Kenma membuka koper senapan berukuran 139cm x 32cm x 13cm. Yang berisi dua buah pistol, satu senapan laras panjang, tiga buah peredam suara dan total empat magazine. Kenma menatap kagum pistol berwarna silver bercampur emas di beberapa bagian dan gambar kuno di bagian badan pistol itu.Di sisi lain, Sander menatap secara saksama Kenma. Laki-laki itu jaket bomber hitam, topi berwarna hitam, dan tangan kanannya menggunakan sarung tangan berwarna hitam.Dengan pakaiannya seperti itu, membuat Sander semakin yakin bahwa laki-laki itu benar-benar akan terjun seorang diri untuk menyelamatkan para tawanan."Itu pistol khusus. Sangat sulit mendapatkannya karena rekoilnya yang sangat kecil," ujar Sander sambil menatap ke arah pistol yang sedang diamati oleh Kenma."Terlihat sangat mahal. Aku pasti akan menggantinya setelah semua ini selesai," balas Kenma sambil mencoba mengarahkan moncong pistol itu ke arah sebuah dinding di depannya."Jangan aneh-aneh. Kita sedang ada di rumahku. Jika kamu me
Rias, Cleo, Yuno, dan Yoshino disekap di penjara bawah tanah sebuah rumah besar yang ada di kota Sici.Kota Sici sendiri adalah kota tak berpenghuni. Kota itu sudah ditinggalkan dan dikosongkan sejak sepuluh tahun yang lalu karena kota itu sering mengalami peristiwa-peristiwa alam yang memakan banyak korban jiwa.Tangan mereka diikat ke belakang menggunakan tali bangunan. Sehingga sangat sulit untuk mereka mencoba melepaskan diri dari ikatan itu.Cleo dan Yuno sedang berusaha sebisa mungkin untuk melepaskan ikatan itu. Yoshino duduk termenung di sudut ruangan memikirkan tentang apa yang terjadi selanjutnya. Sedangkan Rias duduk menatap ke arah atap-atap langit."Berhentilah. Jika kalian kehabisan tenaga sekarang, kalian tidak akan memiliki cukup tenaga untuk melarikan diri nanti," ujar Rias kepada Cleo dan Yuno.Cleo dan Yuno mendengar itu pun langsung menghentikan pergerakan mereka dan duduk tenang seperti Yoshino."Kalian tertangkap juga, apakah itu berarti Kenma juga tidak ada di s
Yuno mencoba untuk mengatur nafasnya sembari menahan rasa sakit yang ia rasakan di bagian pelipisnya.Beberapa saat tadi, ada sekelompok kecil teroris yang menarik dan membawa Yoshino dan Rias untuk keluar dari penjara.Saat itu terjadi, Yuno dan Cleo mencoba untuk memberontak. Namun karena tangan mereka diikat, mereka tidak bisa melakukan lebih.Sehingga mereka mendapatkan luka di bagian wajah mereka akibat tendangan dan pukulan keras dari para teroris tadi.Cleo tadi mendapatkan tendangan keras tepat di perutnya, membuatnya langsung terbaring di lantai penjara sembari menahan rasa sakit yang ia rasakan."Sial, mereka datang lagi," ujar Yuno saat mendengar suara langkah kaki.Cleo dan Yuno menatap ke arah jeruji penghalang yang ada di hadapan mereka. Dan benar saja, ada tiga orang membawa senapan laras panjang berdiri tegak di luar penjara sembari mengarahkan moncong senjata ke arah mereka."Sepertinya sudah waktunya kalian tidur,", ujar salah satu teroris dengan senyuman di bibirnya.
Sherly, Sander, Touya, Kyo, Shunsui, dan Hotaru sudah berada di ruang tengah sebuah rumah besar bertipe void tidak terpakai yang berada di sisi selatan.Di hadapan mereka ada dua orang pemimpin dari kelompok Nemesis dan Rias serta Yoshino yang tertahan oleh mereka.Para pengawal pun ikut bersama mereka. Narmer, Zirius, Mian, Stewart, dan Vans ikut untuk mengamankan para pemimpin keluarga mereka masing-masing.Lawan mereka saat ini adalah Flo dan Voin. Kedua orang itu adalah pemimpin dari kelompok Nemesis. Sedangkan para bawahannya sekarang berada di pinggir ruangan, membawa senjata api dan mengawasi secara saksama gerak-gerik para Keluarga Pilar."Lepaskan mereka," ujar Touya menatap ke arah Flo."Apa kamu membawa apa yang kami bawa?" tanya Flo dengan senyuman licik di bibirnya."Helikopter berada di lapangan utara. Kami juga membawa apa yang kamu inginkan," balas Touya sambil menunjukkan sebuah koper yang berisi emas."Baiklah sebelum itu, suruh para pengawalmu menaruh pistolnya di la
Kebisingan suara tembak benar-benar terdengar jelas di dalam ruangan. Bukan cuma suara tembakan, ada juga suara orang yang teriakan kesakitan karena salah satu bagian tubuhnya terkena peluru.Para pengawal masih tetap berada di posisi mereka. Menjadikan tubuh mereka sebagai perisai hidup untuk para Keluarga Pilar.Sedangkan para anggota Keluarga Pilar hanya bisa berharap semoga tidak ada satu pun dari mereka yang terkena tembakan.Beberapa menit kemudian, suara tembakan mulai berhenti.Pengawal dan Keluarga Pilar yang mulai menyadari bahwa adu tembak berhenti pun mulai bangkit dari posisi mereka dan mencoba melihat ke arah sekitar.Melihat ke arah sekitar dan mendapati teroris-teroris yang tadinya memenuhi ruangan sekarang sudah terkapar dengan luka tembak dibeberapa bagian tubuhnya.Hanya dua orang yang masih berdiri tegak. Seseorang bertubuh pendek dengan topeng setengah wajah yang sedang membopong tubuh Rias. Serta Flo.Laki-laki bertopeng itu mengabaikan Flo dan berjalan ke arah pa
Flo benar-benar pergi dari tempat itu tanpa gangguan karena Kenma serta pasukannya yang menahan pergerakan para pengawal yang sejak awal ingin menangkap dan membunuh Flo.Kenma tersenyum kecil saat menyadari bahwa Flo sudah keluar dari rumah tua itu. Lalu memalingkan wajahnya kembali ke arah Touya."Hei, hei, apa tidak masalah membiarkannya pergi begitu saja? Kalau aku menjadi kamu, aku pasti akan langsung membunuhnya," ujar laki-laki yang tadi menyelamatkan Rias dengan nada riang."Jangan bercanda! Kenapa kamu tadi tiba-tiba muncul tanpa menunggu aba-aba dariku? Apakah kamu tidak tau rencana ku berantakan karena ulahmu?" tanya Kenma sambil mencengkeram wajah laki-laki itu sekuat tenaganya."Apa kamu tau apa yang baru saja kamu lakukan? Kamu baru saja membiarkan buronan melarikan diri. Kekaisaran akan memberikanmu hukuman berat jika tau akan hal ini," ujar Sander sambil menatap Kenma."Ah, nenek tua itu akan kuurus nanti. Yang jelas, aku sudah mendapatkan apa yang aku mau. Jadi aku bis
Rias membuka matanya secara perlahan. Tatapan pertamanya tertuju pada langit-langit ruangan yang berwarna putih. Dan Rias mulai ingat bahwa sekarang ia tidak sedang berada di rumahnya, melainkan rumah sakit.Benar, Rias dirawat di rumah sakit. Vans dan Sherly mengkhawatirkan kondisi Rias setelah kejadian penculikan itu. Maka dari itu, kedua orang itu memaksa Rias untuk dirawat di rumah sakit. Rias mencoba duduk sambil mengambil ponselnya yang berada di meja sebelah kiri kasurnya.Saat ponsel itu sudah berada di tangan Rias, Rias tersentak kaget saat menyadari ternyata ada orang yang sejak tadi mengawasinya di sebelah kanannya."Astaga! Bagaimana bisa kamu diam saja di sana? Bagaimana kalau aku mati karena terkejut?" tanya Rias sambil menatap Kenma yang duduk di kursi samping kasurnya."Tenang saja, kita ada di rumah sakit. Jadi dokter akan memeriksa mu dengan cepat supaya kamu tidak mati," jawab Kenma menunjukkan jempolnya."Siapa yang memperbolehkanmu menjawab?" tanya Rias sambil me
Kenma keluar dari supermarket dengan sekantong plastik berisikan makanan yang dipesan oleh Rias.Kenma menghela nafas saat mengingat ia harus kembali berjalan ke rumah sakit yang jaraknya cukup jauh untuk ditempuh.Secara tiba-tiba, Kenma merasakan ada aura yang negatif dari sisi kanannya. Membuatnya langsung menatap ke arah kanan.Matanya membulat sempurna saat menyadari siapakah orang yang sedang berjalan menyebrang ke arahnya dari sisi kanan jalan.Flo.Laki-laki itu datang menggunakan sebuah jaket tebal dengan sebagian wajah atasnya tertutup oleh tudung jaket."Untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Kenma saat Flo berada di dekatnya."Aku ingin berbicara denganmu sebentar sebelum aku meninggalkan kekaisaran," jawab Flo sambil tersenyum kecil."Kita tidak memiliki waktu banyak."Kenma dan Flo pun duduk di kursi yang berada di latar supermarket. Kenma mengeluarkan sebuah kopi kalengan dan memberikannya pada Flo."Kamu meninggalkan wilayah teritorial dan berada di sini, berarti kamu j
Penyerahan kekuasaan benar-benar terjadi.Eve menyatakan pengunduran dirinya dari sebagai kaisar. Membuat semua rakyat kekaisaran Arcane bertanya-tanya apakah yang sebenarnya terjadi. Dan sebagian besar rakyat berkumpul di depan istana untuk meminta Eve tidak turun dari tahtanya.Hanya saja sebelum itu, Kenma juga melakukan pengorbanan. Kenma ke istana. Mengambil upacara kebangsawanan. Namun Keluarga Vermiliion tidak akan menjadi bagian dari Keluarga Pilar. Keluarga Vermiliion hanya akan menjadi keluarga bangsawan biasa. Karena ada satu alasan kuat dibalik itu. Yaitu pernikahan.Semuanya sudah terencana. Eve akan menyerahkan tahtanya pada Keluarga Arcadia. Yang di mana keluarga itu memang memiliki ikatan darah dengan Keluarga Arcane.Touya akan maju sebagai seorang kaisar baru. Dan Eve akan bergabung dengan Keluarga Pilar. Dengan Kenma yang akan diangkat sebagai anaknya.Kenma Vermiliion akan menjadi anak angkat Eve Arcadia. Ada banyak sekali pertanyaan terkait kejadian yang tak terd
Kenma terbangun dari tidurnya. Sebelum tidur, Kenma belum makan. Mungkin karena rasa lapar itulah yang membuat Kenma terbangun walau matahari belum muncul.Kenma terkejut, saat ia bangun dari posisi tidurnya, ia melihat ada seorang perempuan yang berbaring di kasur. Menatap ke arahnya. Eve.Kenma tidak tau kapan perempuan itu datang."Mau ke mana?" tanya Eve masih dalam posisi tiduran."Tidak ke mana-mana," jawab Kenma."Kalau begitu, kembali berbaring."Kenma masih diam di posisinya. Menatap ke arah wajah Eve. "Berbaringlah," jawab Eve menepuk pelan bagian kasur yang ada di depannya.Kenma menuruti itu. Entah memang karena hatinya luluh. Atau mungkin karena memang Kenma sedang malas berdebat, mengingat ia baru saja bangun dan kondisinya saat ini masih tengah malam.Kenma berbaring. Menghadap ke arah Eve."Apakah kamu mengirim berkas-berkasmu lagi ke Universitas Flousth?" tanya Eve menatap lekat manik mata Kenma."Ya, aku mengirimnya," jawab Kenma.Kenma ingin melanjutkan S2 di Univ
Eve dan Kenma berkunjung ke salah satu restoran yang cukup terkenal di pusat kota. Yang di mana tentu saja restoran itu sudah dikosongkan dari para pengunjung dan sudah dipastikan tidak ada kamera pengawas atau pun penyadap suara.Tidak ada satu pun dari mereka yang memesan makanan. Yang tersaji di meja depan mereka hanyalah teh hangat. Minuman yang sesuai untuk suasana dingin seperti sekarang.Masih ada sepintas kebingungan di benak Kenma dengan kondisi sekarang. Kenma bingung apakah mereka saat ini berhadapan sebagai Eve Arcane dan Kenma Vermiliion. Atau sebagai ibu dan anak.Kenma sendiri tidak bisa terlalu banyak angkat bicara saat ini. Karena sebelumnya Kenma selalu mengabaikan segala undangan yang dikirimkan oleh Kekaisaran."Bagaimana kabarmu?" tanya Eve angkat bicara."Bagaimana menurutmu?" tanya Kenma balik."Sepertinya kamu baik-baik saja.""Kalau begitu, aku rasa aku baik-baik saja."Dari segala laporan Jin terkait kesehatan Kenma, semuanya benar-benar baik-baik saja. Selam
Sekitar tiga tahun Eve berpisah dengan Kenma. Ya, pada akhirnya Eve tidak bisa menahan Kenma. Anaknya itu pergi ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah.Eve menerima laporan terkait anaknya itu dari Inato dan Jin yang memang sudah ia tugaskan untuk berada di sisi Kenma dan laporkan segala kegiatan Kenma padanya.Eve hanya bisa menatap foto dari laki-laki itu. Tanpa bisa mendengar suaranya.Membuat Eve harus kembali menahan rasa rindu yang dulu pernah ada.Hari ini adalah hari pertama salju turun. Ada dua kabar bahagia yang Eve terima saat matahari baru saja muncul. Yang pertama adalah Kenma telah lulus dengan nilai sempurna. Dan yang kedua adalah Kenma kembali ke kekaisaran hari ini.Namun Eve tidak tau tentang kelanjutan kapan Kenma akan datang atau kapan di bandara mana Kenma akan muncul. Karena tiba-tiba saja segala koneksinya dengan Jin terputus. Eve tidak bisa menghubungi Jin atau pun Inato. Bahkan Keluarga Nanami yang lainnya pun juga tidak mendapatkan kabar sedikit pun dari kedua
Tujuh tahun setelahnya.Kenma dan Yoshino telah menyelesaikan kuliahnya. Kenma mendapatkan gelar sarjana miliknya di Universitas Flousth. Sedangkan gelar magister lalu dokter di Universitas Sky bersama Yoshino.Benar. Kenma kembali ke Kekaisaran Arcane.Kembali untuk melanjutkan dan menyelesaikan seluruh hal yang pernah ia tinggalkan.Kenma tidak kembali ke Keluarga Pilar sebagai Keluarga Vermiliion. Melainkan sebagai Keluarga Arcadia.Kenma menikah dengan Yoshino. Pernikahan yang sangat mewah dan megah. Semua artis, penyanyi, dan pembawa acara ternama hadir hari itu untuk memeriahkan pernikahan mereka.Pernikahan mereka dilangsungkan lima tahun lalu. Yang artinya itu sudah sangat lama. Dalam kehidupan Yoshino, pernikahan itu memanglah hal yang membahagiakan. Yoshino sudah menunggu itu sangat lama sekali. Bisa bersama dengan Kenma sebagai sepasang suami istri adalah impiannya. Namun Yoshino tidak menyangka bahwa bukanlah itu kebahagiaan terbesarnya. Ada kebahagiaan yang sangat besar
Yoshino dan Kenma berada di ruangan theater yang sudah mereka sewa. Tidak ada film atau musik yang ditampilkan. Ruangan itu benar-benar kosong. Dengan beberapa bagian lampu penerang yang sudah dimatikan.CCTV sudah dimatikan. Dan penjagaan ketat dari Jin serta Inato yang sudah berdiri di depan pintu masuk. Membuat mereka benar-benar memiliki waktu berdua kali ini.Mereka mendapatkan izin dari pihak kampus. Cukup sulit untuk mengajukan perizinan. Namun karena Kenma memiliki jabatan dan hari yang mereka pilih adalah hari minggu, maka pihak kampus memberikan sedikit keringanan. Dengan syarat, mereka harus kembali ke wilayah kampus sebelum matahari terbenam."Apa yang sebenarnya membuatmu melangkah sejauh ini?" tanya Kenma dengan tatapan tertuju pada layar besar yang ada di depan."Bukankah sudah jelas?" tanya Yoshino balik."Apakah kamu tidak membenciku?""Untuk?""Segalanya. Aku meninggalkanmu. Membiarkan perjodohan kita menggantung begitu saja. Dan tidak pernah bertukar kabar saat suda
Yoshino diundang oleh Alice untuk minum teh hangat di kamar Alice. Dan sesuai dugaan Alice, Yoshino datang.Alice menyiapkan beberapa keping kue kering dan dua teh hangat untuk dirinya dan Yoshino. Ditemani dengan sebuah lilin di tengah-tengah meja. Dan mereka bisa melihat pemandangan langit malam dari jendela kamar Alice."Sepertinya kesalahpahaman sudah selesai. Dan juga bukankah tidak pantas seorang bangsawan dari keluarga ternama seperti kita bertengkar hanya karena seorang laki-laki?" tanya Alice mengangkat cangkir kecil miliknya.Yoshino tidak pernah menghiraukan tentang hubungan Alice dan Kenma. Karena selama ini, yang terdengar di telinga Yoshino tentang kedua orang itu adalah persaingan kedua orang itu dalam hal akademik. Namun setelah melihat lebih dekat, Yoshino melihat ada sebuah kedekatan yang Yoshino ragu bisa masuk ke celah itu."Aku penasaran, bagaimana bisa kamu mengenal Kenma?" tanya Yoshino."Aku bertemu dengannya pertama kali di kompetisi cerdas cermat tingkat inte
Kenma dan Yoshino berada di ruangan Ekskutif Mahasiswa Universitas Flousth. Ruangan yang selalu ramai dengan para eksekutif mahasiswa yang selalu mengerjakan tugas, kini sepi. Hanya aada mereka berdua di sana. Yang sudah jelas, Kenma lah orang yang pertama kali mengajak Yoshino untuk bertemu di ruangan itu dan mengobrol sebentar sebelum Yoshino kembali ke asrama perempuan dan istirahat.Mereka duduk berhadapan. Terpisahkan oleh sebuah meja kayu yang di atasnya ada sebuah cake dan teh hangat.Sudah hampir satu tahun setengah mereka tidak bertemu. Dan ada banyak sekali perubahan di antara mereka. Secara penampilan wajah, Kenma berubah secara signifikan. Laki-laki itu terlihat lebih tampan dan wajahnya benar-benar terlihat bersih.Sedangkan Yoshino terlihat sangat cantik dengan rambut pendeknya yang tidak lebih dari bahunya."Apakah ada yang kamu butuhkan di dalam kopermu?" tanya Kenma.Koper Yoshino dan seluruh mahasiswa pertukaran masih ditahan sementara oleh pihak universitas. Dan ti
Yoshino tidak lulus pada ujian seleksi Universitas Flousth. Membuat Yoshino harus berkuliah di Universitas Sky bersama para pewaris lainnya.Namun entah memang keberuntungan atau ada Eve menggunakan kekuasaannya sebagai kaisar, Universitas Flousth dan Universitas Sky melakukan kesepakatan untuk melakukan pertukaran mahasiswa.Yoshino dan para pewaris lainnya menjadi mahasiswa terpilih yang akan dikirim ke Kerajaan Smetanova untuk berkuliah di Universitas Flousth.Dan sekarang mereka sudah menginjakkan kaki di Universitas Flousth. Mengikuti segala acara penyambutan yang diadakan oleh pihak Universitas Flousth. Hanya saja, Yoshino sama sekali tidak melihat keberadaan Kenma. Padahal secara berita yang tersebar, Kenma menduduki posisi Presiden Mahasiswa. Yang seharusnya laki-laki itu datang dan menemui rombongan Yoshino semenjak mereka pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Flousth.Sampai pada akhir acara di mana Yoshino berserta rombongannya di bawa ke Ruangan Ekskutif Mahasiswa