Mulmed di atas sih Cla lagi pusing mikirin dirinya yang mau di pindahin tugas
Happy reading!Cla memikirkan semua perkataan Adit tadi yang mengatakan akan memindahkan tugas dirinya keluar negeri, lebih tepatnya California.
Cla merasakan kepalanya pusing, kenapa bos-nya itu suka sekali main asal memindahkan para pegawainya pindah tugas sesuka hatinya.Helaan nafas kasar terdengar dari bibir wanita cantik itu, Cla bangkit dan menuju ke arah dapur.Ah, rupanya Cla mau membuat kopi untuk dirinya, di saat seperti ini yang paling pas menemani Cla adalah kopi.setelah selesai membuat kopinya, Cla berjalan ke arah ruang tamu rumahnya.Cla duduk di salah satu kursi yang mengarah ke arah luar, setelah menyeruput satu kali kopinya. mata wanita itu menatap tajam ke arah jendela, sambil memegang cup kopi hangat di tangannya.Rupanya di luar sedang turun hujan yang sangat deras, Cla terus memperhatikan tetesan air hujan yang turun."Hujan, apa kau mengerti perasaan ku saat ini?" tanya Cla pada hujan yang turun.Sepertinya pikiran Cla agak oleng, sehingga hujan pun di ajak bicara.(Abaikan, hahaha)Kembali ia menyeruput kopi hangatnya untuk yang kedua kalinya, pahit yang terasa pada kopinya membuat lidahnya mati rasa."Lama-lama rasanya pahit sekali," ucap Cla menjulurkan lidahnya karena rasa pahit dari kopi.Cla kembali lagi ke dapur untuk menambahkan gula pada kopinya.Steven Miller : i'm fine, and you?
Cla membaca email dari Steven, tampak wajah Cla ceria dengan hati di sirami bunga-bunga mekar. dengan cepat Cla membalas email itu.Cla : i am also fine.Di lain tempat, di sebuah kamar hotel di Indonesia. Steven juga membaca email dari Cla, lalu dengan cekatan jari-jemarinya mengetik huruf-huruf di keyboard laptopnya, yang menjadi kata-kata dan berakhir menjadi kalimat.Steven Miller : i want to see you.Ungkap Stev to the point, Cla membulatkan matanya membaca balasan email Steven.Cla : the way? Steven Miller : i come to your country, or your come here. California.Cla nampak berpikir dengan pilihan Stev, ia pun mengetik balasan email pria itu.Cla : sorry, i can't choose.Steven mengernyitkan keningnya heran, dalam hati dia bertanya-tanya, apakah Adit tidak bisa membujuknya untuk pindah kerja ke California.Steven Miller : why?Cla : it is okay.Steven Miller : really?Cla tampak ragu ingin mengatakan yang sebenarnya pada Stev, akhirnya dengan segala pertimbangan Cla memberitahukan jika dirinya akan ke California.Cla : uhm, yeah, but it looks like i can meet you there.Steven Miller : really? have you changed your sweet mind.Steven begitu bahagia membacanya, ternyata Adit berhasil membujuk Cla.Cla : i don't know, i'm definitely going to California. are you happy to hear that?Steven Miller : of course, i'm very happy. hmm, okay, i'll wait for your arrival.Cla : yeah, ok, see you later.Steven Miller : see you again, beautiful girl. Steven tampak bahagia sekali, hal itu terlihat jelas di wajahnya. sepertinya malam ini ia akan tidur nyenyak dan bermimpi indah, mimpi Cla ada di sampingnya."Soon dear, we will meet the truth. and after that, i will not let you go. i'll make you mine!" janji Stev dalam hatinya.Stev seperti biasa menatap jalanan kota dari balkon kamar hotelnya, pria itu menengadah ke langit menatap bintang-bintang yang tampak bertaburan di langit. kilaunya membuat terpukau kedua mata Stev dan tak mau mengalihkannya.Hal yang sama juga di lakukan Cla, gadis itu juga tengah menatap bintang-bintang yang menghiasi langit dari balik jendela kamarnya.Bintang yang bersinar tanpa di temani sang rembulan, sepertinya bulan sedang malu untuk menampakkan dirinya.Malam ini kedua orang berbeda jenis kelamin di tempat yang berbeda, sama-sama melihat bintang di langit.Cla pagi ini bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke pindahan pekerjaan dirinya ke California.Terkesan sederhana memang penampilannya, namun tak menghilangkan kecantikan Cla yang alami. wanita itu bahkan hanya menyapukan sedikit bedak dan sedikit lipstick pada bibirnya.Cla terkejut begitu membuka pintu rumahnya, sang bos besar berdiri di depan pintu rumahnya dengan gaya cool maksimal."Hai," sapa Adit menggerakkan ke-5 jarinya."Pak Adit, kenapa kesini?" tanya Cla heran."Aku kemari karena ingin mengantarkanmu sampai ke bandara." "Ayo!" ajak Adit lagi saat Cla hanya diam.Cla mengangguk dan mengekor berjalan di belakang Adit, susah payah Cla menggeret kopernya. Adit membantu mengangkat koper Cla dan memasukkannya ke bagasi mobil.Adit sendiri yang mengendarai mobilnya, pria itu bersiul dengan ceria. bahkan pria itu memutar musik yang tak kalah cerianya."Pak Adit lagi senang ya?" tanya Cla."Tidak juga, bukankah
Happy reading! Pagi-pagi harus semangat dan ceria Salah satu dari segerombolan pria tersebut membukakan pintu mobil untuk Cla, Cla keluar dengan canggung dan menatap sebuah bangunan rumah mewah."Ini rumah siapa?" tanya Cla, mereka semua mengerutkan keningnya bingung."Astaga! aku lupa, pastilah mereka tidak mengerti ucapan ku." ucap batin Cla menepuk jidatnya."Whose house is this?" tanya Cla menatap mereka."Eh, bener gak sih bahasa Inggrisnya gitu? bodo ah." ucap batin Cla bertanya-tanya.Mereka tidak menjawab pertanyaan Cla, hanya sebuah senyuman yang makin membuat Cla bingung. mereka mempersilakan Cla untuk masuk ke dalam, ragu-ragu wanita itu ingin masuk.Pintu rumah mewah itu terbuka dari dalam tepat saat Cla berdiri di depan pintu, lagi-lagi Cla di buat bak seperti ratu. mata Cla kembali terpana melihat keindahan dan kemewahan di dalam rumah tersebut."Welcome to California Miss." ucap pa
Cla senang saat Steven mengajaknya ke pantai yang ada di California, mata wanita cantik itu tak berkedip memandangi keindahan alam sekitar.Stev dan Cla menyusuri pantai dengan kaki telanjang, merasakan sejuknya hawa laut, dan lembutnya pasir setiap kali mereka melangkah."How, do you like this place?" tanya Stev menoleh ke arah Cla."Really like." ungkap Cla dengan cerianya."Thankfully, i'm glad to hear that." Stev tersenyum hangat ke arah wanita yang sangat di cintainya.ļæ¼Ini dia, salah satu pantai di California yang paling terkenal dan ramai di kunjungi wisatawan. Crystal Cove State Park merupakan rangkaian wisata beberapa pantai, termasuk moro beach yang sangat terkenal sampai wisata Pelican Point.Lebih dari sekedar wisata pantai, tetapi destinasi Amerika Crystal Cove State Park ini mempunyai jalur hiking juga loh. Track sejauh 18 mil dengan 2.400 ha alam liar sebagai latar belakangnya ini, adalah sal
Habis yang sedih-sedih berurai air mata baca penantian seorang istri, ini aku kasih yang manis-manis kyak aku Happy reading! Cla terbangun dari tidur nyenyaknya karena mencium bau masakan yang terasa harum mengganggu indera penciumannya. Cla mengedarkan pandangannya ke seluruh arah kemudian menyibakkan selimutnya.Langkah Cla terus berjalan ke arah dapur, ia sedikit terkejut saat mendapati Stev lah yang sedang memasak."Apa yang sedang kau masak?" tanya Cla padanya.Pria itu membalikkan tubuhnya dan tersenyum ke arah Cla sambil menunjukkan hasil masakannya di tangan.ļæ¼"Good morning honey." tanpa aba-aba Stev mendekati Cla, mengecup bibir wanita itu kilat.Cla sama sekali tak protes karena Stev menciumnya. mata wanita itu tampak berbinar melihat masakan Stev yang menggugah selera."Ayo kita sarapan." ajak Stev menuntun tangan Cla dengan sebelah tangannya yang lain.Cla sudah bersiap ingin menyanta
Foto mulmed di atas bocah Andrew ya anak Daddy Steven Miller Happy reading!"Daddy, i miss you!" teriakan suara bocah laki-laki berumur 10 tahun.Bocah laki-laki itu berlari ke arah Steven, dengan sigap Stev berjongkok menyesuaikan tinggi badan bocah itu, memeluk tubuhnya erat. Cla memperhatikan semua hal itu, ia menebak jika bocah itu adalah anak Stev dengan mantan istrinya."Mee too, Daddy very miss you son." ucap Stev setelah melepaskan pelukannya."If Daddy misses me, why doesn't Daddy pick me up from Mommy's house?" tanya anak kecil itu cemberut."Oh sorry my son, Daddy is too busy." ucap Stev berusaha memberikan pengertian untuk anaknya."Oh my God, who is the beautiful woman dad?" kaget bocah itu melihat Cla berdiri di belakang mereka."Greetings dear auntie, this is called aunt Cla." perintah Stev pada putranya memperkenalkan Cla."Hello
"Tuan Stev tidak pernah menikah nona!" ucap Ita menceritakan kehidupan pribadi Steven dengan Cla."Apa?" pekik Cla kaget."Tak perlu kaget begitu nona, kalau nona bicara yang hampir nyaris berteriak, aku jamin semua orang kaget dan berlari ke sini." dengus Ita."Hehehe, maaf, ayo lanjutkan lagi ceritanya." ujar Cla nyengir."Ehmm, seperti yang ku bilang di awal tadi nona, tuan Stev tidak pernah menikah. di luar negeri hal seperti itu bukankah sudah biasa nona?" "Ya, aku tahu Ita, jika hal seperti itu memang biasa." Ita mengangguk."Tuan Stev jatuh cinta pada seorang wanita cantik dan seksi. wanita itu berprofesi sebagai model majalah dewasa populer, namanya Anne." "Anne?" ulang Cla lagi bertanya."Iya, Anne Hathaway." ucap Ita menyebutkan nama lengkap ibu Andrew."Kenapa Steven tidak menikah dengan Anne?" tanya Cla penasaran."Kalau soal itu aku juga kurang mengerti nona, yang aku tahu ada sesuatu hal yang terjadi saat sebuah perni
Geram reading! ========="Mommy!" teriakan Andrew terdengar se-antero rumah.Clara yang juga sudah bangun pun menebalkan telinganya, berusaha memastikan pendengarannya tak salah mendengar."Mommy?" tanya Cla pada dirinya sendiri.Cla bangkit berjalan ke arah pintu utama di rumah Stev, ia ingin melihat wajah dari ibu Andrew. wanita yang pernah di cintai Stev di masa lalunya.Di ambang pintu terlihat seorang wanita bule yang sangat cantik tengah berjongkok memeluk tubuh Andrew, sudah 3 hari Andrew menginap di rumah Stev."An, Mommy very miss you son." ucap wanita bule itu mencium sayang dahi putranya."Me too Mom," jawab Andrew.Sepertinya kehadiran Cla di ketahui wanita itu, ia yang sedang kembali memeluk Andrew, menatap tajam ke arah ku seakan bertanya-tanya, 'siapa wanita itu?'Dan dugaan Cla benar, ia berdiri dari jongkoknya. kemudian bertanya pada Andrew."An, who is the girl?!" tanyanya yan
Happy reading! ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢ā¢Hari ini baik Cla maupun Stev akan memulai aktivitasnya di kantor, hari pertama Cla bekerja di perusahaan milik Stev di California. Cla sudah berdandan sangat cantik dan rapih, begitu juga Stev yang sudah rapi dengan stelan baju kantornya."Sudah siap Cla?" tanya Stev setelah sampai di meja makan."Sudah,""Ayo berangkat!" "Sarapan dulu Stev." tawar Cla.Stev melihat arlojinya, waktunya sudah sangat mepet sekali untuk sarapan."Tidak sempat untuk sarapan Cla," ucap Stev membuat Cla sedih.Tiba-tiba Cla mempunyai ide!"Sarapan di mobil mau?" usul Cla"Bukan ide yang buruk." "Yeeay! sebentar ya, aku masukkan dulu roti ini ke dalam kotak bekal." "Iya, tapi kau yang suapi ya." ucap Stev mengedipkan sebelah matanya."Daddy!" panggil Andrew.Bocah kecil itu menuruni anak tangga dengan cepat, membuat Stev khawatir."Pelan-pelan sayang, kalau An jatuh bagaimana.""
Cla tampak sangat tak tenang malam ini. Bagaimana mungkin ia bisa tenang? Jika tatapan Stev begitu tajam dan terasa panas memandanginya dari atas sampai bawah, bawah sampai ke atas dan begitu seterusnya."Stev!" tegur Cla yang kini sudah jengah di tatap seperti itu."Kenapa, sayangku?" goda Stev tersenyum melihat ekspresi Cla yang tampak canggung."Tatapan mu itu seakan ingin menelanjangi ku."Stev tergelak mendengarnya, ucapan polos bercampur panas itu membuat Stev tak tahan ingin meledakkan tawanya."Kenapa tertawa? Ada yang lucu?" tanya Cla kesal.Pertanyaan Cla sama sekali tak di gubris Stev, pria itu semakin terkikik geli. Cla mendekati Stev dan memukul kuat bahu kokohnya, meskipun Stev sudah berumur kepala empat. tetapi, pria itu masih terliha
Acara resepsi pernikahan Stev dan Cla masih berlangsung dan terkesan sangat mewah. Banyak para tamu yang datang menghadiri acara pesta pernikahan mereka pun, ternyata membuat sepasang pengantin itu kelelahan karena harus menyalami satu-persatu para tamu."Capek?" tanya Stev pada istrinya yang tampak sangat kelelahan itu.Kepala Cla mengangguk manja. "pegel!" "Sini aku pijitin," tawar Stev yang ingin menyentuh kakinya."Eh, Stev! jangan!" elak Cla cepat."Kenapa?" tanya Stev heran."Masih banyak orang Stev," ucap Cla melirikkan matanya ke segala arah."Ah benar juga." kekeh Stev menganggukkan kepalanya.Stev dan Cla menghentikan obrolan mereka dan melihat para tamu yang kini sebagian memilih berdansa. Bahkan sang mama mertua tercinta Cla pun juga ikut berdansa dengan papa Stev. Cla tersenyum melihat kemesraan mereka, menoleh ke sa
Dua minggu kemudian...Hari ini adalah hari yang paling di nanti semuanya, kebahagiaan terpancar dari seluruh raut wajah kedua belah pihak keluarga, dan kedua mempelai pengantin.Ya, dalam dua minggu ini Stev begitu gigih dan gencar dalam melakukan semua yang di perlukan dalam acara pernikahannya dengan Cla. Gadis pujaan hati pilihannya yang sangat ia cintai.Dan Cla juga sangat yakin serta percaya pada pilihannya, jika Stev adalah pria yang tepat untuk menempuh bahtera rumah tangganya, masa depannya yang cerah.Semua itu karena di landasi cinta yang tulus, bukan hanya sekadar harta maupun nafsu belaka.Selama dua minggu ini pula Cla harus menebalkan telinganya dari berbagai macam kabar burung yang beredar. Banyak spekulasi yang mengatakan jika Cla hamil di luar nikah hasil percintaannya dengan Stev, tak sedikit yang berasumsi mengenai hal itu.Terselip kelucuan saat Cla
Stev tidak pernah menyangka jika kedua orang tuanya dan saudaranya yang tinggal di California, bakalan datang ke Indonesia. Ia cukup terkejut dengan hal itu."Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Stev pada Ray, karena tak mungkin keluarganya tahu rumah Cla jika bukan Ray yang melakukannya."Mereka mendesakku tuan, tuan juga sih yang salah." balas Ray."Aku yang salah? Memang apa yang aku lakukan?""Ibu tuan mengatakan pada saya, seharusnya tuan memperkenalkan Cla terlebih dahulu sebelum memutuskan ke sini.""Iya, aku tahu. Memang rencana itu sudah aku pikirkan Ray, dalam waktu dekat ini aku akan membawa Cla menemui kedua orang tua dan keluarga ku di California. Baru setelah itu aku akan memboyong seluruh keluarga ku kesini, karena acara pernikahan ku akan di lakukan disini." jelas Stev panjang lebar."Kenapa tidak melakukan acara pernikahan mu disana, tuan?"
Hari ini Stev menyambut dengan antusias kedatangan putra semata wayangnya ke Indonesia. Rencananya, ayah dan anak itu akan menetap beberapa waktu ke depan di negara ini sampai semua urusan pernikahannya dengan Cla selesai. Lalu setelah itu, maka Stev akan memboyong Cla kembali ke California.Tapi itu pun juga jika Cla mau dan setuju, karena bagi Stev tak masalah tinggal dimana pun. Toh, dia juga punya anak cabang perusahaannya di sini. Hanya satu hal yang mungkin agak memberatkan Stev, Stev ragu jika Andrew akan betah tinggal di negara calon ibu tirinya."Daddy!" teriakan nyaring suara anak kecil menyadarkan Stev dari lamunannya.Andrew berlari ke arah Daddy-nya dimana Cla juga berada di samping Stev.Stev merunduk memeluk tubuh anaknya yang tentu saja lebih pendek darinya. Di ciuminya seluruh wajah Andrew sampai basah kena air liurnya."Daddy jorok!" protes Andrew mengelap pipinya bekas
Stev duduk berdampingan dengan Cla di sofa, rasa gugup menyelimuti Stev malam ini saat ia dan kedua orang tua Cla saling berhadapan."Baru ini aku merasakan yang namanya gugup luar biasa, tak pernah terpikirkan olehku jika berhadapan dengan kedua calon mertuaku lebih menegangkan dari perang." omel batin Stev berkecamuk.Cla menggenggam sebelah tapak tangan Stev agar mengurangi rasa gugup yang menghinggapi kekasihnya itu. Stev menoleh di saat yang bersamaan Cla pun juga menoleh ke arahnya, senyuman Cla mengkode Stev jika semuanya akan berjalan lancar.Stev memberikan senyum termanisnya dan menghela nafas sebelum menghadapi perang yang sesungguhnya.Kedua orang tua Cla menatap serius ke arah putri dan calon menantunya itu. Interaksi yang terjadi di antara Cla dan Stev pun tak luput dari pengamatan mata mereka."Jadi, ini yang namanya Steven Miller?" ucap Marcell, papa Cla.
"Will you marry me, Cla?" ulang Stev lagi menunggu jawaban kepastian dari kekasih hatinya.Cla yang mendengar pertanyaan itu pun otomatis kaget sekaligus mendongakkan kepalanya menatap Stev. Benarkah pria di depannya ini melamar dirinya di hadapan banyak orang?"Stev, apa aku tidak salah mendengarnya?" tanya balik Cla memastikan pendengarannya.Stev menggelengkan kepalanya mantap, malam ini ia sangat bersungguh-sungguh untuk mendapatkan Cla. Melamar di depan banyak orang agar semua orang tahu jika Cla adalah wanita yang sangat di cintainya."Kau tidak salah mendengar Cla, dan aku serius mengatakannya padamu. Jadi, apakah kau menerima lamaranku sayang?" ucap Stev sekali lagi, ia ingin mendengar jawaban Cla.Sebelumnya Stev dan Cla memang sudah pernah mengatakan akan menikah, apalagi Stev pernah membawa Cla ke butik tantenya. Tapi, itu semua terasa kurang bagi Stev, sekarang ia paham apa ya
Cla menoleh ke arah Adit yang hanya diam saja di dalam mobil, berdecak sebal pada bos besarnya itu karena tak kunjung juga menghidupkan mesin mobilnya."Pak!" panggilan Cla menepuk pundak Adit."Kenapa diam saja?" tanya Cla heran.Adit menatap Cla dengan dahi berkerut, sungguh ia bingung bagaimana caranya mengatakan pada Cla agar tetap makan di tempat ini."Ehmm, Cla...." Adit menggantungkan kalimatnya."Iya pak, kenapa?""Kita tidak jadi pergi saja ya," Cla menggeleng."Tapi aku pakai baju seperti ini pak, tidak mungkin kan___""Persetan dengan baju yang kau kenakan itu Cla!" sentak Adit kesal tanpa sadar memotong ucapan Cla."Astaga! Aku jadi emosi menghadapi Cla." ucap batin Adit.Cla berjengit kaget bahkan sampai mengerjapkan matanya berulang kali melihat reaksi ucapan Adit. Adit sendiri menghela nafasnya
Tepat hari ini Cla berulang tahun yang kedua puluh enam, Cla tak menyangka jika dirinya hari ini mendapatkan banyak kejutan istimewa di kantor.Rekan-rejan kerjanya banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi kado untukya.Cla memandangi kado-kado yang menumpuk di dalam kamarnya, sengaja ia membawa pulang kado-kado itu agar ia buka di rumah.Tangannya terulur mengambil salah satu kado, ia bukan dan seketika senyuman ceria terbit menghiasi wajahnya.Senyuman Cla tak pernah luntur kala ia berlanjut membuka kado berikutnya, terus begitu sampai kadonya tersisa satu lagi.Cla mengernyit melihat kado yang tinggal satu itu, tak ada nama ataupun kartu ucapan di dalam kadonya.Ragu-ragu ia membukanya, namun rasa penasarannya lebih besar dan mendominasi, maka ia pun segera saja membuka kado itu."Setangkai mawar merah?" gumam Cla melihat isi dalam kado terse