Share

26

Author: Fikul 07
last update Last Updated: 2021-10-18 21:22:26

Mereka berdua pun mulai menyerang iblis api itu, Gentala berusaha  menciptakan ombak yang  besar dari air yang mengelilingi  gunung itu, yang akan dia gunakan untuk memadamkan api pada tubuh iblis api itu, sedangkan Juan membantunya memblokir serangan yang di layangkan  iblis api itu, ombak itu secara perlahan terbentuk melebihi tinggi tubuh iblis api itu.

Menyadari sebuah ombak datang  menghampirinya, iblis api itu langsung memasang penghalang dengan apinya, yang bahkan  lebih besar dan lebih tinggi dari ombak yang di ciptakan Gentala, jarak antara air dan api itu semakin dekat, hingga air dan api itu saling bertubrukan menciptakan hawa panas serta kabut yang begitu tebal hingga menutupi seluruh area pulau serta menelan tubuh Gentala dan monster api itu.

Tubuh Juan sedikit terhempas, beruntung, Widura berhasil memblokir  udara panas itu. Perlahan  Juan membuka kedua matanya dan menundukan pandanga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pria Sampah Tak Terduga   27

    Juan pun langsung melayangkan beberapa serangan dengan kekuatan yang baru di dapat nya dari tombak itu, menyerangnya dengan jutaan jarum es. Jarum es itu meluncur dengan cepat kearah iblis itu dan mengenainya, namun, bagaikan memiliki kulit sekeras baja, serangan yang Juan layangkan tak berdampak sedikitpun pada tubuh iblis api itu , bahkan tubuh iblis api itu masih berdiri kokoh dengan lava yang masih melapisi seluruh tubuhnya, Juan tertegun sesaat, bagaimana bisa iblis api itu bisa menahan serangan yang di layangkannya? tak ingin menyerah begitu saja, dia pun menggunakan tombaknya untuk membuat tsunami, namun seakan tahu pergerakan lawan selanjutnya, iblis api itu terus menerus melayangkan seranganya kepada Juan dengan bola-bola apinya, mau tak mau Juan pun bersusah payah menghindari dan memblokir bola api itu agar tak mengenai tubuhnya.Berkat serangan yang terus di layangkannya, membuat pergerakan Juan menjadi terbat

    Last Updated : 2021-10-20
  • Pria Sampah Tak Terduga   28

    Di dalam hutan yang rimba, ada sepasang anak dan ayah, juga satu orang paman. Tengah mengintai seekor mangsa buruan mereka dibalik semak-semak belukar. Didepan mereka terdapat seekor rusa yang tengah melahap rumput, tanpa tahu bahwa dirinya tengah di intai oleh orang-orang yang ingin memangsanya.Sang ayah berdiri di belakang tubuh sang putra. " Buka kedua kakimu selebar bahu, tubuhmu harus berdiri dengan tegak, tarik tali busurmu hingga menyentuh hidung, " Juan pun terdiam seraya mendengarkan arahan dari sang ayah dengan seksama, " pastikan kedua bahumu sejajar, dan pertahankan posisimu, bidik target mu lalu. . . . tembak sekarang. " titahnya' Syuuuuut, ' anak panah itu terlepas dari tangannya, dan melesat dengan kecepatan angin. ' jleb ' anak panah itu mengenai tepat di kepala rusa itu, sehingga rusa itu mati di tempat, Ranu dan Ayah Juan bersorak ria atas keberhasilan pertamanya. " Kerja bagus, kamu me

    Last Updated : 2021-10-21
  • Pria Sampah Tak Terduga   29

    " Guru, bukankah ini sedikit kejam?! " ungkap Juan, seluruh tubuhnya mulai gemetar.Gentala yang tengah menikmati secangkir teh mendelik tajam kearah muridnya, " Coba kamu ulangi lagi perkataan mu tadi. "Bulu kuduknya berdiri, ketika mendengar jawaban dingin dari sang guru membuat mulut Juan seketika bungkam, Gentala pun menghentikan aktivitasnya menikmati teh, menghampiri Juan yang sudah gemetar, " bagaimana ini bisa di sebut kejam? kamu hanya mengangkat batu kecil. tak lebih dan tak kurang. "" Apa batu yang setara dengan ukuran sapi itu terbilang kecil? " tanya Juan dengan susah payah." Tentu saja, aku bahkan dulu bisa menahan beban yang lebih besar darimu, tapi aku tak pernah merengek dan menngeluh seperti dirimu ini sekarang." timpalnya santai, " dan jangan bilang kalau kita berbeda, tentu saja kita sangat jauh berbeda dalam segala hal. Jangan hanya ka

    Last Updated : 2021-10-22
  • Pria Sampah Tak Terduga   30

    Di Desa Rinjing, terdapat sebuah pertandingan yang selalu mereka adakan setiap tahunnya, yang bertempatkan di balai Desa. Semua warga dari kalangan dewasa sangat menantikan pertandingan itu, apalagi hadiah setumpuk emas yang mereka tawarkan sangat tak main-main bahkan menarik banyak minat bagi siapapun, termasuk Gentala.Sebelum menuju tempat pertandingan, Juan dan Gentala ingin memanjakan diri lebih dulu dengan menikmati jajanan yang dijajakan oleh para pedagang jalanan. Layaknya sebuah pasar, ada begitu banyak jenis makanan yang mereka tawarkan sehingga memenuhi jalanan menuju balai desa, para pedagang menawarkan berbagai makanan yang menarik, salah satunya sate katak hijau.Gentala yang merasa terpanggil menghampiri pedagang itu, katak-katak hijau yang telah dibakar dan di lumuri bumbu spesial berjajar begitu rapih, meski ia sedikit jijik namun rasa penasarannya lebih tinggi dari pada rasa j

    Last Updated : 2021-10-23
  • Pria Sampah Tak Terduga   31

    Sorak riuh penonton memenuhi aula terbuka balai desa, semua orang di desa berkumpul dalam satu tempat, termasuk kedua orang tua Juan dan memilih tempat duduk di barisan paling depan, mereka sangat antusias menantikan pertandingan putra mereka satu-satunya, sedangkan Juan kini tenah berdiri mematung sendirian." Guru, apa kamu sudah selesai? " tanyanya.' Brak' Gentala memukul keras pintu itu membuat Juan terlonjak kaget. " BISAKAH KAMU DIAM?! " teriaknya lantang seraya memeluk perutnya yang terasa sangat sakit. " aaahhhh perutku, "Sebelumnya." Terima kasih bu, aku yakin setelah ini pasti daganganmu pasti akan sangat laku kerasa, kenapa? karena aku yang tampan ini telah berbelanja di sini, " ucapnya bangga, sang pedagang pun hanya tersenyum simpul, seraya menyerahkan pesananannya, yaitu satu porsi jumbo keripik singkong pedas dengan level iblis,

    Last Updated : 2021-10-24
  • Pria Sampah Tak Terduga   32

    Seiring berjalannya waktu, sorak sorai penonton semakin ricuh menandakan bahwa tengah berlangsung pertandingan yang semakin sengit, meski Juan ingin sekali melihatnya. Namun, sebagai murid yang baik ia harus menemani gurunya yang semakin meracau parah. " Oh Dewa Agung, tolong ambil saja nyawaku. dari pada aku harus menderita seperti ini, aku tak sudah tak kuat menahannya. " racaunya seraya terbaring memeluk perutnya erat, rona wajahnya semakin pucat. Membuat Juan semakin khawatir di buatnya, ia lalu berjalanpergi mencari air panas untuk gurunya, meski gurunya selalu kejam, dan tak segan memberinya hukuman. Namun, mellihatnya yang lemah tak berdaya seperti itu, membuat hatinya menjadi tak tega membiarkannya merintih kesakitan seorang diri. Setelah mendapat air panas, Juan pun memasukkan air itu kedalam botol, lalu menaruhnya ke perut gurunya. " Guru, minumlah. Ini akan membuatmu lebih

    Last Updated : 2021-10-25
  • Pria Sampah Tak Terduga   33

    Para penonton yang berada di sana berlari berhamburan melarikan diri meninggalkan arena menyisakan Juan yang tengah terkapar di antara kursi penonton, dari dalam mulutnya dia memuntahkan banyak darah, kepalanya perlahan mendongkak, menatap wajah pria yang menyerupai dengan wajah gurunya, " Siapa kamu? dan apa kamu lakukan pada guruku? " ucapnya seraya berusaha berdiri tegak dengan susah payah.Tak lama kemudian Ayah, ibu beserta pamannya mennghampirinya. Ibunya. Dewi Ayu, menghamburkan diri seraya membantu putranya untuk berdiri. " Apa kamu baik-baik saja, Juan? " tanyanya penuh khawatir, seraya menyeka lembut darah dari wajah putranya." APA YANG KAMU LAKUKAN PADA PUTRA KU?! " ayah Juan marah, seraya menghunuskan pedang nya ke arah pria itu, sedangkan Dewi Ayu memeluk erat putranya." Benar, siapa kamu sebenarnya? kenapa kamu melakukan itu kepada keponakannku? dan apa yang kamu ingink

    Last Updated : 2021-10-26
  • Pria Sampah Tak Terduga   34

    Hati Juan begitu hancur hanya dalam hitungan jam saja, Ayah, Paman, beserta ibunya mati tepat di depan matanya. Entah takdir apa yang tengah mempermainkannya? baru saja ia berjanji kepada gurunya, bahwa ia akan memenangkan pertarungannya dan memberikan hadiah itu untuk gurunya, Namun orang yang ia sebut guru itu ternyata bukanlah gurunya yang sesungguhnya, melaikan sosok hitam yang meniru bentuk dan sifat gurunya, tak hanya sekedar mencuri identitas dari gurunya, sosok itu juga telah membunuh kedua orang tuanya beserta pamannya dengan sadis, kepalanya tertunduk, kedua tangannya mengepal mengepal." Kenapa kamu melakukan ini semua ini? apa salah mereka? kenapa kamu membunuh mereka? " tanya Juan secara beruntun.Pria itu mendengus, berjalan menghampiri Juan , dia berjongkok menyamakan tingginya dengan Juan, tangannya menarik dagunya hingga menengadah, Pria itu menyeringai melihat sorot mata yang begitu di penuhi r

    Last Updated : 2021-10-27

Latest chapter

  • Pria Sampah Tak Terduga   Ucapan Terima Kasih.

    Tidak terasa, akhirnya aku bisa namatin ini buku, padahal sebelumnya aku bingung mau menamatkan buku ini bagaimana? Terlebih lagi karena kesehatan aku yang kemarin-kemarin sempat drop yang mengharuskan istirahat full. Buat kalian yang sudah setia baca cerita ini dari awal hingga akhir, terima kasih karena sudah mau mampir ke cerita aku yang notabenya masih acak-acakan baik itu dari segi penulisan, alur cerita dan masih banyak lagi kekurangannya, sungguh aku sangat, sangat berterima kasih pada kalian. Di lain cerita, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di buku ini. Semoga kalian bisa sabar menunggu cerita baru ku. see you next time ^3^ <3 <3 Love you.

  • Pria Sampah Tak Terduga   154

    Perburuan malam itu membuat setidaknya beban yang berada di pundak Juan terangkat sedikit. Ia menatap sebuah batu giok yang merupakan milik dari Gentala, tangannya menggenggam batu itu lalu membawanya ke dadanya, berharap gurunya yang sudah di alam sana bisa merasakan kerinduannya.Juan tak pernah menyangka bahwa dirinya yang dulunya selalu di hina dan di kucilkan kini berbalik menjadi sosok yang disegani dan di hormati bahkan di takuti oleh banyak kalangan karena kekuatannya yang sudah melegenda.Dirinya tak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Gentala akan merubah nasib sepenuhnya, tak pernah terpikirkan olehnya bahwa dirinya akan menjadi seorang Raja.Keesokkan paginya, Juan pun meminta kepada semua mahapatih untuk berkumpul di aula rapat. Sebab ada hal yang ingin dia katakan.Tentunya setelah mendengar titah tersebut para Mahapatih pun berbondong-bondong menuju aula untuk menghadiri rapat.Setibanya di sana, semua mahapatih ya

  • Pria Sampah Tak Terduga   153

    Di temani oleh Dewi Ayu dan juga Sekar, kini adalah kali pertama Juan mengunjungi pemakaman gurunya, meski masih terasa berat, namun kini dia sudah baik-baik saja, ia pun meletakkan beberapa dupa serta satu kendi berisi air keras. Menangkupkan kedua tangannya lalu mulai berdo'aSetelah selesai mengirim do'a dan mengutarakan perasaannya, Juan berserta ibunya, memilih untuk kembali ke istana, namun di tengah perjalanan dirinya bertemu dengan Rengganis yang baru pulang dari ekspedisinya.Wanita itu memberi salam, lalu berjalan bersama-sama serta berbagi cerita tentang ekspedisinya membantu Sang ayah memusnahkan para bandit yang selalu meresahkan para warga.Meski tak selalu bisa berada di sisi Juan terus menerus, namun Rengganis sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk menemui Juan tentunya ia selalu pulang tanpa tangan kosong.Kendati begitu, Rengganis tak pernah tahu tentang perasaan Juan terhadapnya, apakah dia menganggapnya sebagai teman saja? Atau pria i

  • Pria Sampah Tak Terduga   152

    Perkataan Rengganis membuat Juan tersadar, apa yang dilakukannya selama ini tak akan membuat gurunya kembali ke sisi nya.Ia pun menarik Rengganis ke dalam dekapannya, membuat wanita itu terlonjak kaget akan tindakan yang di lakukan oleh Juan." Maaf. " Kata itu terlontar begitu saja dari mulut Juan, tangannya semakin erat mendekap tubuh wanita itu.Tangan Rengganis yang berniat membalas pelukan itu tiba-tiba berhenti ketika ibu Juan, Dewi Ayu datang bersama Sekar." Ekhem! Maaf ibunda mengganggu kalian. "Rengganis yang terkejut pun langsung bangkit dari posisi ambigunya, ia berdiri seraya merapihkan diri. " Sama sekali tidak bibi. " ujarnya.Seketika suasana di dalam sana berubah menjadi canggung. Semua orang yang berada di dalam sana terdiam, menambah suasana semakin canggung." A-ah kebetulan, Ibunda baru saja memasak wajik kesukaan mu. Apa kamu ingin memakannya putraku? " kata Dewi Ayu memecah kecanggungan di antara mereka.

  • Pria Sampah Tak Terduga   151

    Beberapa bulan setelah peperangan itu, kerajaan Nemu pun mulai menemukan kembali cahayanya.Namun selama itu kursi tahta itu masih kosong, Sebab Juan menolak untuk mengisinya. Karena mereka tak mungkin memaksa Jaraka yang mentalnya masih hancur. Tapi hanya tinggal Juan saja yang memiliki darah dari Raden Brama Wijaya.Meski sudah di bujuk oleh teman-temannya. Bahkan oleh ibunya sendiri, Juan tetap berkata tidak.Hingga suatu ketika, Gentala memintanya sembari berkata bahwa dirinya ingin melihatnya menjadi seorang raja di sisa akhir hidupnya.Karena gurunya sudah berkata seperti itu, Juan pun mau tak mau harus mengisi kursi itu, dengan syarat bahwa gurunya tak boleh jauh dari dirinya.Gentala pun memutar bola matanya malas.Sungguh merepotkan!" Terserah pada mu saja. Sekalian saja kamu pasangkan tali kekang di leher ku, dan jadikan aku binatang piaraan mu! Kau pikir aku ini Widura! Yang selalu mengikuti mu kemana pun

  • Pria Sampah Tak Terduga   150

    Setelah berhasil memenangkan peperangan tersebut, Juan maupun Gentala dan Juga Nura sama sama kehabisan tenaga. Ketiganya langsung tak sadarkan diri. Beruntung posisi mereka tak jauh dari Rengganis dan lainnya.Mereka pun berbondong-bondong menghampiri ketiganya.Meski Rengganis dan Ling ling sempat berebut siapa yang akan membawa tubuh Juan? Tapi pada akhirnya Yodha Wisesa lah yang membawanya selaku kakeknya.Sesampainya di camp militer, Ayu Dewi pun langsung memburu tubuh putranya dan langsung memberinya pertolongan pertama.Walau terbilang sangat terlambat, namun ayah Rengganis sebisa mungkin membantu, karena sebelumnya ia terkurung di rumahnya sendiri dan tak bisa melepaskan diri.Alhasil, ia tak membantu sama sekali saat perang berlangsung. Demi menebus dosanya, ia bekerja dua kali lipat di banding yang lain, seperti menyediakan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya.Saat tahu Ranu adalah Nura yang merupakan seorang

  • Pria Sampah Tak Terduga   149

    Setelah berkali-kali bertukar kekuatan dengan Agri Brata, lambat laun Juan pun mulai merasa bahwa seluruh tubuhnya sudah tak bisa menahan rasa sakit lagi. bahkan ia merasa bahwa seluruh tulang di badannya seperti sedang diremukkan secara perlahan, sehingga menimbulkan sensasi rasa sakit yang amat luar biasa.Akan tetapi, dia tak bisa menyerah begitu saja dan melewatkan kesempatan langka, sebab ia menyadari bahwa Agri Brata yang merupakan makhluk setengah abadi itu mulai kehilangan kekuatannya. Membuat Juan tak bisa mundur.Tapi sayangnya kedua kakinya sudah tak bisa di gerakkan lagi, bahkan untuk menopang tubuhnya saja sudah sangat sulit, apalagi mengeluarkan kekuatan untuk menyerang." Ayo gerakkan tubuhmu, hanya perlu satu serangan lagi untuk menunju kemenangan. " gumam Juan pada diri sendiri yang tengah berusaha bangkit seraya mengumpulkan tenga.Akan tetapi, seberapa keras ia memaksa tubuhnya untuk berge

  • Pria Sampah Tak Terduga   148

    Entah siapa yang harus ia salahkan? Apakah ramalan itu? Ataukah karena hasutan istrinya? Maheswara termangu. Hingga sebuah hantaman besar menyadarkannya dari lamunannya.Bledum!! Tubuhnya menghantam sebuah tembok hingga hancur menjadi kepingan yang kecil, dari mulutnya ia memuntahkan banyak kental.Ia terkekeh menerima hantaman tersebut, berkat hantaman itu ia pun menyadari bahwa semua itu karena ambisinya yang terlalu tinggi yang kemudian membutakannya, dirinya bahkan rela mengirimkan ke tujuh saudaranya ke nirwana.Bahkan, ibunya pun ikut menyusul, tak lama setelah ia mengatakan bahwa dia akan menjadi raja.Mungkin ibunya sengaja pergi, agar dirinya tak melihat kehancuran kerajaan di tangan putra sulungnya.Setelah berhasil menduduki tahta, ia mengusir semua selir ayahnya, mengembalikan mereka ke tempat asal mereka. Dan menyisakan mayat ibunya yang sengaja ia awetkan. Supaya dia bisa mendengar dan merasakan bagaimana ia memakmurkan ke

  • Pria Sampah Tak Terduga   147

    Sejak kepergian Wuyang dan juga Burdana, membuat suasana istana menjadi tak terkendali, banyak pertumpahan terjadi di mana-mana, di mana ketiga putra mendiang raja saling membunuh antar sama lain. Karena mereka percaya bahwa salah satu diantara mereka merupakan penyebab semua ini.Selang beberapa hari , kekuatan Jayara dan Mandana menghilang secara bersamaan. Kecuali Jaraka.Mengetahui hal tersebut, kedua saudara itu bekerja sama untuk membunuh Jaraka, sehingga melupakan bahwa diantara mereka masih ada Maheswara.Di sisi lain Maheswara terduduk manis di dalam kediamannya, menyesap teh panas yang telah di sajikan oleh sang istri seraya menatap permukaan danau yang begitu damai nan tenang.Sejak pembantaian keluarga Burdana yang ia lakukan secara diam-diam, serta mengusir keluarga Wuyang, yang kemudian ia bantai di tengah-tengah perjalanan, meski awalnya sulit.Namun karena ia menyuntikkan racun bunga hitam pada adiknya itu, membuat

DMCA.com Protection Status