Beranda / Urban / Putra Sang Presdir / Kejutan Untuk Lerina

Share

Kejutan Untuk Lerina

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-22 08:55:05

Kejutan Untuk Lerina

Sudah satu jam lebih mereka menyelesaikan makannya, namun ada saja yang ingin di katakan Tuan Antonio.

Pembahaaan di luar kerja, bertanya tentang kehidupan Lerina yang membuat sekretarisnya heran. Tuannya terlalu terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Lerina.

"Tuan, satu jam lagi rapat bulanan akan di adakan," Sekretarisnya memberitahukan.

Lerina begitu lega mendengarnya, dia yang sebenarnya sudah ingin pergi sejak tadi selalu di tahan oleh Antonio.

"Batalkan saja, masih ada yang ingin ku bicarakan dengan Lerina," jawabnya dengan enteng, membuat Lerina terhenyak pun dengan sekretarisnya yang tampak kesal dengan bosnya.

"Lerina, bagaimana kalau aku mengajakmu ke rumahku?" Pertanyaan itu terdengar konyol, "Aku, ingin mengenalkammu pada ibuku," lanjutnya yang membaca mimik bingung di wajah Lerina.

"Tuan Antonio, maaf! Sepertinya saya harus kembali ke perusahaan," kata Lerina lagi.

Antonio terdiam, entah apa alasan pria itu terus menahannya. Lerina yang awal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (24)
goodnovel comment avatar
O_Q!
ahh inginku lem mata penulisnya. di ulanng alurnya & banyak kata salah ketik...
goodnovel comment avatar
e.huang
koin saya terpotong sia - sia.. gak nyambung lg ceritany ke bab selanjutny ...
goodnovel comment avatar
Ando
hehehe gagal fokus nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Buatlah Mommy Bahagia!

    Buatlah Mommy bahagia! Makan malam romantis di hadiahkan Han untuk istrinya tercinta, setelah kejutan di perusahaan, tidak cukup hanya di lantai atas, ketika menuruni lantai demi lantai banyak kejutan yang di dapat Lerina.Pemberian Norin saat mereka melewati meja asistennya itu, pun di dalam lift, salah satu karyawan menyerahkan setangkai bunga mawar merah, keluar dari lift satu bunga lagi, saat melewati meja karyawannya, masing-masing mereka menyerahkan bunga yang sama hingga tangan Lerina sulit memegangnya."Malam ini, menginaplah di rumah nenek!" bisik Han pada putranya."Ok, daddy! Buatlah mommy bahagia untuk Sean!" balasnya juga berbisik, tak ingin di dengar oleh Lerina."Tentu!" kata Han. Jinli sudah menunggu Sean di lobby.Sean menghampiri Lerina yang sedang berbicara dan selalu menampilkan senyum pada karyawannya. Sesekali wanita itu tertawa hingga membuat Han terpana. Kebahagiaan itu memancar dari wajahnya."Mommy!" panggil Sean. Lerina mengangkat satu tangannya pada teman

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • Putra Sang Presdir   Bertemu Dengan Rivera

    Bertemu Dengan RiveraLima bulan berlalu, itu artinya Lerina akan segera melahirkan, putra kedua mereka.Sean yang paling antusias menyambut sang adik yang sesuai dengan harapannya. Memiliki adik laki-laki, dia yakin akan tampan sepertinya.Meski sedang hamil besar, Lerina tidak pernah absen ke kantor, ia tetap datang seperti biasa dan Han telah membangun kamar di ruangan istrinya, agar istirahat Lerina lebih nyaman."Nyonya, pertemuan di adakan di restauran Water's edge bar," beritahu Norin. Antonio baru saja menghubungi dirinya sebagai asisten Lerina."Jam berapa tepatnya?""Pukul dua belas, Nyonya. Tuan Antonio ingin mengajak, Nyonya makan siang." Tidak ada tanggapan dari Lerina, "Saya akan memberitahukan Tania untuk bersiap!" lanjut Norin."Tidak perlu, Norin. Banyak laporan yang harus di periksa, biarkan Tania di sini," tegas Lerina."Tapi, Nyonya ..." Norin ingin menyangkal."Biar sopir yang mengatarku. Kantor lebih membutuhkan Tania," potongnya cepat."Baiklah!" Seperti biasa N

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Putra Sang Presdir   Kecemburuan Rivera

    Kecemburuan RiveraAntonia langsung menghampiri Lerina yang meringis menahan sakit di bagian perutnya.Antonio panik, dia tidak tahu harus melakukan apa. Rivera yang masih memiliki perasaan itu pun mendekat, "Cepat bawa ke mobil, Antonio. Lerina sepertinya akan melahirkan." Mengenyampingkan rasa cemburu yang membuncah di dada. Rivera memberikan saran.Antonio segera meraih tubuh itu sedangkan Rivera berjalan di depan setelah mengambil tas Lerina, dia membawanya menuju mobilnya."Naik mobilku saja!" Rivera tahu kebingungan Antonio, dia membuka pintu bagian belakang dan mendudukkan Lerina yang masih meringis merasakan kesakitan, "Bawa mobilnya, aku akan menjaganya di belakang!" Antonio meraih kunci mobil Rivera dan segera memasuki mobil."Tenang, Lerina! Tenang! Kita akan segera sampai!" Rivera mengusap-usap tangan Lerina memberi ketenangan untuknya."I-ini, ini sakit sekali! Aaaa!" Napasnya semakin tidak teratur dan keringat sebesar biji jagung sudah memenuhi dahinya.Meski bukan yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • Putra Sang Presdir   Kau Sangat Beruntung Lerina

    Kau Sangat Beruntung LerinaSudah lebih dari dua puluh empat jam Lerina merasakan kontraksi, dan pembukaannya belum sempurna hingga membuat Han cemas luar biasa."Sayang, sebaiknya lakukan operasi ya! Aku tidak tahan melihatmu kesakitan." Han yang berdiri di sampingnya kembali membujuk Lerina."Ini nomal, Han.""Astaga, Lerina! Apa harus menunggu sesuatu terjadi pada Kalian berdua?" Han hampir kehilangan kesabaran menghadapi keras kepalanya Lerina."Kau dengar sendirikan apa kata dokter tadi." Lerina mendelik tidak suka."Lerina jangan membahayakan dirimu, cukup turuti apa kataku!" Han sangat tegas kali ini. Belum pernah Lerina melihat sikap Han yang seperti ini.Ck"Kenapa berdecak? Dasar keras kepala?""Apa? Aku keras kepala? Kau saja yang tidak sabaran." Lerina mencebik dan memalingkan wajahnya.Ingin rasanya Han marah saat ini, tapi ia tahan demi istrinya."A-aku hanya tidak sanggup melihatmu kesakitan." Suaranya memelan, namun penuh penekanan."Han, tunggu saja, di luar!" ucap L

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Putra Sang Presdir   Perubahan Sean

    Perubahan SeanSebulan pasca Lerina melahirkan, Han belum mengizinkannya ke perusahaan, jadilah Norin atau Tania yang sering datang bergantian untuk menandatangankan berkas-berkas penting."Mommy! Aku tidak menyukai bibi yang memakai kaca mata itu," keluh Sean sore itu setelah Tania dan Norin datang kembali ke perusahaan. "Hei, kenapa? Itu Bibi Tania sekretaris mommy, Sayang." Lerina menanggapi sambil memangku baby Rain yang baru selesai menyusui.Lerina memberikan asi secara langsung dari sumbernya. "Saat dia meminjam toilet kita, Sean melihat dia jalan-jalan, Mommy, dan dia melihat sekeliling rumah kita," adu Sean.Bukan hanya sekali dia melihat hal itu, setiap wanita itu meminjam toilet, selalu seperti itu, menatap sekeliling seperti mencari sesuatu."Tidak baik berburuk sangka pada bibi itu, mungkin saja dia menyukai interior rumah kita." Lerina tidak menyukai sikap Sean yang seperti ini, gampang menilai orang lain buruk sedangkan ia mengenal Tania sudah berbulan-bulan, gadi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • Putra Sang Presdir   Pengasuh Untuk Rain

    Pengasuh Untuk Rain Siang harinya Sean tidak pulang kerumah, dia minta di antar kerumah neneknya.Jinli melaporkan pada Lerina, "Tuan muda ingin menginap disana?" katanya."Tidak apa-apa," jawab Lerina yang merasa biasa saja. Lagi pula dia sedang fokus pada Rain yang kurang enak badan.Dia sudah mengabari Han, dan suaminya itu sudah menguhubungi dokter untuk menangani Rain pagi ini. "Tidak perlu khawatir, dia hanya demam saja." Dokter memberikan penjelasan setelah selesai memeriksa Rain. Lerina bernapas lega, "Syukurlah! Kalau begitu terimakasih, Dokter!" ucapnya sambil berdiri ingin mengantar dokter ke depan. "Ya, sama-sama. Hubungi saya bila terjadi sesuatu, ok!" pesan dokter pria paruh baya itu. Lerina mengangguk.Mengantar dokter sampai ke depan, bertepatan mobil yang Lerina kenali memasuki halaman."Siang, Bu!" "Siang, Sayang!" balas Laura, "Ibu sudah membawa pengasuh untuk Rain," katanya seraya melihat ke mobil bersamaan dengan wanita muda turun sambil menenteng tasnya."K

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Putra Sang Presdir   Aku Hanya Ingin Istri Han Zoku

    Aku Ingin Istri Han Zoku! Hari ini Lerina akan kembali ke kantor, dia telah meninggalkan persediaan susu untuk Rain."Han, bisakah kita mampir ke sekolah Sean sebentar!" pintanya saat di mobil. Selain rindu dengan bocah itu, dia juga merasa Sean menghindarinya saat ini."Tentu, aku juga merindukannya," balas Han.Lima menit kemudian mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah bertepatan dengan mobil Laura yang menepi, Sean turun dari sana."Sean!" panggil Han yang sudah keluar dari mobil."Daddy!" Senyumnya terkembang hingga menampakkan gigi putihnya. Dia berlari memeluk daddynya.Han berjongkok mensejajarkan diri, "Daddy merindukanmu, kapan Kau akan pulang?" suara Han seperti rengekan.CeklekLerina turun dari mobil memasang senyum manisnya, berbeda dengan Sean yang langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar."Sayang, mommy merindukanmu!" ucap Lerina meski sadar Sean seperti tidak menyukainya lagi.Lerina ikut berjongkok, mengabaikan roknya yang telah rapi demi bisa lebih dekat

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Putra Sang Presdir   Han, Maafkan Aku!

    Han, Maafkan Aku! Han terus mengikuti taksi yang membawa istrinya yang tidak tahu entah kemana tujuannya, mengabaikan beberapa, panggilan dari ibunya.Kesabaran Han hampir habis menghadapi kekeras kepalaan Lerina, taksi membelok ke sebuah tempat dan Han tahu itu tempat apa.Lerina tidak kunjung turun, hingga Han menyadari sesuatu, istrinya itu tidak membawa apapun dari rumah, ia pun turun dan menghampiri taksinya."Anda sudah membuat saya rugi, sebagai bayarannya, Anda harus menemani Saya!" bentak sopir taksi, tapi kata-katanya sangat menjijikkan di dengar. Ia berbalik dan wajahnya menyeringai dengan tangan yang siap mencengkeram Lerina. Dalam hati mengatakan, ini lebih dari bayaran, meski wajah penumpangnya terlihat berantakan, tapi dia tetap terlihat cantik.Ceklek"Apa yang akan Kau lakukan ha? Kau mau menyentuhnya?" Han menarik kerah belakang sopir itu sampai keluar, membaliknya dan...,BughArgghBughArgghBughArghhPria itu tidak sempat melawan, Han sudah menghajarnya denga

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status