Setelah mendapat kejutan yang begitu besar dari Karina. Nick merasa melayang, dia hampir lupa kalau mereka sedang berada di tempat umum.
Tidak ada pengunjung lain selain mereka, tapi tetap saja, Nick tidak bisa melampiaskan keinginannya sekarang juga.
Di kepalanya, dia sedang mengulangi kalimat ‘Tahan Nick, jangan melewati batas.’ Berulang kali sampai terdengar seperti mantra.
Sekarang, Nick harus mengatur napas dan juga sesuatu yang sudah terlanjur berdiri. Sementara Karina terus tersenyum karena berhasil membuat Nick salah tingkah.
“A-aku ambil mobil dulu.” Gagap Nick.
Karina mengangguk, dia menikmati melihat Nick yang berjalan seperti robot.
***
Mereka berdua gagal ke lembah yang dimaksud oleh Nick. Karena hujan yang tiba-tiba datang dengan lebatnya. Jalanan menuju lembah dan taman bunga langsung di tutup untuk umum.
Kini, Karina dan Nick terjebak di tengah-tengah hutan
Nick tidak percaya dia sudah melakukan hal itu dengan Karina tadi malam. Padahal dia tidak semabuk itu, jadi dia bisa mengingat semua detail kejadian malam itu yang membuatnya seperti terbang ke langit.Pria itu membenamkan wajahnya di telapak tangan saking malunya. Melihat Karina tidur di sebelahnya tanpa busana, membuat Nick tak kuasa menahan tangannya untuk menyentuh wajah Karina yang lembut.Nick menarik selimut agar wanita tercintanya itu tidak kedinginan. Sebab mereka tertidur di depan perapian yang jelas saja sudah tidak menyala lagi.Karina terbangun karena tangan dingin Nick tidak beranjak dari wajahnya.“Sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?” tanya Nick dengan sangat penasaran.Karina menyeringai “Seluruh tubuhku sakit, Nick. Kamu benar-benar melampiaskan semuanya tadi malam.” Ejek Karina, sebenarnya sekarang badannya memang seperti patah karena kelakuan Nick.Nick tersipu malu, dia meraup tubuh Karina dan meme
Beberapa hari setelah kejadian itu. Rupanya memang ada yang masuk ke dalam kafe. Tapi untung saja tidak ada barang berharga yang di ambil.Setahu Karina, hanya dua kantung kopi dengan dua set gelas. Kalau dari CCTV, yang masuk ke dalam kafe adalah anak muda yang masih berusia awal 20an.Mereka mengaku menyesal , bahkan orang tua mereka memohon pada Karina untuk meminta keringanan.Bukan hanya karena merasa kasihan, tapi Karina memikir ini bukanlah suatu masalah yang besar.Alhasil, Karina tidak memperpanjang masalah itu. Memilih untuk menyerahkan semua keputusan kepada polisi.*** Malam itu, Karina sedang ke rumah Jonathan untuk acara makan malam. Hari ini dia tidak bersama Nick, kekasihnya sedang banyak pekerjaan yang tidak bisa ia tinggal. Tapi Nick berjanji, nanti akan menyempatkan diri ke apartemen Karina kalau semua urusannya sudah selesai.Karina sudah sampai, dan masuk ke dalam rumah Jonathan dan Sarah. Dia di sambut oleh Ian yang hendak keluar rumah.“Lebih baik kamu pulang,
Ulang tahun Nick..Karina sengaja meminta Jonathan membuatkan kudapan yang disukai oleh Nick. Beberapa waktu ini, Nick tidak pernah bosan memakan butter tarts buatan Jonathan.Setiap kali Nick datang ke kafenya, Nick selalu meminta Karina untuk menyisihkan setidaknya 3 sampai 4 buah butter tarts yang memiliki banyak penggemar.Untung saja Jonathan mengerti dan langsung menyiapkan makanan yang diinginkan Karina. Jonathan memang selalu bisa di andalkan, bahkan saat waktunya tidak banyak, Jonathan tetap bisa membuatkan hidangan spesial untuk Nick dan Karina.Untuk hubungan Karina kali ini. Jonathan benar-benar menjadi ayah yang supportif.Meski tidak merayakan di tempat yang mewah. Karina lebih merasa nyaman berduaan bersama Nick di apartemennya.Begitu juga dengan Nick yang beberapa kali menolak usulan Jonathan untuk membuat acara ulang tahun di salah satu restorannya.Kini semua persiapan sudah selesai. Dengan sedikit sentuhan lilin yang membuat suasana malam ini semakin syahdu. Karin
Setelah mendapat apa yang sama-sama mereka cari. Karina dan Nick merebahkan tubuh mereka di sofa. Tubuh mereka hanya tertutup dengan selembar kain yang tadi Nick ambil dari kamar Karina.“Malam ini adalah ulang tahun yang tidak mungkin bisa aku lupakan.” Ujar Nick yang menarik tubuh Karina lebih dekat dengannya.Karina yang tertidur di dada Nick hanya bisa tersenyum. Dia tidak lagi memiliki tenaga untuk menjawab pertanyaan Nick.“Apa hari ini aku harus mengendongmu ke kamar lagi, calon istriku?” bisik Nick.Wajah Karina seketika berubah semerah tomat. Ia bangkit dan merintih ketika gerakan terlalu cepat.Nick menahan tangan Karina “Sesakit itu ya?”Karina menggeleng “Lain kali kurangi sedikit tenagamu.” Dia bangkit dan mengambil kemeja Nick “Aku mandi dulu.”Nick tidak mau tinggal diam, dia membuntuti Karina seperti seorang anak kucing yang enggan di tinggal oleh induknya.*** Keesokan harinya.Ketika Nick dan Karina sedang mencari cincin untuk menegaskan status mereka. Jantung Karin
Acara pernikahan yang begitu syahdu. Diadakan di sebuah taman yang tidak jauh dari bangunan Karina.Di hadiri oleh beberapa tamu yang sangat familiar bagi Nick dan Karina.Jane dan Mary juga datang, jauh-jauh dari Toronto. Mereka tidak membawa anak-anak mereka karena sedang sibuk sekolah.Olivia dan pacarnya yang selalu berdiri tidak jauh di sampingnya. Rupanya, Olivia sudah bertunangan, meski belum tahu kapan mereka akan menikah. Karina berjanji akan selalu mendukung Olivia.Jonathan dan Sarah yang saling mengoper Keenan karena keduanya lebih emosional dibanding siapa pun yang hadir malam itu.Papa dan Tia tidak bisa datang karena tidak mendapatkan tiket pesawat. Apalagi, anak ke dua Tia juga masih terlalu kecil untuk penerbangan yang lama.Karina baru saja masuk mengenakan gaun putih sederhana yang sengaja memamerkan bahunya yang terbentang mulus. Dia berjalan pelan sembari melambaikan tangan pada setiap tamu yang tampak haru.Sementara Nick, di ujung altar sudah menangis dengan bib
Dua bulan setelah pernikahan Karina dan Nick.Sekarang dia sedang menikmati masa-masa pengantin baru yang mungkin tidak akan berakhir dengan cepat. Semoga saja yang melihat mereka tidak menjadi risih karena ke romantisan dua sejoli ini.Sarah beberapa kali merasa geli karena Nick sepertinya tidak bisa jauh dari istrinya yang kini lebih sering bersantai di kafenya karena Emily bekerja lebih baik dari yang ia bayangkan.Jonathan menjadi orang paling bahagia. Melihat anaknya ada di tangan pria yang tepat, serta kehamilan kedua isrtinya yang berjalan lancar. Membuat Jonathan bisa bernapas lega.Malam itu, ketika Karina selesai makan malam setelah menunggu Nick pulang dari tokonya. Gadis itu berlari ke kamar mandi karena rasa mual yang tak karuan.Bukan hanya sekali, melainkan beberapa hari ini dia selalu merasa tidak enak badan.Nick yang melihat istrinya berlari ke kamar mandi langsung mengikutinya “Apa kita perlu ke dokter? Sudah beberap
Sudah 2 bulan sejak kepergian Jonathan dan keluarganya ke Paris. Otomatis, sudah dua bulan pula Karina menempati rumah barunya.Dia amat senang pindah kesana. Karena bagaimana pun, rumah ini tidak asing bagi Karina.Gadis itu bahkan tidak banyak merubah kondisi rumah itu. Dia menyukainya, masih ada sisa jejak Jonathan di dapur, Keenan di ruang bermainnya, Ian di kamar yang di penuhi dengan quote dari buku yang ia baca dan Sarah yang seolah tidak pernah keluar dari rumah itu.Setiap kali Karina kesepian, dia akan selalu menghubungi Sarah. Dan Sarah akan selalu merespon apa pun cerita Karina.Pagi itu, Karina sudah sendirian karena Nick sekarang harus mengurus kafe sekaligus toko alat musiknya. Di tambah dengan bangunan Karina yang akan di sewa oleh beberapa orang. Salah satunya Emily, pekerjanya sendiri.Kafe berjalan dengan sempurna, Emily adalah pekerja yang amat bisa diandalkan. Karina kini memiliki 4 pekerja dengan Emily yang menjadi ketuanya.Meski baru memasuki trimester kedua, a
Waktu berjalan begitu cecpat. Tidak terasa, kini kehamilan Karina sudah masuk ke bulan ke delapan. Karina masih menjalani harinya seperti biasa, namun kini dia sangat menjaga tubuh karena sewaktu-waktu anaknya bisa lahir ke bumi.Nick menjadi orang paling tegang. Dia tidak pernah keluar rumah tanpa gadis itu, sudah sebulan dia hanya bekerja di rumah.Kalau pun harus keluar, dia tidak akan berhenti mengecek ponsel atau CCTV saat istrinya tidak memberikan kabar lebih dari 5 menit.Hari yang masih pagi ini, Karina sedang membuat sarapan untuk Nick. Atau lebih tepatnya dia memanaskan makanan yang semalam mereka beli.Hanya beberapa potong ayam panggan, dan beberapa roti bakar yang sekarang sudah masuk microwave.Nick keluar dari kamarnya dan langsung mendatangi Karina. Memeluk singkat gadis itu sembari mencium pelipisnya.“Selamat pagi..” sapa Nick yang terlihat lelah. Tadi malam dia begadang karena banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.“Selamat pagi.” Balas Karina, dia memindahkan b