Home / Urban / Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran / Tuduhan keji (pura-pura tidak tahu)

Share

Tuduhan keji (pura-pura tidak tahu)

Author: Rhienz
last update Last Updated: 2022-04-13 00:55:39

Fatih berjalan menghampiri ibunya dengan tatapan tajam penuh tanya. 

"Tolong jelaskan pada Fatih, Bu. Apa maksud ibu berbicara seperti itu?" ucap Fatih meminta penjelasan, pria itu berdiri tepat di hadapan sang ibu.

"Kenapa Ibu diam saja? Ayo jawab, Bu. Kenapa ibu menuduh Wulan sengaja membunuh anaknya sendiri?" Melihat Bu Ratna mengacuhkan pertanyaannya, Fatih pun mulai geram, kali ini ia bertanya dengan nada satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya dan itu sontak membuat Bu Ratna murka.

"Jangan kurang ajar kamu Fatih! Berteriak pada ibumu sendiri, apa tidak bisa kamu bicara dengan nada yang halus dan sopan?"

"Fatih hanya ingin penjelasan, Bu. Kenapa ibu diam saja?"

"Kamu itu terlalu bodoh jadi suami! Coba kamu pikir, Wulan tidak pernah melakukan pekerjaan berat, semua kebutuhannya pun terpenuhi, tapi kenapa dia bisa dua kali keguguran? Kamu tau kan Fatih, wanita hamil bisa keguguran jika dia terlalu capek beraktivitas, jika dia kelelahan atau terjatuh.  Tapi Wulan? Dia tidak terjatuh, aktivitasnya pun hanya makan dan tidur saja! Dia sama sekali tidak pernah kelelahan. Apa kamu tidak curiga jika dia sengaja menggugurkan kandungannya? Bisa saja' kan, anak itu adalah anak haram, anak hasil perselingkuhannya dengan pria lain! Anak itu bukan darah daging kamu, makannya Wulan sengaja menggugurkan kandungannya!" tuduh Bu Ratna penuh emosi. Ucapannya itu membuat Wulan semakin terluka, sesungguhnya Wulan sudah tidak tahan mendengar tuduhan ibu mertuanya itu. Namun, ia mencoba bersabar dan tidak terpancing emosi. Ia yakin jika ibu mertuanya memiliki niat buruk dibalik semua tuduhannya itu. 

'Baiklah, Bu. Akan aku ikuti permainanmu! Silahkan kau tuduh aku sesuka hatimu, aku akan berpura-pura tidak mendengarnya. Aku yakin, Mas Fatih tidak akan terhasut oleh fitnah keji yang kau tuduhkan,' batin Wulan lirih. Matanya masih berusaha terpejam untuk bisa mendengar semua percakapan mereka.

"Keterlaluan! Tega sekali ibu memfitnah Wulan berselingkuh? Fatih tau siapa Wulan, Bu. Dia bukan wanita sembarangan! Wulan tidak mungkin berselingkuh dengan pria lain, Fatih benar-benar kecewa dengan Ibu! Harusnya ibu bersyukur memiliki menantu sebaik Wulan, jika bukan karena Wulan' Fatih tidak mungkin berada di posisi saat ini! Ibu tidak mungkin bisa menikmati semua hasil kerja keras Fatih," ujar Fatih. Pria berwajah tegas itu terlihat begitu kecewa dengan sikap dan tuduhan ibunya.

"Jadi sekarang kamu mau perhitungan sama ibu? Kamu mau ungkit semua pemberianmu pada ibu, hah? Asal kamu tau Fatih, nyawa pun kamu berikan pada ibu, itu tidak akan cukup untuk membalas jasa ibu yang telah melahirkan dan merawat kamu sampai sukses seperti ini!" 

"Fatih tidak akan seperti ini jika Ibu tidak keterlaluan,"

"Kamu yang keterlaluan, Fatih! Semenjak kamu menikah dengan benalu itu, kamu makin kurang ajar sama ibu! Apa kamu sengaja ingin menjadi anak durhaka seperti malin kundang, hah?" ujar Bu Ratna dengan tatapan penuh intimidasi. Wanita paruh baya itu membuat suasana di kamar inap ini menjadi semakin memanas.

Melihat keributan yang terus berlanjut, Sarah pun akhirnya membuka suara untuk melerai perdebatan adik dan ibunya itu.

"Sudah, sudah! Ko malah pada ribut? Ini tuh rumah sakit, nggak enak jika sampai ditegur oleh petugas. Apalagi jika sampai Wulan bangun dan mendengar semua percakapan kalian, bisa gawat" ucap Sarah khawatir.

"Dengar apa, Mbak?" tanya Wulan yang tiba-tiba bersuara membuat mereka bertiga terkejut. 

"Wu-wulan? Ka-kamu sudah bangun?" tanya Sarah terbata-bata. Seketika wajah Fatih dan Bu Ratna pun memucat. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kang Supir_12
next kak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Punya rahim tapi karatan!

    Dengan wajah panik, Sarah pun segera menghampiri adik iparnya itu. Ia tidak ingin Wulan curiga dan mengetahui semua percakapan mereka. Bagaimanapun juga kondisi Wulan saat ini sedang tidak baik, Sarah khawatir jika adik iparnya itu akan semakin terpuruk jika ia mendengar tuduhan keji yang dilontarkan ibunya."Maaf, ya' Wulan, gara-gara kita ngobrolnya terlalu asik, kamu sampai terbangun. Oh iya, bagaimana kondisi kamu? Sudah baikkan?" tanya Sarah mengalihkan pembicaraan. Ia mengelus pundak Wulan dengan lembut."Alhamdulilah, Mbak. Aku udah baikkan, tinggal lemesnya saja. Oh iya, tadi kalian lagi ngebahas apa? Ko kelihatannya serius banget, ada masalah?" tanya Wulan penuh selidik. Meskipun Ia yakin mereka tidak akan menjawabnya, tapi apa salahnya jika Wulan pura-pura bertanya. Wulan hanya ingin tahu sejauh mana ibu mertuanya menyembun

    Last Updated : 2022-04-15
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Cerita Wulan yang janggal

    "Astagfirullah ibu, tega sekali ibu berkata seperti itu?" ucap Wulan lirih. Wajahnya memerah dengan mata berembun. Kali ini hatinya benar-benar terluka dengan perkataan ibu mertuanya itu. "Wulan juga ingin seperti wanita lainnya, Bu. Wulan ingin melahirkan dan punya anak. Wulan juga ingin sekali memberikan ibu cucu. Keguguran itu bukan atas kehendak Wulan. Jika Wulan boleh memilih, Wulan juga tidak ingin kehilangan janin Wulan,""Alah, omong kosong! Jika kamu memang tidak ingin kehilangan janinmu, harusnya kau jaga kandunganmu dengan baik, kau itu memang tidak becus menjadi calon ibu!" "Sudah, Bu, cukup!" ucap Sarah menghentikan ucapan ibunya yang sudah kelewat batas."Kamu tidak usah ikut campur, Sarah! Ini urusan ibu dengan Wulan,""Jika yang ibu permasalahkan adalah anak, itu berarti urusan Sarah juga, Bu. Ibu terus menerus menuntut Wulan untuk punya anak, tapi ibu lupa jika anak perempuan ibu juga belum bisa ngasih ibu cucu! Umur Sarah sudah hampir 35

    Last Updated : 2022-04-17
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Petunjuk apa maksud kamu, Wulan?

    "Halo, Bude? Bude masih disitu' kan?" tanya Wulan memastikan setelah beberapa saat tidak ada suara dari Bude Ruti. "I-iya' Wulan, halo. Bude masih disini," jawab Bude Ruti seolah terbangun dari lamunannya."Wulan kira Bude pergi, soalnya tidak ada suara," "Oh, nggak Wulan. Bude cuma …," ucapnya terjeda."Cuma apa bude?""Bude cuma bingung aja,""Bingung? Bingung kenapa?""Emm, anu Wulan. Tadi' kan kamu bilang kamu sakit perut setelah makan malam itu, bude cuma heran aja Wulan. Kamu yakin tidak melakukan aktivitas lagi setelah itu? Kamu tidak beres-beres atau mengangkat yang berat-berat' kan? Atau … kamu ada minum dan makan sesuatu?" tanya Bude Ruti memastikan."Yakin, Bude. Orang setelah makan malam itu Wulan dan Mas Fatih langsung istirahat. Wulan tidak beres-beres, malah langsung tidur setelah sholat isya," jawab Wulan yakin."Aneh," sahut Bude Ruti membu

    Last Updated : 2022-04-20
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mbak Sarah keceplosan

    "I-ibu? Se-sejak kapan ibu berdiri disitu?" tanya Wulan dengan bibir bergetar menatap Bu Ratna yang berdiri berkacak pinggang dengan mata melotot penuh curiga."Seharusnya saya yang bertanya sama kamu, ngapain kamu mengobrak-abrik tong sampah itu?! Apa yang kamu maksud dengan petunjuk, Wulan? Petunjuk apa yang sedang kamu cari?" tanya Bu Ratna membuat Wulan semakin kikuk dan serba salah harus menjawab apa."Kenapa kamu diam saja? Apa kamu tuli Wulan? Kamu tidak mendengar apa yang saya tanyanyakan, hah?" Melihat Wulan terdiam dengan wajah panik, Bu Ratna pun kembali bertanya dengan nada tinggi."A-anu, Bu, ma-maksud Wulan, petunjuk gelang Wulan yang hilang, Bu" sahut Wulan terbata-bata."Gelang?" ucap Bu Ratna memicingkan matanya."I-iya, Bu. Gelang Wulan hilang, sepertinya jatuh di tong sampah ini saat Wulan buang sisa makanan," jawab Wulan berbohong. 'Semoga saja ibu percaya dengan jawabanku,' batin Wulan cemas."Gelang apa? Memangnya

    Last Updated : 2022-04-23
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Kamu itu cuma numpang dirumah ini!

    Melihat sikap Sarah yang gugup dan tidak langsung menjawab pertanyaannya, Wulan pun semakin penasaran. "Mbak Sarah? Kenapa diam? Apa maksud Mbak Sarah itu Mas Fatih?" Lagi Wulan menegaskan pertanyaannya."Y-ya bukan lah, Wulan. Ka-kamu ini ada ada saja, masa iya Fatih kepergok tidur bareng Eva. Aneh-aneh aja," sahut Sarah terbata-bata. Sarah terlihat semakin gugup dan salah tingkah, Ia berusaha mengalihkan pandangannya dari sang adik ipar."Terus siapa?" tanya Wulan mengerutkan dahinya."Fa-fatur! Iya Fatur, itu lho temennya Fatih waktu kuliah dulu. Kamu pasti nggak kenal' kan?" Mendengar jawaban Sarah, Wulan pun menggeleng seketika."Emang Mas Fatih punya teman yang namanya Fatur?"

    Last Updated : 2022-04-25
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Janin pun tak sudi singgah di rahim mu!

    "Ibu berbicara dengan siapa? Kenapa dia menyebut nama Mas Fatih?" gumam Wulan dalam hati penuh tanya. Ia segera bersembunyi di belakang pilar saat ibu mertuanya bangkit dan beranjak meninggalkan ruang tamu. Beruntung Bu Ratna tidak melihat Wulan, jika sampai Wulan ketahuan menguping Bu Ratna pasti akan murka.Gegas Wulan membawa alat pelnya ke ruang tamu, dengan hati-hati ia memunguti satu persatu pecahan beling yang berserakan di lantai."Apa jangan-jangan ibu berbicara dengan gadis yang bernama Eva itu? Tapi–untuk apa ia menyuruh gadis itu menemui Mas Fatih? Apa jangan-jangan Ibu sengaja merencanakan semua ini?" Lagi Wulan menerka. Ia benar-benar tidak tenang setelah mendengar percakapan itu."Aku harus segera menelpon Mas Fatih, aku harus mencari tau semuanya. Ini pasti ada yang tidak beres," batin Wulan. Selesai mengerjakan tugasnya ia pun kembali ke kamar, mengambil ponsel yang tergeletak di atas kasur dan segera menghubungi Fatih.Tiga kali Wulan mencoba menghubungi Fatih. Namu

    Last Updated : 2022-05-30
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Kita lihat saja, siapa yang akan mati dan pergi dari rumah ini!

    "Pokoknya saya tidak mau pesan makanan online! Lebih baik sekarang kamu cepat ke dapur, siapkan makan malam untuk saya! Malam ini saya ingin makan ayam bakar dan plecing kangkung," ucapnya dengan nada tinggi.Wulan menarik nafas panjang, berusaha menetralkan perasaannya. Ia tidak boleh terlalu memikirkan ucapan menyakitkan dari mulut ibu mertuanya. Wulan akan buktikan jika ia tidak seperti apa yang diucapkan Bu Ratna. Menyiapkan makan malam itu hal yang mudah. Wulan sudah terbiasa melakukan itu untuk sang suami. Gegas Wulan berjalan menuju lemari es berukuran besar itu, ia masih memiliki banyak bahan makanan yang bisa di olahnya. Namun, Wulan begitu terkejut saat pintu lemari es dibuka, tidak ada satupun bahan makanan di dalamnya. Wulan bingung dan heran, kemana semua sayur, buah dan daging yang ia beli? Kenapa semua tidak ada di dalam kulkas? Padahal satu hari sebelum Wulan keguguran, ia sudah berbelanja kebutuhan dapur untuk dua minggu kedepan. Aneh!"Kenapa masih bengong, Wulan?

    Last Updated : 2022-06-02
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Apa? Kecoa?!

    Dengan perasaan yang berkecamuk Wulan pergi ke dapur. Mengolah plecing kangkung dan ayam bakar yang dipesan ibu mertuanya. Api amarah bersarang dalam diri Wulan. Sudah cukup rasanya selama ini dia dihina dan diperlakukan tidak baik oleh ibu dari suaminya itu. 'Ibu pikir orang pendiam itu akan terus-menerus pasrah saat di intimidasi? Tidak, Bu. Jika ibu berpikir seperti itu, ibu salah. Aku rasa sekarang sudah saatnya aku membela diri dan membalas ulah jahat ibu selama ini' batin Wulan.***Satu jam sudah Wulan berjibaku dengan olahan makanannya di dapur, aroma ayam bakar yang menggoda membuat siapapun yang menciumnya pasti akan merasa lapar. Tak lupa dengan plecing kangkung dan tempe mendoan yang sudah siap ia tata di atas meja makan. Kini tinggal ayam bakar yang belum ia bawa ke meja makan. Wulan menoleh ke arah pojok pintu dapur, matanya tertuju pada bangkai hewan yang tergeletak di samping tempat sampah.Dengan senyum mengembang di bibirnya, Wulan bergegas mengambil bangkai keco

    Last Updated : 2022-06-02

Latest chapter

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   TAMAT

    "Wulan, apa kabar?" tanya Gio menatap wajah Wulan dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu.Wulan masih berdiri mematung, rasa tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Gio. Netra mereka saling bersitatap penuh makna. Entah, perasaan apa yang timbul. Yang jelas, saat ini Gio ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sempat hilang itu, ingin rasanya Gio memeluk Wulan dan mengatakan jika ia sangat merindukannya dan tak ingin lagi jauh darinya. Namun, itu hanya angan-angan. Diantara mereka tidak ada ikatan apapun, tidak mungkin Gio lancang memeluk Wulan.Begitupun dengan Wulan, entah kenapa ia merasa kehilangan saat Gio memutuskan untuk pergi tanpa kabar. "Pak Gio kemana saja? Kenapa baru muncul?" tanya Wulan dengan suara serak. Rasa haru itu membuat netra mereka berdua berembun."Saya sibuk, banyak urusan. Tidak sempat mengunjungimu, pertanyan saya belum kamu jawab? Bagaimana kabarmu?""Seperti yang Bapak liat," sahut Wulan tersenyum.

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pak Gio??

    "Baiklah, Wulan … jika itu permintaanmu agar kau mau memaafkan kejahatan keluargaku padamu, aku akan menceraikanmu," ucap Fatih pasrah."Tapi–bagaimana dengan kandunganmu?""Kau tidak usah khawatir, Mas. Sejujurnya aku tidak hamil. Aku hanya pura-pura hamil," jawab Wulan membuat Fatih bingung."Pura-pura hamil? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti Wulan," "Awalnya aku memang berniat untuk balas dendam dengan pura-pura hamil, aku ingin menjebloskan ibu dan Kakakmu ke penjara. Namun, hatiku tak tega jika ibu dan mbak Sarah yang sakit itu harus mendekam di jeruji besi, aku masih punya hati untuk tidak membalaskan dendamku. Tuhan tidak akan tidur, biar ia yang balas semuanya," ucap Wulan membuat Fatih tak berkutik. Ia tidak mungkin marah dan kesal kepada istri pertamanya itu. Karena Wulan sudah jauh lebih menderita dari pada rasa kecewanya karena ternyata Wulan tidak hamil.***Setelah kejadian itu Fatih pun mau mengabulkan permintaan Wulan. Setelah menandatangani surat gugatan perceraian

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Biadab!!

    "Sepertinya ini sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, aku harus segera lepas dari belenggu ini. Aku tidak ingin terus berada di bawah bayang-bayang Mas Fatih, aku harus selesaikan semua masalah ini sekarang juga," ucap Wulan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemui Fatih."Mas …" panggil Wulan pelan. "Bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku sampaikan," ucap Wulan."Ada apa Wulan? Kenapa wajahmu serius sekali?" tanya Fatih penasaran."Ikut aku, Mas kita bicara di kamar Mbak Sarah." Wanita itu pun berjalan menuju kamar Sarah dan di ikuti oleh Fatih di belakangnya. "Ada apa Wulan? Kenapa kita harus berbicara disini?" Kali ini Fatih terlihat heran. Tak biasanya Wulan mengajak ia berbicara di kamar Sarah."Mas, aku ingin kamu lihat dan dengar semuanya, kau tau apa yang membuat Mbak Sarah lumpuh?" tanya Wulan dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Fatih."Racun! Racun yang Mbak Sarah dan Ibu siapkan untuk aku, racun yang mereka pakai untuk membunuhku,

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Karma itu ada

    Belum juga bu Ratna selesai mencuci baju Eva, wanita itu sudah kembali berteriak."Ibu!""Ibuuuu! Denger nggak sih di panggil gak nyaut-nyaut! Cepet sini! Lelet banget sih jadi orang!""Ada apa lagi sih' Eva? Ibu kan lagi nyuci," jawab bu Ratna terpogoh-pogoh menghampiri wanita yang berkacak pinggang di hadapannya itu."Tuh liat! Mbak Sarah kencing di lantai! Gara-gara dia, semua ruangan ini jadi bau. Pusing tau nggak buk, pengen muntah nyium bau pesingnya," celoteh Eva menutup hidungnya."Astaga Sarah, ko bisa kamu kencingnya tumpah-tumpah kayak gini, pampers kamu penuh ya?" ucap Bu Ratna menghampiri Sarah yang duduk di kursi roda. "Makanya kalau udah tau pampersnya penuh tuh diganti, jangan dibiarkan gitu saja! Bau kan jadinya rumah ini. Cepet pel lagi, aku nggak mau rumah ini bau kayak comberan, pesing nggak karuan! Pokoknya sebelum Mas Fatih pulang rumah ini sudah harus wangi! Ngerti' bu?!" bentak Eva geram.Wulan hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan. Miris! Itu yang ada d

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tua bangka nyusahin!

    'Apa?? Si rahim karatan itu hamil?? Gawat!! Jika si Wulan hamil, itu artinya pekerjaanku semakin banyak, Bagaimana ini?'"Ibu! Ibu kenapa tiba jatuh kayak gini? Ya ampun ibu, ayo bangun!" ucap Fatih menggandeng tubuh ibunya ke atas sofa.Nafas bu Ratna tersengal tak beraturan, wanita paruh baya itu terus saja memegangi dadanya. 'Mulai deh drama lagi, dasar nenek lampir!' Batin Wulan kesal."Dada ibu' Fatih, dada ibu sesak," ucap Bu Ratna menepuk-nepuk dadanya."Ko bisa sesak si Bu? Kan ibu nggak punya riwayat asma?" tanya Wulan penatap mertuanya itu dengan malas."Diam kamu, Wulan! Jangan banyak ngomong, saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya!" "Ibu jangan ngomong kayak gitu sama Wulan, dia itu lagi hamil. Dia nggak boleh stres, mulai sekarang kalau ngomong sama Wulan pelan-pelan aja, jangan bentak-bentak," "Kamu ini kenapa si Fatih? Ko malah jadi belain si Wulan? Aduh sakitt, bawa ibu ke rumah sakit Fatih, bawa ibu ke dokter," "Ada apa sih ini ribut-ribut? Ganggu

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pura-Pura Hamil

    ***Pagi hari"Wulan! Kamu lagi apa sih? Cepet sini, lama banget!" teriak Bu Ratna memanggil Wulan."Wulan kamu budek apa gimana sih? Cepet turun!" lagi Bu Ratna berteriak tapi Wulan tidak peduli."Ada apa sih bu, teriak-teriak terus dari tadi?" Fatih turun dan menghampiri ibunya."Ini lo, Fatih, si Wulan dipanggil dari tadi gak turun-turun, sampe capek ibu teriak," ucap Bu Ratna kesal."Memangnya ibu mau ngapain nyari Wulan?" "Ini lho, pampers nya Kakakmu belum di ganti, ibu mau nyuruh si Wulan untuk gantiin,""Kenapa gak ibu aja si' Bu yang ganti, kenapa harus nyuruh Wulan?""Biar si benalu itu ada gunanya! Nggak cuma numpang makan dan tidur doang! Dia itu harus tau diri, udah numpang hidup' masa iya nggak mau bantu," celoteh Bu Ratna panjang lebar."Udah ah, ibu mau sarapan dulu! Ntar kamu suruh tuh istrimu yang parasit itu urus Kakakmu!" titahnya. Ia pun bergegas ke meja makan untuk sarapan bubur ayam yang dibelikan oleh Fatih.Tak lama kemudian Wulan pun turun, dengan sempoyongan

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih keterlaluan!

    Setelah Dokter mengumumkan kehamilan Eva, Bu Ratna terus saja mencemooh Wulan. Tiap hari Wulan akan dibanding-bandingkan dengan menantu kesayangannya itu. Bu Ratna memperlakukan Eva seperti ratu, apapun yang Eva suruh Bu Ratna akan senang hati melakukannya. "Mas, aku mau mangga muda dong, tolong suruh si Wulan atau ibu yang beliin," rengek Eva manja."Tapi ini kan sudah malam Eva, mana ada toko yang buka jam segini," sahut Fatih yang sedang memijat kaki istri mudanya itu. Pria itu melihat jam yang menempel di tembok sudah menunjukan pukul dua belas malam."Tapi Mas, aku maunya sekarang! Cepet bagunin Wulan suruh beli,""Ya sudah, biar Mas aja yang beli,""Gak mau! Aku maunya Wulan yang beli!" "Aduh Eva, kamu jangan aneh-aneh deh, ini kan sudah malam, lagian Wulan nggak bisa bawa mobil. Mana mungkin aku suruh dia keluar nyari mangga," "Dia kan bisa naik ojol, Mas, pokoknya aku nggak mau tau. Aku pingin makan mangga yang di belikan Wulan, titik!" ucap Eva tak mau di bantah.Dengan be

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Eva hamil?

    "Maksud ibu apa? Kenapa ibu bilang ini semua karena Wulan?" tanya Fatih. "Ibu! Kenapa ibu diam saja? Ayo jawab, Bu? Apa maksud ibu bilang seperti itu?" "I-ibu salah ngomong, Fatih. Ma-maksud ibu bukan k-karena Wulan, maksud ibu … " ucap Bu Ratna terjeda."Apa maksud ibu?" Fatih menatap ibunya penuh curiga."Ah, sudahlah Fatih, tidak usah dibahas lagi, lebih baik sekarang kita fokus saja pada Kakakmu, kita cari solusi biar dia cepet siuman," sahut Bu Ratna mengalihkan percakapan. Fatih terdiam, ia yakin ada yang tidak beres dengan ibunya. 'Ibu pasti merahasiakan sesuatu dariku, aku yakin' ini pasti ada hubungannya dengan Wulan,' batin Fatih menduga-duga.***Satu minggu sudah Sarah di rawat di rumah sakit, Dokter sudah menyampaikan bahwa Sarah akan lumpuh, terutama pada bagian wajah, kaki dan tangan, untuk saat ini ia harus menggunakan kursi roda karena Sarah dipastikan tidak akan bisa jalan. Tangan dan wajah pun mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak akan bisa bicara karena

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Maksud ibu?

    Fatih menggendong Sarah dan memindahkannya ke sofa. Bu Ratna bergegas mencari minyak angin dan mengolesi hidung Sarah. Namun, Sarah tak juga sadar."Aduh Fatih bagaimana ini? Sudah satu jam gak sadar juga kakakmu ini, ibu jadi cemas, kira-kira kenapa yah?""Ya udah Buk, kita bawa aja ke dokter. Siapa tau mbak Sarah bukan pingsan biasa. Soalnya tumben banget pingsan lama begini," usul Fatih. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa Sarah ke rumah sakit. Selama di rumah sakit Sarah di periksa oleh beberapa Dokter. Namun, sampai saat ini Sarah belum juga sadar. Bu Ratna begitu cemas, ia benar-benar khawatir dengan Sarah. Ia takut Sarah kenapa-kenapa. Apa lagi tempo hari Sarah pernah bilang kepada ibunya jika dia meminum sisa racun yang diberikan kepada Wulan. 'Apa mungkin ini efek racun itu? Apa mungkin racun itu sudah bekerja?' Batin Bu Ratna cemas."Ibu kenapa si? Gelisah terus dari tadi?" tanya Fatih pada ibunya yang terlihat sangat cemas tak seperti biasanya."Ibu takut, Fatih.

DMCA.com Protection Status