"Oh, Rangga. Rangga." Panas mengelilinginya saat Ningrum bercinta.Jari-jari Rangga bergerak di sepanjang kulitnya, menekan dari bahu hingga tulang ekor.Dadanya menumbuk buah dada dan kenikmatan berputar dari segumpal daging sang wanita dj antara lipatan saat rudal itu bergerak lebih kuat ke atas liang surga."Ya. Owh."Nafsu terus berkembang di dalam dagingnya. Daging di antara lipatan itu berdenyut terus-menerus.Rangga melaju dengan lebih kuat, merasakan kenikmatan bertambah, bolanya mulai berputar penuh nafsu.Wanita itu bergerak bersamanya, menerima dorongannya dengan penuh penyerahan.Rudal itu semakin panas dengan setiap gesekan yang terjadi."Rangga! Bawa aku naik. Ahhhh. Owh. YA!" Ningrum mencengkeram pantatnya, menariknya lebih jauh, menginginkan lebih banyak kekuatan dari dorongan Rangga.Rangga mendorong dengan kekuatan penuh, pinggulnya turun, kilatan kenikmatan yang tajam meluncur dari dirinya.Selangkangannya berenang dengan penuh gairah dan dia melaju tepat, menyeret
Mereka berdua tertidur hingga malam tiba.Ningrum terbangun dengan perasaan sangat santai, sangat bahagia.Rangga bergerak di sampingnya. Rangga masih tertidur.Ningrum melihat tubuh telanjangnya Rangga saat dia perlahan meninggalkan tempat tidurnya.Pria itu telah memberikan gairahnya. dan kesenangan yang tidak pernah dia bayangkan akan terjadi padanya.Rangga memberikan sesuatu yang indah, dia rasa, Rangga memberinya cinta yang lebih dalam daripada suaminya."Halo, beb," kata Rangga perlahan. Matanya perlahan terbuka dan dia melingkarkan lengannya di pinggang Ningrum dan menariknya mendekat untuk mencium.Tangannya yang satu meluncur untuk menyentuh tubuh telanjang ini, menggerakkan tangannya ke buah dada wanita ini."Oh, Rangga." Dia memeluk tangan hangat dari pria ini."Saya sungguh menyukai tubuh Anda, Nona." Dia menyeringai.Ningrum balas tersenyum padanya. "Dan Anda sangat hebat, Tuan.""Tentu saja, sayang." Dia mengayunkan kakinya ke lantai dan berdiri.Sinar bulan dari luar m
Rangga sangat kaget mendengar kata-kata Ningrum itu. Dia tidak siap untuk memikirkan jati dirinya sekarang ini.Karena kalau suaminya Ningrum mengetahui tentang perselingkuhan yang dia lakukan dengan Ningrum maka cerita itu akan heboh sampai ke Cya, ke Ratna dan juga Tiara. Bahkan juga sampai ke Tineke dana Natasha.Hal ini belum diinginkan oleh Rangga, karena itu dia berusaha menenangkan hatinya, di tengah teriakan Rachman di luar sana, dan dia memegang tangan Ningrum serta berkata, "sebenarnya aku juga ingin serius denganmu, Ningrum tetapi belum sekarang.""Mengapa belum sekarang, Rangga? Nampaknya situasinya sudah cocok kalau kita katakan sekarang. Iya kan? Aku tidak tahan lagi kalau harus terus hidup bersama suamiku yang tukang selingkuh itu, aku ingin bersamamu, Rangga dan hanya bersamamu." Terlihat keseriusan di kedua mata Ningrum ini."Aku belum bisa melakukannya, Ningrum. Belum bisa. Tapi aku janji, setelah aku bisa aku akan segera membeberkan tentang hubungan kita di depan ke
Rangga menghela nafas berat. "Baiklah. Tapi, mengapa kamu ingin melakukan itu denganku?""Aku tadi di balkon. Dan entah kenapa, perbuatan kalian di kamar sebelah, terdengar sekali di balkon kamarku. Dan aku jadi menggila. Menggila ingin bersamamu dan menggantikan wanita itu.""Hmmm. Sebenernya kalau gairahmu naik, kamu kan bisa menghubungi suamimu... ""Begini, namaku Crystal.""Halo, Crystal.""Sejak beberapa bulan belakangan ini, aku tahu kalau ada yang tidak beres padaku. Tidak ada lagi PERASAAN saat aku berhubungan seks dengan kekasihku.""Kok gitu?""Aku bisa merasakan kekasihku memasuki diriku, dan merasakan dorongannya, tapi segalanya terasa gambar. Hubungan intim kami berlangsung sangat cepat dan apa pun yang dilakukan kekasihku, aku tidak bisa klimaks, dan itu benar-benar membuatku frustrasi.""Hmmm.""Jika aku tidak mendapatkan orgasme yang baik, aku merasa akan menjadi gila. Aku sudah mencoba dengan mantanku dan beberapa pria lainnya Tapi TIDAK ADA yang berhasil.""Ehmmm.
Jantung Crystal berdebar kencang, saat dia terus bergerak aktif untuk mencapai klimaksnya.Hingga akhirnya Crystal tersentak dan terdiam. Saat akhirnya dia berhasil mencapai puncaknya, dia langsung tertidur dalam kepuasan.Dia begitu bahagia karena dia bisa bertemu dengan orang yang akhirnya berhasil membuat dia mencapai beberapa kali klimaks, sesuatu yang sudah tidak pernah lagi dia capai pada beberapa waktu terakhir ini.Setelah Kristal tertidur pulas, diam-diam Rangga langsung turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.Sesaat kemudian, dia memakai kembali bajunya dan segera meninggalkan kamarnya Kristal ini.Sebenarnya hubungan intim dengan Kristal ini, tidak pernah direncanakan Rangga. Kristal tidak pernah ada dalam targetnya tapi dia terpaksa harus melayani Kristal karena Kristal menjadi saksi perselingkuhan dia dengan salah satu targetnya.Rangga putuskan untuk meninggalkan Ningrum di hotel dan putuskan untuk balik ke rumahnya.Rangga ingin kembali kepada istrinya, karena
Rangga melepaskan ciuman panasnya dengan Lyn, tapi tetap meletakkan telapak tangannya di payudara gadis belia ini, memijat gundukan keras itu melalui bahan blusnya yang menggembung.Rangga menjepit puting yang keras dengan ujung jarinya, menekannya kembali ke dalam payudaranya yang subur."Oh, tolong, Dokter!" gadis remaja itu tersentak. "Kamu tidak seharusnya melakukan ini padaku!"Rangga meraih payudaranya dan meremasnya kuat-kuat, membuat gadis itu mengeluarkan rintihan kesakitan dari bibir basah penuh remaja itu.Kemudian Rangga menekan bibirnya sendiri kembali ke bibir Lynn, memaksa lidahnya jauh ke dalam gua basah di mulutnya Lynn.Rangga menemukan lidah gadis itu. Dia menghisapnya ke dalam mulutnya sendiri-menghisap dengan keras, membuat remaja itu kaget saat dia merasakan lidahnya dihisap."Kamu menyukai ini, kan? Ini lebih baik daripada main sendiri. Tahu!"Lynn tersipu merah dan menunduk. Dia mengangguk, sangat lambat, dan senyuman lebar muncul di wajah cantiknya.Dia meleng
Lynn sudah pasrah. Dia ingin membiarkan Rangga mendapatkan mahkotanya.Rangga tersenyum. Merasakan pembalasannya pada Rahul akan semakin apik kalau dia berhasil melakukan ini.Dia terus menekan kepala kemaluannya ke bibir liang surganya Lynn.Dia menarik remaja itu ke tubuhnya, mengangkatnya sedikit, menyentak tusukannya dengan pukulan pendek yang kuat ke celah liang surga remaja yang halus dan lembab itu.Membuka bibir liang itu, mengabaikan suara erangan kesakitan dari gadis itu. Kemudian dia mulai merasakan basah dan panas dari daging yang dibelahnya dengan tongkat kebanggaannya ini."Oooooo... Uhhhhh. Dokter, argggghhh." Erang Lynn kesakitan di atas ranjang pasien.Lengannya melingkari leher pria itu lagi, memeluknya erat-erat saat dia rasakan miliknya di bawah sana terus diterobos oleh sesuatu yang besar.Kakinya yang panjang melingkari bagian belakang paha pria itu. Dia benar-benar membuka liang surganya lebih jauh lagi untuk sang lelaki menyerangnya."Tunggu, sayang. Aku akan m
Setelah beberapa saat, Lynn kembali menatap Rangga, seolah kembali minta jatah pada Rangga.Rangga langsung tanggap. Dia membanting pantatnya gadis ini ke atas pembaringan.Setelah itu, tidaknya kembali bergerak dengan liar ke arah liang surganya gadis ini.Kali ini Rangga bergerak dengan begitu liat, dengan begitu cepat untuk secepatnya mengantarkan sang gadis dengan target ke arah puncak."Ohhhhh. Ahhhh! Ahhhh! Arghhhh!" Lynn menangis, melemparkan kepalanya jauh ke belakang.Rambut pirangnya yang panjang berkibar liar saat dia merasakan klimaksnya sendiri mengangkat dirinya, membubung tinggi di atas, dengan pelepasan getaran yang dalam dan perlahan, gelombang itu menyapu seluruh tubuhnya dalam gelombang demi gelombang kenikmatan yang luar biasa.Cairan harumnya mengalir keluar dari tubuhnya, menggiring bola di sekitar pangkal rudal tebal yang memenuhi liang surganya dan membasahi bagian inti tubuh Rangga.Dia membungkuk sementara tangannya mencengkram tubuh Rangga, membiarkan semua
Tapi tentu saja Nathan tidak bisa memilih-milih pelanggan. Tugasnya hanya melayani pelanggan dan memuaskan pelanggan dan karena Nathan sudah diutus untuk ke sini, itu berarti Tante Ayu sudah membayar kepada Tante Lisa dan mau tidak mau Nathan harus melayani tante gemuk ini.Ayu menatap Nathan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia langsung menelan salivanya. "Ini baru enak. Tongkrongannya betul-betul luar biasa, betul-betul mirip dengan yang diceritakan Lisa," batin Ayu.Setelah itu, Ayu mengerling ke arah Tasya. Dia lihat Tasya masih sedang melotot ke arah Nathan. "Woy! Tasya! Kamu ngapain di sini? Kerja sana di bawah."Tasya yang sebenarnya masih sedang menatap ke arah tubuh kekar Nathan sambil menelan ludah, langsung gelagapan. "Iya, bu. Aku segera pergi, bu. Aku segera pergi."Setelah itu, Tasya segera berjalan cepat menuju ke arah lift dan menekan tombol lift. Ternyata lift tidak rusak.Nathan membatin. "Ternyata lift tidak rusak. Nampaknya dia memang sengaja membawaku naik lew
Kita bicarakan nanti soal itu, yang penting, saat ini aku milikmu seutuhnya. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau padaku, oke?" bujuk Eva sambil mulai menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menandingi pergerakan Nathan.Dan bujukan Eva itu berhasil membuat Nathan untuk sementara waktu tidak menuntut jawaban dari Eva dan untuk sementara waktu, Nathan tidak meminta jawaban yang konkrit dari Eva karena goyangan Eva yang luar biasa membuat Nathan sudah melupakan hal yang lain itu.Kali ini keduanya bekerjasama dengan sangat apik untuk sama-sama mendatangkan kenikmatan bagi keduanya. Nathan dengan goyangan ke atas dan ke bawah dan langsung ditanggapi oleh Eva dengan goyangan kekiri dan ke kanan bahkan kadang-kadang memutar.Eva membuat Nathan merasa juniornya dimanjakan betul-betul, Nathan merasa terbang ke awang-awang dalam rasa yang sukar untuk dia ucapkan.Goyangan yang dilakukan Eva ini semakin mendatangkan rasa nikmat bagi Nathan sehingga Nathan semakin terlena, semaki
Sekarang ini, gantian Nathan yang mendesah. Matanya terpejam merasakan permainan lidah yang saat ini sedang dilakukan Eva di permukaan juniornya.Nathan menengadahkan wajahnya ke atas, ke arah kepala ranjang dan kali ini gantian dialah yang meremas-remas sprei ranjangnya karena dia merasakan sensasi yang begitu luar biasa yang dia rasakan karena bibir dan mulut Eva yang memanjakan juniornya.Nathan berdesah semakin liar, dia begitu terjebak dalam nikmat oleh permainan yang sedang dilakukan Eva ini.Sebenarnya kalau Nathan mau, dia bisa mendapatkan hal yang seperti ini dari wanita lain tetapi mereka semua itu, tidak special bagi Nathan sehingga rasanya tidak sehebat ini.Nathan tidak sembarangan memberikan tubuhnya untuk wanita lain, dia cuma ingin melakukan hal seperti ini dengan wanita yang istimewa di hatinya atau dibayar dengan nilai tinggi dan Eva adalah satu-satunya wanita istimewa di hatinya yang dia izinkan untuk menyentuh tubuhnya dan dia akan merasa suatu rasa nikmat yang lua
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s