"Kakak sudah siap?""Iya. Punyaku tidak sakit lagi. Kamu boleh mulai genjot."Mendengar itu, Nathan mulai memasukkan barangnya agak ke dalam, mengeluarkan lagi dan memasukkannya lagi.Nathan sengaja tidak bergerak cepat dulu. Nathan sengaja untuk tidak memasukkan rudalnya hingga di kedalaman sana, karena Nathan ingin memberikan stimulus gairah dulu buat Sari supaya Sari bisa terbiasa menghadapi benda besar yang ada di dalam liang kewanitaan Sari ini."Ah ... ini nyaman banget. Ini enak banget. Aku langsung bergairah. Winda memang betul, rudal kamu membuat para wanita akan langsung merasakan jalan tol menuju puncak kenikmatan.""Makasih, kak." Mendengar kata-kata Sari itu, Nathan mulai mempercepat gerakannya sementara kepala rudalnya mulai dia masukkan lebih dalam dan lebih dalam lagi."Aduh ... nikmat banget ini. Nikmat banget. Aku langsung bergairah. Aku langsung goyang, nih.""Iya, goyang, kak. Kita sama-sama goyang. Kita nikmati apa yang ada.""Iya. Oh ... ini enak. Betul-betul ena
Hanya dalam tempo yang tidak terlalu lama, maka, Sari mulai merasakan gairahnya melonjak-lonjak. Pinggulnya mulai bergerak memutar untuk menandingi tusukan-tusukan yang dilakukan Nathan dengan terong besarnya."Aduh ... ini enak benget, Nathan. Enak. Oh ...""Iya, kak. Ini enak banget. Oh ... enak banget.""Tusukan kemu berasa banget, Nathan di dalam tubuhku. Auh ... eh. Enak e.""Cengkeraman kakak juga hebat, kak. Aku suka.""Nanti abis ini, kamu kasih nomor telponmu, ya? Biar kita bisa atur waktu untuk main di rumahku. Ok?"Nathan terdiam mendengar permintaan Sari ini.Ini adalah sesuatu yang tidak disetujui oleh Nathan. Apalagi dia terikat peraturan di club malam yang mengharuskan dirinya untuk tidak memberikan nomor telponnya kepada pelanggan.Karena itu, Nathan tidak menjawab kata-kata Sari itu. Nathan memilih untuk terus menggerakkan tubuhnya, mendesak-desakkan tubuhnya untuk memberikan kenikmatan lebih bagi Sari."Auw ... enak e. Please, Nathan. Kasih aku nomor telponmu. Gini,
Besoknya, sebuah tugas sudah menanti Nathan. Nathan masuk di kamar sebuah hotel untuk sebuah pekerjaan.Sebuah lelang sudah diadakan dengan seorang pemenang sudah menunggu Nathan. Kali ini Nathan tidak menunggu di kamarnya tapi dia harus menuju ke sebuah hotel yang letaknya 4 kilometer dari apartemennya.Tapi, saat masuk kamar hotel, Nathan agak kaget melihat wanita yang berada di dalam kamar.Karena dalam bayangan Nathan sebelumnya, yang menjadi pemenang lelang untuk mendapatkan dirinya adalah seorang tante berumur 50 tahunan berbadan gemuk.Tapi tidak Nathan sangka kalau wanita bernama Tante Louis yang memenangkan lelang untuk dirinya pada malam ini adalah seorang wanita cantik jelita yang umurnya bahkan mungkin baru di awal 30 tahunan.Wanita ini juga sangat cantik, langsing dengan tubuh semampai dan sangat menarik bagi pandangan mata lelaki.Mungkin ada banyak lelaki yang rela membayar sangat mahal untuk menikmati wajah dan tubuh wanita ini. Tapi, wanita ini malah yang membayar ma
Louis telah hanyut dansemakin melambung dalamkemesraan yang mencekam jiwanya.Nathan mengerti jika wanita di hadapannya ini telah semakin terlena dalam menikmati kebersamaan mereka.Karena itu, karena Nathan tidak mau kehilangan momentum, maka tangan kanannya dengan lembut ia gerakkanuntuk kembali meremas buah dada itu.Tak henti, Louis mengerangnikmat. Gemas menahan geli yang diwujudkan Nathan di tubuhnya. Diremasnya pundak Nathan dengansentuhan yang tidak kalah panas.Nathan masih merajalela di bagian dada Louis, membuat gairah Louis semakin melonjak tinggi.Lidah Nathan melakukan variasi di pucuk bukit kembar nan ranum ini, kadang menjilat kadang menghisap untuk membuat Louis semakin berhasrat.Jerit dan rintihan Louissesekali terdengar, melukiskan betapa dia telah hanyut terbawa arus kenikmatan yang mencekam jiwanya.Jeritan dan rintihan itu juga menandakan kalau Louissemakin melambung dalamGairah yang tak bertepi.Nathan mengerti kalau pelanggan cantik ini telahsemakin t
Hasrat Nathan semakin meninggi saat dia mendengar suara jeritan dari Louis itu, sehingga Nathan mempercepat gerakan lidahnya. Nathan menjilati daerah keintiman milik Louis dari atas ke bawah, balik lagi ke atas. dia melakukannya dengan penuh sensasi.Nathan adalah seorang pria yang cepat belajar karena itu dia sudah memiliki kemampuan untuk selalu memastikan para wanita akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.Berangkat dari pengalamannya bersama Eva, maka Nathan kini membuat Louis bergelinjang nikmat dengan pinggul yang terus bergerak-gerak menikmati setiap belaian dari lidah Nathan yang betul-betul membiusnya dalam kenikmatan yang amat sangat.Louis kembali menarik-narik rambut Nathan tanda ada suatu rasa yang tidak tertahankan yang sedang dia rasa.Louis terus berteriak-teriak meracau tanpa arti, menjerit untuk mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan saat ini.Hingga akhirnya Louis berteriak kencang seiring dia merasakan ada suatu cairan yang meninggalkan tubuhnya.Louis terhen
Benar saja apa yang dikatakan di gosip yang dia dengar, karena setelah Louis mulai bergerak menikmati milik Nathan yang besar itu, maka Louis mulai merasakan sensasi yang luar biasa.Karena walaupun pada saat ini Nathan sama sekali tidak bergerak, walaupun Nathan bersikap pasif, tetapi milik Nathan terus berhasil menyentuh titik-titik sensitif di kedalaman tubuh Louis.Louis terus mendesis nikmat pada saat dia merasakan setiap gerakan pinggulnya membuat milik Nathan berhasil mengenai sesuatu yang membuat Louis mulai merasa geli.Karena itu, hanya dalam waktu singkat saja, Louis kembali sudah berada di jalur untuk menuju puncak ketiganya.Louis termasuk wanita yang berpengalaman yang semasa dia masih muda sudah mencoba beberapa macam terong tetapi tidak ada yang sebesar ini dan tidak ada yang se-asyik ini.Karena terong yang sedang dirasakan oleh Louis ini sanggup memberi sensesi lebih, mengguncang bagian inti tubuh Louis kemanapun Louis bergerak.Saat Louis mencoba terong-terong yang
Louis mengangkat kakinya semakin tinggi yang langsung ditopang oleh kaki Nathan.Nathan semakin mendesak maju ke depan dan dengan ini, posisi Nathan sudah berada melekat erat dengan tubuh Louis.Setelah itu, Nathan melakukan gerakan cepatnya sehingga Louis merasakan terong milik Nathan melesak masuk hingga mentok, mendatangkan rasa nikmat yang tiada tak taranya bagi Louis hingga Louis menjerit makin kencang.Nathan menurunkan tangannya yang sebelumnya menyentuh bagian tonjolan di buah dada Louis, karena kini Nathan telah menyentuh bagian permukaan inti di tubuh Louis.Apa yang dilakukan Nathan ini membuat Louis menggelinjang semakin hebat. Louis juga mulai menggerakkan pinggulnya dengan cepat untuk mengimbangi permainan cepat yang dilakukan oleh Nathan.Tusukan-tusukan penuh tenaga yang dilakukan Nathan semakin membawa Louis terbang ke awang-awang apalagi karena gerakan-gerakan pinggul yang dilakukan oleh Louis ini, terus membawa ujung batang milik Nathan terus menyentuh kedalaman yan
"Maksudmu?" tanya Nathan sambil mengerutkan keningnya.Sebenarnya, Nathan sudah tahu ke mana arah pembicaraan dan apa maksud Nanea ini padanya.Hanya saja, secara spontan Nathan bertanya setelah mendapatkan undangan yang tidak terduga dari Nanea ini.Nanea nampak celingukan sesaat. Setelah dia merasa aman, dia semakin mendekati Nathan dan berbisik, "aku tahu kalau kamu masih baru di dunia malam dan masih perlu mempelajari ketrampilan agar bisa membuat tamu puas. Iya kan?"Nanea menatap penuh hasrat kepada Nathan sambil memegang tangan Nathan. Tangannya bahkan mulai menarik tangan Nathan untuk menuju ke kamarnya.Nathan langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak. Aku tidak bisa melakukannya.""Kenapa? Apa aku kurang cantik?" Nanea yang hanya mengenakan daster tipis sengaja menyingkap dasternya di bagian dada untuk memperlihatkan belahan buah dadanya yang tidak memakai pelindung itu."Bukan begitu tapi aku tidak mau menghianati kekasihku." Nathan segera menarik tangannya dari tanga
Tapi tentu saja Nathan tidak bisa memilih-milih pelanggan. Tugasnya hanya melayani pelanggan dan memuaskan pelanggan dan karena Nathan sudah diutus untuk ke sini, itu berarti Tante Ayu sudah membayar kepada Tante Lisa dan mau tidak mau Nathan harus melayani tante gemuk ini.Ayu menatap Nathan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dia langsung menelan salivanya. "Ini baru enak. Tongkrongannya betul-betul luar biasa, betul-betul mirip dengan yang diceritakan Lisa," batin Ayu.Setelah itu, Ayu mengerling ke arah Tasya. Dia lihat Tasya masih sedang melotot ke arah Nathan. "Woy! Tasya! Kamu ngapain di sini? Kerja sana di bawah."Tasya yang sebenarnya masih sedang menatap ke arah tubuh kekar Nathan sambil menelan ludah, langsung gelagapan. "Iya, bu. Aku segera pergi, bu. Aku segera pergi."Setelah itu, Tasya segera berjalan cepat menuju ke arah lift dan menekan tombol lift. Ternyata lift tidak rusak.Nathan membatin. "Ternyata lift tidak rusak. Nampaknya dia memang sengaja membawaku naik lew
Kita bicarakan nanti soal itu, yang penting, saat ini aku milikmu seutuhnya. Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau padaku, oke?" bujuk Eva sambil mulai menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menandingi pergerakan Nathan.Dan bujukan Eva itu berhasil membuat Nathan untuk sementara waktu tidak menuntut jawaban dari Eva dan untuk sementara waktu, Nathan tidak meminta jawaban yang konkrit dari Eva karena goyangan Eva yang luar biasa membuat Nathan sudah melupakan hal yang lain itu.Kali ini keduanya bekerjasama dengan sangat apik untuk sama-sama mendatangkan kenikmatan bagi keduanya. Nathan dengan goyangan ke atas dan ke bawah dan langsung ditanggapi oleh Eva dengan goyangan kekiri dan ke kanan bahkan kadang-kadang memutar.Eva membuat Nathan merasa juniornya dimanjakan betul-betul, Nathan merasa terbang ke awang-awang dalam rasa yang sukar untuk dia ucapkan.Goyangan yang dilakukan Eva ini semakin mendatangkan rasa nikmat bagi Nathan sehingga Nathan semakin terlena, semaki
Sekarang ini, gantian Nathan yang mendesah. Matanya terpejam merasakan permainan lidah yang saat ini sedang dilakukan Eva di permukaan juniornya.Nathan menengadahkan wajahnya ke atas, ke arah kepala ranjang dan kali ini gantian dialah yang meremas-remas sprei ranjangnya karena dia merasakan sensasi yang begitu luar biasa yang dia rasakan karena bibir dan mulut Eva yang memanjakan juniornya.Nathan berdesah semakin liar, dia begitu terjebak dalam nikmat oleh permainan yang sedang dilakukan Eva ini.Sebenarnya kalau Nathan mau, dia bisa mendapatkan hal yang seperti ini dari wanita lain tetapi mereka semua itu, tidak special bagi Nathan sehingga rasanya tidak sehebat ini.Nathan tidak sembarangan memberikan tubuhnya untuk wanita lain, dia cuma ingin melakukan hal seperti ini dengan wanita yang istimewa di hatinya atau dibayar dengan nilai tinggi dan Eva adalah satu-satunya wanita istimewa di hatinya yang dia izinkan untuk menyentuh tubuhnya dan dia akan merasa suatu rasa nikmat yang lua
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s