Happy reading!
Typo bertebaran ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^Cla berdiri kaku masih tetap di posisinya menghadap ke arah pria itu, kini hanya mereka berdua di dalam ruangan tersebut. sedangkan Adit sudah keluar mengambil jas baru untuk pria bule itu, dan Ghea sudah berlalu pergi bersama Adit.Pria itu bangkit berdiri berjalan mendekati Cla, posisinya kini pas berdiri di hadapan Cla. tiba-tiba ia menarik dagu Cla agar mendongak menatapnya, nafas Cla tercekat menatap ke manik mata pria itu dengan bibir terbuka.Dengan gerakan tangan yang nakal, pria itu menyapukan ibu jarinya mengusap bibir merah Cla yang di poles tipis sedikit lipstick. tubuh Cla menegang merasakan sentuhan pria itu, darahnya berdesir dan lagi-lagi aliran listrik itu mengaliri tubuhnya seakan menyengat ingin menghanguskannya."Have you ever kissed?" tanya pria itu di depan wajah Cla.Cla yang seperti terhipnotis hanya menggerakkan kepalanya menggeleng, pria itu semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Cla, habis sudah rasanya tubuh Cla seperti terbakar."Oh, my God! i can't divert this, you are very sexy and look tempting. Damn!" desis pria itu di telinga Cla dengan suara seksinya.Cla menggeliat merasa merinding saat dengan sengaja pria itu menggigit gemas telinganya."Ssssshhh." lenguhan lolos dari bibir seksi Cla.Pria itu menatap lekat ke wajah Cla yang merona merah dengan mata terpejam dan bibir terbuka, seakan menggoda dirinya untuk mencicipi bibir itu.Cup.Mata Cla melotot melihat pria yang kini tengah melumat bibirnya rakus, belum lagi pinggangnya yang di pegang erat sehingga tubuh mereka kian menempel.Cla terbuai dengan cumbuan pria itu di bibirnya, dengan sukarela Cla membuka bibirnya sehingga memudahkan pria itu untuk mengeksplor mulut bagian dalam Cla."Enghh," desah Cla di sela ciumannya.Ciuman panas dan liar pun tak terelakkan tatkala Cla yang kini semakin agresif, membalas setiap lumatan pria itu.Mereka berdua tidak menyadari seseorang yang tengah memergoki di balik pintu ruangan ini. Adit, pria itu sudah kembali dengan jas baru di tangannya, niat hati saat ia ingin masuk kembali ke dalam ruangannya. hal yang tak terduga pun tersaji di depannya, Mr. Steven sedang berciuman mesra dengan sekretarisnya? yupsss, catat! dengan Clarinta Nayara.Adit sengaja bersembunyi di balik pintu sampai mereka selesai dengan kegiatannya, di rasa sudah cukup lama namun tak kunjung juga kedua orang tersebut menghentikkan ciumannya.Tok... tok... tok...Adit sengaja mengetuk pintu agar mereka tersadar, Steven melepas cumbuannya di bibir Cla."Very sweet." ungkapnya senang dengan gerakan menjilati bibirnya yang habis berciuman dengan Cla.Cla mengusap bibirnya, penampilannya sudah berantakan akibat ulah Steven. rambut acak-acakan, bibir bengkak dan pipi merah padam.Steven terkekeh melihat penampilan Cla yang terlihat kusut namun begitu menggiurkan di depan matanya, ingin rasanya ia mengurung wanita itu di ranjangnya. di bawah tindihan tubuhnya, dan meneriakkan namanya mencapai puncak kenikmatan."Thank you, it was truly ekstraordinary, it was very sweet." ungkap Steven merasa puas."Ok, you can go out now, just think of the things we just did as your punishment for spiiling hot coffe for me." ucapnya mengedipkan sebelah matanyaBagaikan terhipnotis Cla malah mengangguk-anggukkan kepalanya dan berbalik ke arah pintu, Cla kaget sekali karena melihat Adit sudah berdiri di depan pintu ruangannya.Dengan rasa malu yang luar biasa, Cla lari-lari kecil berlalu dari ruangan tersebut.Setelah beberapa langkah, Cla menyadarkan tubuhnya ke dinding tembok. ia memegang dadanya yang terasa memacu adrenalin-nya.Sungguh luar biasa! ia berciuman dengan tamu penting yang di kabarkan pemilik perusahaannya.Bagian bawah tubuh Cla terasa becek dan gatal. efek ciuman panas Steven padanya."Kenapa aku malah berharap ia menciumku lagi, hahaha." tawanya merasa lucu dan malu.Malu karena ia telah memberikan first kiss-nya pada pria bule yang baru di pertama kali saling bertemu.Happy reading! Hayooo tebak! tangan siapa ya yang di mulmed? 1 hari sebelum pertemuan.Steven Miller akan melakukan perjalanan bisnis di Indonesia untuk melihat perkembangan cabang perusahaannya yang ada di negara itu. jadwal ke berangkatannya siang hari, banyak email penting yang masuk ke alamat email pribadinya. namun karena jadwalnya yang padat membuat ia tak ada waktu untuk melihatnya.Stev sampai pada malam hari dan langsung di sambut Adit di bandara, Adit sendiri sudah memesankan kamar hotel khusus untuknya selama berada di Indonesia.Setelah berbincang-bincang sedikit dengan Adit, pria itu pun pamit pergi meninggalkan kamar hotel Stev.Stev berdiri di balkon kamar hotel lantai atas, ia melihat pemandangan jalanan kota dari atas. ia mengambil ponselnya dan melihat walpaper foto anak kecil di ponselnya."My son." gumamnya mencium foto tersebut.Pria itu kembali duduk di ranjangnya dan mulai memb
Mulmed di atas sih Cla lagi pusing mikirin dirinya yang mau di pindahin tugas Happy reading! Cla memikirkan semua perkataan Adit tadi yang mengatakan akan memindahkan tugas dirinya keluar negeri, lebih tepatnya California.Cla merasakan kepalanya pusing, kenapa bos-nya itu suka sekali main asal memindahkan para pegawainya pindah tugas sesuka hatinya. Helaan nafas kasar terdengar dari bibir wanita cantik itu, Cla bangkit dan menuju ke arah dapur. Ah, rupanya Cla mau membuat kopi untuk dirinya, di saat seperti ini yang paling pas menemani Cla adalah kopi.setelah selesai membuat kopinya, Cla berjalan ke arah ruang tamu rumahnya.Cla duduk di salah satu kursi yang mengarah ke arah luar, setelah menyeruput satu kali kopinya. mata wanita itu menatap tajam ke arah jendela, sambil memegang cup kopi hangat di tangannya.Rupanya di luar sedang turun hujan yang sangat deras, Cla terus memperhatikan tetesan air hujan yang turun. "H
Cla pagi ini bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke pindahan pekerjaan dirinya ke California.Terkesan sederhana memang penampilannya, namun tak menghilangkan kecantikan Cla yang alami. wanita itu bahkan hanya menyapukan sedikit bedak dan sedikit lipstick pada bibirnya.Cla terkejut begitu membuka pintu rumahnya, sang bos besar berdiri di depan pintu rumahnya dengan gaya cool maksimal."Hai," sapa Adit menggerakkan ke-5 jarinya."Pak Adit, kenapa kesini?" tanya Cla heran."Aku kemari karena ingin mengantarkanmu sampai ke bandara." "Ayo!" ajak Adit lagi saat Cla hanya diam.Cla mengangguk dan mengekor berjalan di belakang Adit, susah payah Cla menggeret kopernya. Adit membantu mengangkat koper Cla dan memasukkannya ke bagasi mobil.Adit sendiri yang mengendarai mobilnya, pria itu bersiul dengan ceria. bahkan pria itu memutar musik yang tak kalah cerianya."Pak Adit lagi senang ya?" tanya Cla."Tidak juga, bukankah
Happy reading! Pagi-pagi harus semangat dan ceria Salah satu dari segerombolan pria tersebut membukakan pintu mobil untuk Cla, Cla keluar dengan canggung dan menatap sebuah bangunan rumah mewah."Ini rumah siapa?" tanya Cla, mereka semua mengerutkan keningnya bingung."Astaga! aku lupa, pastilah mereka tidak mengerti ucapan ku." ucap batin Cla menepuk jidatnya."Whose house is this?" tanya Cla menatap mereka."Eh, bener gak sih bahasa Inggrisnya gitu? bodo ah." ucap batin Cla bertanya-tanya.Mereka tidak menjawab pertanyaan Cla, hanya sebuah senyuman yang makin membuat Cla bingung. mereka mempersilakan Cla untuk masuk ke dalam, ragu-ragu wanita itu ingin masuk.Pintu rumah mewah itu terbuka dari dalam tepat saat Cla berdiri di depan pintu, lagi-lagi Cla di buat bak seperti ratu. mata Cla kembali terpana melihat keindahan dan kemewahan di dalam rumah tersebut."Welcome to California Miss." ucap pa
Cla senang saat Steven mengajaknya ke pantai yang ada di California, mata wanita cantik itu tak berkedip memandangi keindahan alam sekitar.Stev dan Cla menyusuri pantai dengan kaki telanjang, merasakan sejuknya hawa laut, dan lembutnya pasir setiap kali mereka melangkah."How, do you like this place?" tanya Stev menoleh ke arah Cla."Really like." ungkap Cla dengan cerianya."Thankfully, i'm glad to hear that." Stev tersenyum hangat ke arah wanita yang sangat di cintainya.Ini dia, salah satu pantai di California yang paling terkenal dan ramai di kunjungi wisatawan. Crystal Cove State Park merupakan rangkaian wisata beberapa pantai, termasuk moro beach yang sangat terkenal sampai wisata Pelican Point.Lebih dari sekedar wisata pantai, tetapi destinasi Amerika Crystal Cove State Park ini mempunyai jalur hiking juga loh. Track sejauh 18 mil dengan 2.400 ha alam liar sebagai latar belakangnya ini, adalah sal
Habis yang sedih-sedih berurai air mata baca penantian seorang istri, ini aku kasih yang manis-manis kyak aku Happy reading! Cla terbangun dari tidur nyenyaknya karena mencium bau masakan yang terasa harum mengganggu indera penciumannya. Cla mengedarkan pandangannya ke seluruh arah kemudian menyibakkan selimutnya.Langkah Cla terus berjalan ke arah dapur, ia sedikit terkejut saat mendapati Stev lah yang sedang memasak."Apa yang sedang kau masak?" tanya Cla padanya.Pria itu membalikkan tubuhnya dan tersenyum ke arah Cla sambil menunjukkan hasil masakannya di tangan."Good morning honey." tanpa aba-aba Stev mendekati Cla, mengecup bibir wanita itu kilat.Cla sama sekali tak protes karena Stev menciumnya. mata wanita itu tampak berbinar melihat masakan Stev yang menggugah selera."Ayo kita sarapan." ajak Stev menuntun tangan Cla dengan sebelah tangannya yang lain.Cla sudah bersiap ingin menyanta
Foto mulmed di atas bocah Andrew ya anak Daddy Steven Miller Happy reading!"Daddy, i miss you!" teriakan suara bocah laki-laki berumur 10 tahun.Bocah laki-laki itu berlari ke arah Steven, dengan sigap Stev berjongkok menyesuaikan tinggi badan bocah itu, memeluk tubuhnya erat. Cla memperhatikan semua hal itu, ia menebak jika bocah itu adalah anak Stev dengan mantan istrinya."Mee too, Daddy very miss you son." ucap Stev setelah melepaskan pelukannya."If Daddy misses me, why doesn't Daddy pick me up from Mommy's house?" tanya anak kecil itu cemberut."Oh sorry my son, Daddy is too busy." ucap Stev berusaha memberikan pengertian untuk anaknya."Oh my God, who is the beautiful woman dad?" kaget bocah itu melihat Cla berdiri di belakang mereka."Greetings dear auntie, this is called aunt Cla." perintah Stev pada putranya memperkenalkan Cla."Hello
"Tuan Stev tidak pernah menikah nona!" ucap Ita menceritakan kehidupan pribadi Steven dengan Cla."Apa?" pekik Cla kaget."Tak perlu kaget begitu nona, kalau nona bicara yang hampir nyaris berteriak, aku jamin semua orang kaget dan berlari ke sini." dengus Ita."Hehehe, maaf, ayo lanjutkan lagi ceritanya." ujar Cla nyengir."Ehmm, seperti yang ku bilang di awal tadi nona, tuan Stev tidak pernah menikah. di luar negeri hal seperti itu bukankah sudah biasa nona?" "Ya, aku tahu Ita, jika hal seperti itu memang biasa." Ita mengangguk."Tuan Stev jatuh cinta pada seorang wanita cantik dan seksi. wanita itu berprofesi sebagai model majalah dewasa populer, namanya Anne." "Anne?" ulang Cla lagi bertanya."Iya, Anne Hathaway." ucap Ita menyebutkan nama lengkap ibu Andrew."Kenapa Steven tidak menikah dengan Anne?" tanya Cla penasaran."Kalau soal itu aku juga kurang mengerti nona, yang aku tahu ada sesuatu hal yang terjadi saat sebuah perni
Cla tampak sangat tak tenang malam ini. Bagaimana mungkin ia bisa tenang? Jika tatapan Stev begitu tajam dan terasa panas memandanginya dari atas sampai bawah, bawah sampai ke atas dan begitu seterusnya."Stev!" tegur Cla yang kini sudah jengah di tatap seperti itu."Kenapa, sayangku?" goda Stev tersenyum melihat ekspresi Cla yang tampak canggung."Tatapan mu itu seakan ingin menelanjangi ku."Stev tergelak mendengarnya, ucapan polos bercampur panas itu membuat Stev tak tahan ingin meledakkan tawanya."Kenapa tertawa? Ada yang lucu?" tanya Cla kesal.Pertanyaan Cla sama sekali tak di gubris Stev, pria itu semakin terkikik geli. Cla mendekati Stev dan memukul kuat bahu kokohnya, meskipun Stev sudah berumur kepala empat. tetapi, pria itu masih terliha
Acara resepsi pernikahan Stev dan Cla masih berlangsung dan terkesan sangat mewah. Banyak para tamu yang datang menghadiri acara pesta pernikahan mereka pun, ternyata membuat sepasang pengantin itu kelelahan karena harus menyalami satu-persatu para tamu."Capek?" tanya Stev pada istrinya yang tampak sangat kelelahan itu.Kepala Cla mengangguk manja. "pegel!" "Sini aku pijitin," tawar Stev yang ingin menyentuh kakinya."Eh, Stev! jangan!" elak Cla cepat."Kenapa?" tanya Stev heran."Masih banyak orang Stev," ucap Cla melirikkan matanya ke segala arah."Ah benar juga." kekeh Stev menganggukkan kepalanya.Stev dan Cla menghentikan obrolan mereka dan melihat para tamu yang kini sebagian memilih berdansa. Bahkan sang mama mertua tercinta Cla pun juga ikut berdansa dengan papa Stev. Cla tersenyum melihat kemesraan mereka, menoleh ke sa
Dua minggu kemudian...Hari ini adalah hari yang paling di nanti semuanya, kebahagiaan terpancar dari seluruh raut wajah kedua belah pihak keluarga, dan kedua mempelai pengantin.Ya, dalam dua minggu ini Stev begitu gigih dan gencar dalam melakukan semua yang di perlukan dalam acara pernikahannya dengan Cla. Gadis pujaan hati pilihannya yang sangat ia cintai.Dan Cla juga sangat yakin serta percaya pada pilihannya, jika Stev adalah pria yang tepat untuk menempuh bahtera rumah tangganya, masa depannya yang cerah.Semua itu karena di landasi cinta yang tulus, bukan hanya sekadar harta maupun nafsu belaka.Selama dua minggu ini pula Cla harus menebalkan telinganya dari berbagai macam kabar burung yang beredar. Banyak spekulasi yang mengatakan jika Cla hamil di luar nikah hasil percintaannya dengan Stev, tak sedikit yang berasumsi mengenai hal itu.Terselip kelucuan saat Cla
Stev tidak pernah menyangka jika kedua orang tuanya dan saudaranya yang tinggal di California, bakalan datang ke Indonesia. Ia cukup terkejut dengan hal itu."Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Stev pada Ray, karena tak mungkin keluarganya tahu rumah Cla jika bukan Ray yang melakukannya."Mereka mendesakku tuan, tuan juga sih yang salah." balas Ray."Aku yang salah? Memang apa yang aku lakukan?""Ibu tuan mengatakan pada saya, seharusnya tuan memperkenalkan Cla terlebih dahulu sebelum memutuskan ke sini.""Iya, aku tahu. Memang rencana itu sudah aku pikirkan Ray, dalam waktu dekat ini aku akan membawa Cla menemui kedua orang tua dan keluarga ku di California. Baru setelah itu aku akan memboyong seluruh keluarga ku kesini, karena acara pernikahan ku akan di lakukan disini." jelas Stev panjang lebar."Kenapa tidak melakukan acara pernikahan mu disana, tuan?"
Hari ini Stev menyambut dengan antusias kedatangan putra semata wayangnya ke Indonesia. Rencananya, ayah dan anak itu akan menetap beberapa waktu ke depan di negara ini sampai semua urusan pernikahannya dengan Cla selesai. Lalu setelah itu, maka Stev akan memboyong Cla kembali ke California.Tapi itu pun juga jika Cla mau dan setuju, karena bagi Stev tak masalah tinggal dimana pun. Toh, dia juga punya anak cabang perusahaannya di sini. Hanya satu hal yang mungkin agak memberatkan Stev, Stev ragu jika Andrew akan betah tinggal di negara calon ibu tirinya."Daddy!" teriakan nyaring suara anak kecil menyadarkan Stev dari lamunannya.Andrew berlari ke arah Daddy-nya dimana Cla juga berada di samping Stev.Stev merunduk memeluk tubuh anaknya yang tentu saja lebih pendek darinya. Di ciuminya seluruh wajah Andrew sampai basah kena air liurnya."Daddy jorok!" protes Andrew mengelap pipinya bekas
Stev duduk berdampingan dengan Cla di sofa, rasa gugup menyelimuti Stev malam ini saat ia dan kedua orang tua Cla saling berhadapan."Baru ini aku merasakan yang namanya gugup luar biasa, tak pernah terpikirkan olehku jika berhadapan dengan kedua calon mertuaku lebih menegangkan dari perang." omel batin Stev berkecamuk.Cla menggenggam sebelah tapak tangan Stev agar mengurangi rasa gugup yang menghinggapi kekasihnya itu. Stev menoleh di saat yang bersamaan Cla pun juga menoleh ke arahnya, senyuman Cla mengkode Stev jika semuanya akan berjalan lancar.Stev memberikan senyum termanisnya dan menghela nafas sebelum menghadapi perang yang sesungguhnya.Kedua orang tua Cla menatap serius ke arah putri dan calon menantunya itu. Interaksi yang terjadi di antara Cla dan Stev pun tak luput dari pengamatan mata mereka."Jadi, ini yang namanya Steven Miller?" ucap Marcell, papa Cla.
"Will you marry me, Cla?" ulang Stev lagi menunggu jawaban kepastian dari kekasih hatinya.Cla yang mendengar pertanyaan itu pun otomatis kaget sekaligus mendongakkan kepalanya menatap Stev. Benarkah pria di depannya ini melamar dirinya di hadapan banyak orang?"Stev, apa aku tidak salah mendengarnya?" tanya balik Cla memastikan pendengarannya.Stev menggelengkan kepalanya mantap, malam ini ia sangat bersungguh-sungguh untuk mendapatkan Cla. Melamar di depan banyak orang agar semua orang tahu jika Cla adalah wanita yang sangat di cintainya."Kau tidak salah mendengar Cla, dan aku serius mengatakannya padamu. Jadi, apakah kau menerima lamaranku sayang?" ucap Stev sekali lagi, ia ingin mendengar jawaban Cla.Sebelumnya Stev dan Cla memang sudah pernah mengatakan akan menikah, apalagi Stev pernah membawa Cla ke butik tantenya. Tapi, itu semua terasa kurang bagi Stev, sekarang ia paham apa ya
Cla menoleh ke arah Adit yang hanya diam saja di dalam mobil, berdecak sebal pada bos besarnya itu karena tak kunjung juga menghidupkan mesin mobilnya."Pak!" panggilan Cla menepuk pundak Adit."Kenapa diam saja?" tanya Cla heran.Adit menatap Cla dengan dahi berkerut, sungguh ia bingung bagaimana caranya mengatakan pada Cla agar tetap makan di tempat ini."Ehmm, Cla...." Adit menggantungkan kalimatnya."Iya pak, kenapa?""Kita tidak jadi pergi saja ya," Cla menggeleng."Tapi aku pakai baju seperti ini pak, tidak mungkin kan___""Persetan dengan baju yang kau kenakan itu Cla!" sentak Adit kesal tanpa sadar memotong ucapan Cla."Astaga! Aku jadi emosi menghadapi Cla." ucap batin Adit.Cla berjengit kaget bahkan sampai mengerjapkan matanya berulang kali melihat reaksi ucapan Adit. Adit sendiri menghela nafasnya
Tepat hari ini Cla berulang tahun yang kedua puluh enam, Cla tak menyangka jika dirinya hari ini mendapatkan banyak kejutan istimewa di kantor.Rekan-rejan kerjanya banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi kado untukya.Cla memandangi kado-kado yang menumpuk di dalam kamarnya, sengaja ia membawa pulang kado-kado itu agar ia buka di rumah.Tangannya terulur mengambil salah satu kado, ia bukan dan seketika senyuman ceria terbit menghiasi wajahnya.Senyuman Cla tak pernah luntur kala ia berlanjut membuka kado berikutnya, terus begitu sampai kadonya tersisa satu lagi.Cla mengernyit melihat kado yang tinggal satu itu, tak ada nama ataupun kartu ucapan di dalam kadonya.Ragu-ragu ia membukanya, namun rasa penasarannya lebih besar dan mendominasi, maka ia pun segera saja membuka kado itu."Setangkai mawar merah?" gumam Cla melihat isi dalam kado terse