"Kamu itu hanya Mafia Asia lemah dan keturunan Anggara yang bodoh," balas Edward Yangs Aat itu dia menyerang Raffa dari atas helicopter."Kurang ajar! Ayo kita mundur dulu. Kita pergi dari tempat ini dulu. Menunggu pasukkan dari anak buah Papa mertuaku datang," kata Raffa.Saat itu anak buah Raffa mundur dan mereka pergi menjauh meninggalkan tempat itu. Edward dan pasukannya tidak mengejar karena anak buah mereka juga banyak yang gugur. Raffa mundur dan menyewa villa pribadi di kota Batam. Untungnya Raffa saat itu sudah ada persiapan karena dia telah jauh hari untuk memanggil dokter khusus dan menyewa satu rumah sakit. Anak buahnya sudah di tangani saat itu juga yang terluka parah jadi tidak meninggal.Setelah beberapa hari mengatur siasat, Raffa dan Edward juga Febri berangkat kembali ke markas tempat mafia Eropa itu berada untuk menyerang mereka kembali. Mereka juga ditemani mafia dari keluarga Angeline yaitu Papa Angliene datang membantu Raffa. Ricarddan anak buah Raffa semuanya iku
Siska dan Cristian saat itu juga datang untuk menyerang Raffa. Raffa yang tangannya terluka semakin marah karena Siska orang dia anggap penting dulu saat ini telah berubah mengkhianatinya. Raffa saat itu melawan mereka dibantu oleh Febri dan Ricard. "Raffa, ayo lawan aku dan aku akan bunuh kamu. Aku akan buat perusahaan Anggara menjadi milikku lagi," ucap Cristian yang saat itu langsung menembak anak buah Raffa."Kurang ajar! Aku akan menembak kamu, Cristjan," jawab Raffa yang saat itu melesatkan dan menembak Cristian tapi dia berhasil menghindar."Raffa, kamu lupa aku. Aku saat ini juga jago menembak sepeti Angeline yang mati itu. Ayo kita tuntaskan dendam dihati kita," Siska juga mulai menyerang Raffa.DorDor DorTerdengar suara tembakan dari semua anak buah Raffa dan anak buah Cristian. Raffa juga melawan Cristian dengan tangan kosong dan mereka berkelahi dengan kemampuan beladiri. Siska saat itu dia pandai menembak dan bisa melawan anak buah Raffa. Saat itu Cristian telah ditem
Raffa langsung membantu anak buahnya untuk mengejar Edward yang kabur dari rumah Raffa. Edward saat itu berhasil naik mobil yang di depan rumah Raffa sudah ada anak buahnya. Raffa gagal mengikuti Edward karena saat itu dia juga di hadang anak buah Edwar dan di serang diam-diam.Baku tembak telah terjadi antar anah buah Edward dan anak buah Raffa. Saat itu anak buah Raffa menang tapi Raffa tidak bisa mengejar Edward yang melarikan diri. Saat itu Raffa kembali ke ruangan bawa tanah itu. Raffa melampiaskan amarahnya ke Cristian."Sial! Dia sudah berhasil melarikan diri, aku yakin ini karena Cristian yang membocorkan Denah lokasi rumah keluarga Anggara." kata Raffa yang saat itu dia sudah sampai di ruangan bawa tanah tempat Cristian di penjara.Sekarang ini Raffa sudah berada di penjara bawa tanah. Saat itu sudah banyak sekali anak buah Edward yang telah di tembak tapi Raffa tidak membunuhnya. Raffa menyuruh anak buahnya untuk membiarkan mereka hidup karena untuk di interogasi. Raffa lebi
2 bulan sudah kematian Crisrian. Siska saat itu depresi di penjara karena dia takut akan di bunuh oleh Edward. Raffa kadang melihat Siska tapi Siska hanya bergantung ke Raffa. Raffa kasihan dan dia menyuapi Siska saat itu."Raffa, kamu suamiku dan selamanya akan akn jadi istrimu. Manaa anak kita? Raffa, jangan pergi tetaplah bersamku," kata Siska yang saat itu memeluk Raffa."Aku tidak bisa benci kepadamu setelah apa yang kamu lakukan. Kamu masih tetap ibu dari anakku. Aku akan buat kamu sembuh dulu dan saat ini aku tidak mau kamu sakit seperti ini. Aku tidak mau anakku nanti tumbuh melihat ibuny yang gila," kata Raffa.Raffa saat itu berusaha membuat Siska sembuh. Dia mendatangkan psikiater dan dokter saral atau dokter apa saja agar Siska sembuh. Saat Siska masih depresi, Raffa yang perusahannya sangat terkenal dan menjadi perusahaan yang besar masuk jajara perusahaan nomor satu di dunia. Perusahaan itu kemudian dikabarkan bawa tiba-tiba seluruh perusahaan televisi dan internet di ha
"Selamat Raffa atas kehancuran perusahaanmu. Aku tunggu kamu jatuh miskin." kata Edward melalui panggilan ponsel dan saat itu dia juga langsung menutup ponselnya."Kurang ajar, Edward. Aku tidak akan hancur begitu saja. Aku akan bunuh kamu." Raffa berteriak karena marah dan membanting posenlnya, Edward-lah yang telah menguak sisi kelam rahasia Raffa di masa lalu yang dia pernah menjadi pria simpanan tante-tante dan Tante Janeeta.Keesokan harinya, perusahaan benar-benar diambang kehancuran. Semua karyawan mencoba menyelamatkan perusahaan. Raffa begadang bahkan dia sama sekali tidak tidur. Tubuhnya sangat kelelahan, tapi dia mencoba untuk tidak merasakan lelah itu. Bahkan sudah sangat lama dirinya duduk di kursi kerjanya, berharap ada keajaiban yang bisa mengembalikan nama perusahaannya.Raffa masih bersyukur sebab karyawannya mau mendampingi dirinya disaat seperti ini. Entah apa jadinya jika mereka semua pergi, Raffa tidak akan sanggup menghadapi ini sendirian. Dia mengumpulkan semua
Setelah kemarin mendapatkan kabar bahwa ada mata-mata yang dikirimkan ke kantornya dan menyamar sebagai petugas kebersihan, Raffa langsung menyuruh anak buahnya untuk mengusut tuntas kasus ini. Seluruh anak buahnya bekerja keras untuk mencari tahu siapa dalang dibalik pembocoran masa lalu Rafa yang sampai saat ini masih menggemparkan media.Raffa yang sedang sakit saat itu menyerahkan pengusutan tuntas ke Febri dan Ricard sekutu Raffa. Ricard dan Febri telah memasang umpan agar musuh tertangkap. Mereka telah mengumumkan ke media kalau Raffa sakit juga masih koma, mereka juga memberi tahu kalau Ricard sementara ini adalah orang kepercayaan Raffa yang akan jadi pengganti Raffa. Dia juga mengumumkan kalah dia ada cara untuk menstabilkan perusaan PT. Anggara Pratama.Saat itu Edward dan anak buah suruhannya dan musuh dalam selimut perusahaan Raffa mulai terpancing. Anak buah Edward atau mata-mata perusahaan Raffa itu adalah anak buah di dibis keuangan perusahaan Raffa."Kamu harus kerja s
"Febri, cepat selidiki siapa lagi yang mengirim foto-fotoku dengan beberapa wanita. Apalagi ada juga fotoku dengan Tante Janeeta, saat ini suaminya juga di kejar media untuk dimintai kejelasan soal aku dan Tante Janeeta juga," suruh Raffa."Baik Tuan Muda Raffa. Saya akan cari informasi lagi dan semoga kita bisa menutup berita di media itu. Setidaknya menarik foto pribadi anda yang dimasa lalu," jawab Febri.Febri beruasah keras untuk mencari tahu siapa penyebar foto Raffa. Raffa saat itu pusing sekali dan dia menemui Siska yang saya itu kondisinya sudah membaik dan dia sudah ingat kesalahan apa saja yang dia perbuat ke Raffa. Siska saat itu memohon ampun dan bersujud dibawa kaki Raffa. Dia tidak tahu kalau dia meninggal seperti Cristian."Raffa, maafkan aku! Aku salah telah berkhianat padamu. Aku ketakutan saat kamu hukum dan aku takut di bunuh oleh Edward," ucap Siska."Aku bisa memaafkan kamu demia anak kita. Aku ingin kamu menjaga anak kita yang masih berumur 2 tahun ini. Aku mau
"Apa maksud kamu Febri? Hancur bagaimana perusahaanku? Tunggu aku, aku akan ke perusahaan," jawab Raffa."Tuan semua saham perusahaan kita hancur dan semua investor telah mencabut investasi mereka," ucap Febri.Raffa saat itu begitu khawatir dan dia langsung pamit ke Tange Janeeta lalu pergi ke perusahaanya. Raffa melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, untungnya saat itu tidak ada kemacetan. Beberapa menit kemudian Raffa telah sampai di perusahaannya. Semua anak buah data itu terlihat sedih, karyawan juga ada yang menangis. Raffa masuk dan dia pergi ke ruangan Febri."Febri ada apa? Kenapa semua karyawan diluar saat ini ada beberapa yang menagis? Apa separah itu perusahan kita jatuh?" tanya Raffa."Anda lihat sendiri ini Pak. Semua data perusahaan kita dan 30 perusaan kita yang terbesar di Asia ini sahamnya hancur karena berirta ini telah tersebar dan jadi berita yang menembus pasar Asia tuan Raffa. Masa lalu anda dan soal anak kandung anda dengan Tante Janeeta telah tersebar dan
"Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme
"Dia berani sekali, sudah jadi Sandra malah memukul kepala kamu. Biar aku saja yang bereskan." Mr. Wilson saat itu memukul balik Edward lalu dia pingsan."Aduh... tidak malasah ini tidak sakit. Pokok turun dari jet ini kita bisa menghukum dia," jawab Raffa.Raffa saat itu menahan emosinya karena bagi dia Edward sudah kalah telak hari itu. Edward pingsan dan mereka baru sampai di Jakarta. Raffa membawa Edward yang saat itu di susul oleh mobil anak buahnya dan menuju ke penjara rahasia Raffa di tangan hutan yang dekat dengan pinggiran kota Jakarta. Raffa dan Mr. Wilson Febri juga Ricard sudah merancang penjara khusus untuk penyiksaan Edward. Mereka mendarat di Jakarta sore hari lalu menuju ke penjara yang dibuat khusus Edward. Raffa dan Mr. Wilson sampai di penjara yang di sekelilingnya itu air dan banyak buayanya juga ada singa yang menjaga saat masuk ke dalam. Penjara itu adalah neraka untuk Edward. Raffa dan Mr. Wilson membawa Edward ke penjara bawa tanah dan dia dibawa dalam keadaan
"Sial kita di serang, Febri. Hari ini kita kalahkan mereka agar bisa lusa kita menyerang markas mereka." Raffa mulai menembak semua pembunuh bayaran itu satu persatu."Tuan Raffa, berhati-hatilah mereka pembunuh profesional dari luar negeri," ucap Febri.Raffa dan Febri hari itu mereka mengalahkan pembunuh bayaran yang di kirim oleh Edward. Raffa dan Febri kabur dari mereka karena anak buah mereka harus ada yang di selamatkan tidak boleh ada yang meninggal. Pembunuh bayaran itu kesulitan membunuh Raffa karena Raffa saat ini dia begitu hebat dan kuat dari pada dia yang dulu.Raffa dan Febri malam itu juga dia pulang ke rumah Anggara. Malam itu juga mereka memanggil sekutunya dan Mr. Wilson untuk merencanakan penyerangan ke markas Edward. Raffa harus memenangkan pertempuran itu karena pertempuran itu penentu siapa yang akan hidup dan mati."Ada apa Tuan Raffa kamu memanggilku mendadak malam hari?" tanya Mr. Wilson."Lihatlah! Aku baru saja di serang oleh pembunuh bayaran internasional ka
"Maafkan aku, aku akan buat mereka merasakan kematian yang sama seperti Angline, Papa Mertua.""Sudahlah! Hari ini urus pemakaman anakku. Aku sudah tua dan aku juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi. Harta atas nama Janeeta nanti akan aku wariskan ke Jenni. Kamu juga atur seseorang yang berpengalaman untuk perusahan ku dan Janeeta yang baru kembali dari kebangkrutan." suruh Papa Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan makamkan sekarang. Nanti Papa akan aku jemput saat sudah selesai pemakamannya karena Papa sudah tua dan selesai pemakaman bau aku antar Papa ke makan istriku," jawab Raffa.Awalnya memang Papa Tante Janeeta marah tapi dia mengontrol emosinya karena takut kena serangan jantung. Raffa selesai menemui Papa kandung Tante Janeeta dia mengurus pemakaman Tante Janeeta. Rumah Raffa di penuhi dengan pelayat yang datang. Setelah itu Tante Janeeta telah di antarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Pemakaman Tante Janeeta telah di urus oleh warga perumahan dekat rumah besar An