Share

Chapter 59 - Sudah Cukup!

-“Hei, lihatlah dia, … Purbamanik.”-

Bisikan suara, terdengar mengalun dengan lancar dari bibir berlipstik merah ati tebal, … kepada cuping telinga sang putri tertua kedua Kerajaan Pasir Batang yang masih bocah, … Putri Purbamanik.

-“Dia adalah musuh terbesarmu. Kalahkan dia dan rebutlah takhtanya untuk Ibu.”-

Hari itu seingatnya adalah hari pertemuan pertamanya … dengan putri paling tua yang digadang-gadang akan menjadi seorang ratu di masa depan.

-“Kau sangat menyayangi Ibumu yang menyedihkan ini, bukan? Kau ingin membahagiakan Ibumu yang menderita ini, bukan?”-

Bisikkan yang menggumamkan kata-kata bertekad membahayakan itu, kembali terdengar jelas dalam berdengung dan berputar-putar dalam benaknya … sampai-sampai sukses mencetak sesuatu yang permanen pada otak.

-“Kalahkan dia, saingi-lah dia, celakakanlah dia, dan bencilah dirinya sepanjang hidupmu.”-

Merasakan kehangatan tangan dari sang ibu kandung yang memeluknya dari belakang, Purbamanik, si putri berambut merah juga mata mera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status