Jantung Crystal berdebar kencang, saat dia terus bergerak aktif untuk mencapai klimaksnya.Hingga akhirnya Crystal tersentak dan terdiam. Saat akhirnya dia berhasil mencapai puncaknya, dia langsung tertidur dalam kepuasan.Dia begitu bahagia karena dia bisa bertemu dengan orang yang akhirnya berhasil membuat dia mencapai beberapa kali klimaks, sesuatu yang sudah tidak pernah lagi dia capai pada beberapa waktu terakhir ini.Setelah Kristal tertidur pulas, diam-diam Rangga langsung turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.Sesaat kemudian, dia memakai kembali bajunya dan segera meninggalkan kamarnya Kristal ini.Sebenarnya hubungan intim dengan Kristal ini, tidak pernah direncanakan Rangga. Kristal tidak pernah ada dalam targetnya tapi dia terpaksa harus melayani Kristal karena Kristal menjadi saksi perselingkuhan dia dengan salah satu targetnya.Rangga putuskan untuk meninggalkan Ningrum di hotel dan putuskan untuk balik ke rumahnya.Rangga ingin kembali kepada istrinya, karena
Rangga melepaskan ciuman panasnya dengan Lyn, tapi tetap meletakkan telapak tangannya di payudara gadis belia ini, memijat gundukan keras itu melalui bahan blusnya yang menggembung.Rangga menjepit puting yang keras dengan ujung jarinya, menekannya kembali ke dalam payudaranya yang subur."Oh, tolong, Dokter!" gadis remaja itu tersentak. "Kamu tidak seharusnya melakukan ini padaku!"Rangga meraih payudaranya dan meremasnya kuat-kuat, membuat gadis itu mengeluarkan rintihan kesakitan dari bibir basah penuh remaja itu.Kemudian Rangga menekan bibirnya sendiri kembali ke bibir Lynn, memaksa lidahnya jauh ke dalam gua basah di mulutnya Lynn.Rangga menemukan lidah gadis itu. Dia menghisapnya ke dalam mulutnya sendiri-menghisap dengan keras, membuat remaja itu kaget saat dia merasakan lidahnya dihisap."Kamu menyukai ini, kan? Ini lebih baik daripada main sendiri. Tahu!"Lynn tersipu merah dan menunduk. Dia mengangguk, sangat lambat, dan senyuman lebar muncul di wajah cantiknya.Dia meleng
Lynn sudah pasrah. Dia ingin membiarkan Rangga mendapatkan mahkotanya.Rangga tersenyum. Merasakan pembalasannya pada Rahul akan semakin apik kalau dia berhasil melakukan ini.Dia terus menekan kepala kemaluannya ke bibir liang surganya Lynn.Dia menarik remaja itu ke tubuhnya, mengangkatnya sedikit, menyentak tusukannya dengan pukulan pendek yang kuat ke celah liang surga remaja yang halus dan lembab itu.Membuka bibir liang itu, mengabaikan suara erangan kesakitan dari gadis itu. Kemudian dia mulai merasakan basah dan panas dari daging yang dibelahnya dengan tongkat kebanggaannya ini."Oooooo... Uhhhhh. Dokter, argggghhh." Erang Lynn kesakitan di atas ranjang pasien.Lengannya melingkari leher pria itu lagi, memeluknya erat-erat saat dia rasakan miliknya di bawah sana terus diterobos oleh sesuatu yang besar.Kakinya yang panjang melingkari bagian belakang paha pria itu. Dia benar-benar membuka liang surganya lebih jauh lagi untuk sang lelaki menyerangnya."Tunggu, sayang. Aku akan m
Setelah beberapa saat, Lynn kembali menatap Rangga, seolah kembali minta jatah pada Rangga.Rangga langsung tanggap. Dia membanting pantatnya gadis ini ke atas pembaringan.Setelah itu, tidaknya kembali bergerak dengan liar ke arah liang surganya gadis ini.Kali ini Rangga bergerak dengan begitu liat, dengan begitu cepat untuk secepatnya mengantarkan sang gadis dengan target ke arah puncak."Ohhhhh. Ahhhh! Ahhhh! Arghhhh!" Lynn menangis, melemparkan kepalanya jauh ke belakang.Rambut pirangnya yang panjang berkibar liar saat dia merasakan klimaksnya sendiri mengangkat dirinya, membubung tinggi di atas, dengan pelepasan getaran yang dalam dan perlahan, gelombang itu menyapu seluruh tubuhnya dalam gelombang demi gelombang kenikmatan yang luar biasa.Cairan harumnya mengalir keluar dari tubuhnya, menggiring bola di sekitar pangkal rudal tebal yang memenuhi liang surganya dan membasahi bagian inti tubuh Rangga.Dia membungkuk sementara tangannya mencengkram tubuh Rangga, membiarkan semua
Rangga keluar secara diam-diam dari kamar tempat dia mengambil keperawanan Lynn tadi.Saat dia keluar itu, dia melihat ibunya Lynn sedang berada di dekat pintu, karena itu dia harus menunggu sampai ibunya Lynn tidak melihat ke arah pintu kamar tempat dia akan keluar ini.Setelah memastikan kalau ibunya Lynn tidak melihatnya, maka Rangga segera bergerak ke kiri sambil menutup wajahnya supaya kalau ibunya Lynn menatap ke arah pintu kamar tadi maka dia tidak melihat Rangga.Tapi beberapa saat kemudian, saat Rangga sudah berjalan beberapa langkah menjauhi kamar, Rangga terdiam. Dia teringat akan cerita dari Cya sebelumnya yang mengatakan kalau ibunya Lynn itu adalah selingkuhan Rahul sejak lama.Sebelum ini, Rangga cuma fokus untuk berusaha menggoda Lynn, karena Lin Adalah anaknya Rahul. Dia lupa kalau ibunya Lynn itu adalah selingkuhannya Rahul selama belasan tahun, dan itu berarti ibunya Lynn itu juga ada dalam hati Rahul dan menjadi salah satu wanita di sekeliling Rahul berarti dia jug
Rangga mendekat ke samping ranjang, tongkatnya keras dan sakit.Dia ingin meniduri liang surga wanita ini. Dia tidak tahan lagi!Dengan agak gemetar, Rangga mengulurkan tangan dan dengan hati-hati melingkarkan jarinya di sekitar pergelangan kaki Sulasih yang ramping dan telanjang.Rangga menepuk kakinya tepat di bawah lututnya. Dia tersenyum. Matanya tertuju pada buah dada wanita itu.Buah dada itu sangat besar dan berisi. Putingnya besar dan gelap, bengkak mungkin karena ketegangannya akan apa yang akan terjadi padanya di ranjang ini, dan karena sejuknya udara di dalam ruangan."Kamu sangat cantik, sayang," kata Rangga pada Sulasih dengan lembut, membelai sampai ke pergelangan kakinya lagi, dan mengangkatnya tinggi-tinggi, menyelipkan kaki halusnya menyentuhnya dengan penuh rasa, "tidak perlu takut, sayang."Sulasih mengerang ketika dia merasakan ada jari-jari yang sempat menyentuh lembut lembahnya.Rangga berjalan ke sisi lain meja dan mengulurkan telapak tangannya ke area kewanitaa
Akhirnya Sulasih terdiam setelah berhasil menggapai klimaks yang paling hebat dari semua klimaks yang pernah dia rasakan.Sejenak Rangga menghentikan gerakannya. Tapi bukan berarti permainan Rangga sudah berakhir.Setelah beberapa saat, Rangga kembali mengawasi tubuh Sulasih."Payudaranya terlihat, bulat manis, kencang dan penuh seperti melon kembar. Hmm," gumam Rangga yang mulai merasakan tongkatnya mulai mengeras."Ohhh. Dokter. Nikmati aku lagi, dokter. Aku ingin lagi, dokter," desah Sulasih."Apa kamu yakin tentang ini?" tanya Rangga. "Bagaimana kalau suamimu atau kekasihmu marah dengan permintaanmu kepadaku ini?""Suamiku tidak akan tahu soal ini. Sementara kekasihku sedang terbaring sakit di rumah sakit ini."Saat ini, Rangga baru tahu kalau ternyata Sulasih memiliki suami. "Hmmm. Apa suamimu tahu kalau kau punya kekasih gelap?""Sudah ada banyak gosip tentang aku dan selingkuhanku. Nampaknya suamiku tahu.""Apa dia tidak keberatan? Karena kalau itu terjadi padaku, aku pasti keb
Setelah berpikir seperti itu, Rangga segera meninggalkan Sulasih dan menelpon Conan.Conan adalah detektif yang disewa Rangga sejak dia mengetahui perselingkuhan Jojo dengan Rahul.Conan ini bekerja sebagai detektif untuk mencari tahu semua tentang Rahul.Karena itulah, sejak awal, Rangga sudah mengetahui akan siapa saja anggota keluarganya Rahul dan sifat-sifat dari anggota keluarga Rahul, seperti Ratna, Tineke, Cya dan juga Tiara.Karena itulah, dengan gampangnya, dia berhasil menaklukkan wanita-wanita di sekeliling Rahul itu.Kini, Rangga ingin menaklukkan wanita-wanita selingkuhannya Rahul lainnya.Sekarang ini, setelah berhasil menaklukkan wanita-wanita yang berada di sekeliling rumahnya Rahul, kini dia bermaksud menaklukkan wanita-wanita yang jadi selingkuhan Rahul."Iya, bos?" tanya Conan di ujung telpon."Kamu sudah punya banyak pengetahuan soal Rahul, kan?" tanya Rangga."Iya, bos.""Ok. Siapa selingkuhan yang paling disayang Rahul sekarang ini??""Oh itu. Namanya Ella, bos.
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Nathan cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Leticia ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Nathan ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak melihat obsesi ibunya akan Nathan yang belum kesampaian itu, Leticia bertekad untuk menyaingi ibunya.Semakin lama melihat foto Nathan di grup tante Nepsong yang suk dibagikan Tante Lisa, membuat Leticia jatuh hati pada Nathan.Leticia ingin membuat Nathan tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Nathan, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Nathan dan tidak lag
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Nathan. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh d
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Stella kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Stella betul-betul tidak berdaya. Area kewanitaannya terasa sakit. Lututnya kedodoran, kikinya sakit. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Nathan itu, terus membuat Stella mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Stella baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Nathan ini.Karena Nathan bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Stella. Setelah 5 puncak lagi, dia sudah tidak berdaya sehingga set
Nathan terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Stella dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Stella.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Nathan berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Stella.Lidah Nathan mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Stella hingga membuat Stella menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Nathan di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Nathan di tonjolan buah dadanya membuat Stella berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Stella sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Stella dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Stella rasakan pada pria lain
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat