Beranda / Lain / Pria Super Kaya / Wisata Keluarga

Share

Wisata Keluarga

Penulis: Megumi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-01 11:47:40

Begitulah obrolan adik kakak itu berakhir, sayang sekali Aldo tidak berhasil mendapatkan informasi apapun mengenai pelaku ketiga, dia harus tetap bekerja keras buat mengungkap perihal ini. Namun bagaimanapun dia tetap meyakini bahwa Dirly pelakuknya.

Keesokan harinya, Aldo dan Dyta belum balik ke Jakarta, hari ini masih hari libur, senin pagi baru mereka pulang. Aldo berniat mengajak Dyta jalan-jalan lagi ke beberapa tempat yang belum sempat mereka kunjungi hari ini.

“Om Aldo sama Tante Dyta mau kemana? Bagas boleh ikut?”

“Eh … nggak boleh gitu, Sayang. Nggak boleh ganggu Om sama Tante,” nasehat Alya.

“Kamu ini ngomong apa, Al? Nggak apa-apa kali,” sahut Aldo cepat. Setelahnya segera beralih pada Bagas.

“Tentu, Bagas ... kamu boleh ikut.”

“Yeee!” soraknya girang.

“Kita semua boleh pergi bersama. Jadi gimana, Mi … Pi? Hari ini juga bisa liburan bareng, kan?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pria Super Kaya   Diikuti Mobil Asing Sampai di Rumah

    "Hah? Oh, itu ... Kayaknya mobil itu ikutin kita terus deh.""Oya?"Dyta sontak ikut melirik ke belakang, semua orang yang ada di dalam mobil melakukan hal yang sama. Hari sudah larut saat itu, kira-kira pukul 22.00 karena mereka masih menyempatkan waktu untuk mampir makan malam tadi. Namun mereka semua yang tidak begitu memperhatikan kendaraan tersebut tidak tahu jika mobil itu mengikuti mereka sejak lama, hanya Aldo yang menyadarinya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Pria Super Kaya   Identitas Fadli!

    Hingga kendaraan mereka benar-benar berhenti di depan rumah keluarga Eduard, mobil tersebut juga ikut menepi agak berjarak dengan mobil mereka."Ayo turun!" ajak Atika,"Tunggu dulu!" cegah Aldo cepat membuat suasana jadi tegang seketika. Ia menambahkan lagi, "Mobil itu ada di belakang sekarang!"Semua orang kembali menoleh ke arah belakang, termasuk Bagas yang baru terjaga. Bocah cilik itu menggosok-gosok matanya sembari melirik ke sekeliling juga. Memastikan ada dimana dia, Bagas bersuara,“Kita udah sampe, ya? Kenapa nggak turun?” Dia bahkan sudah menyentuh knot buat membuka pengunci pintu mobil. Alya pastinya langsung menepis tangannya.“Tunggu sebentar lagi, Sayang.”“Do, apa perlu kita muter lagi? Katanya ini juga bisa jadi modus loh. Kalau ada yang ngikutin sampe di rumah, lebih baik kita nggak langsung turun, karena katanya saat itu mereka akan beraksi!” Kali ini Dyta yang sedari tadi hanya diam sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • Pria Super Kaya   Tepat Seperti Dugaan Aldo

    “Maaf, Bos … kami belum berhasil membawa dia, sesuai permintaan Bos, kami lebih memilih mencari tahu hal lain dulu Bos,” lapor salah satu dari mereka.“Maksudmu?”“Begini, Bos … mengenai kecurigaan Bos ... kami bermain aman. Kami mengirim orang buat mencari tahu identitas orang ini berdasarkan foto yang bos kirimkan, dan cukup mencengangkan, Bos ….”Aldo semakin dibuat kebingungan dengan penjelasan anak buahnya yang berputar-putar, membuatnya kesal saja.“Kau sedang permainkan aku, huh? Katakan dengan jelas!” pekik Aldo dengan nada agak meninggi.“Ehm maksud saya begini. Kami awalnya memeriksa identitasnya pada orang dalam dengan segala data yang ada, tapi ternyata nihil. Orang ini tidak terdaftar dimanapun.”Aldo semakin keheranan saja, tapi kali ini dia tetap sabar menunggu penjelasan dari anak buahnya.“Lalu saya mengirim Dom …,” ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Pria Super Kaya   Pernyataan Dimas

    Aldo benar-benar dibuat semakin pusing oleh kasus ini, berbelit-belit bagai benang kusut yang tak kunjung terurai. Dia berharap dapat segera menyelesaikannya. Utamanya sekarang dia merasa perlu menemui Dimas. Usai kepergian anak buahnya, Aldo menghubungi Dave untuk mengabari soal apa yang dia temukan.“Apa?” Bahkan Dave juga terkejut mendengarnya. Dan mereka berdua memutuskan akan menemui Dimas di penjara besok setelah Aldo dan Dyta kembali ke Jakarta.Malam itu Aldo tidak dapat tidur dengan nyenyak memikirkan hal ini, sebelum kembali ke Jakarta sudah pasti dia meminta beberapa pengawal menjaga keluarganya. Setidaknya bisa membuat dia lebih tenang, semua titik telah diamankan. Baik itu keluarga Dyta, maupun keluarga Eduard sendiri.Aldo dan Dyta mendarat di Jakarta sekitar pukul 10 siang, Dave sendiri yang menjemput mereka. Usai mengantar Dyta pulang ke mansion, mereka langsung menemui Dimas di penjara. Mereka harus meminta keterangan dari orang ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Pria Super Kaya   Berharap Titik Terang

    Sepertinya rencana Aldo dan Dave cukup membuahkan hasil, dengan berdiam dan tatapan tajam serta mengintimidasi, mereka berhasil membuat Dimas berbicara lebih banyak.“Aku memang mengenal Frix, dan benar … dia juga salah satu anggota geng Ponix, dia teman kami. Dia juga dikenal sebagai anggota terbaik di sepanjang masa atas kerapiannya dalam menangani berbagai kasus ….”“Tapi asal kalian tau ….”Dimas memasukkan lagi semua berkas yang ada kedalam amplop, baru setelahnya melanjutkan lagi pembicaraannya.“Kami tidak pernah terikat satu sama lain dalam menerima tugas, jadi kalian salah besar jika mengira aku mengetahui segala hal yang Frix lakukan.”“Mungkin selama ini tidak banyak yang tau tentang geng Ponix, kami menerima job bukan dirembuk bersama, tapi lebih kepada bersifat privasi. Masing-masing anggota memiliki kerjaannya sendiri tanpa campur tangan yang lainnya.”“

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Pria Super Kaya   Akhirnya Sungguh Ada Titik Terang

    Setelah keluar dari area penjara, tepatnya berada di dalam mobil, Aldo baru menghubungi lagi nomor telepon anak buahnya yang menghubungi dia tadi. Barusan tersambung, sudah langsung dijawab. “Gimana? Kalian menemukan pria itu?” cecar Aldo segera. “Sudah, Bos … tapi ….” “Tapi apa?” “Dom tak sengaja menembaknya hingga kritis, sekarang orang itu sedang dirawat di rumah sakit, Bos.” Mendengar itu jelas membuat Aldo naik pitam seketika. “Dasar g*blok! Kalian ini benar-benar tidak becus!” “Ma ….” Tit! Aldo memutuskan panggilan secara sepihak sebelum orang suruhannya selesai bicara. “Ah, benar-benar sial!” Ia menghempas asal handphone, yang akhirnya terjatuh membentur dasboard. Beruntung tidak mengenai kaca depan mobil. Setelahnya ia tampak memijat kening. “Apa yang terjadi, Tuan?” kepo Dave dengan hati-hati. “Mereka menggagalkan semua rencanaku.” “Maksud Anda orang yang Anda kirim untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Pria Super Kaya   Bagaimana Bisa?!

    “Apa kau bisa gambarkan, seperti apa ciri-ciri orang yang menemui orang itu?” cecar Aldo langsung pada intinya.“Ehm … sebenarnya saya sempat mengambil foto mereka, Tuan.”“Oya?” Begini jelas lebih baik lagi, Aldo semakin bersemangat. “Bisa kau tunjukkan?”“Tentu.”Dom lalu menyerahkan ponsel di tangannya usai membuka bagian gareli, Aldo meraih benda persegi tersebut secepat kilat. Matanya tentu langsung tertuju pada layar, memeriksa wajah pada foto yang tersimpan di handphone Dom. Namun sayang sekali, ternyata gambarnya tidak begitu jelas karena diambil dari jarak agak jauh, Aldo perlu memicingnya.Beberapa detik kemudian, Aldo seperti bisa mengenalinya, wajah itu tiba-tiba familiar, mirip dengan seseorang tapi justru membuatnya menggeleng-geleng, “Ini nggak mungkin,” gumamnya.“Ada apa, Tuan?”“Kamu coba lihat, Dave … menurutmu or

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Pria Super Kaya   Bab 235

    Di perjalanan pulang, Dave dan Aldo terlibat perbincangan, masih membicarakan seputaran kasus yang sedang dihadapinya saat ini. Utamanya Dave memastikan rencana Aldo barusan.“Tuan, Anda yakin mau ke Ciwidey sekarang? Anda dan Nona baru kembali dari Bukittinggi pagi ini, pasti masih lelah.”“Kelelahan nggak akan bikin mati, kan Dave. Aku mau menyelesaikan urusan ini secepat mungkin,” sahut Aldo sambil tangannya terus mengusap-usap ponsel. Dia sedang bermain game saat itu untuk menghilangkan kepenatan sejenak.“Siapa bilang lelah tidak bisa bikin meninggal, ada banyak orang yang meninggal karena kelelahan, Tuan.”“Ah, masa?” Aldo terkekeh. “Jangan lebay! Sejak kenal sama pengawal culun itu kamu jadi suka berlebihan, Dave. Heran!”Dave sontak mengerutkan wajah, agak kaget Aldo mengaitkan hal ini dengan Tiara. Dia tidak terima.“Tidak ada hubungannya dengan perempuan itu, Tuan.&r

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04

Bab terbaru

  • Pria Super Kaya   Bab 311

    “Anda tidak terlihat seperti badut, Nona … tapi sangat cantik, gaun ini benar-benar cocok untuk Anda,” puji si perias. “Ayo Nona kita turun sekarang!”“Tapi aku nggak mungkin berpenampilan begini, apa yang akan dikatakan orang-orang? Di rumah sakit tapi mengenakan pakaian begini.”“Tidak perlu menghiraukan ucapan orang lain, karena mau seperti apapun kita tetap saja akan ada yang nyiyirin hidup kita, kayak saya,” lirih sang perias yang merupakan janda itu. Dia telah menceritakan semuanya pada Dyta selama prosesi berdandan berlangsung, Dyta jadi ikut prihatin.“Mbak benar, jangan dengarkan nyinyiran orang lain, toh mereka juga tidak menghidupimu. Semangat ya, Mbak!”Si perias tersenyum mendengarnya, lain yang dipikirkan Dyta lain pula yang dipikirkan sang perias, “Kalau begitu ayo kita turun sekarang!”Ia bergegas menarik tangan Dyta agar beranjak dari posisi duduk.

  • Pria Super Kaya   Bab 310

    Sekuat apapun Aldo berusaha menahan diri untuk tidak terlihat lemah di hadapan Dyta, tetap saja dia tidak dapat melakukannya. Terlalu sulit melewatinya, Aldo tak sanggup. Keadaan Dyta sangat mengkhawatirkan, bagaimana bisa dia menyembunyikan perasaannya itu.Akhirnya tetap meledak, Aldo justru menangis histeris di hadapan Dyta yang terbaring lemah, menangisi kekasihnya itu sambil sesekali melontarkan kalimat berikut secara berulang-ulang."Dyta … kamu nggak boleh ninggalin aku, aku nggak akan bisa hidup tanpamu. Kamu harus bangun, Dyt! Bangun!""Bangunlah, aku mohon, Dyt!"Siapapun jika mengalami kondisi demikian kemungkinan besar akan seperti Aldo pastinya, ini merupakan cobaan paling berat seumur hidupnya, terancam kehilangan separuh napas adalah yang paling menyakitkan. Jika ditinggal selingkuh saja mampu membuat Aldo hampir gila, apalagi ditinggal pergi selamanya, rasanya jauh lebih menyakitkan. Aldo tak siap, dia benar-benar tidak siap.

  • Pria Super Kaya   Bab 309

    Para tim medis saja dibuat terkejut bukan main, barusan keadaan Dyta masih stabil, tapi dalam sekejap sudah seperti ini jelas sangat membingungkan.“Gimana, Dok? Apa yang terjadi dengan Dyta?”“Entahlah … tapi kondisinya benar-benar menurun sekarang.”“Sus, tolong pasangkan lagi semua peralatan tadi!” alih sang sang dokter pada timnya.Perasaan Aldo jangan ditanya lagi, ketakutan dan kepanikannya bertambah berkali-kali lipat sekarang ini.“Tolong, Dok … tolong selamatkan Dyta! Lakukan apa saja, yang penting Dyta harus selamat!” cecarnya.“Kami pasti akan melakukan yang terbaik, itu sudah bagian dari tugas kami.”Sang dokter juga memerintahkan agar Aldo keluar dari ruangan tersebut, para tim medis tentu tidak akan dapat bekerja maksimal jika dia terus-terusan bersikap panik seperti tadi. Pasien pun akan merasa terganggu.“Nggak, Dok! Aku harus menema

  • Pria Super Kaya   Bab 308

    Tanpa disangka sedikitpun, ternyata Cecep bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Kemampuannya melebihi Recky dan Robert, apalagi Aldo sudah sangat kelelahan saat ini jelas membutuhkan perjuangan luar biasa dalam menumbangkan lawannya ini. Aldo sendiri telah babak belur, barulah berhasil menjatuhkan Cecep.“Sekarang terima kematianmu, Bangsat!”Aldo yang awalnya cukup lega berhasil menumbangkan Cecep harus kembali dibuat terkejut, pria itu memang belum mati, Aldo masih harus membereskannya, hanya saja ia membutuhkan jeda untuk mengambil napas. Hal tak terduga lainnya justru terjadi.Pria itu tiba-tiba mendapatkan senjata, dan sedang mengarahkannya ke arah Aldo. Matanya hampir meloncat keluar saking terkejutnya dia. Bagaimana tidak, nyawanya sungguh sedang terancam.Aldo benar-benar kelelahan sampai tidak dapat mengelak saat ini, beranjak dari posisi tersungkur bahkan agak sulit dia lakukan. Dia benar-benar kehabisan tenaga buat menumbangkan Cecep

  • Pria Super Kaya   Bab 307

    Suasana di sana saat ini lumayan mengerikan, mayat tergeletak dimana-mana, baik itu anak buah Aldo maupun para musuh, jumlah mereka hampir sama banyaknya. Ada yang tewas karena luka tembak, maupun baku hantam.Aldo pun baru menyadari ternyata yang satu-satunya yang tersisa hanya dia seorang, tentunya cukup mengejutkan dia. Akan tetapi dia tidak akan mundur, satu lawan satu mana mungkin dia akan menyerah.Aldo baru akan melanjutkan langkahnya, suara tembakan membuatnya seketika mundur. Kurang seinci lagi dia hampir tertembak.“Aku seperti mengenal tembakan ini!” batin Aldo agak panik. Ia juga mengingat sesuatu, “Sniper handal itu!”Yah, dia orang yang terlibat pada kejadian di penjara beberapa waktu lalu. Drama penembakan Recky dan Robert saat itu.“Sial! Jadi dia ada disini!Jelas merupakan sebuah kegawatan. Aldo bergegas mencari tempat persembunyian dan bersikap waspada. Namun hal ini tetap tidak akan mengurung

  • Pria Super Kaya   Bab 306

    Ketika mereka berdua tiba di hadapannya, Aldo justru berhasil menangkap tangan Robert yang hendak menyerang bagian perut, mematahkan tangannya itu tanpa ampun. Suara erangan mengaum keras.Sementara saat tendangan Recky yang mengincar kepalanya hampir menyentuhnya, Aldo juga dengan gesit menangkap kaki bajingan satu ini, lalu turut melayangkan sebuah tendangan mematikan tepat ke arah junior Recky.Sesaat Robert bangkit lagi, awalnya dia hendak menembak Aldo, tapi segera digagalkan Aldo dengan menendang senjata di tangannya hingga terhempas. Selanjutnya pertarungan sengit sempat menghiasi pertempuran seakan mereka seperti tandingan yang seimbang, hingga Aldo kembali berhasil menjatuhkan lawannya itu. Bagaimanapun dia tidak mungkin menang, dia bukanlah lawan Aldo, apalagi tangannya sedang terluka.Aldo bahkan menghajarnya cukup fatal kali ini, melampiaskan seluruh emosi yang menguasai jiwanya, sampai pria itu tak mampu bangkit lagi.Sambut-menyambut silih b

  • Pria Super Kaya   Bab 305

    Perasaan Aldo benar-benar hancur melihat keadaan kekasihnya itu, sedikitpun dia tidak pernah menyangka hal setragis ini akan terjadi terhadap Dyta. Padahal sebentar lagi mereka akan menjadi pasangan paling berbahagia, tapi keadaan justru berbalik seperti ini.Sakit sekali pastinya, Aldo yang tak kuasa menahan diri. Untuk pertama kalinya ia tak memedulikan keadaan sekeliling, tangisannya meledak sudah sambil menggenggam tangan Dyta.“Maafin aku, Dyt … seharusnya aku tidak membiarkan kamu pergi sendirian, aku yang patut disalahkan!”“Dyta, bangunlah! Bangun, Sayang!”Ternyata Aldo sungguh tidak dapat mengontrol dirinya untuk bersikap tenang sehingga dokter harus memperingatkan dia, mengatakan bahwa orang yang sedang koma seharusnya disupport, bukan ditangisi seperti ini. Sebab walau Dyta sedang tak sadar tapi dia bisa mendengar semua yang dikatakan Aldo saat ini.Akhirnya Aldo harus berusaha tegar, menahan emosinya yang

  • Pria Super Kaya   Bab 304

    Betapa terkejutnya Aldo mendapatkan kabar yang disampaikan oleh Dave barusan. Tanpa berpikir panjang dia langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari ruangan rapat begitu saja. Dia tentu harus menuju rumah sakit saat itu juga.Aldo pergi seorang diri, lagipula Dave harus mengambil alih meneruskan rapat yang sedang berlangsung. Keadaan Aldo tentu sangat tidak stabil, ia mengemudi dengan sangat brutal. Namun keberuntungan selalu memihak padanya di jalanan. Aldo berhasil tiba di rumah sakit dalam keadaan selamat.Usai memarkirkan kendaraannya secara sembarangan tak memedulikan apapun lagi, Aldo bergegas berlarian menuju ke dalam rumah sakit secepat mungkin.Baru saja dia menginjakkan kaki di pintu lift menuju ruangan VVIP, panggilan untuknya telah terdengar karena mobilnya yang parkir seenak jidat itu, tapi Aldo tetap tak menghiraukannya, bukannya kembali ke depan, Aldo justru melangkah memasuki lift.Mau mobilnya itu diderek atau diapapun, dia tak

  • Pria Super Kaya   Bab 303

    Lain halnya dengan Dave yang segera mengiyakan kalimat Aldo, Dyta justru dibuat terkejut bukan main.“S-sekarang? Kenapa kalian para pria suka sekali seenaknya begini sih?!” rutuk perempuan itu kesal.Bagaimana tidak, barusan menghadapi Cecep yang bertingkah seenak jidat memaksa menikahinya, sekarang giliran Aldo yang melakukan hal serupa.“Kamu kok kayak nggak senang gitu, memangnya kamu keberatan nikah sama aku?”Aldo agak salah mengerti.“Bukan begitu, tapi menikah kan bukan main-main, Do … kita perlu menyiapkannya dengan mateng! Gimana bisa seenaknya aja begini, mau nikah ya nikah aja gitu!”“Kau pikir nggak akan bikin kaget kedua orang tuaku apa? Terus papi sama mami kamu, bisa-bisa mereka jantungan mikirin ide gilamu itu!”Dyta ngambek lagi, ia membuang muka keluar jendela sambil memeluk tangan. Ternyata mereka telah memasuki kawasan mansion Aldo berada.“Oh, ak

DMCA.com Protection Status