Semenjak kelahiran kedua buah hatinya hari-hari Gifran dipenuhi dengan canda tawa serta tangisan yang membuat suasana rumah semakin ramai. suasana seperti inilah yang sejak dari dulu menjadi impiannya. Menjadi seorang ayah dan suami yang setiap pulang ke kantor disuguhkan pemandangan yang hangat melihat anak dan istri tertawa bahagia bahkan menangis bahagia. Bagi, Gifran ini sudah menjadi hal yang biasa dalam hidupnya.Tak hanya, Gifran saja yang mengalami hal seperti ini. Kedua orang tuanya pun sangat terhibur dengan suasana yang ribut dengan suara tawa mapun tangis sang cucu kesayangan. Semenjak Gina dan suaminya Sony beserta anaknya Mery ke Singapura, Lusi dan Antoni tidak merasa kesepian ditinggal dengan anak kandung mereka. Karena bagi mereka, masih ada Gifran, Serena, Danish dan Dea yang akan menyorakkan suasana rumah yang besar ini.“Sayang, anak-anak pada ke mana?” tanya Gifran yang baru saja masuk ke kamar usai pulang dari kantor.“Diajak jalan-jalan sama mama papa.” Serena s
Setelah puas mendapatkan layanan menyenangkan dari istri tercinta bibir Gifran tidak berhenti tersenyum. betapa tidak, ia tidak tahu betapa ganasnya Serena memainkan tongkat samurainya yang membuat dirinya melayang menuju angkasa.Keluar dari kamar mandi untuk mandi yang kedua kalinya, Gifran mendekati sang istri yang sedang sibuk menyiapkan pakaian suaminya.“Mas senang… banget kamu bisa mengambil peran memuaskan saat lagi palang merah,” bisik Gifran di telinga sang istri tanpa melepaskan pelukannya di pinggang ramping Serena.Serena memutar tubuh menghadap suaminya seraya memberikan sebuah kaos hitam dengan celana pendek selutut abu-abu.“Sebaiknya, Mas pakai baju dulu. untuk komentarnya nanti setelah Mas selesai.” Serena tersenyum genit sambil mengedipkan mata kirinya. Melihat reaksi sang istri, Suami yang sekarang menjadi papa dua anak itu terlihat sangat manis seakan tidak ingin melepaskan sang istri walau hanya sedetik saja. Baginya aroma tubuh Serena sudah menjadi candu bagi se
Dalam hidup tidak ada yang bisa menebak arah jalan hidup kita. sebagai manusia kita sepatutnya berusaha dan berdoa agar apa yang diharapkan bisa terwujud. Dan apa yang menjadi cita-cita dan keinginan akan tergapai.Begitupun mengenai soal asamara. Siapa pun laki-laki mapun perempuan yang ada di dunia ini pasti menginginkan sosok yang baik dan tentunya bertanggung jawab. Menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan. Hal lumrah seperti itu yang menjadi kriteria warga +62 kebanyakan. Jangan lupakan kriteria penting seperti good looking dan good rekening. Karena keduanya akan berkaitan satu sama lain. buat apa wajah tampan kalau tidak bermodal. Dan buat apa dompet tebal kalau penampilan kumal. Makanya kedua makna konotasi di atas seolah menjadi penilaian umum untuk masayarakat +62.Lela yang duduk di depan TV sangat serius menyimak apa yang dikatakan oleh salah satu narasumber tadi yang ada di layar kaca. Perbincangan mengenai kriteria pasangan membuat ia sadar diri dengan apa yang s
Kandungan Lela memasuki masa-masa menjelang HPL. Akhir-akhir ini ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk mengikuti senam kehamilan yang akan mempermudahkan dirinya melahirkan buah hati tercinta dengan normal. Tekad yang kuat untuk lahiran normal sangat besar untuk Lela. ia ingin seperti sahabatnya Serena yang melahirkan secara normal juga.Melihat istri tercintanya semangat menjalani olahraga, Tayo dengan setia terus mendampingi Lela disisinya. Selama memasuki bulan kelahiran, sebagai suami siaga tentu saja Tayo sudah mengambil cuti di kantor. beruntung, Gifran sang atasan berbesar hati memberikan cuti kepada asistennya itu untuk mendampingi istrinya untuk proses melahirkan yang bisa kapan saja terjadi.Sudah seminggu ini, Tayo sangat khawatir jika istrinya kelelahan akibat aktivias olahraga yang sedang digeluti. Tiap kali selesai olahraga, Lela mearik nafas panjang untuk menormalkan kembali pernapasannya. Kelahiran sang buah hati sudah di depan mata. Untuk itu Tayo tidak ingin me
Ruang perawatan VVIP rumah sakit tempat B&G berinvestasi kini sudah dipenuhi kunjungan. Sejak berita melahirkan Lela tersebar, Serena beserta keluarga besarnya berkunjung ke sana melihat kondisi istri dari Tayo sehabis melahirkan.“Bagaimana rasanya setelah melahirkan?” tanya Serena saat baru saja mendekat ke tempat ranjang Lela.Wanita yang baru saja melahirkan buah hatinya tersebut menghirup oksigen masuk ke dalam paru-parunya.“Luar biasa perjuangannya,” ucapnya diakhiri dengan senyuman yang muncul di sudut bibirnya.Ucapan Lela membuat semua orang di dalam ruangan tersebut, khususnya para wanita mama Lusi, mama Ratu, dan Serena mengulas senyum.“Ya inilah namanya seorang wanita. Harus rela berjuang mempertaruhkan nyawanya demi kelahiran sang buah hati tercinta. Makanya diharapkan para kaum lelaki agar lebih menghormati dan menyayangi seorang istri. Walau bagaimana pun kedudukan seorang wanita sangat tinggi dibanding laki-laki.”“Jangan sampai hanya masalah sepele terus dibesar-bes
Mendapatkan lampu hijau dari kakaknya membuat Tomi memikirkan kembali perkataan Lela. Semua orang di sekelilingnya mengetahui bagaimana perasaannya terhadap Tiara. Hanya saja sampai saat ini ia belum mampu mengutarakan maksud hatinya. padahal sejauh ini keduanya semakin hari semakin dekat. Bayangkan saja intensitas bertemu mereka hampir setiap hari.Namun ada alasan yang menjadikan Tomi insecure dan berkecil hati untuk mengutarakan perasaannya. Dengan posisinya sebagai manajer, tidak bisa disandingkan kedudukannya dengan Tiara yang notabene seorang pimpinan perusahaan. Tomi yakin jika di luar sana, banyak para eksekutif muda yang jatuh hati pada sosok Tiara, sahabatnya.“Kenapa? Masih berpikir dua kali untuk menyatakan perasaanmu? Atau kamu butuh bantuan ?” tanya Tayo mendekati adik iparnya di sofa raung tengah. Laki-laki satu anak itu mensejajarkan duduknya dengan adik ipar yang ada di sampingnya.“Aku tidak percaya diri, Bang. Abang ‘kan tahu sendiri kalau saat ini saja Tiara menjab
Saat ini rombongan keluarga Tomi yang diwakili oleh Lela dan Tayo, beserta keluarga besar B&G, Gifran dan Serena turut hadir dalam acara lamaran di kediaman Tiara. Perbicangan beberapa waktu dengan Tiara membuat Tomi membulatkan tekad untuk melamar sahabat yang akan dijadikan sebagai pendamping hidupnya.Tomi merasa, Tiaralah satu-satunya perempuan yang mampu mengerti dirinya dengan segala kesibukan yang dimilikinya. Sejak menduduki bangku kuliah mereka berdua sudah akrab. Sehingga tidak ada penolakan keduanya ketika mereka disuruh menjalin suatu hubungan pernikahan. Baik Tomi dan Tiara sama-sama terbuka dengan saran dari masing-masing keluarga. Dengan mengantongi dukungan dari keluarga akhirnya mereka melaksanakan lamaran hari ini.Mobil yang dikendarai Tomi dan Gifran sudah mendarat sempurna di depan pelataran pintu masuk rumah Tiara. Rumah mewah dengan arsitektur klasik itu menyuguhkan pemandangan yang indah dan sejuk di mata. berbagai tanaman dan tumbuhan-tumbuhan yang ditanam di
Setelah proses lamaran, Tomi disibukkan dengan pekerjaan yang baru menang tender. Selama satu bulan kedepan ia akan berada di luar kota untuk memantau proses pembangunan sebuah kawasan taman kota yang rencananya dimulai pekan depan.“Bagaimana persiapan ke kota V pekan depan, apa persiapannya sudah 90 persen?” tanya Gifran saat Tomi masuk menyerahkan rancangan proposal yang sudah diperbarui usai meeting kemarin.“Iya, Tuan. Semua akan berjalan sesuai dengan rencana. Jadi mulai minggu depan kita Saya dan tim akan menuju lokasi untuk memantau secara langsung permbuatan taman kota yang ada di kota V.” jelas Tomi menyerahkan proposal untuk diperiksa dan ditandatanagi ulang oleh pimpinannya.Gifran megangguk. “Untuk kesekian kalinya aku mempercayakan proyek ini kepadamu. Aku yakin kamu bisa menghandle proyek ini. Berikan yang terbaik untuk walikota V agar ia kagum dengan kita sebagai pelaksana.”“Terima kasih atas kepercayaan, Anda Tuan. Saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan i