Share

Doppelganger?

Penulis: Mirielle
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-30 22:48:46

Ruby menegang. Lembaran di tangannya benar-benar foto Mary. Dia terus menatapnya sungguh-sungguh. Dan ya, tidak diragukan lagi. Tapi begitu melihat nama yang tertera di sana, dia mengernyit.

“Mary De Laurent?”

Nama anak yang tertera adalah Mary De Laurent, bukan Mary Winston.

“Ada apa?” tanya Levin.

“Foto anak ini,” gumam Ruby.

“Kenapa dengan foto anak itu?”

“Dia Mary, puteri Louis.”

“Louis? Kekasihmu?”

Seharusnya tidak bisa dikatakan kekasih lagi. Dia dan Louis sudah mengakhiri hubungan mereka sejak beberapa hari yang lalu. Tapi entah kenapa Ruby masih senang ketika Levin mengatakan jika Louis masih kekasihnya.

“Ya.” Ruby mengangguk. “Tapi namanya berbeda.”

Levin mengambil selembar selebaran anak hilang yang jumlahnya ada ratusan lembar, bertumpuk di bawah tas. Dia mengamati, membaca kata demi kata yang tertuang di sana. ‘...Jika menemukannya atau melihatnya, tolong hubungi orang tuanya, Mark De Laurent...’ dan kemudian di sana dicantumkan nomor telepon.

“Nama orang tuanya Mark.” Lev
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kenyataan Pahit

    “Kamu baik-baik saja?”Edd dan James berdiri setelah Louis keluar dari ruang pemeriksaan. Kepalanya dibebat perban dan mereka sempat mendengar kalau luka di kening Keenan mendapat sepuluh jahitan.Louis terlihat pucat. Dia diliputi penyesalan setelah membiarkan Angela kembali terlepas dari genggamannya. Dia sudah sangat dekat untuk mengakhiri hidup Angela, selangkah lagi, namun lagi-lagi wanita licik itu menipunya.Kenapa dirinya bisa diperdaya semudah itu? Louis juga membenci dirinya untuk kenyataan itu.“Kalian sudah menemukannya?” tanya Louis dingin.Keduanya menggeleng. “Sudah kami kerahkan semua orang-orang untuk mencarinya, tapi belum membuahkan hasil,” sahut James.“Jangan khawatir, dia tidak akan jauh. Dia juga tidak akan bisa bersembunyi selamanya. Aku yakin dia memang sengaja tidak muncul. Dia menunggu hingga suasananya sedikit aman baginya untuk melarikan diri lagi.” Edd menimpali. “Sekarang, perhatikan dulu lukamu. Kita pasti akan menemukannya.”Ketiganya berjalan menuju p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Pembunuh Ayahku

    Ashley memutuskan pura-pura tidur agar ketika James masuk ke kamar, dia akan berpikir kalau Ashley tidak mendengar apapun soal yang mereka bicarakan. Gadis itu berusaha menahan air mata yang menyeruak. Tidak, dia tidak boleh menangis sekarang.Jika dia menangis, ketiga pria itu akan tahu kalau Ashley mendengar semuanya. Ashley tidak akan tinggal diam. Dia harus menanyakannya pada Brenda. Semua tentang ayahnya!Dan ketika James ingin berganti pakaian, betapa terkejutnya pria itu mendapati Ashley membalut tubuhnya dalam selimut. Dia buru-buru menutup pintu, menatap Louis dan Edd bergantian dengan wajah memerah.“Ada apa?” Edd mengernyit.James setengah berlari menemui keduanya, berbisik kasar. “Ashley di sini. Di kamar.” Dia menunjuk.“Bukankah kamu bilang dia kembali minggu depan?” Louis membelalak.“Dia mengatakan seperti itu,” bisik James. “Astaga, apa dia mendengar semuanya?”“Jika dia benar-benar tidur, aku rasa dia tidak mendengarnya,” kata Edd pelan.“Coba kamu bangunkan dia. Lih

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Tentang Angela

    Ruby duduk di sofa, menatap kosong ke arah televisi raksasa yang ada di salah satu ruangan dalam vila. Candelier menyala begitu pula lampu-lampu kecil di ruangan lain. Dia menarik nafas, tidak benar-benar menonton drama komedi yang ditayangkan.Dia sudah siap-siap tidur, mengenakan atasan kaus putih oversize dan celana pendek di atas lutut. Tapi pikirannya terus teralih pada sosok Mark.Tadi siang, Mark tidak banyak bicara saat Ruby mengatakan nama Louis. Entah apa yang membuat pria itu seperti itu, tapi dia tetap bungkam ketika Ruby dan Levin mendesaknya. Bahkan dia langsung menyerobot kertas selebaran yang ada pada Ruby, melipatnya lalu menjejalkannya ke dalam kantong celana.Bahkan air minum yang disajikan Levin tidak disentuh. Wajah Mark berubah tegang dan seolah penuh amarah yang terpendam, tapi di saat yang bersamaan dia juga seolah sangat penasaran.Terbukti ketika Mark bertanya dimana Louis tinggal. Tapi kedipan mata Levin membuat Ruby mengurungkan diri untuk memberitahu Mark

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Pengorbanan

    Jude memasang badan, dengan tangan kosong dia menahan belati yang nyaris merobek perut Brenda. Darah segar menetes dari luka akibat sayatan benda tajam itu. Brenda terjungkal, jatuh menghantam sisi tempat tidur dan tersungkur di lantai.Dia berteriak panik saat melihat genangan darah di lantai. Brenda beringsut, tubuhnya menempel rapat ke dinding dan kedua tangannya menutup telinga. Wanita itu menggeleng, matanya membelalak dan memerah penuh ketakutan.“Da-darah,” katanya gugup. “Darah. Ada darah.”Ashley tidak bergeming. Dia menatap Jude tajam, bias di kelopak matanya sungguh tidak menunjukkan sedikit saja rasa iba. Seolah semua perasaan Ashely sudah mati, dia enggan melepas belati yang dipegangnya sangat erat.“Tolong lepaskan, Ashley,” kata Jude, berusaha menahan rasa nyeri akibat kulitnya yang terkoyak.Ashley tidak bereaksi apa pun.Brenda masih ketakutan setengah mati dan meringkuk di sudut tempat tidur.“Ashley, Nak. Tolong lepaskan,” pinta Jude lagi.“Nak?” Ashley tertawa meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Ide Baru

    Ashley tidak bergerak. Darah mengalir dari lengan dan wajahnya yang terkena sayatan belati, tapi entah bagaimana dia tidak merasakan sakit apa pun. Yang dia tahu adalah pria di depannya, Jude, mengorbankan dirinya demi Ashley.Aku sudah terlanjur membencimu, kenapa kamu menyelamatkanku dan membuatku lupa dengan rasanya dikhianati?“Dad, Dad..”Louis mengguncang tubuh Jude sementara Edd dan James masih mengunci tubuh Brenda yang meronta. Dia gila, bahkan dua orang pria itu kewalahan menanganinya. Tak kuat dengan teriakan dan usaha Brenda untuk melepaskan diri, James mencabut telepon rumah dan menggunakan kabelnya untuk mengikat tangan Brenda. Setelah berhasil mengikat tangan, dia melepas kabel lampu tidur, kini dia mengikat kedua kaki Brenda.Wanita itu berteriak, memekik ngeri hingga suaranya membuat para asisten rumah tangganya merinding. Atas perintah Louis, salah satu dari mereka sudah menghubungi polisi dan juga ambulans.Jude terkapar di lantai, kedua bola matanya sudah terpejam

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kepergian Jude

    Keheningan yang nyata membelah koridor rumah sakit ketika dokter mengatakan jika kondisi Jude tidak bisa diselamatkan. Louis merasakan aliran dingin yang membekukan sistem sarafnya, membuatnya tidak bisa memikirkan apa pun selain kematian.Kematian itu menyakitkan. Itu adalah perpisahan yang mengerikan dan tak ada tandingannya. Orang terkasih yang pergi tak akan bisa ditemui lagi di masa depan di segala tempat. Pun kalau rindu mendengar suaranya, tak ada yang bisa dilakukan.Tapi sebagian mengatakan kematian itu adalah ketenangan. Hanya ada kegelapan yang sepi dan damai. Tidak ada teriakan, tidak ada kegilaan, tidak ada rasa sakit, tidak ada kebencian. Mati itu sebuah ketenangan. Tidak ada yang perlu ditakuti.Ya, mungkin Jude tidak takut pada apa pun. Tapi kini Louis merasakan sebuah tekanan mental yang amat besar. Ini idenya. Menakut-nakuti Brenda adalah keputusan sepihaknya. Jika dia setuju dengan permintaan Jude saat pria itu meminta Louis segera menyerahkan bukti kejahatan Brenda

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Lolos Lagi

    “Kompetisi mewarnai?”Alis wanita paruh baya bernama Crhisty Maureen terangkat manakala Mary membawakan selembar selebaran ke rumah. Christy membacanya, Mary dengan santai duduk di pangkuannya.“Biar ku lihat dulu,” gumamnya lagi.Wanita itu membaca lekat-lekat. Perlombaan itu diakan di salah satu mall pusat kota. Setahu dia, kondisi mall itu sedikit buruk karena tengah diambang krisis dan akan segera bangkrut. Christy mendengarnya dari sang suami, Ted Maureen.Mungkin ini cara mereka untuk mengatasi krisis, pikir Christy lagi.Dia membelai rambut Mary dan tersenyum. “Baiklah. Kamu akan ikut bertanding besok.”Keesokan harinya, suasana lantai satu mall dipenuhi pengunjung. Sebagian besar adalah orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk ikut lomba mewarnai. Mary menggandeng tangan Christy, terpukau dengan keramaian yang dilihatnya.Mary jarang keluar rumah. Jadi menurutnya hal ini sangat menyenangkan.Saat lomba akan berlangsung, Christy menunggu di tempat yang disediakan. Dia memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Ini Salahku

    Ruby langsung bertolak kembali ke kota bersama Levin ketika mendengar kabar buruk dari Louis. Walau hubungannya tidak begitu baik dengan Jude sejak ayahnya itu ketahuan selingkuh, Ruby tidak bisa menutupi kepedihan hatinya.Sepanjang jalan air matanya mengalir. Kehilangan Jude tidak ada dalam catatan kehidupannya. Walau harus mengakui dia sangat membenci sifat Jude, tapi laki-laki itu tetaplah ayahnya.Manusia memang akan mati, tapi tidak secepat ini. Sungguh, Ruby belum rela. Dia belum bicara pada Jude, dia belum mengatakan isi hatinya terhadap pria itu. Bisa-bisanya dia meninggal?Keduanya setengah berlari menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang mayat. Ketika melihat Edd, James, dan Liv berada di luar ruangan, nafas Ruby semakin terhentak. Pandangannya mulai mengabur seiring dengan buliran bening yang memenuhi pelupuk matanya.“Di mana Dad?” tanya Ruby pada Liv ketika sahabatnya itu bergegas menyambutnya.“Ada di dalam.” Liv menggenggam tangan Ruby. “Louis juga ada di sana. Masuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09

Bab terbaru

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   THE END

    Pengadilan memutuskan untuk menyita semua aset milik Brenda dan mengembalikan perusahaan milik almarhum Frans pada Ashley. Perusahaan milik Frans terbukti tidak terlibat dalam usaha pencucian uang dan juga pertambangan liar yang selama ini dilakukan Brenda. Dan karena Ashley tidak memiliki kemampuan bisnis sama sekali, akhirnya untuk sementara waktu Louis dan James akan berada di belakangnya untuk mengendalikan laju perusahaan hingga Ashley benar-benar siap. Liv kembali pada kehidupannya, menyibukkan diri dengan segala kegiatannya dalam mengurus perusahaan milik keluarganya. Levin juga akhirnya memutuskan pensiun dini dari satuannya dan memilih membantu Liv untuk sama-sama mengembangkan perusahaan yang sudah didirikan oleh orang tuanya dengan susah payah. Mark kembali ke luar negeri, dengan cepat menyelesaikan sisa kontrak yang sudah dia tanda tangani sebelumnya. Sembari melakukan pekerjaannya, pria itu setiap hari dibayang-bayangi oleh ciuman tak sengaja antara dia dan Liv. Walau s

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Terimakasih Banyak

    “Terimakasih banyak, kalian sudah menyiapkan kejutan ini walau kami tidak terlalu terkejut.”Louis dan Ruby berdiri dan masing-masing mereka mengangkat gelasnya. Selorohnya itu disambut tawa kecil dari sahabat-sahabatnya, tidak terkecuali Mary. Gadis kecil itu ikut tertawa dan mengangkat gelas berisi jus jeruk, mengikuti orang dewasa di sampingnya.“Sudah ku bilang dia akan protes,” gumam James pelan, namun suaranya masih terdengar oleh mereka.“Memang kami tidak terlalu terkejut,” kata Louis tak mau kalah. “Aku pikir ketika kalian mengatakan menyiapkan makan malam bersama, mejanya sudah kalian tata dan semua makanan sudah disediakan. Tapi apa? Aku dan Ruby yang belanja kebutuhan untuk memanggang malam ini dan aku juga masih ikut mengangkat meja ke luar sini,” protesnya.“Kamu hanya menggeret sebuah kursi,” sangkal Mark. “Itu pun langsung diambil alih oleh Mary.”Mary mengangguk. “Ya, Dad. Aku mengantikanmu tadi.”Louis berdecak, menatap satu-satu wajah semua orang di sana dengan pera

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Kehadiran Sahabat

    Matahari sore mengantarkan sinarnya yang hangat menyusup diantara celah-celah pepohonan. Suara burung riuh rendah, terdengar ramai ketika mereka kembali ke sarangnya. Bunga-bunga liar tumbuh dengan subur karena disiram hujan selama beberapa hari, namun menjelang sore, kelopak bunga berwarna biru dan ungu itu perlahan menguncup.Ruby menyapukan pandangannya ke seluruh halaman belakang rumahnya. Di sana, pada sebuah meja panjang dan kursi yang berderet, Louis, Mark, James, Ashley, dan Mary sedang sibuk menata makanan di atas meja.Dia baru saja kembali dari bulan madunya bersama Louis, dan tahu-tahu sahabatnya sudah menunggu dan menyiapkan kejutan lain untuknya, yaitu makan malam bersama. Ashley berjalan dengan langkah yang ringan, tersenyum menyapa Ruby ketika dia mengambil anggur ke dalam rumah.Suasana itu terasa amat hangat, walau seandainya Edd ada di sana, akan semakin sempurna.Liv, terlihat duduk menyendiri di teras rumah. Sepertinya dia masih enggan bergabung dengan sahabatnya

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Jangan Lakukan Itu

    Rasanya seperti menunggu bertahun-tahun! Itulah yang dirasakan Ruby saat kendaraan mereka malah terjebak macet. Mobil-mobil mengular di sepanjang jalan, membuat mereka terjebak dan tidak bisa kembali atau mengambil jalan lain.Posisi alamat yang diberikan James adalah jalanan di pinggir jurang. Dan hanya dengan membacanya saja Ruby tahu apa yang dilakukan sahabatnya itu di sana. Dia melipat kedua tangannya, terus berdoa dan menyebut nama Liv di bibirnya.Ruby tidak mau kehilangan Liv. Tidak!Kehilangan Edd saja membuat kehidupan mereka nyaris tidak berwarna. Seolah dunia ini berhenti berputar dan benda-benda diam di tempatnya. Mereka jarang tertawa, pun kalau tertawa, mereka akan merasa bersalah pada Edd dan diri mereka sendiri. Mereka ingin menangis, tapi air mata mereka terasa sudah mengering.Ruby melihat jam tangannya lagi, lalu menggulung gaun after party-nya yang memanjang hingga ke mata kaki. Louis meliriknya, memahami betapa Ruby sangat khawatir pada Liv. Karena itu sembari me

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Mati Sama-Sama

    “Ini buruk,” desis Ruby, melihat Ashley masuk kembali ke dalam ruang ballroom dalam keadaan lesu.Sejak pertama menyadari kalau Liv tak ada di sana, perasaannya sudah tidak nyaman sama sekali. Kekuatan telepati dalam diri mereka menyadarkan Ruby kalau Liv tengah menghadapi kesulitan, entah karena dia melakukannya dengan sengaja, atau seseorang mempersulitnya.Dia melirik Louis, kedua bola matanya seolah memohon agar dia bisa pergi dari sana untuk mencari Liv. Toh, acara utama sudah selesai dan ini hanya acara tambahan. Dia ingin mencari Liv sendiri, berharap dia tidak terlalu terlambat untuk melakukannya.“Tidak mungkin, Babe.” Louis menggeleng, tahu isi hati Ruby. “Kita tidak mungkin meninggalkan para tamu begitu saja.”“Kan ada Mom dan Dad,” bisik Ruby memohon. “Please, aku yakin sekali Liv tidak dalam keadaan yang baik.”“Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi bagaimana bisa kita pergi dari sini sementara kitalah tujuan para tamu ini untuk hadir?”Itu alasan yang tepat, dan Ruby tidak b

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Aku Juga Mencintaimu

    “Aku tidak melihat Liv,” bisik Ruby pada Louis di tengah-tengah moment ketika para tamu menyalami mereka.Louis berjinjit, mencoba melihat sekitarnya. Benar, dia tidak melihat Liv sama sekali. James dan Ashley terlihat bermain bersama Mary. Apa dia pergi ke suatu tempat untuk istirahat?“Mungkin dia ke toilet,” sahut Louis.“Tapi perasaanku tidak nyaman,” gumam Ruby lagi. “Aku takut terjadi sesuatu padanya.”Louis menggenggam tangan Ruby, tersenyum untuk meyakinkan istrinya itu.”Tidak akan terjadi sesuatu padanya.”Ruby mencoba tenang, tapi pada kenyataannya dia tak pernah bisa merasa tenang. Pernikahan mereka diundur berkali-kali karena Ruby merasa tidak enak pada Liv. Dia merasa dirinya tidak boleh bahagia di atas kehilangan Liv.Dan Ruby baru mengatakan ya pada ajakan Louis ketika kejadian itu sudah berlalu setahun. Tapi walau begitu, Ruby masih melihat kepedihan di mata Liv saat dia berterus terang pada sahabatnya itu jika dia akan menikah.Liv memang memberinya restu dan Ruby tah

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Tunggu Aku

    Satu tahun kemudian...Mengenakan gaun mewah strapless berwarna putih tulang, Ruby berjalan bergandengan tangan bersama Louis. Senyuman gadis itu terlihat merekah, sempurna dalam sapuan make-up tipis yang tidak menutupi wajah naturalnya.Dengan erat Louis menggenggam tangannya, berjalan bersisian sambil menyapa para tamu ketika mereka masuk ke ruangan ballroom yang dihiasi oleh jutaan potong bunga-bunga hidup dengan nuansa putih.Mary terlihat lucu dalam balutan gaun dengan warna yang sama dengan Ruby. Tangan kecilnya menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar yang dibawanya dalam keranjang kecil. Sesekali dia berhenti untuk ikut menyapa tamu, lalu kembali berjalan melakukan tugasnya.James dan Ashley berdiri bersebelahan. Keduanya ikut bertepuk tangan menyambut kedatangan pasangan yang baru sah menikah itu. Ashley terlihat tak bisa menutupi rasa harunya, terlihat saat dia beberapa kali menyeka air matanya.Liv juga hadir di sana, melempar senyum paling tulus yang dia punya. Walau air mat

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Dia Yang Bersikukuh

    Dunia di hadapan Louis mendadak gelap gulita. Dia seolah diasingkan dalam sebuah ruangan tanpa penerangan, tanpa cahaya, dan tak bisa melihat apa pun. Dadanya mulai terasa sesak dan perlahan dia kesulitan untuk bernafas.Kepalanya mulai pusing hingga mendadak dia merasa tubuhnya sangat ringan. Namun sebelum dia jatuh, James meraihnya segera. Sungguh, Louis tidak menyangka akan seperti ini. Baru saja masalah Ruby selesai, namun muncul masalah baru yang lebih menyakitkan.Ketakutan karena akan berpisah selama-lamanya membuat air mata Louis menetes. Dia jongkok di lantai, sesenggukan sambil menunduk.“Sudah ku bilang dia tak perlu pergi,” isak Louis. “Sudah ku bilang akan ada yang menghandle semuanya di sana. Kenapa dia ngotot harus pergi?”“Tenangkan dirimu,” seru James, padahal dia sendiri pun sangat panik. “Ayo berharap keajaiban, Lou.”Dia memang mengharapkan sebuah keajaiban yang indah terjadi. Tapi apakah itu mungkin? Sebuah pesawat yang jatuh menghantam air, pernahkan ada seseoran

  • Pria Pertamaku Ternyata Seorang Penguasa   Penyesalan

    Otak Ruby mendadak kacau. Rasa sakit akibat luka di kakinya menyatu dengan degupan jantung yang membabi-buta di dadanya. Ruby tak berkedip, matanya terus tertuju pada layar televisi.Menyadari perubahan mendadak dari Ruby, Louis mendekatinya. “Ada apa? Kenapa kamu terlihat shock?”Tetesan air mata yang jatuh di wajah Ruby, serta kelopak mata yang tak mengerjap membuat Louis mengarahkan pandangannya pada apa yang dilihat gadis itu. Louis mematung, merasakan aliran darahnya mengalir lebih cepat.Rasa panas itu menggerayang karena kepanikan. “Tidak mungkin,” desis Louis.“Apa yang kalian lihat?” Liv mengernyit, namun dia masih duduk santai di sofa.Ruby menghapus air matanya, terlihat gemetar untuk mengambil ponsel. Mungkin Liv bisa santai karena dia belum melihat beritanya. Dengan penuh rasa was-was dan harap-harap cemas, Ruby mencari kontak Edd dan berusaha menghubunginya.Namun sambungannya langsung tertuju ke kotak suara, yang menandakan ponsel Edd tidak aktif sama sekali. Dia mencob

DMCA.com Protection Status