Home / Urban / Putra Sang Presdir / Kecemburuan Rivera

Share

Kecemburuan Rivera

Author: Azitung
last update Last Updated: 2022-12-24 09:30:01

Kecemburuan Rivera

Antonia langsung menghampiri Lerina yang meringis menahan sakit di bagian perutnya.

Antonio panik, dia tidak tahu harus melakukan apa. Rivera yang masih memiliki perasaan itu pun mendekat, "Cepat bawa ke mobil, Antonio. Lerina sepertinya akan melahirkan." Mengenyampingkan rasa cemburu yang membuncah di dada. Rivera memberikan saran.

Antonio segera meraih tubuh itu sedangkan Rivera berjalan di depan setelah mengambil tas Lerina, dia membawanya menuju mobilnya.

"Naik mobilku saja!" Rivera tahu kebingungan Antonio, dia membuka pintu bagian belakang dan mendudukkan Lerina yang masih meringis merasakan kesakitan, "Bawa mobilnya, aku akan menjaganya di belakang!" Antonio meraih kunci mobil Rivera dan segera memasuki mobil.

"Tenang, Lerina! Tenang! Kita akan segera sampai!" Rivera mengusap-usap tangan Lerina memberi ketenangan untuknya.

"I-ini, ini sakit sekali! Aaaa!" Napasnya semakin tidak teratur dan keringat sebesar biji jagung sudah memenuhi dahinya.

Meski bukan yang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Rudi Cahyono
knp setelah beli koin bonusnya hilang..
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
Waduh gk sabar,,pengen ngerti lanjutannya
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
nanti lama2 kayak sinetron ikatan cinta. nyambung terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Putra Sang Presdir   Kau Sangat Beruntung Lerina

    Kau Sangat Beruntung LerinaSudah lebih dari dua puluh empat jam Lerina merasakan kontraksi, dan pembukaannya belum sempurna hingga membuat Han cemas luar biasa."Sayang, sebaiknya lakukan operasi ya! Aku tidak tahan melihatmu kesakitan." Han yang berdiri di sampingnya kembali membujuk Lerina."Ini nomal, Han.""Astaga, Lerina! Apa harus menunggu sesuatu terjadi pada Kalian berdua?" Han hampir kehilangan kesabaran menghadapi keras kepalanya Lerina."Kau dengar sendirikan apa kata dokter tadi." Lerina mendelik tidak suka."Lerina jangan membahayakan dirimu, cukup turuti apa kataku!" Han sangat tegas kali ini. Belum pernah Lerina melihat sikap Han yang seperti ini.Ck"Kenapa berdecak? Dasar keras kepala?""Apa? Aku keras kepala? Kau saja yang tidak sabaran." Lerina mencebik dan memalingkan wajahnya.Ingin rasanya Han marah saat ini, tapi ia tahan demi istrinya."A-aku hanya tidak sanggup melihatmu kesakitan." Suaranya memelan, namun penuh penekanan."Han, tunggu saja, di luar!" ucap L

    Last Updated : 2022-12-26
  • Putra Sang Presdir   Perubahan Sean

    Perubahan SeanSebulan pasca Lerina melahirkan, Han belum mengizinkannya ke perusahaan, jadilah Norin atau Tania yang sering datang bergantian untuk menandatangankan berkas-berkas penting."Mommy! Aku tidak menyukai bibi yang memakai kaca mata itu," keluh Sean sore itu setelah Tania dan Norin datang kembali ke perusahaan. "Hei, kenapa? Itu Bibi Tania sekretaris mommy, Sayang." Lerina menanggapi sambil memangku baby Rain yang baru selesai menyusui.Lerina memberikan asi secara langsung dari sumbernya. "Saat dia meminjam toilet kita, Sean melihat dia jalan-jalan, Mommy, dan dia melihat sekeliling rumah kita," adu Sean.Bukan hanya sekali dia melihat hal itu, setiap wanita itu meminjam toilet, selalu seperti itu, menatap sekeliling seperti mencari sesuatu."Tidak baik berburuk sangka pada bibi itu, mungkin saja dia menyukai interior rumah kita." Lerina tidak menyukai sikap Sean yang seperti ini, gampang menilai orang lain buruk sedangkan ia mengenal Tania sudah berbulan-bulan, gadi

    Last Updated : 2022-12-27
  • Putra Sang Presdir   Pengasuh Untuk Rain

    Pengasuh Untuk Rain Siang harinya Sean tidak pulang kerumah, dia minta di antar kerumah neneknya.Jinli melaporkan pada Lerina, "Tuan muda ingin menginap disana?" katanya."Tidak apa-apa," jawab Lerina yang merasa biasa saja. Lagi pula dia sedang fokus pada Rain yang kurang enak badan.Dia sudah mengabari Han, dan suaminya itu sudah menguhubungi dokter untuk menangani Rain pagi ini. "Tidak perlu khawatir, dia hanya demam saja." Dokter memberikan penjelasan setelah selesai memeriksa Rain. Lerina bernapas lega, "Syukurlah! Kalau begitu terimakasih, Dokter!" ucapnya sambil berdiri ingin mengantar dokter ke depan. "Ya, sama-sama. Hubungi saya bila terjadi sesuatu, ok!" pesan dokter pria paruh baya itu. Lerina mengangguk.Mengantar dokter sampai ke depan, bertepatan mobil yang Lerina kenali memasuki halaman."Siang, Bu!" "Siang, Sayang!" balas Laura, "Ibu sudah membawa pengasuh untuk Rain," katanya seraya melihat ke mobil bersamaan dengan wanita muda turun sambil menenteng tasnya."K

    Last Updated : 2022-12-28
  • Putra Sang Presdir   Aku Hanya Ingin Istri Han Zoku

    Aku Ingin Istri Han Zoku! Hari ini Lerina akan kembali ke kantor, dia telah meninggalkan persediaan susu untuk Rain."Han, bisakah kita mampir ke sekolah Sean sebentar!" pintanya saat di mobil. Selain rindu dengan bocah itu, dia juga merasa Sean menghindarinya saat ini."Tentu, aku juga merindukannya," balas Han.Lima menit kemudian mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah bertepatan dengan mobil Laura yang menepi, Sean turun dari sana."Sean!" panggil Han yang sudah keluar dari mobil."Daddy!" Senyumnya terkembang hingga menampakkan gigi putihnya. Dia berlari memeluk daddynya.Han berjongkok mensejajarkan diri, "Daddy merindukanmu, kapan Kau akan pulang?" suara Han seperti rengekan.CeklekLerina turun dari mobil memasang senyum manisnya, berbeda dengan Sean yang langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar."Sayang, mommy merindukanmu!" ucap Lerina meski sadar Sean seperti tidak menyukainya lagi.Lerina ikut berjongkok, mengabaikan roknya yang telah rapi demi bisa lebih dekat

    Last Updated : 2022-12-28
  • Putra Sang Presdir   Han, Maafkan Aku!

    Han, Maafkan Aku! Han terus mengikuti taksi yang membawa istrinya yang tidak tahu entah kemana tujuannya, mengabaikan beberapa, panggilan dari ibunya.Kesabaran Han hampir habis menghadapi kekeras kepalaan Lerina, taksi membelok ke sebuah tempat dan Han tahu itu tempat apa.Lerina tidak kunjung turun, hingga Han menyadari sesuatu, istrinya itu tidak membawa apapun dari rumah, ia pun turun dan menghampiri taksinya."Anda sudah membuat saya rugi, sebagai bayarannya, Anda harus menemani Saya!" bentak sopir taksi, tapi kata-katanya sangat menjijikkan di dengar. Ia berbalik dan wajahnya menyeringai dengan tangan yang siap mencengkeram Lerina. Dalam hati mengatakan, ini lebih dari bayaran, meski wajah penumpangnya terlihat berantakan, tapi dia tetap terlihat cantik.Ceklek"Apa yang akan Kau lakukan ha? Kau mau menyentuhnya?" Han menarik kerah belakang sopir itu sampai keluar, membaliknya dan...,BughArgghBughArgghBughArghhPria itu tidak sempat melawan, Han sudah menghajarnya denga

    Last Updated : 2022-12-29
  • Putra Sang Presdir   Paman, Keluarkan Aku Dari Sini!

    Paman, Keluarkan Aku Dari Sini! Dengan gerakan tangan, pria itu mengusir bartender keluar meninggalkan ia dan Han di dalam ruangan pribadi miliknya."Apa ada yang mengganggu perusahaanmu?" tebak pria itu setelah Han duduk. Kebiasaan Han akan menemuinya bila ada yang mengganggu perusahaannya. Han menyandarkan tubuhnya di sofa, kini mereka duduk berhadapan, "Lebih dari itu," katanya menatap wajah lawan bicaranya."What? Memangnya apa yang lebih penting dari perusahaanmu?" pria itu cukup heran."Putraku hilang dari sekolahnya, aku ingin Kau mencarinya sampai dapat." Terdengar berat suara Han saat mengatakannya.Pria itu menegakkan tubuhnya, "Ini masalah serius, Han.""Kalau tidak serius untuk apa aku datang kesini?" jawab Han. Pria itu mengangguk paham."Markus, temukan anakku secepatnya, berapapun yang Kau minta aku akan mengabulkannya," lanjut Han lagi. Orang-orang yang disuruhnya sampai sekarang belum menemukan titik temu dimana Sean berada, itulah sebabnya Han mendatangi Markus.

    Last Updated : 2022-12-30
  • Putra Sang Presdir   Tipu Muslihat Antonio

    Tipu Muslihat Antonio[Kalian tidak akan menemukanku, kalau Lerina tidak ikut] Pesan dari Antonio membuat Markus mendesah. Ingin memaki, ternyata mereka di permainkan, saat di apatemen dia mengirimkan sebuah alamat lain yang cukup jauh, tapi saat mereka hampir mencapai alamat itu, Antonio kembali mengirimkan pesan lagi."Shittt!" "Ada apa?" tanya Han yang sedikit terkejut. Ekspresi Markus berubah, wajahnya menahan kekesalan. "Hentikan mobilnya, Han!" ucapnya cepat.CkiiitttMobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi itu pun berhenti tiba-tiba. Han menatap kesamping menunggu apa yang akan di katakan oleh Markus."Antonio mempermainkan kita," desahnya. Tangannya kembali membuka pesan dari Antonio ingin memperlihatkannya pada Han. "What?""Bacalah!" Menyodorkan ponsel miliknya pada Han.Seketika rahang Han mengeras, ia meninju setir dengan penuh amarah, "Aku akan menghabisinya, Markus!" lontarnya kasar.Han tidak akan main-main kali ini. Mereka cukup lama berdiam di tepi jala

    Last Updated : 2022-12-31
  • Putra Sang Presdir   Lerina, Ibu Kandungnya

    Lerina, Ibu Kandungnya. Rivera sedang berada di bandara untuk melakukan boarding pass, Antonio baru saja menghubunginya agar segera datang ke toronto. Tanpa berpikir dua kali, Rivera pun mengiyakan dan segera bersiap karena tiket sudah di pesan oleh tunangannya itu. Siapa yang tidak senang, ini untuk pertama kali Antonio memintanya untuk datang menyusulnya. Mungkinkah ada kejutan? Rivera tampak bahagia selama masa perjalanan. Membayangkan mereka akan berlibur menghabiskan waktu bersama. Rivera di jemput oleh Antonio sendiri dan betapa terkejutnya gadis itu kala melihat anak yang sedang bersama Antonio, dia Sean putra Han Zoku tengah tertidur di pangkuan Antonio."Antonio, ada apa ini?" Tentu saja Rivera tidak sabar untuk bertanya. Kecurigaan merambat di hatinya, "Kenapa ada Sean di sini? Apa, yang Kau rencanakan Antonio?" Seketika perasaan Rivera menjadi was-was. Antonio mengundang kehancuran dirinya sendiri. "Ssstttt! Kau boleh bertanya saat di rumah," kata Antonio dengan san

    Last Updated : 2023-01-02

Latest chapter

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status