Siska dan Cristian saat itu juga datang untuk menyerang Raffa. Raffa yang tangannya terluka semakin marah karena Siska orang dia anggap penting dulu saat ini telah berubah mengkhianatinya. Raffa saat itu melawan mereka dibantu oleh Febri dan Ricard. "Raffa, ayo lawan aku dan aku akan bunuh kamu. Aku akan buat perusahaan Anggara menjadi milikku lagi," ucap Cristian yang saat itu langsung menembak anak buah Raffa."Kurang ajar! Aku akan menembak kamu, Cristjan," jawab Raffa yang saat itu melesatkan dan menembak Cristian tapi dia berhasil menghindar."Raffa, kamu lupa aku. Aku saat ini juga jago menembak sepeti Angeline yang mati itu. Ayo kita tuntaskan dendam dihati kita," Siska juga mulai menyerang Raffa.DorDor DorTerdengar suara tembakan dari semua anak buah Raffa dan anak buah Cristian. Raffa juga melawan Cristian dengan tangan kosong dan mereka berkelahi dengan kemampuan beladiri. Siska saat itu dia pandai menembak dan bisa melawan anak buah Raffa. Saat itu Cristian telah ditem
Raffa langsung membantu anak buahnya untuk mengejar Edward yang kabur dari rumah Raffa. Edward saat itu berhasil naik mobil yang di depan rumah Raffa sudah ada anak buahnya. Raffa gagal mengikuti Edward karena saat itu dia juga di hadang anak buah Edwar dan di serang diam-diam.Baku tembak telah terjadi antar anah buah Edward dan anak buah Raffa. Saat itu anak buah Raffa menang tapi Raffa tidak bisa mengejar Edward yang melarikan diri. Saat itu Raffa kembali ke ruangan bawa tanah itu. Raffa melampiaskan amarahnya ke Cristian."Sial! Dia sudah berhasil melarikan diri, aku yakin ini karena Cristian yang membocorkan Denah lokasi rumah keluarga Anggara." kata Raffa yang saat itu dia sudah sampai di ruangan bawa tanah tempat Cristian di penjara.Sekarang ini Raffa sudah berada di penjara bawa tanah. Saat itu sudah banyak sekali anak buah Edward yang telah di tembak tapi Raffa tidak membunuhnya. Raffa menyuruh anak buahnya untuk membiarkan mereka hidup karena untuk di interogasi. Raffa lebi
2 bulan sudah kematian Crisrian. Siska saat itu depresi di penjara karena dia takut akan di bunuh oleh Edward. Raffa kadang melihat Siska tapi Siska hanya bergantung ke Raffa. Raffa kasihan dan dia menyuapi Siska saat itu."Raffa, kamu suamiku dan selamanya akan akn jadi istrimu. Manaa anak kita? Raffa, jangan pergi tetaplah bersamku," kata Siska yang saat itu memeluk Raffa."Aku tidak bisa benci kepadamu setelah apa yang kamu lakukan. Kamu masih tetap ibu dari anakku. Aku akan buat kamu sembuh dulu dan saat ini aku tidak mau kamu sakit seperti ini. Aku tidak mau anakku nanti tumbuh melihat ibuny yang gila," kata Raffa.Raffa saat itu berusaha membuat Siska sembuh. Dia mendatangkan psikiater dan dokter saral atau dokter apa saja agar Siska sembuh. Saat Siska masih depresi, Raffa yang perusahannya sangat terkenal dan menjadi perusahaan yang besar masuk jajara perusahaan nomor satu di dunia. Perusahaan itu kemudian dikabarkan bawa tiba-tiba seluruh perusahaan televisi dan internet di ha
"Selamat Raffa atas kehancuran perusahaanmu. Aku tunggu kamu jatuh miskin." kata Edward melalui panggilan ponsel dan saat itu dia juga langsung menutup ponselnya."Kurang ajar, Edward. Aku tidak akan hancur begitu saja. Aku akan bunuh kamu." Raffa berteriak karena marah dan membanting posenlnya, Edward-lah yang telah menguak sisi kelam rahasia Raffa di masa lalu yang dia pernah menjadi pria simpanan tante-tante dan Tante Janeeta.Keesokan harinya, perusahaan benar-benar diambang kehancuran. Semua karyawan mencoba menyelamatkan perusahaan. Raffa begadang bahkan dia sama sekali tidak tidur. Tubuhnya sangat kelelahan, tapi dia mencoba untuk tidak merasakan lelah itu. Bahkan sudah sangat lama dirinya duduk di kursi kerjanya, berharap ada keajaiban yang bisa mengembalikan nama perusahaannya.Raffa masih bersyukur sebab karyawannya mau mendampingi dirinya disaat seperti ini. Entah apa jadinya jika mereka semua pergi, Raffa tidak akan sanggup menghadapi ini sendirian. Dia mengumpulkan semua
Setelah kemarin mendapatkan kabar bahwa ada mata-mata yang dikirimkan ke kantornya dan menyamar sebagai petugas kebersihan, Raffa langsung menyuruh anak buahnya untuk mengusut tuntas kasus ini. Seluruh anak buahnya bekerja keras untuk mencari tahu siapa dalang dibalik pembocoran masa lalu Rafa yang sampai saat ini masih menggemparkan media.Raffa yang sedang sakit saat itu menyerahkan pengusutan tuntas ke Febri dan Ricard sekutu Raffa. Ricard dan Febri telah memasang umpan agar musuh tertangkap. Mereka telah mengumumkan ke media kalau Raffa sakit juga masih koma, mereka juga memberi tahu kalau Ricard sementara ini adalah orang kepercayaan Raffa yang akan jadi pengganti Raffa. Dia juga mengumumkan kalah dia ada cara untuk menstabilkan perusaan PT. Anggara Pratama.Saat itu Edward dan anak buah suruhannya dan musuh dalam selimut perusahaan Raffa mulai terpancing. Anak buah Edward atau mata-mata perusahaan Raffa itu adalah anak buah di dibis keuangan perusahaan Raffa."Kamu harus kerja s
"Febri, cepat selidiki siapa lagi yang mengirim foto-fotoku dengan beberapa wanita. Apalagi ada juga fotoku dengan Tante Janeeta, saat ini suaminya juga di kejar media untuk dimintai kejelasan soal aku dan Tante Janeeta juga," suruh Raffa."Baik Tuan Muda Raffa. Saya akan cari informasi lagi dan semoga kita bisa menutup berita di media itu. Setidaknya menarik foto pribadi anda yang dimasa lalu," jawab Febri.Febri beruasah keras untuk mencari tahu siapa penyebar foto Raffa. Raffa saat itu pusing sekali dan dia menemui Siska yang saya itu kondisinya sudah membaik dan dia sudah ingat kesalahan apa saja yang dia perbuat ke Raffa. Siska saat itu memohon ampun dan bersujud dibawa kaki Raffa. Dia tidak tahu kalau dia meninggal seperti Cristian."Raffa, maafkan aku! Aku salah telah berkhianat padamu. Aku ketakutan saat kamu hukum dan aku takut di bunuh oleh Edward," ucap Siska."Aku bisa memaafkan kamu demia anak kita. Aku ingin kamu menjaga anak kita yang masih berumur 2 tahun ini. Aku mau
"Apa maksud kamu Febri? Hancur bagaimana perusahaanku? Tunggu aku, aku akan ke perusahaan," jawab Raffa."Tuan semua saham perusahaan kita hancur dan semua investor telah mencabut investasi mereka," ucap Febri.Raffa saat itu begitu khawatir dan dia langsung pamit ke Tange Janeeta lalu pergi ke perusahaanya. Raffa melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, untungnya saat itu tidak ada kemacetan. Beberapa menit kemudian Raffa telah sampai di perusahaannya. Semua anak buah data itu terlihat sedih, karyawan juga ada yang menangis. Raffa masuk dan dia pergi ke ruangan Febri."Febri ada apa? Kenapa semua karyawan diluar saat ini ada beberapa yang menagis? Apa separah itu perusahan kita jatuh?" tanya Raffa."Anda lihat sendiri ini Pak. Semua data perusahaan kita dan 30 perusaan kita yang terbesar di Asia ini sahamnya hancur karena berirta ini telah tersebar dan jadi berita yang menembus pasar Asia tuan Raffa. Masa lalu anda dan soal anak kandung anda dengan Tante Janeeta telah tersebar dan
"Aku butuh dia dan dia saat ini bisa merawatku dan anakku," jawab Raffa."Tuan, anda harus hati-hati. Kapan anda kaak cek perusahaan?" tanya Febri."Aku bisa jaga diri dan aku besok akan berkerja kembali." jawab Raffa.Febri dan Ricard saat itu mereka pamit pulang dan mereka sudah lega karena Raffa sudah kembali normal dan tidak mengalami frustasi.Raffa kemabli ke perusahaannya setelah satu bulan dia sakit. Raffa tampak semangat dan dia harus mulai bangkit dari keterpurukannya.Raffa mengajakan meeting penting perusahan dan hanya ada beberapa karyawan yang masih bertahan."Terimah kasih kalian sudah mau membantu aku. Aku saat ini akan buat perubahan besar ke perusahanku. Aku akan memakai semua asetku semuanya untuk memutar saham agar kembali normal," ucap Raffa."Siap Bos, kita akan dukun anda." jawab semua anak buah dan karyawan di perusahaan itu.Raffa siang dan malam lembur tidak ada henti dan dia berusaha menghubungi beberapa tekan bisnisnya dan dulu rekan Kakek dan neneknya untu