-gerak, menunjukkan bahwa Alana akan segera sadar. “A-aku ingin me-mendengarnya la-lagi,” ucapnya dengan suara lemah.Deg!Eric terperanjat ketika

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 122. Ini Semua Salahku!

    Eric saat ini sudah berada kembali di rumah sakit. Dia masih berada di dalam mobilnya, menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Matanya terus terbuka dan sesaat kemudian air mata pun jatuh membasahi telapak tangannya.Jeff menoleh ke belakang, melihat keadaan Eric yang benar-benar kacau. “Tuan,” panggilnya dengan lirih.Eric masih bergeming, dia masih menunduk dengan wajahnya yang masih tertutup kedua tangannya. Entah kenapa, saat ini perasaannya begitu takut, dadanya berdebar dengan begitu keras, hatinya juga terasa begitu sakit. Dia juga enggan untuk turun dari mobil dan kembali kepada Alana. Kenapa tubuhnya begitu bergetar, seakan ingin memberitahu keadaan yang saat ini sebenarnya sedang terjadi.“Jeff, aku merasa takut,” ucapnya seraya membuka kedua tangannya dan memperlihatkan wajahnya yang saat ini sudah dipenuhi dengan air mata.Jeff tersentak melihat itu. Ini sungguh pertama kalinya dia melihat tuannya yang menangis sampai seperti ini. “Tuan, apakah Anda baik-baik

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 121. Aku Tidak Akan Memaafkan Kalian

    Eric masuk ke dalam mobilnya, tampak dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya dan menghubungi seseorang. “Jeff, apa kau sudah menemukan pelakunya?” tanyanya.“Tuan, pelakunya sudah melarikan diri. Ini adalah pembunuhan berencana, jadi sepertinya mereka sudah menyiapkannya dengan baik. Dan sepertinya orang yang merencanakan ini bukan orang sembarangan,” jawab Jeff dari seberang telepon.“Tidak papa, tidak usah kau lanjutkan. Sekarang kau pergilah ke kediaman Carlson. Karena aku juga akan ke sana.”“Baik Tuan,” jawab Jeff. Dan setelah itu sambungan telepon pun terputus. Eric langsung menyalakan mesin mobilnya dan bergerak melaju meninggalkan area rumah sakit.Di perjalanan menuju kediaman Carlson, Eric mencengkeram erat kemudi mobilnya, menunjukkan kemarahannya saat ini yang begitu besar. Terlebih, dia tidak menyangkanya sama sekali, bahwa papa dan juga kakaknya akan tega membunuhnya. Baiklah, dia memang mengakui bahwa hubungannya dengan keluarganya memang tidak baik. Tapi,

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 120. Apakah Mereka Pelakunya?

    Eric membelokkan mobilnya, memasuki pintu gerbang rumah sakit. Dia lalu memarkirkan mobilnya dan langsung keluar dari sana. Dengan cepat Eric membuka pintu mobil bagian belakangnya dan menggendong Alana masuk ke dalam rumah sakit dengan diikuti oleh Silvia dan juga yang lainnya.“Dokter! Dokter!” teriak Eric seraya melihat ke sana kemari mencari keberadaan dokter untuk menangani Alana. Dia terus berjalan, dengan Alana yang berada di gendongannya dan mulutnya tak henti-hentinya memanggil dokter. Air matanya sudah semakin deras menetes, tubuhnya juga sudah bergetar dengan sangat hebatnya.Setelah berkali-kali memanggil nama dokter dengan suara kerasnya. Tampak dari kejauhan terlihat beberapa perawat dan juga seorang dokter yang datang menghampirinya. “Ada apa, Pak?” tanya dokter itu dengan raut wajah seriusnya.“I-istriku, to-tolong selamatkan istriku, di-dia tertembak,” jawab Eric dengan terbata-bata.“Kalau begitu kita harus langsung mengoperasinya untuk mengeluarkan peluru itu.

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 119. Aku Sudah Menepati Janjiku

    Alana meminta pada Ronald untuk menghentikan mobilnya di saat dia melihat Eric yang sedang berdiri sembari memegang ponsel di telinganya. “Mama tunggu di sini. Biar aku yang menemui Eric,” ucapnya.Liana pun mengangguk, dia memegang tangan Alana terlebih dulu sebelum Alana keluar dari mobil. “Terima kasih sayang, terima kasih karena sudah mau menolong Eric,” ucapnya.Alana membalas pegangan tangan Liana itu dengan lembut. Dia lalu menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. “Ini sudah tugasku sebagai istri Ma, aku harus melindungi suamiku,” jawabnya. Alana pun lalu turun dari mobil, dia berjalan hendak menghampiri Eric. Di sisi jalan yang lain. Terlihat Silvia dan Christ yang sedang berada di dalam mobil mereka. Silvia membuka kaca mobilnya, dan melihat jalanan yang sedikit sepi saat ini. “Sayang, bukankah itu Alana?” ucapnya pada Christ.Deg! Christ langsung menghentikan mobilnya sesaat setelah mendengar nama Alana yang terlontar dari mulut Silvia. Dia lalu menoleh pada sesosok wa

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 118. Sepertinya Aku Berhasil Menyelamatkanmu

    Liana terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, tampak dia menggigiti kuku jarinya karena perasaan takut dan panik yang saat ini dia rasakan. “Bagaimana aku harus memberitahu Alana tentang masalah ini, aku harus segera memberitahunya sebelum semuanya terlambat,” gumamnya.Tubuh Liana bergetar saat mengingat kembali obrolan antara suami dan putranya. Air matanya kembali menetes, dia masih merasa tidak percaya bahwa suaminya dan Erland akan merencanakan hal sekejam ini kepada Eric.“Aku harus pergi ke rumah Eric sekarang, tapi aku harus memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu mengenai kepergianku. Aku harus berhati-hati atau semuanya akan gagal,” gumamnya lagi.***Eric’s MansionSaat ini Alana tengah duduk di ruang keluarga seorang diri. Dia sedang melukis wajah Eric yang ada di ingatannya. Sudah lama dia tidak melukis, rasanya tangannya ini begitu tegang. Tapi entah kenapa, hari ini rasanya dia sangat ingin sekali melukis, dan wajah yang ingin dia lukis adalah Eric

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 117. Rasa Bahagia Alden

    Alana menaruh kembali gelas itu di nakas yang ada di samping tempat tidur, dia lalu berjalan memutari tempat tidur dan naik ke atas ranjang. Alana menarik selimutnya, dan membaringkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap pada Eric. Dia kembali tersenyum, memperhatikan Eric yang sudah menutup matanya.Eric yang sebenarnya memang belum sepenuhnya tertidur itu merasa risi dengan apa yang Alana lakukan saat ini, dia tahu bahwa Alana terus menatapnya tanpa mau memalingkan wajahnya itu darinya. Dengan terpaksa dia pun membuka kembali matanya dan melihat Alana yang tersenyum padanya.“Apa kau hanya akan melihatku?” tanyanya.“Iya, biarkan aku melihatmu sampai aku puas. Kau sangat tampan Eric, aku suka melihat wajahmu,” jawab Alana dengan beraninya.Psshhh! Seketika wajah Eric kembali memerah, sesaat setelah mendengar apa yang Alana katakan. 'Wajahku memanas lagi, kenapa aku merasa wanita ini semakin berani menggodaku,' batinnya.“Kemarikan tanganmu,” pinta Alana.“Kenapa?” tanya Eri

  • Putra Tersembunyi CEO Kejam   Bab 116. Aku Berjanji Padamu

    “Aku ada satu rencana, dan sepertinya hanya rencana ini yang harus kita lakukan. Jika Papa mengizinkannya, maka aku akan langsung melakukannya,” ucap Erland.“Apa itu?” tanya Erian lagi.“Membunuhnya,” jawab Erland dengan raut wajah dingin.Tidak ada raut keterkejutan atau pun marah dari wajah Erian setelah mendengar rencana dari Erland, justru dia lebih terlihat memikirkan rencana yang Erland lontarkan itu.“Hanya itu satu-satunya cara Pa, jika kita ingin menghentikan pergerakan Eric untuk menghancurkan Carlson Group, jalan satu-satunya adalah dengan menyingkirkannya. Maka semuanya akan kembali seperti semula,” ujar Erland yang mencoba meyakinkan papanya agar mengizinkannya untuk melakukan rencana itu.Tampak Erian yang kembali melihat pada Erland, dia lalu menepuk bahu Erland dengan senyum yang tersungging di bibirnya. “Kamu memang putraku Erland, sifatmu benar-benar sama denganku. Baiklah, lakukan rencana itu. Aku mengandalkanmu,” ucapnya kemudian, yang memberikan persetujuan

DMCA.com Protection Status