"Apa maksud kamu Febri? Hancur bagaimana perusahaanku? Tunggu aku, aku akan ke perusahaan," jawab Raffa."Tuan semua saham perusahaan kita hancur dan semua investor telah mencabut investasi mereka," ucap Febri.Raffa saat itu begitu khawatir dan dia langsung pamit ke Tange Janeeta lalu pergi ke perusahaanya. Raffa melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, untungnya saat itu tidak ada kemacetan. Beberapa menit kemudian Raffa telah sampai di perusahaannya. Semua anak buah data itu terlihat sedih, karyawan juga ada yang menangis. Raffa masuk dan dia pergi ke ruangan Febri."Febri ada apa? Kenapa semua karyawan diluar saat ini ada beberapa yang menagis? Apa separah itu perusahan kita jatuh?" tanya Raffa."Anda lihat sendiri ini Pak. Semua data perusahaan kita dan 30 perusaan kita yang terbesar di Asia ini sahamnya hancur karena berirta ini telah tersebar dan jadi berita yang menembus pasar Asia tuan Raffa. Masa lalu anda dan soal anak kandung anda dengan Tante Janeeta telah tersebar dan
"Aku butuh dia dan dia saat ini bisa merawatku dan anakku," jawab Raffa."Tuan, anda harus hati-hati. Kapan anda kaak cek perusahaan?" tanya Febri."Aku bisa jaga diri dan aku besok akan berkerja kembali." jawab Raffa.Febri dan Ricard saat itu mereka pamit pulang dan mereka sudah lega karena Raffa sudah kembali normal dan tidak mengalami frustasi.Raffa kemabli ke perusahaannya setelah satu bulan dia sakit. Raffa tampak semangat dan dia harus mulai bangkit dari keterpurukannya.Raffa mengajakan meeting penting perusahan dan hanya ada beberapa karyawan yang masih bertahan."Terimah kasih kalian sudah mau membantu aku. Aku saat ini akan buat perubahan besar ke perusahanku. Aku akan memakai semua asetku semuanya untuk memutar saham agar kembali normal," ucap Raffa."Siap Bos, kita akan dukun anda." jawab semua anak buah dan karyawan di perusahaan itu.Raffa siang dan malam lembur tidak ada henti dan dia berusaha menghubungi beberapa tekan bisnisnya dan dulu rekan Kakek dan neneknya untu
Para karyawan Raffa sangat terkejut karena Siska saat itu sudah ada hubungan lagi dengan Raffa. Karyawan hanya diam setelah bergunjing sebentar, karena mereka hanya karyawan saja dan suka-suka atasnya asal mereka kerja di gaji itu cukup. Siska juga mendengar kalau dia di gossip-kan oleh anak. uab Raffa dan di perusahaan itu Siska seperti tidak dihargai. Siska pulang dan menangis saat itu juga, dia marah dan dia tidak mau makan karena hanya dia dihina wanita murahan. Raffa tahu dan dia ke kamar Siska. Raffa memang dari dulu selalu peduli dengan Siska, entah itu karena cinta atau memang itu sudah jodohnya."Siska, jangan menangis. Aku tahu kamu memang wanita murahan dan kamu ibu dari anakku. Aku hanya butuh kamu jadi ibu anakku saja dan jika kamu mau menikah dengan orang lain setelah masa iddah kamu selesai aku tidak apa-apa." "Raffa, kenapa kamu tega? Aku ini hanya ingin kamu yang suamiku. Begitu rendah-kah aku di mata anak buah kamu dan aku sedih. Tolong aku ingin kamu jadi suamiku."
"Pa, aku lakukan ini demi anakku. Aku tidak mau Ibu anakku di remehkan orang lain. Maafkan aku! Aku juga tidak akan lupakan Angeline dan aku akan terus ke makam dia dengan Siska juga.""Baiklah! Jika kamu mau menikah dengan wanita ini aku tidak masalah. Aku ingatkan kamu, semoga wanita ini tidak akan menipu kamu lagi."Raffa, Mama ini bukan Mam kamu. Kamu itu anak dari Putri temanku dulu. Aku harap pilihan kamu ini terbaik dan aku berdo'a agar kamu bahagia. Angeline lebih suka saat kamu bahagia." "Baik! Aku akan awasi Siska dan dia tidak akan mengkhianati aku lagi."Papa dan Mama Angeline marah karena Siska yang jadi istri Raffa itu pernah berkhianat dan pernha jadi kali tangan Edward. Raffa membela Siska karena dia telah jatuh cinta ke Siska ke sekian kalinya. Siska saat itu gaun pengantinnya kotor karena di dorong ke lantai yang lantai itu belum di bersihkan. Acara resepsi pernikahan Raffa dan Siska juga sudah selesai karena semua tamu sudah datang bersamaan.Malam hari telah datan
"Oh Tante Janeeta, aku lagi masak ini. Nanti kita makan bareng," ucap Siska."Seminggu setelah ini ayo kita rencanakan honey moon ke Bali ya. Kalian berdua ikut aku ke Bali." Raffa bicara karena dia tiba-tiba ingin sejenak untuk membahagiakan kedua istrinya."Apa benar? Kita ajak anak kita juga ya?" tanya Siska."Aku juga akan ajak Jenny juga," sahut Tante Janeeta."Akua akan mengurusi nama anak kalian dulu, sebelum kita berangkat bulan madu. Pergantian nama anak kalian aku yang akan kasih nama. Ini demi keamanan dan juga masuk dalam kartu keluarga Karana identitas wajah aku sama tapi aku akan kembali ke Raffa yang dulu.""Itu terserah kamu, Raffa. Aku yakin kamu tahu yang terbaik untuk kita semua." Tante Janeeta dan Siska berbarengan menjawab Raffa.Anak Siska dan anak Tange Janeeta berganti nama semua mengikuti nama marga keluarga Anggara. Anak laki-laki Raffa bernama Riansyah Samuel Raffa Anggara Pratama. Nama anak Tante Janeeta bernama Jennifer Raffa Anggara Pratama. Semuanya suda
"Tuan Muda, kita di serang musuh." ucap Febri. Asisten Raffa selalu ikut Raffa kemanapun dia pergi meskipun itu bukan madu."Aku akan bantu kamu dan tolong suruh anak buah terkuat untuk jaga anak dan istriku." Raffa mengeluarkan senjatanya lalu menembak musuh .Dor...Dor...Dor...Suara tembakan sudah melayang ke udara dan mereka sama-sama bertarung. Raffa tentunya juga ikut perkelahian itu. Di sisi lain Siska dan Tante Janeeta dibawa anak buah Raffa juga kedua anaknya. Mereka kabur ke tempat lain. Villa itu meskipun di Bali dekat dengan pantai tapi begitu sepi karena kebanyakkan villa pribadi."Cepat pergi! Aku hadang mereka. Bawa anak dan istriku kabur." teriak Raffa menyuruh anak buahnya pergi karena dia melawan musuh ya g sedang mengincar kepala anak dan istrinya untuk di tembak mati."Baik, Tuan. Aku akan jaga Nyonya dan anak anda." anak buah Raffa itu langsung ke kamar dan membawa kedua istri Raffa menyelinap keluar villa itu.Anak buah Raffa berhasil keluar villa dan berlari u
Raffa dan Febri juga beberapa anak buah Raffa berhasil melarikan diri. Edward saat itu marah besar dan dia menelpon anak buah dia yang baru datang ke Bali. Edward akan menyusul Raffa dan akan membunuh dia hari itu juga."Hallo! Dia kabur, kamu ada dimana saat ini?" Edward menelpon anak buahnya sambil marah-marah."Tuan kita akan menuju markas anda. Kenapa anda terlihat marah?""Musuhku kabur, dia meracuni minuman anak buahku dan hasilnya mereka tidur. Kalian cepat ke sini dan ayo kita susul Raffa."Edward mengepalkan tangannya dan dia meninju dinding yang ada dihadapannya. Dia mengumpat dan emosi sekali."Aku harus membubuh Raffa, dia tidak boleh pergi dari Bali. Di jakarta pasti banyak anak buah dia." ucap Edward.Raffa berhasil kabur dari markas Edward. Dia dan Febri juga anak buahnya masuk ke mobil sebagian ada yang berpencar. Saat itu Raffa di hadang oleh anak buahnya di tengah jalan, anak buah yang menyetor mobilnya berhenti. Mereka saat itu ke sebuah rumah kosong yang terbengkal
"Maafkan aku, aku akan buat mereka merasakan kematian yang sama seperti Angline, Papa Mertua.""Sudahlah! Hari ini urus pemakaman anakku. Aku sudah tua dan aku juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi. Harta atas nama Janeeta nanti akan aku wariskan ke Jenni. Kamu juga atur seseorang yang berpengalaman untuk perusahan ku dan Janeeta yang baru kembali dari kebangkrutan." suruh Papa Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan makamkan sekarang. Nanti Papa akan aku jemput saat sudah selesai pemakamannya karena Papa sudah tua dan selesai pemakaman bau aku antar Papa ke makan istriku," jawab Raffa.Awalnya memang Papa Tante Janeeta marah tapi dia mengontrol emosinya karena takut kena serangan jantung. Raffa selesai menemui Papa kandung Tante Janeeta dia mengurus pemakaman Tante Janeeta. Rumah Raffa di penuhi dengan pelayat yang datang. Setelah itu Tante Janeeta telah di antarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Pemakaman Tante Janeeta telah di urus oleh warga perumahan dekat rumah besar An
"Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme
"Dia berani sekali, sudah jadi Sandra malah memukul kepala kamu. Biar aku saja yang bereskan." Mr. Wilson saat itu memukul balik Edward lalu dia pingsan."Aduh... tidak malasah ini tidak sakit. Pokok turun dari jet ini kita bisa menghukum dia," jawab Raffa.Raffa saat itu menahan emosinya karena bagi dia Edward sudah kalah telak hari itu. Edward pingsan dan mereka baru sampai di Jakarta. Raffa membawa Edward yang saat itu di susul oleh mobil anak buahnya dan menuju ke penjara rahasia Raffa di tangan hutan yang dekat dengan pinggiran kota Jakarta. Raffa dan Mr. Wilson Febri juga Ricard sudah merancang penjara khusus untuk penyiksaan Edward. Mereka mendarat di Jakarta sore hari lalu menuju ke penjara yang dibuat khusus Edward. Raffa dan Mr. Wilson sampai di penjara yang di sekelilingnya itu air dan banyak buayanya juga ada singa yang menjaga saat masuk ke dalam. Penjara itu adalah neraka untuk Edward. Raffa dan Mr. Wilson membawa Edward ke penjara bawa tanah dan dia dibawa dalam keadaan
"Sial kita di serang, Febri. Hari ini kita kalahkan mereka agar bisa lusa kita menyerang markas mereka." Raffa mulai menembak semua pembunuh bayaran itu satu persatu."Tuan Raffa, berhati-hatilah mereka pembunuh profesional dari luar negeri," ucap Febri.Raffa dan Febri hari itu mereka mengalahkan pembunuh bayaran yang di kirim oleh Edward. Raffa dan Febri kabur dari mereka karena anak buah mereka harus ada yang di selamatkan tidak boleh ada yang meninggal. Pembunuh bayaran itu kesulitan membunuh Raffa karena Raffa saat ini dia begitu hebat dan kuat dari pada dia yang dulu.Raffa dan Febri malam itu juga dia pulang ke rumah Anggara. Malam itu juga mereka memanggil sekutunya dan Mr. Wilson untuk merencanakan penyerangan ke markas Edward. Raffa harus memenangkan pertempuran itu karena pertempuran itu penentu siapa yang akan hidup dan mati."Ada apa Tuan Raffa kamu memanggilku mendadak malam hari?" tanya Mr. Wilson."Lihatlah! Aku baru saja di serang oleh pembunuh bayaran internasional ka
"Maafkan aku, aku akan buat mereka merasakan kematian yang sama seperti Angline, Papa Mertua.""Sudahlah! Hari ini urus pemakaman anakku. Aku sudah tua dan aku juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi. Harta atas nama Janeeta nanti akan aku wariskan ke Jenni. Kamu juga atur seseorang yang berpengalaman untuk perusahan ku dan Janeeta yang baru kembali dari kebangkrutan." suruh Papa Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan makamkan sekarang. Nanti Papa akan aku jemput saat sudah selesai pemakamannya karena Papa sudah tua dan selesai pemakaman bau aku antar Papa ke makan istriku," jawab Raffa.Awalnya memang Papa Tante Janeeta marah tapi dia mengontrol emosinya karena takut kena serangan jantung. Raffa selesai menemui Papa kandung Tante Janeeta dia mengurus pemakaman Tante Janeeta. Rumah Raffa di penuhi dengan pelayat yang datang. Setelah itu Tante Janeeta telah di antarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Pemakaman Tante Janeeta telah di urus oleh warga perumahan dekat rumah besar An