"Apa kamu mau istri kamu selamat?" tanya pri misterius itu."Siapa kamu? Jangan apa-apakan Siska dia akan melahirkan. Kalau kamu buat dia tergores sedikitpun akan aku patahkan leher kamu, biar kamu meninggal," ancam Raffa."Bawa uang sekarang ke tempatku. Uang 1 Miliar agar dia selamat. Antarkan ke gedung tua kosong di dekat stasiun kereta api," suruh Pris Misterius itu."Tunggu, aku akan datang." jawab Raffa yang saat itu langsung keluar rumah langsung membawa black card dan dia menarik uang dalam jumlah besar di Bank.Saat Raffa keluar dari rumah saat itu Angeline Tunangan masa kecil Raffa mengikut Raffa. Dia penasaran karena pria yang di jodohkan dengannya itu kembali hidup-hidup setelah di culik 25 tahun yang lalu. Angeline anak teman dekat Kakek Anggara dan dia sudah di besarkan sebagian pewaris wanita di keluarganya.Angeline pintar dan cantik ahli bela diri dia juga pemenang dalam kejuaraan atlet nasional putri. Dia ahli menembak juga dan dia memang maiah keturunan mafia juga di
"Raffa, dia benar tunanganmu? Kamu menceraikan aku demi dia? Aku tidak mau mengucapkan terimah kasih meskipun dia menyelamatkan aku. Dia merebutmu dariku," kata Siska."Kamu itu keras kepala. Kamu lupa apa yang Akau biacarakan waktu itu," pekik Raffa yang terlihat marah."Aku Angeline dan aku tunangan Raffa. Maaf aku tidak mau ganggu kalian, aku mau pulang dulu dan selamat anak kamu laki-laki akan jadi pewaris keluarga Anggara nanti." ucap Angelone yang saat itu pergi meninggalkan Raffa dan Siska.Siska melahirkan anak laki-laki dan Raffa memberinya nama Radtya Anggara. Dia memang merahasiakn pernikahannya dengan Siska lalu menceraikannya atas suruhan kakek Anggara. Saat itu juga Raffa pulang. Setelah itu Raffa hanya bertemu Siska saat melihat putra kecilnya saja. Raffa harus menajadi kuat segera.Raffa yang dulu hanya pria kurang pergaulan dan miskin saat ini, dia berubah menjadi kaya raya karena sebagai pewaris Anggara. Siska kadang sering mendekati Raffa meskipun mereka sedang prose
"Apa yang kamu lakukan, Raffa? Aku mau keluar, kamu ada calon tunangan dan kamu itu juga akan menikah dengan Angeline. Kenapa kamu tidak membolehkan aku dengan Cristian?' tanya Siska dan berteriak sambil meronta-ronta memanggil Cristian untuk menolongnya karena Raffa tarik ke kamarnya."Raffa, lepaskan calon istriku. Jangan kurang ajar kamu, kamu itu sudah cerai dengan Siska," teriak Cristian sambil berusaha mendobrak pintu kamar Raffa."Siska, kamu itu masih belum cerai dan proses cerai kita belum jelas kapan. Apa kamu tidak bisa tidak menikah dengan Cristian. Aku masih cinta kamu, tolong jangan pilih dia,". Raffa memaksa Siska dan menciumnya secara paksa."Plak... kurang ajar kamu! Kamu selalu saja egois. Aku tidak peduli sama kamu. Aku cinta sama Cristian. Di hari kamu menikahan dengan wanita kaya itu, aku juga akan menigan dengan Cristian,' ujar Siska sambil menampar Raffa."Aku sudah tidak bisa menahan kamu. Sebentar lagi aku akan bercerai dengan kamu," jawab Raffa sambil melepask
"Sayang, kamu istriku dan mulai saat ini kamu tanggung jawabku," jawab Raffa sambil mengecup kening Angeline.."Selamat atas pernikahan Kalian dan semoga sakinah mawadah warommah," do'a dari semua yang hadir. Termasuk Siska dan Tante Janeeta juga Cristian.Tante Janeeta saat itu hadir karena suaminya masih punya kerja sama dengan Kakek Anggara. Siska meradang hingga menekan dadanya menahan tangis merasa jika Raffa sangat tidak tau diri. Tante Janeeta dan Siska sat itu pulang karena sakit hati. Siska juga pulang dan dia terlihat marah juga masih cemburu, dia masih cinta ke Raffa.Siska baru saja melahirkan anaknya 6 Minggu yang lalu. Dia juga belum punya surat cerai dari Raffa tapi malah Raffa sudah menikah lagi. Wanita itu lebih kaya dan lebih cantik darinya, Siska menghancurkan semua yang ada dihadapannya saat pulang ke rumah. Cristian kaget dan segera menenangkannya."Siska kamu harus tenang, kamu tak bisa bersikap seperti ini."kata Raffa."Aku tidak terimah, dia menikah lagi saat ak
Angeline saat itu masuk ke kamar hotel di sebelahnya saat Raffa membuka pintu kamar hotel itu. Siska bersembunyi di dalam Almari dja Angeline tidak curiga. Raffa data itu sudah memakai baju pengantinya dan telah menonton televisi di hotel itu dan adegan pembunuhan Raffa berasalan kalau wanita yang berteriak tadi itu hanya dari televisi. Sebulan telah berlalu, Siska melihat kebahagiaan Raffa dan istrinya membuat Siska sangat sakit. Begitu juga dengan Cristian yang merasa jika nasib Raffa sangat beruntung saat ini. Raffa menghabiskan malam pertamanya dengan Angeline, kemampuan Raffa diatas ranjang membuat Angeline sangat puas dengan semua permainan yang Rafa berikan.Mereka melakukan beberapa kali hingga lelah dan bercucuran keringat. Angeline sangat bangga saat mendapati jika pria yang dipilih orang tuanya tidak mengecewakan. Mereka terlelap dan saling memeluk, setelah puas melakukan pertempuran panjang.Sementara Siska dan Cristian dalam dilema besar, mereka tidak tenang dan dalam keh
"Kenapa kamu kesini Cristian? Bukannya kamu tidak suka dengan saudara kamu?" tanya Kakek Anggara."Dia itu saduraku, Kakek. Aku tahu dia pewaris keluarga ini dan aku juga mau menjeguknya meskipun aku tidak suka," jawab Cristian."Raffa, kamu sudah sadar. Aku khawatir sama kamu," kata Siska."Jangan pegang-pegang aku. Kamu itu tunangan Cristian saat ini," jawab Raffa yang sinis.Siska saat itu dan Cristian telah menjenguk Raffa agar mereka tidak di curigai. Siska dan Cristian mencari cara agar bisa menghancurkan, dan mengambil semua harta milik Raffa. Cristian akan menyetujui apapun yang akan direncanakan oleh kedua orang tua angkat nya dan kakek Anggara. Crisrian menyetujui dia dijadikan tumbal agar musuh keluarga Anggara tidak mengetahui siapa putra penerus kerajaan bisnis nya. Cristian sangat berbeda saat ini, dia ingin lebih tenang dalam menghadapi masalah ini."Tunggu rencanaku akan mengantarkan kalian semua," kata Cristian."Bagus, Sayang. Terus buat mereka percaya ke kamu dan kit
Lima belas pembunuh bayaran itu menyerang Raffa dan mengeroyoknya. Raffa saat itu untung saja dia membawa pistol yang di selipkan di badannya. Dia melawan dan menembak beberapa pembunuh bayaran itu. Raffa berlari ke dalam hutan agar bisa bersembunyi dan kabur dari kejaran lima belas pembunuh bayaran itu.Dor..Dor..Dor..Suara pistol dari sepuluh pembunuh bayaran itu telah ditembakkan ke arah Raffa. Raffa berlari ke semak belukar dalam hutan. Dia terkena tembakkan di kakinya saat itu. "Gawat kakiku ini terkena tembakkan. Kalau aku tidak mengeluarkan peluruh di kaki ini akan bahaya," kata Raffa.Raffa mengambil paksa peluru yang bersarang di kaki kanannya dengan pisah yang dia bawa. Dia berlumuran darah karena kakinya robek dan terkuak parah."Aku harus masuk ke dalam hutan dan semoga tidak ada bintang buas malam ini," kata Raffa.Sementara pembunuh bayaran itu mencari Raffa tapi tidak menemukan. Angeline yang tidur malam itu bangun karena ingin ke kamar kecil. Dia tidak melihat Raffa
"Kamu jangan macam-macam, keruang ajar," kata Papa Anggara yang marah melalui telponnya."Bodoh! Kamu tidak tahu siapa aku, suruh cucu baru untuk melawanku. Suatu saat nanti pasti akan bertemu dan saat ini lindungi saja nyawa kalian," kata pria misterius yang menelpon Papa Anggara.Pria itu mematikan ponselnya. Papa Anggara menyuruh anak buahnya melacak panggilan dari luar negeri. Beberapa jam kemudian mereka mendapati kalau panggilan itu dari negara Inggris. Raffa dan Kakek Anggara saat itu khawatir mereka harus lebih kuat agar tidak di serang oleh musuh itu. Musuh itu memang sangat pintar pandai menyamar dan bersembunyi."Nak, kamu harus hati-hati, Kakek dulu memang mantan Mafia Asia yang kuat. Saat ini musuh kita belum di ketahui. Mereka hanya bersembunyi di balik orang suruhan mereka," kata Kakek Anggara."Pa, sepetinya musuh Papa itu Mafia Eropa yang masih di sembunyikan identitas aslinya. Aku curiga mereka saingan bisnis Papa dan mau masuk ke Asia juga," kata Papa Hendrawan."Se
"Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme
"Dia berani sekali, sudah jadi Sandra malah memukul kepala kamu. Biar aku saja yang bereskan." Mr. Wilson saat itu memukul balik Edward lalu dia pingsan."Aduh... tidak malasah ini tidak sakit. Pokok turun dari jet ini kita bisa menghukum dia," jawab Raffa.Raffa saat itu menahan emosinya karena bagi dia Edward sudah kalah telak hari itu. Edward pingsan dan mereka baru sampai di Jakarta. Raffa membawa Edward yang saat itu di susul oleh mobil anak buahnya dan menuju ke penjara rahasia Raffa di tangan hutan yang dekat dengan pinggiran kota Jakarta. Raffa dan Mr. Wilson Febri juga Ricard sudah merancang penjara khusus untuk penyiksaan Edward. Mereka mendarat di Jakarta sore hari lalu menuju ke penjara yang dibuat khusus Edward. Raffa dan Mr. Wilson sampai di penjara yang di sekelilingnya itu air dan banyak buayanya juga ada singa yang menjaga saat masuk ke dalam. Penjara itu adalah neraka untuk Edward. Raffa dan Mr. Wilson membawa Edward ke penjara bawa tanah dan dia dibawa dalam keadaan
"Sial kita di serang, Febri. Hari ini kita kalahkan mereka agar bisa lusa kita menyerang markas mereka." Raffa mulai menembak semua pembunuh bayaran itu satu persatu."Tuan Raffa, berhati-hatilah mereka pembunuh profesional dari luar negeri," ucap Febri.Raffa dan Febri hari itu mereka mengalahkan pembunuh bayaran yang di kirim oleh Edward. Raffa dan Febri kabur dari mereka karena anak buah mereka harus ada yang di selamatkan tidak boleh ada yang meninggal. Pembunuh bayaran itu kesulitan membunuh Raffa karena Raffa saat ini dia begitu hebat dan kuat dari pada dia yang dulu.Raffa dan Febri malam itu juga dia pulang ke rumah Anggara. Malam itu juga mereka memanggil sekutunya dan Mr. Wilson untuk merencanakan penyerangan ke markas Edward. Raffa harus memenangkan pertempuran itu karena pertempuran itu penentu siapa yang akan hidup dan mati."Ada apa Tuan Raffa kamu memanggilku mendadak malam hari?" tanya Mr. Wilson."Lihatlah! Aku baru saja di serang oleh pembunuh bayaran internasional ka
"Maafkan aku, aku akan buat mereka merasakan kematian yang sama seperti Angline, Papa Mertua.""Sudahlah! Hari ini urus pemakaman anakku. Aku sudah tua dan aku juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi. Harta atas nama Janeeta nanti akan aku wariskan ke Jenni. Kamu juga atur seseorang yang berpengalaman untuk perusahan ku dan Janeeta yang baru kembali dari kebangkrutan." suruh Papa Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan makamkan sekarang. Nanti Papa akan aku jemput saat sudah selesai pemakamannya karena Papa sudah tua dan selesai pemakaman bau aku antar Papa ke makan istriku," jawab Raffa.Awalnya memang Papa Tante Janeeta marah tapi dia mengontrol emosinya karena takut kena serangan jantung. Raffa selesai menemui Papa kandung Tante Janeeta dia mengurus pemakaman Tante Janeeta. Rumah Raffa di penuhi dengan pelayat yang datang. Setelah itu Tante Janeeta telah di antarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Pemakaman Tante Janeeta telah di urus oleh warga perumahan dekat rumah besar An