Beranda / Romansa / Prince Of Love / Bab 54 Membagi Hati dan Perhatian

Share

Bab 54 Membagi Hati dan Perhatian

Penulis: Diny Nia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Vio berusaha membaur dengan baik di antara ketiga cewek lain yang begitu ramai dan ceria. Sesungguhnya dirinyapun termasuk karakter yang seperti mereka juga, hanya saja kondisi saat ini membuatnya serasa tak berpinjak di tanah dengan benar. Hatinya kemana, tapi matanya harus kemana. Ketiga temannya yang menyadari sikon Vio berusaha membantu gadis itu supaya tetap memiliki keceriaan di acara malam ini.  Mereka tak banyak membaur dengan para cowok, justru seringkali memisahkan diri dengan menyiapkan makanan atau sibuk dengan hal yang lain.

Namun sayangnya momen cewek-cewek dan cowok-cowok itu harus terjeda sesaat ketika makanan hasil bakar mereka sudah banyak yang siap untuk di santap. Tak bisa di hindari, mereka harus makan bersama dalam satu meja.

Florida berlari mendekati Vandra yang merengek minta di ambilkan daging sapi siap santap. Entah kenapa cowok tengil itu tak peka dengan situasi yang ada, karena ternyata dia tetap bermanja pada pacarnya. Sepertinya di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Prince Of Love   Bab 55 Penuh Dengan Pertanyaan

    Memenuhi ajakan Rega, Vio dan cowok tunangannya itu menikmati malam minggu ini dengan jalan-jalan berkeliling kota Surabaya. Sudah genap seminggu Rega berada di Surabaya dan sepertinya cowok itu belum nampak berniat untuk pulang ke Jakarta. Di sebuah rumah makan seafood akhirnya mereka berhenti untuk menikmati makan malam. Sambil mengobrol ringan sesekali Rega nampak membalas pesan di ponselnya. “Kak, bolehkah Vio bertanya sesuatu?” tanya Vio meminta sedikit perhatian dari Rega yang masih nampak sibuk dengan ponselnya. “Ah iya sayang, tanya aja,” jawab Rega berusaha tersenyum kemudian meletakkan ponselnya bersiap menyimak apa yang akan di tanyakan oleh Vio. Vio menunduk, entah perasaannya saja ataukah memang ada sesuatu yang berubah dari Rega, hampir seminggu dekat dengan cowok ini namun antara dirinya dan Rega serasa ada sesuatu yang menghalangi kedekatan keduanya. Awalnya Vio mengira mungkin karena dirinya penyebabnya, dia yang lebih banyak memikirk

  • Prince Of Love   Bab 56 Jawaban Keraguan Vio

    “Vi, kamu kenapa, sih dari tadi diem mulu,” senggol Merlin pada Vio yang tercenung sambil menggigit ujung sedotannya tapi tak nampak pergerakan minuman menuju mulutnya.Vio mendesah, kemudian menyeruput cepat minumannya. Dirinya tengah menimbang-nimbang perlukah kegalauannya saat ini dia utarakan pada ketiga sahabat ceweknya mumpung mereka kini sedang berkumpul setelah tadi sempat nonton bioskop bareng.“Iya, Vio nggak asyik lo, bahagia dong kayak gue gini, nih liat nih, macam gini nih,” lagak Flo menirukan logat Jakarta Vio seperti biasanya di ikuti tingkah tengilnya yang berhasil mengundang senyum tawa sahabat-sahabatnya.“Ada apa, Vi, mumpung kita lagi ngumpul nih nggak pengin bagi-bagi masalah sama kita?” Cia ikutan bersuara sambil mengusap lembut bahu Vio yang kebetulan duduk tepat di sampingnya.“Apaan sih, elo masih galau antara milih babang Rega atau babang Jordi?” cerocos Flo yang di sepak kakinya o

  • Prince Of Love   Bab 57 Pilihan Berpisah

    Di antara pertemuan keluarganya dan keluarga Rega, tak urung air mata Vio kembali mengalir deras. Apalagi ketika Mama Rega memeluknya erat sambil meminta maaf ketika Vio mengembalikan cincin yang dia lepas dari jari manisnya. Dan yang lebih membuatnya sedih adalah ketika Papa Rega menampar cowok itu tepat di depan matanya karena mungkin kemarahan dan rasa malu yang terpendam sejak semalam, hingga Vio harus terloncat dan segera menuju Rega kemudian memeluk erat cowok itu melindunginya dari kemarahan papanya meski sesungguhnya Rega patut mendapatkan itu semua karena telah mempermalukan keluarga.Tak mampu lagi menahan sedihnya melihat kedua orang tua dua keluarga itu yang masih berbincang serius, Vio berpamitan untuk meninggalkan mereka dan menuju ke kamarnya. Meninggalkan Rega yang tertunduk diam sambil meremas kedua tangannya sendiri yang tertaut cemas. Memar di pipi dan luka di ujung bibirnya masih nampak begitu jelas, tapi Vio berusaha mengabaikannya meski hatinya teriris t

  • Prince Of Love   Bab 58 CLBK

    “Jordi nggak ikut latihan hari ini?” tanya Cia yang duduk bersama Aka di ruang latihan taekwondo. Di sodorkannya air mineral yang di pegangnya pada cowok kesayangannya ini yang masih mengenakan seragam putihnya, tampak begitu bersih dan tampan.“Entahlah, dia jarang sekali ikut latihan akhir-akhir ini, berkebalikan dengan Vio yang menjadi lebih aktif dari sebelumnya,” jelas Aka.Cia mengalihkan pandangannya pada sesosok gadis cantik yang tengah serius melatih para juniornya. Semenjak permasalahannya dengan Kak Rega berakhir dramatis saat itu, Vio sepertinya tengah menenggelamkan diri pada kesibukannya. Hingga tanpa terasa semua sudah berlalu selama hampir tiga tahun dari kejadian pada waktu itu.Hubungan pertemanan antara Cia, Aka, Jordi dan Vio masih tetap terjalin seperti dulu kala. Keduanya pun masih nampak cukup baik meski tak pernah terlihat kemesraan di antara keduanya lagi semenjak hari itu. Hidup mereka terpisah dengan sendirinya,

  • Prince Of Love   Bab 59 Masa Praktek Di RS

    Jordi mendekati Cia yang tengah duduk santai di kantin rumah sakit tempat mereka melaksanakan program koas. Sungguh beruntung memang karena keduanya mendapatkan rumah sakit yang sama untuk program kuliah mereka yang harus di jalani selama kurang lebih satu setengah tahun ini. Mereka sendiri sudah hampir melewatinya selama enam bulan, berpisah tempat dengan Vio yang mendapatkan rumah sakit berbeda meskipun masih di kota yang sama.“Hei, aku sudah kamu pesankan sekalian?” tanya Jordi yang melihat dua piring berisi nasi rames di meja Cia.Memamerkan lesung pipinya Cia tersenyum sambil mengangguk.“Mumpung kan, jarang banget kita makan bareng, apalagi kalo salah satu dari kita pas nugas perbantuan di IGD,” jawab Cia yang di sambut tawa Jordi sambil mengacak lembut rambut panjang Cia yang tetap bertahan sampai kini.Banyak orang melihat mungkin mengira kalau mereka pacaran, satu tampan dan satu cantik berikut jas putih seorang dokter ya

  • Prince Of Love   Bab 60 Waktu Bersama Alvendra

    Mematuhi permintaan Alvendra yang di sampaikan kepada Sari, Cia memasuki ruang dokter muda dan tampan mantan senior di kampusnya itu dengan gaya santai namun tetap sopan.“Pagi, dok,” sapa Cia ramah yang mendapat balasan senyum lebar dari Alvendra yang tak berkedip menatap sesosok cantik yang diam-diam di rindukannya. Sejak beberapa hari lalu ketika dirinya menerima daftar nama tim tempatnya bergabung di rumah sakit ini rasa tak sabar itu begitu kuat menderanya. Alvendra tak menyangka takdir akan mempertemukan lagi dirinya dengan gadis yang beberapa tahun terakhir ini berusaha keras di lupakannya karena menghargai hubungan gadis itu dengan kekasihnya.“Duduk Cia,” ujar Vendra yang segera di turuti Cia dengan duduk di depannya.“Bagaimana kabar kamu?” tanya Vendra masih dengan tatapan lembutnya ke pahatan wajah cantik di depannya. Senyum tak lepas dari bibirnya.“Kabar aku baik, Kak. Kak Vendra udah sukses aja, ya,

  • Prince Of Love   Bab 61 Bercerita Ke Aka

    “Hai sayang, kabar kamu gimana?” tanya Cia dengan ceria menatap wajah tampan Aka yang tengah berada di kantornya sedangkan dia sendiri sedang bergelung malas di kamarnya. Perbedaan waktu 7 jam seringkali mereka manfaatkan untuk sekedar video call melepas rindu.“Aku baik sayang, kamu sudah makan malam?” tanya Aka dengan senyum lembutnya, menahan berjuta rasa rindu pada pemilik wajah tersenyum yang sekarang cuma bisa dia nikmati dari layar ponselnya.“Udah kok, nggak boleh makan malam lebih dari jam enam sore, ntar mudah gendut,” jawab Cia dengan gaya menggemaskannya.“Ah, meskipun kamu gendut se- biri-biri Australia aku juga bakal tetep sayang kok.”“Ihh … kok gitu sih, bukannya nyemangatin aku supaya tetap langsing malah bilang gitu,” raut cemberut pura-pura Cia tunjukkan yang membuat Aka semakin gemas.“Perumpamaan aja, Sayang, mau gendut mau kurus kamu tetap cantik kok di m

  • Prince Of Love   Bab 62 Aka Kefikiran

    Aka menatap jauh ke puncak tertinggi satu gedung di luar sana yang dia lihat dari jendela ruang kerjanya. Terngiang cerita Cia bahwa Alvendra berada di satu tempat dinas dengan gadisnya itu. Dirinya tak pernah lupa bagaimana sikap perhatian seorang Vendra kepada adik tingkatnya kala itu. Yang seringkali menatapnya penuh kelembutan meski Aka sadar dan tahu bahwa cowok itu cukup baik dan menghargai hubungannya dengan Cia. Tapi itu dulu, ketika dirinya berada di dekat gadisnya. Untuk sekarang, bagaimana dia bisa mencegah sebuah hati yang mendamba dan telah menyimpan rasa begitu lama jika tiba-tiba saja mereka berada di satu tempat yang sama dalam banyak hitungan jam dan kegiatan bersama. Tak mungkinkah pada akhirnya hati mereka merasakan getaran yang sama karena kebiasaan berdekatan?Meski seringkali Aka selalu menitip pesan pada Cia untuk pandai menjaga hati tetap saja hati Aka di liputi kekhawatiran dan rasa cemburu yang entah kenapa semakin membesar saja. Tanpa sadar bolpoint

Bab terbaru

  • Prince Of Love   Extra Part 2

    “Jadi sekarang kamu sudah tahu kan bagaimana aku bisa berada di sini dan maaf harus menahan diri tanpa menemui kamu, Sayang,” beritahu Aka mengakhiri ceritanya. Mereka berbaring di ranjang mewah salah satu kamar di resort Aka, lebih tepatnya Valencia Resort. Sesekali Aka mencium pundak telanjang Cia, memeluknya dengan erat di dalam selimut yang melindungi tubuh mereka dari dingin AC setelah percintaan panas mereka beberapa saat lalu. “Sudah, Sayang, terima kasih banyak karena kamu masih kembali kepadaku,” balas Cia yang menikmati setiap sentuhan dan dekapan hangat Aka yang sudah begitu lama di rindukannya. “Terima kasih juga buat kamu yang selalu yakin dan percaya padaku, Sayang. Semua itu kekuatan tak ternilai yang aku punya di hidup aku.” “Jadi sekarang kondisi sudah aman?” “Sudah, kita bisa menikah segera.” “Bukan itu maksudnya, Sayang,” balas Cia sambil tertawa, sadar jika Aka hanya menggodanya meski wajah Pangeran Saljunya ini nampak tak

  • Prince Of Love   Extra Part 1

    “Tuan, berikan ponsel tuan kepada saya,” tanpa menunggu jawaban dari Aka Mike langsung merebut ponsel di tangan Aka yang sejak tadi berada di tangan Aka karena cowok itu baru saja mengirimkan pesan kepada Cia mengabarkan bahwa dirinya bersiap untuk penerbangan ke Indonesia. Sepuluh menit lagi Aka harus segera masuk ke dalam pesawat supaya tak ketinggalan penerbangan, namun yang ada justru Mike menahannya dan membuka ponsel itu kemudian mengambil nomornya dan merusak chip kecil itu. Setelahnya memasukkan ponsel itu begitu saja ke dalam kotak sampah tak jauh dari pintu terakhir sebelum menuju masuk pesawat. Aka ingin marah namun lama-lama dia mencerna dan mulai memahami situasi yang ada setelah Mike menariknya cepat untuk pergi meninggalkan bandara melewati pintu yang tak seharusnya. Sebuah mobil sudah menunggunya, dan baru saja masuk ke dalam mobil suara dentuman memekakkan telinga terdengar di seantero bandara itu. Mike duduk diam di sampingnya dan hanya menginstruksikan sop

  • Prince Of Love   Bab 79 New Life

    Cia menatap pria tampan berumur yang duduk di sampingnya. Wajah bulenya sama sekali tak dia lupakan. “Selamat siang, Nona Cia.” “Jimmy? Sungguh ini kamu, Jim?” “Betul Nona, terima kasih masih mengenali saya.” “Ada apa, Jim, kenapa tiba-tiba menemui aku, jangan membuat aku takut, Mommy, Daddy, Kak Zona, Kak Helen dan Zecca semua baik-baik saja, kan?” tiba-tiba ingatan Cia melayang pada kejadian sebulan lalu yang melibatkan interpol harus datang dan muncul di Indonesia memburu para orang jahat yang menurut berita karena urusan persaingan bisnis. Jimmy menyodorkan air mineral dan sekotak makanan kepada Cia. “Semua baik-baik saja, Nona. Lebih baik Nona makan dulu karena perjalanan kita akan memakan waktu kurang lebih empat jam dari sekarang. Cia sedikit tenang meski banyak pertanyaan di kepalanya. Dia mengenali karakter para pengawal keluarga Aka ini. Mereka akan berkata aman jika memang semua aman, dan mereka tak akan banyak bicar

  • Prince Of Love   Bab 78 Rencana Apa Ini?

    Cia tersenyum gemas melihat baby mungil di dalam ruang bayi meski hanya dari kaca. Kemudian menoleh sekilas ke arah Vendra yang berdiri di sebelahnya dan menerima usapan lembut di kepala dari papa si bayi itu. “Dia lucu, Kak,” ujar Cia tak bisa mengalihkan pandangan dari Baby Azeera, nama yang di berikan untuk putri Alvendra dan Meischa. “Iya, sangat menggemaskan,” jawab Alvendra. Setelah puas melihat bayi akhirnya Cia mengikuti langkah Alvendra menuju kamar rawat Meischa. Dan bertepatan nampak perempuan cantik itu baru kembali dari kamar mandi. “Selamat ya, Kak, Baby nya cantik dan lucu.” “Oh, jadi kamu bahkan melihat dia dulu di bandingkan harus datang menemuiku?” ujar Meischa pura-pura sewot membuat Cia tertawa. “Ketemu Kak Meischa udah sering kali, tapi kalau ketemu Azeera pagi ini baru yang pertama kalinya, jadi penasaran banget.” Meischa ikutan tertawa, kemudian dengan masih di rangkul Cia berjalan menuju ranjangnya.

  • Prince Of Love   Bab 77 Sedih Dalam Bahagia

    Hari ini hari pernikahan Flo dan Vandra. Cia mematut lama dirinya yang sudah rapi dan cantik. Gaun peach pada waktu itu melekat pas dan indah di tubuhnya. Peach. Bagaimana bisa seseorang itu mengetahui warna yang sangat pas dengan dirinya. Angan Cia melayang, membayangkan bahwa yang menyarankannya mengambil gaun itu adalah Aka. “Sayang, hari ini aku merasa cantik, lihatlah,” bisik Cia sambil berusaha menyunggingkan senyumannya. Masih tetap berada di depan cermin, tiba-tiba terdengar suara mamanya. “Sayang, ayo, acaranya sudah hampir di mulai,” ajak Ratna yang baru menyusul masuk ke kamar dengan hati-hati, dengan lembut di pegangnya bahu putri cantiknya. “Iya, Ma,” jawab Cia singkat. Ratna menggiring Cia keluar kamar hotel yang sama dengan tempat resepsi Flo di adakan. Sejak siang tadi mereka check in, rencananya setelah acara resepsi selesai malam nanti mereka bisa segera beristirahat di sini, tidak perlu langsung pulang ke rum

  • Prince Of Love   Bab 76 Teroris?

    Cia sedang menikmati makan siangnya sendiria di sebuah rumah makan tak jauh dari rumah sakit tempat berprakteknya saat ini. Yaitu hanya sebuah rumah sakit kecil yang baru berdiri di Kota Surabaya. Sesungguhnya banyak tawaran yang meminang Cia untuk bergabung di rumah sakit-rumah sakit besar dan terkenal di Surabaya ini, salah satunya RS Surabaya Husada, namun Cia belum mempertimbangkan untuk menerimanya. Justru dirinya lebih menikmati berpraktek di rumah sakit yang baru berdiri ini karena di sini dia merasa lebih enjoy, lebih bisa dekat dan perhatian kepada pasien mengabaikan ke-eksklusif-an yang biasanya terdapat pada pelayanan sebuah rumah sakit besar. Seperti pesan keramat Dokter Abdi, Cia masih menggenggam erat pesan itu sampai kini. Hati dan pengabdian bagi jiwa seorang dokter. Cia mendongak melihat jalan raya ketika terdengar suara sirine bersahutan memecah keramaian jalanan kota sore ini. Mobil polisi beriringan banyak sekali, begitupun ambulance terdapat beberapa di

  • Prince Of Love   Bab 75 Someone, Somewhere

    Cia menatap takjub dua sahabatnya yang saat ini tengah sibuk menerima ucapan selamat atas pernikahan mereka dari para tamu yang datang.Cia yang di daulat menjadi bridesmaid bersama Merlin dan Flo hanya mampu menahan setiap gejolak rasa di dalam dadanya. Antara bahagia atas pernikahan kedua sahabatnya dan di satu sisi hati ada kesedihan yang dia tahan seorang diri saat ini. Di sebekah tempat yang lain nampak Evan, Arya dan Vandra tengah asyik ngobrol bersama. Melihat keberadaan Evan di antara sahabat-sahabatnya, tak urung mata indah Cia berkaca. Harusnya yang berada di sana saat ini adalah kekasihnya, sahabat dari para mereka-mereka yang sudah menjalin ikatan manis pertemanan semenjak masa abu-abu putih mereka.Merlin yang menyadari sikap diam Cia segera merangkul bahu sahabat cantiknya. Begitupun Flo yang berdiri di sebelahnya semenjak tadi. Dua orang gadis itu adalah saksi hidup bagaimana terpuruknya seorang Cia pada saat itu karena kabar akan meninggalnya Aka. Dan,

  • Prince Of Love   Bab 74 Kembali Ke Surabaya

    Serah terima tugas selesai sudah. Di ruang Dokter Abdi, Cia menjabat tangan dokter senior itu dan juga Dokter Adra. Dokter muda penggantinya lulusan dari Universitas Negeri Jember.“Jangan pernah lupa pesan yang seringkali saya sampaikan, Dokter Cia, sukses selalu di manapun berada,” pesan Dokter Abdi.“Terima kasih atas bimbingannya selama ini, Dok. Seperti yang saya sampaikan, saya akan selalu berusaha mengingat pesan keramat dokter yaitu tentang hati dan pengabdian. Semoga Dokter Abdi sehat selalu dan jika suatu saat ada dinas ke Surabaya maka jangan lupa menghubungi saya.”“Tentu, Cia. Itupun jika kamu masih di Indonesia. Jika tiba-tiba kamu benar berangkat ke Inggris maka jangan lupa kabari saya. Jika keyakinanmu masih sangat kuat, maka tetaplah yakin. Tapi bukan satu kesalahan jika suatu saat kamu harus menyerah dan melepaskan keyakinan itu dan mulai kembali menatap ke depan, karena bagaimanapun juga kita hanya manusia yang me

  • Prince Of Love   Bab 73 Kecemburuan

    Dua bulan lebih telah berlalu. Vendra dan Tim Medis Surabaya sudah kembali. Aktifitas rutin kembali berjalan seperti biasanya. Cia masih tetap berusaha mengupdate informasi. Sesekali bersama Evan dirinya pergi ke kota sekedar mencari sinyal jaringan internet untuk bisa mengakses update berita tentang kecelakaan pesawat yang Aka tumpangi. Namun sampai dengan saat ini belum ada berita yang menyebutkan bahwa jenasah atau hasil tes DNA dari potongan-potongan anggota tubuh yang berhasil di dapatkan dari badan pesawat yang beberapa puing di temukan menyebutkan nama Feroka Hatcher. Hingga membuat doa tak pernah putus dari hati Cia supaya Tuhan memberikan keajaiban untuk Aka.Di sore hari Cia sedang membersihkan ruang prakteknya ketika nampak seseorang berdiri di ambang pintu. Nina yang biasanya membantu beberes sedang menemani Dela ke rumah warga yang informasinya melahirkan anak kembar serta menolak melahirkan di puskesmas. Jadilah saat ini di puskesmas hanya ada Cia bersama dokter

DMCA.com Protection Status