Home / Romansa / Pria milik 'ARANA' / Mengikuti seminar

Share

Mengikuti seminar

last update Huling Na-update: 2021-12-02 18:57:11

"Ups! maaf, maaf." celetuk siswi, dengan sigap menyentuh bahu gadis yang telah ia tabrak.

"Maaf ya, ini salah mereka. Aku sibuk bercerita dan ga sengaja nabrak kamu,"

"Hey! Padahal kau selalu mengoceh meski kita tidak memintanya!" hardik Gea mengerutkan alis.

"Hust! Udah diem."

"Sekali lagi, maaf ya!"

"Iya, gapapa." angguk Ana, dengan senyum ramah.

Perlahan mendongak, menatap lekat para gadis yang ada di depannya. Mereka terdiam  seakan saling mengenal,

"Loh. Kamu yang kemarin nanya ruang kepsek kan?"

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Pria milik 'ARANA'   10 peluru

    "Bapak Ryan Bimantara.."Dep.Kedua manik hitam itu membulat sempurna, seketika ingatan masa lalu membuka luka lama. Ana terdiam tak menghiraukan tepuk tangan meriah yang murid lain lontarkan,Api amarah yang terlihat jelas dari sorot matanya, beralih pada sosok pria yang tengah berjalan menaiki tangga.Mata serta senyuman yang tak asing. Pria yang pernah menjadi alasannya tertawa, namun sosok yang sama kini mengobarkan api luka dalam hati Ana."Bisa bisanya. Dia begitu bangga membawa nama perusahaanku!" gerutu Ana dalam hati, menggertakkan gigi dengan kedua tangan mengepal kuat.15 menit kemudian.

    Huling Na-update : 2021-12-03
  • Pria milik 'ARANA'   Tak butuh anestesi

    "Apa kau yakin?" gumam Mosco berusaha memastikan,"Aku tidak suka mengulang." seru Max, dengan raut sinis.Dor!Entah apa yang membuat pria itu berani mengacungkan senjata ke arah Max. Namun dengan sigap telapak kekar itu menangkis peluru yang keluar,Merebut paksa dan membalikkan mulut pistol ke hadapan Mosco,"Kau sudah kuberi kesempatan. Tapi tidak kau gunakan dengan baik,"Dor! Dor! Dor!Dengan cepat menghabiskan sisa peluru untuk menembus habis kepala pria berambut gelombang tadi.

    Huling Na-update : 2021-12-04
  • Pria milik 'ARANA'   Tak berhak melarang

    "Halo?" ucap suara pria dibalik layar."Jangan buang waktuku. Cepat katakan, kenapa kau tidak mengirim hal yang kusuruh?" sontak Max mengerutkan alis.Pagi ini laki laki itu dengan antusias menunggu laporan yang seharusnya Fero berikan. Namun sampai hari menjelang siang tak kunjung tiba,"Hubungkan layar laptop pada Fero! Aku ingin lihat, apa yang sebenarnya dia lakukan." pekik Max pada pengawal yangs sedang bertugas disisinya."Katakan. Apa yang sedang gadis itu lakukan?""Mm. Nona Ana, semalam pindah dan tinggal dalam asrama sekolah.""Dia sekarang sedang bekerja, sebagai pelayan di cafe li

    Huling Na-update : 2021-12-05
  • Pria milik 'ARANA'   Pelari handal

    WARNING 21+HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MEMILIH BACAAN._________________________________________Penolakan yang berulang kali terlontar, tak sedikitpun dihiraukan oleh Max. Membuka paksa pengait yang terlilit di belakang punggung gadis itu,Mendorong tubuh Ana ke sudut ruangan. Membuatnya bersandar, mulai mendengar jantung yang berdetak kencang dengan rasa panik memenuhi benak.Entah apalagi yang harus ia lakukan. Tubuh itu terlalu lemah untuk melawan tindakan Max,Menatap lekat manik coklat yang baru saja mengarah dan memandangnya dengan sorot lembut."Sebe

    Huling Na-update : 2021-12-05
  • Pria milik 'ARANA'   Prolog

    Seorang gadis cantik bernama Areta Sidney, baru saja menggelar acara pertunangan dengan pria yang ia cintai. Ryan Bimantara. Pria yang berhasil mendapatkan hati seorang putri tunggal dengan setumpuk warisan yang ia miliki di usia muda. "Hey, lihat!" "Dia murid baru di kelas kita." "Hai. Boleh aku minta nomormu?" kalimat pertama yang Ryan ucapkan pada Reta, Entah apa yang dia lakukan, hingga bisa menimbulkan keberanian pada hati gadis itu. Reta melawan kehendak keluarga, meski semuanya menentang hubungan mereka berdua. "Ayahnya adalah pria pengangguran," "Kata orang, ibunya memiliki penyakit mental!" "Tidak! ibunya meninggal karena bunuh diri." "Kau yakin, akan menikah dengan pria tidak jelas itu?" Banyak sekali ocehan yang mereka lontarkan pada Reta, namun dia hanya menutup telinga. "Plis om. Hanya sekali saja, setujui permintaanku!" "Tidak. Sampai kapanpun, kalian tidak b

    Huling Na-update : 2021-10-30
  • Pria milik 'ARANA'   Pengkhianatan

    "Sh---sakit. Kenapa gelap sekali?" pikir Reta masih memejamkan mata, Rasa sakit serta hawa dingin yang menusuk kutikula membuat kesadaran gadis itu kembali. Terbit kerutan di kedua alis berkat hal aneh tengah mengoyak organ dalam tubuhnya. Dengan susah payah dia berhasil membuka mata namun terkejut ketika mendapati diri tengah tersungkur tak berdaya. Tubuh itu terlentang melirik langit mobil yang sekarang justru menjadi alasnya berbaring, Berusaha keras mengingat kejadian yang telah menimpa hingga muncul sekelebat ingatan buruk dalam benak Reta. Bersama ketiga temannya, mobil putih itu sedang berada dalam perjalanan pulang sampai insiden rem yang tiba tiba tak berfungsi lalu menyebabkan kendaraan beserta seluruh penumpang jatuh ke dalam jurang. "Ryan, Ryan, bangun!" pekik suara gadis begitu tergesa gesa, suaranya cukup keras sampai mengalihkan lamunan Reta. "Suara siapa?" gumamnya mendongak, berusaha meraih benda apapun sebagai tum

    Huling Na-update : 2021-10-30
  • Pria milik 'ARANA'   Kesempatan lain

    Memandang dinding serba putih juga perabotan lain, semakin yakin bahwa dirinya tengah berada bahkan terbaring di atas ranjang pasien. Manik hitam yang sibuk mengamati sekeliling seketika tersentak kaget, saat mendapati begitu banyak alat menempel ria di bagian dadanya. "Ah, apa ini!" teriak Reta dalam hati nyaris membulatkan mata, "A--pa aku masih hidup?" Ceklek.... Terdengar suara dari arah pembatas berhias kaca yang perlahan terbuka, berhasil mengalihkan sorot mata Reta pada seorang suster yang sedang berjalan dengan sebuah papan berisi lembar kertas. Masih sigap menatap setiap kalimat yang tertulis di dalamnya seakan bersiap untuk melakukan semacam pengecekan. Perawat itu berhenti tepat di samping ranjang lalu mulai mengalihkan pandangan, saling bertatapan dengan santai hingga menyadari sesuatu yang membuatnya terbelalak. "Hah!" sontak perawat, dengan cepat berlari keluar ruangan. Meninggalkan Ret

    Huling Na-update : 2021-10-30
  • Pria milik 'ARANA'   Pecahan memori

    Reta Sidney, wanita berusia 25 tahun yang telah berhasil menduduki jabatan CEO di perusahaan K. Menyebar banyak proyek besar serta program baru yang mampu meningkatkan saham perusahaan, Siapa sangka wanita seperti Reta memiliki nasib yang malang. Di malam pertunangan, dia harus menerima sebuah pengkhianatan dari sahabat dan pria tercintanya. Setelah itu mati dengan cara mengenaskan, Beruntung takdir masih memberi sedikit simpati dan memberi kesempatan Reta untuk membalas semua derita. Hingga berhasil hidup kembali dengan cara aneh dalam tubuh gadis berusia 18 tahun bernama Arana, Dengan keluarga sederhana juga kepala keluarga yang mampu mengatur keuangan namun tidak membuat anaknya merasa kekurangan. Meski bekerja dalam perusahaan besar sekaligus milik keluarga, ayah Arana bekerja di bawah tekanan para kakaknya yang berkuasa karena beruntung menjadi putra sulung. Walau berbeda dari kehidupan dulu, mau tidak mau Reta h

    Huling Na-update : 2021-10-31

Pinakabagong kabanata

  • Pria milik 'ARANA'   Pelari handal

    WARNING 21+HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MEMILIH BACAAN._________________________________________Penolakan yang berulang kali terlontar, tak sedikitpun dihiraukan oleh Max. Membuka paksa pengait yang terlilit di belakang punggung gadis itu,Mendorong tubuh Ana ke sudut ruangan. Membuatnya bersandar, mulai mendengar jantung yang berdetak kencang dengan rasa panik memenuhi benak.Entah apalagi yang harus ia lakukan. Tubuh itu terlalu lemah untuk melawan tindakan Max,Menatap lekat manik coklat yang baru saja mengarah dan memandangnya dengan sorot lembut."Sebe

  • Pria milik 'ARANA'   Tak berhak melarang

    "Halo?" ucap suara pria dibalik layar."Jangan buang waktuku. Cepat katakan, kenapa kau tidak mengirim hal yang kusuruh?" sontak Max mengerutkan alis.Pagi ini laki laki itu dengan antusias menunggu laporan yang seharusnya Fero berikan. Namun sampai hari menjelang siang tak kunjung tiba,"Hubungkan layar laptop pada Fero! Aku ingin lihat, apa yang sebenarnya dia lakukan." pekik Max pada pengawal yangs sedang bertugas disisinya."Katakan. Apa yang sedang gadis itu lakukan?""Mm. Nona Ana, semalam pindah dan tinggal dalam asrama sekolah.""Dia sekarang sedang bekerja, sebagai pelayan di cafe li

  • Pria milik 'ARANA'   Tak butuh anestesi

    "Apa kau yakin?" gumam Mosco berusaha memastikan,"Aku tidak suka mengulang." seru Max, dengan raut sinis.Dor!Entah apa yang membuat pria itu berani mengacungkan senjata ke arah Max. Namun dengan sigap telapak kekar itu menangkis peluru yang keluar,Merebut paksa dan membalikkan mulut pistol ke hadapan Mosco,"Kau sudah kuberi kesempatan. Tapi tidak kau gunakan dengan baik,"Dor! Dor! Dor!Dengan cepat menghabiskan sisa peluru untuk menembus habis kepala pria berambut gelombang tadi.

  • Pria milik 'ARANA'   10 peluru

    "Bapak Ryan Bimantara.."Dep.Kedua manik hitam itu membulat sempurna, seketika ingatan masa lalu membuka luka lama. Ana terdiam tak menghiraukan tepuk tangan meriah yang murid lain lontarkan,Api amarah yang terlihat jelas dari sorot matanya, beralih pada sosok pria yang tengah berjalan menaiki tangga.Mata serta senyuman yang tak asing. Pria yang pernah menjadi alasannya tertawa, namun sosok yang sama kini mengobarkan api luka dalam hati Ana."Bisa bisanya. Dia begitu bangga membawa nama perusahaanku!" gerutu Ana dalam hati, menggertakkan gigi dengan kedua tangan mengepal kuat.15 menit kemudian.

  • Pria milik 'ARANA'   Mengikuti seminar

    "Ups! maaf, maaf." celetuk siswi, dengan sigap menyentuh bahu gadis yang telah ia tabrak."Maaf ya, ini salah mereka. Aku sibuk bercerita dan ga sengaja nabrak kamu,""Hey! Padahal kau selalu mengoceh meski kita tidak memintanya!" hardik Gea mengerutkan alis."Hust! Udah diem.""Sekali lagi, maaf ya!""Iya, gapapa." angguk Ana, dengan senyum ramah.Perlahan mendongak, menatap lekat para gadis yang ada di depannya. Mereka terdiam seakan saling mengenal,"Loh. Kamu yang kemarin nanya ruang kepsek kan?"

  • Pria milik 'ARANA'   Memburu teman

    Tap.Tap.Tap.Langkah kaki itu begitu santai melewati lorong sekolah. Dengan seragam serta tas yang tersemat di punggungnya, gadis itu menatap jalan dengan raut datar."Padahal semalam. Aku udah niat, ga pakai uangnya!""Ternyata aku pake juga, buat beli buku.""Dan untung saja, bekas ciumannya cukup dibawah. Aku pikir ini tidak akan terlihat," benak Ana sedikit mengusap kerah bajunya.Sorot mata sedikit terganggu, mendapati beberapa siswa dan siswi yang tengah berkumpul di depan pintu kelas."Hey. Tunggu!"

  • Pria milik 'ARANA'   Jalang kecil, milik Tuan Maxime.

    WARNING 18+.HARAP BIJAK DALAM MEMBACA.____________________________________Tanpa melepas aksinya, dia beralih posisi. Dengan kedua lutut yang berpijak di atas sofa, tangan yang lain mulai membuka kancing pengait kemeja gadis itu.Kulit putih Ana mulai terlihat jelas, dengan sigap meraih pengait di bagian punggung. Mendepak sangkar dari kedua gundukan itu,Terlihat jelas dua puncak dada yang mulai membulat sempurna karena aksinya. Meraup gundukan yang terasa cukup pas dalam genggaman,Memberikan pijatan kasar, membuat gadis tadi menahan nyeri sambil menggigit bibir bawahnya. Memutar dan memilin kuat puncak gundukan yang semakin mengeras,Ana menggeliat tak menentu, merasakan sentuhan yang membuat hawa panas menjalar ke setiap bagian tubuhnya."Ah..""Hentikan! Keluarkan jarimu!" sontak Ana, merasakan sesuatu yang hampir keluar.Namun laki laki itu tak menghiraukan, semakin mempercepat gerakan tangannya.

  • Pria milik 'ARANA'   Menyentuh tubuh Arana.

    WARNING 18+.HARAP BIJAK DALAM MEMBACA DAN MEMILIH BACAAN._________________________________________Prang!Dengan sengaja, telapak tangan gadis itu mendepak gelas berisi minuman yang ada di atas meja.Seketika membuat laki laki itu mendongak, menghentikan gerakan jarinya."Maaf! Saya akan segera bereskan." sontak Ana, beranjak pergi.Namun lengan kekar itu, masih sigap melilit pinggul langsing Ana. Membuat gadis itu tak dapat bergerak,"Kau senang sekali meninggalkan sesuatu yang belum selesai," bisik Max.Telunjuknya menerobos masuk ke sela kain, membelai lembut kutikula perut datar gadis tadi. Rasa risih yang membebani benaknya, membuat tekad Ana semakin bulat.Dia menekan kuat, tangan kekar itu dan menoleh dengan raut dingin."Permisi, saya harus pergi.""Jika Tuan ingin ditemani, saya akan panggilkan pelayan lain." lugas Ana,"Tapi, yang ku inginkan hanya kau." ucap Max,

  • Pria milik 'ARANA'   Bekerja di sebuah Bar

    Hiruk pikuk dunia malam begitu menakjubkan bagi kalangan remaja. Sebuah tempat mewah dengan banyak pelayan yang menyajikan minuman serta pelayanan lain,Tempat yang biasanya ia datangi untuk menenangkan pikiran, kini Ana berkunjung sebagai seorang pekerja."Huft. Capek juga mondar mandir nganterin minuman," benaknya, sedikit menekan kuat punggung belakang yang terasa nyeri."Untung aja, dulu aku pernah lihat temen sekelas nyari kerja di Bar ini.""Walau capek. Yang penting dapet duit!"1 jam yang lalu"Yes, udah dapet kerja!" sorak Ana, berhasil menghubungi salah satu tempat yang membuka lowongan."Tapi! Gimana cara ijinnya?""Pasti mama, nggak bakal ngebolehin aku keluar."10 menit sebelum berangkat.Gadis itu berdandan rapi dengan pakaian casual, membawa sebuah ransel sebaga

DMCA.com Protection Status