Beranda / Fantasi / Puncak Benua / Bab 19 Tubuh Mulus Itu

Share

Bab 19 Tubuh Mulus Itu

Penulis: Milky Way
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 08:36:35
Meiyo segera mengeluarkan beberapa buah tabung dari tas semestanya. Melakukan itu membuatnya terus meringis kesakitan. Aaron membantunya, lalu mengisi seluruh tabung itu dengan cairan Sumsum.

Saat semuanya telah terisi, Meiyo mengatakan kalau tabung untuk menyimpan cairan sudah habis. Ada dua belas seluruhnya, dan di dalam kolam masih banyak cairan itu. Aaron memberikan enam tabung untuk Meiyo dan menyimpan enam lainnya untuk dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa, lain kali kita bisa datang lagi kesini dan mengambilnya," ujar Aaron.

Namun, segera ia teringat sesuatu, bagian paling berharga dari cairan sumsum ini adalah endapan di dasar paling bawah kolam. Matanya segera berbinar.

Tanpa pikir panjang ia segera mengeluarkan beberapa botol giok dari tas semestanya, melupakan ada Meiyo di sampingnya ia membuka baju. Meiyo memalingkan mukanya dengan malu. Aaron mengabaikan lalu perlahan masuk ke dalam kolam, air kolam itu tidak terlalu dalam, hanya setinggi lehernya jika ia duduk di dala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Puncak Benua   Bab 20 Jangan Sakiti Keindahan Itu!

    Tidak begitu jauh dari tempat danau itu berada, seorang pemuda angkuh tampak memaki-maki dengan wajah ganas. Di depannya tiga orang dengan tubuh babak belur terikat di pohon. Wajah mereka bengkak dan biru, berlumuran darah bahkan satu orang tidak diketahui apakah hanya pingsan atau sudah mati."Kalian hanya perlu mengatakan di mana Meiyo, terlalu mahal jika kalian berniat menukar nyawa hanya untuk informasi itu!" teriak pemuda tersebut. Dia adalah Ciyo yang masih menyimpan dendam kesumat atas kehilangannya malam sebelumnya.Seorang laki-laki yang telah cukup tua sedang duduk bersila di dekat api unggun, sementara dua orang bawahan Ciyo tampak berjaga-jaga."Kami sudah katakan, kelompok kami terpisah dan tidak mengetahui keberadaan nona Meiyo, bagaimanapun Tuan Ciyo memaksa kami, kami benar-benar tidak dapat memberi petunjuk," Goukin menjawab dengan napas tersengal."Tidak mungkin kalian tidak mengetahuinya, kalian hanya mencoba menyembunyikannya!" bentak Ciyo dengan marah."Tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Puncak Benua   Bab 21 Melarikan Diri

    Menghadapi serangan ganas itu, Aaron memilih untuk tidak menggunakan teknik perisai diagramnya, tetapi ia menghadapinya dengan metode tabrak langsung dan segera terdengar suara dentuman keras memekakkan telinga.Semburan cahaya perak dan kuning meledak di posisi tabrakan.Aaron terseret mundur beberapa meter ke belakang, sementara orang tua itu hanya surut satu langkah. Bintang tujuh mortal jiwa memang bukan omong kosong belaka. Perbedaan kekuatan itu terlihat dari hasil bentrokan yang baru saja terjadi."Hmmm ... kau cukup punya kemampuan anak muda. Bahkan sama sekali tidak cedera bertemu langsung dengan pukulanku. Tetapi jika hanya itu yang kau andalkan, maka bersiaplah untuk mati," ucap Pak Tua itu. Ia sangat terkejut mendapati bahkan Aaron hanya mundur beberapa meter terkena serangan penuhnya. Seharusnya anak itu telah hancur berkeping-keping."Hahaha ... Pak Tua, bintang tujuh mortal jiwa. Setelah hidup hampir uzur, bahkan dirimu hanya mencapai level itu? Sungguh bakatmu benar-be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Puncak Benua   Bab 22 Perjalanan Malam Hari

    Semua orang terluka kecuali Aaron, ia sangat bersyukur efek menerobos ke bintang dua Mortal Jiwa membuat luka-luka di tubuhnya membaik dengan cepat, ditambah dengan asupan protein di dalam daging badak itu membantu pemulihannya dengan sangat signifikan.Aaron membiarkan yang lainnya menyembuhkan diri sementara ia mengamati Meiyo. Di luar dugaannya, agaknya ia terlalu meremehkan reaksi dari salep sumsum itu. Luka di perut Meiyo mengering dengan cepat dan hanya menunggu waktu untuk pulih. Meskipun tidak secepat penyembuhan Aaron yang mengolah teknik olah tubuh khusus yang memungkinkan daging dan tulangnya lebih kuat dari kebanyakan kultivator biasa.Tubuh Meiyo bergerak sedikit sebelum ia membuka mata. Ia melihat Aaron duduk di sampingnya. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Aaron. "Tubuhku sakit semua," keluh Meiyo, ekspresi tak berdaya menyebar di wajahnya. Aaron segera membantunya untuk duduk. Aroma harum membuat jantung Aaron limbung dengan kikuk.Melingkarkan tangan di lututnya, Meiyo

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Puncak Benua   Bab 23 Serikat Langit Ugura

    Laki-laki paruh baya itu terlihat berbaring lemah di tempat tidur, wajahnya pucat dan ia terlihat lebih tua dari umurnya yang seharusnya. Telah hampir lima tahun pria paruh baya itu tidak berdaya karena sakit yang dideritanya."Ayah, Meiyo telah kembali. Kali ini Meiyo membawakan obat untuk Ayah," ucap Meiyo.Ayahnya membuka mata, nanar sesaat sebelum menyadari bahwa yang berjongkok di sebelahnya adalah putrinya. "Ah, Mei ie. Kamu telah kembali." Ayah Meiyo berusaha untuk duduk, Meiyo segera membantunya. Ketika melihat seseorang berdiri di belakang Meiyo, ia bertanya, "Siapa itu? Apakah Ayah mengenalnya?" "Namanya Aaron, Ayah. Dia anggota tim kami, karena dialah Meiyo dapat memperoleh banyak hal dalam ekspedisi kali ini." Gadis itu menggeser tubuhnya ke samping untuk memberi ruang ayahnya melihat Aaron dengan jelas. "Salam, Tuan Kepala," Aaron memberi hormat.Ayah Meiyo mengernyit, tidaklah biasa putrinya membawa seorang laki-laki masuk ke dalam kamar untuk mengunjunginya. Ia curig

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Puncak Benua   Bab 24 Kembali Ke Manor Tuan Hong

    Meiyo menoleh, melihat siapa yang datang, tatapan matanya berubah menjadi pandangan jijik. "Tidak adakah yang bisa kamu lakukan selain terus memata-matai penghasilanku, Guyo?" ketus Meiyo dengan nada yang bermusuhan. Guyo adalah adik kandung Ciyo, mereka memiliki sikap dan karakter yang sama, menilik penampilannya usianya berkisar sama atau lebih tua setahun daripada Aaron."Hahaha ... tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi Tuan Muda ini melakukan apa pun yang aku inginkan, itu juga termasuk menilai kinerjamu, Nona Meiyo," balas Guyo dengan nada sombong tak tertahankan. Dagunya terangkat dengan angkuh."Sayang sekali, aku harus membuatmu kecewa kali ini, Guyo. Aku mendapatkan Anggrek Spektrum Api dan sekaligus membantai penjaganya, Monster Badak Trisula," ucap Meiyo dengan bangga.Guyo tertegun, demikian juga laki-laki paruh baya di sebelahnya, itu adalah orang bawahan dari ayahnya Guyo. Namun menyadari bahwa hal itu adalah mustahil, ia segera terbahak."Hahaha ... apakah Nona Me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Puncak Benua   Bab 25 Tantangan Qibo

    "Kemarilah bergabung dengan kami," pinta Yue. Sementara Qibo dan yang lainnya nampak saling berbisik.Aaron merasa tidak sopan jika menolak ajakan itu. Untuk memberi Yue wajah, akhirnya ia mendatangi taman tempat mereka berbincang."Kemana saja kamu? Bukankah kamu mengatakan kepada paman Hong untuk menginap di sini?" tanya Xia."Awalnya aku berencana begitu, tetapi di pasar aku mendapatkan pekerjaan dan terjerat untuk sementara waktu," jawab Aaron jujur, sekilas ia melirik Maye. Maye yang juga memandangnya jadi agak tersipu dan berusaha menyembunyikan perubahan wajahnya, ia terkesan dengan perubahan anak laki-laki itu yang sekarang terlihat tampan dan menarik."Oh, sepertinya kamu mendapatkan pekerjaan yang cukup bagus? Penampilanmu yang sekarang menipu kami semua," ujar Xia terus terang. "Pastinya ia menghabiskan seluruh kekayaannya untuk bersolek," cibir Qibo dari tempatnya duduk."Jaga bicaramu, Qibo," sergah Maye. Namun wajahnya segera memerah menyadari ia mengucapkan sesuatu yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Puncak Benua   Bab 26 Kau Hanya Kotoran yang Dibungkus dengan Bagus!

    "Da ... dari mana kau mendapatkan itu?" tanya Qibo dengan gugup. Keringat mengembun di keningnya. Hal ini sama sekali tidak terduga, skemanya untuk mempermalukan Aaron sekarang berbalik menghantam dirinya."Apa urusannya denganmu tentang dari mana aku mendapatkan milikku?" Aaron menjawab dengan tidak acuh, ia berdiri dan mengambil kantong kristal di atas meja Qibo dan melemparkannya ke meja Yue yang juga tercengang.Wajah Qibo berganti antara merah dan hijau melihat kristalnya diambil oleh Aaron, itu adalah uang belanjanya untuk setahun termasuk juga untuk pembayaran uang pendaftaran masuk akademi. Jika tidak mengingat reputasinya akan hancur, maka ia akan tanpa ragu-ragu untuk menarik diri dari pertaruhan ini dan pergi. Namun semua orang saat ini melihat ke arah dirinya. Ia benar-benar akan kehilangan muka jika melakukan itu, apalagi saat ini ada Yaolo, putra dari relasi bisnis klannya di kota ini.Aaron melangkah ringan ke lapangan yang cukup luas di halaman. Berdiri tenang dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Puncak Benua   Bab 27 Liquid Kecantikan

    "Dari mana kamu mendapatkan kristal sebanyak itu?" tanya Yue dengan ekspresi rumit. Ia tidak ingin Aaron membawa masalah ke manornya dengan melakukan tindakan ilegal di dalam kota.Aaron tersenyum, menyadari kecurigaan Xia dan Yue. Ia menjelaskan, "Aku bergabung dengan tim ekspedisi ke Kawasan Jantung Herbal, lalu mendapatkan barang yang baik dengan pembayaran bagus." Xia dan Yue saling pandang, mereka mengetahui memang ada perusahaan ekspedisi. "Dengan ekspedisi mana kamu bergabung?" selidik Xia. Ia tahu seluruh seluk beluk kota ini."Serikat Langit Ugura, aku bergabung dengan salah satu timnya," jawab Aaron."Aku harap kamu tidak berbohong," ucap Xia. "Aku tahu putri pemilik serikat itu dan manor kami berhubungan dagang dengan mereka.""Nona Meiyo?" tanya Aaron tiba-tiba.Xia dan Yue tertegun, "Kamu mengenalnya?" Xia semakin penasaran."Kebetulan aku ikut dengan timnya dalam ekspedisi itu," balas Aaron tersenyum. Namun ucapannya membuat Xia dan Yue melongo."Ia juga memberikanku in

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Puncak Benua   Bab 56 Dikejar Felou

    Aaron yang melihat kelima orang itu berada di bawah, hanya mengabaikan mereka dan terus memanen Jamur Api."Woi, apakah kau tuli? Turun ke sini!" bentak Felou dari bawah. Aaron, benar-benar tidak menggubris panggilan itu dan menganggap mereka tidak ada. Mendapatkan perlakuan seperti itu, Felou dan keempat orang-orangnya menjadi sangat marah. Salah satunya langsung memanjat naik ke atas pohon. "Jika kau tidak mau turun, aku akan memaksa dan menjatuhkanmu dari atas," ucap pemuda tersebut. Usianya sekitar sembilan belas tahun, dan tampaknya senior yang telah lama berada di akademi luar dan tidak memiliki kemampuan untuk masuk ke akademi dalam. Di susul salah satu rekannya yang lain yang juga memanjat, dua orang sekarang mengejar Aaron naik ke atas pohon. Aaron mengangkat sudut mulutnya, lalu menyeringai dengan aneh. Kemudian ia mengubah wajahnya menjadi ekspresi ketakutan. "A-apa yang kalian lakukan?" ucapnya sambil melihat ke bawah dengan raut wajah khawatir. Kedua orang yang me

  • Puncak Benua   Bab 55 Kejar Kalau Bisa!

    Selesai di pos pendaftaran, mereka berempat masuk ke dalam hutan. Mengikuti saran penjaga di pos yang mengatakan mereka sebaiknya tidak masuk terlalu dalam ke dalam hutan, mereka berencana hanya mengeksplorasi zona aman. Lima puluh mil pertama adalah zona aman yang hanya memiliki penjaga binatang buas tingkat rendah, dua puluh mil setelahnya adalah zona berbahaya dan di luar garis itu, adalah daerah yang ditandai garis merah dan bisa mengancam keselamatan para siswa. Jalur yang mereka lalui memiliki pohon-pohon yang tidak terlalu besar, dengan celah-celah yang masih dapat dimasuki cahaya matahari, sehingga d dalam hutan tidak terlalu gelap. Sesekali mereka bertemu rombongan lainnya yang juga berburu herbal. Melihat banyaknya para siswa yang ada di tempat ini, sepertinya tidak sedikit yang menggunakan cara ini untuk menambah jumlah Poin Kontribusi mereka. Setelah berjalan selama satu jam, akhirnya mereka menemukan target pertama mereka. Tanaman kelas rendah, rumput roh yang tumb

  • Puncak Benua   Bab 54 Lembah Seribu Daun

    Saat melewati Aaron, keduanya tersenyum dan mengangguk. Lalu mereka mendekati Putri Youya. "Semuanya sudah kami persiapkan, Nona," ucap Jeyun. Mendengar itu, wajah Putri Youya langsung berbinar. "Oh, ya? Kapan kita berangkat?" tanyanya dengan antusias. "Terserah Nona, kami hanya menunggu kapan kamu punya waktu, dan kita bisa pergi kapan saja," jawab Jeyun. "Oh, bagaimana jika sekarang?" Jeyun dan Zemmo langsung tertawa. "Ini sudah terlalu sore. Bagaimana kalau besok pagi saja?" usul Jeyun. Putri Youya mematung, tetapi kemudian memikirkan ini benar-benar telah sore, ia akhirnya mengangguk. "Baik, besok pagi saja kalau begitu," ucapnya. Kemudian ia menoleh kepada Aaron. "Aaron, kamu mau ikut dengan kami?" Aaron yang sejak kedatangan kedua orang itu hanya diam, langsung bertanya, "Ikut kemana, Nona?" Putri Youya berdiri, ia berjalan ke pagar gazebo dan menunjuk ke satu arah, di mana di tempat itu ada hutan dengan lautan pepohonan sejauh mata memandang. "Lembah Seribu Daun, kawas

  • Puncak Benua   Bab 53 Bertemu Jeyun Gutha

    Putri Youya melangkah keluar halaman paviliun, penampilannya yang begitu mempesona membuat Aaron terpana seolah-olah terakhir dengan seluruh tubuhnya membeku. Melihat ekspresi anak muda itu, Putri Youya mengernyitkan keningnya. "Apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu menjadi seperti itu?" tanyanya ketika berada beberapa langkah di depan Aaron. Aaron langsung tergagap, menundukkan pandangannya dan dengan cepat mengulurkan botol giok di tangannya. "A-aku memberikan ini untuk membalas kebaikan Nona Putri sebelumnya. Maafkan jika ini tidak seperti hasil karya pembuat eliksir terbaik, saya baru belajar," ucapnya dengan gagap. "Apa ini?" Putri Youya meraih botol giok itu dan membukanya. Kemudian menoleh kepada Aaron yang tampak kikuk. "Eliksir Kecantikan," jawab Aaron dengan wajah memerah. Berbeda dengan gadis-gadis lain yang pernah ditemuinya, aura Putri Youya sangat berbeda, terasa agung dan memiliki aura penguasa. "Eliksir ini, kamu yang membuatnya?" tanya Putri Youya. Aaron mengangg

  • Puncak Benua   Bab 52 Hadiah Untuk Putri Youya

    Aaron tercengang sesaat, ia telah mendengar bahwa di aula pertarungan orang-orang bisa memperoleh Poin Kontribusi untuk kemenangan mereka, dan kadang-kadang juga mereka mempertaruhkan poin mereka sendiri, sehingga mendapatkan banyak uang. Yofan ini, sepertinya adalah bandar perjudian yang mengumpulkan orang-orang, mencari penantang untuk jagoannya, dan mendapatkan uang. Meskipun itu cara yang bagus untuk berlatih, tetapi Aaron belum berpikir sampai ke sana. Ia menggelengkan kepalanya. "Mungkin belum sekarang, Kakak Yofan," ucap Aaron menolak dengan sopan. "Aku hanya akan membuat eliksir terlebih dahulu sebelum pergi ke Aula Pertarungan." Jawaban itu jelas membuat Yofan tampak sangat kecewa, tetapi ia juga tidak bisa memaksa. Jika bukan hari ini saatnya, di lain waktu barangkali ia akan memiliki kesempatan. "Baiklah, Aaron. Tetapi jangan lupa hubungi aku kembali jika kamu tertarik. Aku akan selalu berada di sekitar Aula Pertarungan," ucapnya. Aaron mengangguk, setelah memberi sal

  • Puncak Benua   Bab 51 Bersikap Besar Malah Malu Sendiri

    Bersikap seolah-olah Aaron tidak ada, Luan benar-benar tidak menghiraukannya. Lalu ia berjalan mendekati etalase di sebelah Yue. "Kakak Senior," panggilnya kepada salah satu pelayan stand yang kebetulan lewat. Ia mengeluarkan kartu kontribusinya lalu dengan sombong berkata, "Apakah dia perhiasan ini yang diinginkan oleh kedua temanku? Berapa harganya? Aku akan membayar untuk mereka," ucapnya. Ia sekilas melirik kepada Aaron yang tercengang di sebelah Maye dan Yue yang berada di antara mereka. Siswa Senior itu melongok sesaat, memegang perhiasan rambut itu lalu menjawab, "Satunya lima puluh Poin Kontribusi, kalau dua jumlahnya seratus." Mendengar harga seratus Poin Kontribusi, Luan terbelalak. Wajahnya langsung merah padam. "M-mahal sekali?!" ucapnya dengan suara hampir setengah berteriak. Siswa senior itu hanya mengangkat bahunya dan berlalu. Aaron hampir tertawa berguling-guling melihat ekspresi Luan. Raut wajahnya yang terkejut mendengar harga seratus poin teramat menggelikan.

  • Puncak Benua   Bab 50 Pasar Pameran Akademi

    Aaron seperti mendapatkan semangat baru ketika mengetahui eliksir-nya dihargai dengan harga cukup tinggi oleh Aula Obat. Meskipun Aula Obat terkenal angkuh dengan orang-orangnya, tampaknya Master Yujin sendiri bukanlah orang yang seperti itu, ia menilai dengan objektif dan adil, membuat Aaron merasa nyaman dan tidak merasa dikecilkan. Berjalan bersama Yue dan Maye, Aaron mengajak keduanya menuju stand pameran yang diadakan di area akademi. Sebelum tahun ajaran di mulai, selalu ada pasar seperti ini setiap tahun. Berbagai macam item yang diperjual belikan, dan tentu saja, semua dihargai dengan Poin Kontribusi, atau barter sesuai kesepakatan penjual dan pembeli. Pasar pameran sangat ramai, dengan belum adanya kegiatan belajar mengajar, para siswa hampir sebagian besar mengunjungi pameran tersebut. Saat memasuki gerbang pameran, beberapa orang memperhatikan Aaron dan kedua gadis yang bersamanya, diikuti bisik-bisik mereka yang sepertinya mengagumi kecantikan dua gadis tersebut. Aaron

  • Puncak Benua   Bab 49 Apakah Kau Seorang Alkemis?

    Aaron berdiri di depan etalase kaca, tersenyum kepada pemuda berjubah Alkemis yang sama sekali tidak memberikan reaksi apa-apa. "Ada apa? Apakah kau memiliki sesuatu untuk dijual?" ucap pemuda itu dengan raut wajah datar. Aaron langsung menjadi kikuk, menghadapi orang-orang seperti ini, kepercayaan dirinya jadi sedikit terganggu. Tetapi dengan cepat ia melupakannya, ia hanya berniat untuk berdagang. "Aku menawarkan beberapa Eliksir jika Aula Obat berminat," ucapnya dengan suara sedikit bergetar. Pemuda itu mengangkat sedikit dagunya, menunjukkan gestur ia menunggu Aaron mengeluarkan Eliksir obat miliknya. Dengan cepat Aaron mengeluarkan botol-botol giok kecil yang telah dipersiapkannya, dan meletakkan di atas etalase. Pemuda itu mengambilnya satu, membuka sumbatnya dan mengintip ke dalam dengan satu mata menyipit, kemudian ia mencium mendekatkan ke hidungnya.Saat mencium aroma eliksir tersebut, ia sedikit mengernyitkan kening. "Eliksir penyembuhan luka ringan?" ucapnya tak yaki

  • Puncak Benua   Bab 48 Eliksir Kecantikan

    Kembali ke paviliunnya, Aaron langsung menuju ke halaman belakang, ada sebuah bangunan kecil yang tampaknya adalah sebuah gudang kosong yang disediakan bagi siswa penghuni paviliun. Ukurannya tidak terlalu besar, tetapi juga tidak terlalu kecil.Memperhatikan keadaan di dalam gudang itu yang cukup bersih, Aaron tersenyum, ini adalah tempat yang cocok baginya untuk meramu obat. Aaron mengeluarkan semua bahan-bahan herbal dari tas semestanya, dan menumpuknya di lantai, seluruh herbal-herbal itu terlihat menggunung. Selama perjalanan bersama dengan Tim Meiyo di Gunung Herbal, ia telah mengumpulkan banyak, dari yang kelas rendah, hingga kelas menengah. Herbal tingkat tinggi yang didapatkannya hanyalah Sumsum Pengolah Raga. Selain salep-salep yang lebih pekat, ia juga memiliki tabung-tabung berisi liquid yang lebih cair. Ada enam botol cairan liquid, satu botol telah ia berikan kepada Xia dan Yue, sehingga ia memiliki lima yang tersisa. Sementara Inti Herbal yang berbentuk salep, masih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status