"Kamu mau kerja, ya?" tanya gadis yang sedang bersandar di mobil itu."Iya, Leticia.""Ayo. Aku antar." Leticia langsung masuk dalam mobilnya. Leon langsung ikut dan membuka pintu depan dan duduk di samping Leticia."Sampai kapan kamu akan kerja seperti itu, Leon?" tanya Leticia sambil menyalakan mesin mobilnya."Aku tidak tahu sampai kapan. Yang aku tahu, aku harus kerja untuk membiayai pengobatan istriku," jawab Leon."Aku sudah dengar dari Bryan kalau kamu adalah suami yang setia tapi karena tidak mampu membiayai pengobatan istrimu, kamu terpaksa mengikuti ajakan Bryan untuk kerja jadi pemuas hasrat tante-tante seperti itu." Leticia mulai mengemudikan mobil."Oh iya. Kamu mau kemana?""Di club' malam.""Ok."Malam ini, Leon memang disuruh untuk kembali ke club' malam menemui klien barunya dan Leon patuh saja pada perintah dari Tuti itu."Ya. Story' of my life. Untuk sementara, aku harus terus melakukan ini. Tapi, aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau Saras sudah sembuh, maka
"Iya, Kak Leon?" tanya Rossi di ujung telepon."Aku ingin kamu memberikan uang muka untuk operasi Saras yang kedua yang akan segera dilakukan nanti. Uang mukanya harus segera disetor," kata Leon sambil melihat-lihat keadaan.Keadaan di dalam ruangan lobby ini tidak terlalu ramai karena memang lobby ini hanya tempat singgah sementara karena kebanyakan orang-orang berada di lantai 2 dan tiga yang merupakan lantai dansa sekaligus lantai transaksi untuk gadis-gadis dan pria-pria bayaran yang bekerja di gedung ini."Aku akan segera mengirimkan uang bayaran malam ini ke rekeningmu. Mudah-mudahan aku dapat tips supaya uangku bisa banyak," lanjut Leon lagi."Iya, Kak Leon. Aku akan menunggu. Bahkan sekarang juga aku akan segera menuju ke rumah sakit untuk segera menyelesaikan uang muka operasi itu. Begitu uang dari Kak Leon masuk rekeningku, aku akan segera membayarnya.""Terima kasih, Rossi.""Tunggu, kak.""Kenapa, Rossi?""Bagaimana dengan aku? Aku ingin mendapatkan waktu denganmu, kak Leo
"Lakukan," kata Stefanie sambil menatap Leon.Leon sempat termenung sejenak. Tapi, hanya sejenak. Setelah itu, dia langsung memulai usahanya.Kali ini, dia kembali melakukan tariannya. Tarian erotis yang pernah dia pelajari.Kali ini, Leon menari dengan gaya yang jauh lebih panas dari yang pernah dia lakukan.Sambil mulai membuka kancing kemejanya, Leon terus bergerak dengan gaya sepanas mungkin untuk memancing gairah wanita yang berada di hadapannya ini.Wanita itu terus menatap Leon. Awalnya, saat tarian berlangsung, dia masih duduk kaku. Lama-kelamaan, saat Leon mulai membuka kancing kemejanya, wanita ini mulai merasakan sesuatu.Wanita ini mulai menelan salivanya saat kemeja Leon sudah Leon buang ke kursi sehingga praktis Leon sudah telanjang dada.Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya bagi wanita yang bernama Stefanie ini untuk menyewa lelaki bayaran pasca mengalami figrid yang membuat dia tidak mampu lagi merasakan gairah.Setelah perpisahan beratnya dengan suaminya yang tukang
Dengan liarnya, Stefani langsung naik di atas ranjang. Dia bergegas naik di atas tubuh Leon, tepat di atas batang kejantanan besar milik Leon.Stefanie sempat memegang batang yang besar itu yang tidak bisa dipegang dengan satu tangannya. Kemudian, Stefanie mulai menduduki benda besar itu.Bibir Stefanie terlihat mengerang kesakitan saat dia memaksakan liang kewanitaannya untuk dimasuki oleh benda besar milik Leon itu.Sebenarnya Stefanie merasakan sakit yang teramat sangat karena bagian kewanitaannya yang selama 15 tahun itu tidak pernah tersentuh oleh batang kejantanan pria sehingga sudah agak kaku, harus menerima batang kejantanan besar itu.Tapi, Stefanie yang sudah terbawa nafsu, tetap saja memaksakan diri.Stefanie yang nafsunya menggebu-gebu secara liar setelah terkungkung lama itu, kini berusaha menurunkan pinggulnya supaya liang kewanitaannya bisa menikmati benda besar yang membuat dia gemas itu."Ahhhhh ... ini besar banget. Arggghhh." Walaupun mengeluh sakit, Stefanie masih
Stefanie menjerit kencang. Dia mengalami kelepasan yang amat sangat. Puncak asmara berhasil dia gapai untuk kedua kalinya di malam ini.Ini juga menjadi puncak kenikmatan kedua bagi Stefanie dalam kurun waktu 15 tahun ini dan dia sangat menikmati ini.Setelah itu, Leon membawa Stefanie mengarungi kenikmatan untuk ketiga kalinya saat Leon mendesakkan tubuhnya dari arah belakang tubuh Stefanie.Pinggul Stephanie bergoyang-goyang untuk menikmati sodokan-sodokan dahsyat yang dilakukan Leon yang membuat Stefanie hanya bisa menjerit-jerit di dalam lautan kenikmatan yang teramat sangat.Leon tidak mau berhenti walaupun Stefanie kembali merasakan puncak kenikmatan yang ketiga kalinya.Karena sesudah itu, Leon membuat tubuh Stefani menungging dengan menopang pada lutut di atas permukaan pembaringan.Setelah membuat tubuh Stefanie menungging seperti itu, dia mulai menusukkan barangnya lagi untuk memberi kenikmatan yang teramat sangat bagi Stefanie hingga membuat hanya dalam beberapa menit saja,
Seorang wanita sudah berada di depan Leon sehingga kalau Leon tidak menghentikan langkahnya, maka, dia pasti akan menabrak wanita ini."Sorry." Leon putuskan untuk melangkah ke arah kanan supaya dia tidak perlu menabrak wanita iniTapi wanita ini malah ikut-ikutan melangkah ke arah yang sama sehingga tidak ampun lagi keduanya saling bertumbukan."Aku ingin kamu, Leon," bisik wanita itu."Apa aku mengenalmu?" Leon mencondongkan wajahnya ke arah belakang untuk melihat ke arah wanita cantik berpakaian seksi di depannya ini."Namaku Nuri. Aku anak lama di sini.""Anak lama?""Iya. Aku anak asuhannya Tante Lisa, sama kayak kamu. Cuma, aku melayani om-om sementara kamu tante-tante. Gitu.""Baiklah. Ternyata aku bertemu kakak senior. Apa kabar kakak senior? Aku tinggal dulu ya?" Leon melangkah lebih ke kanan untuk menghindari Nuri."Jangan pergi cepat-cepat." Nuri langsung menahan Leon. Dia bukan menahan di sembarang tempat tapi dia menahan Leon di batang kejantanan Leon di bawah sana."Tern
Nanea bergerak semakin kencang hingga akhirnya dia berteriak panjang dengan tubuh bergetar hebat tanda dia sudah mencapai puncaknya.Nanea menjatuhkan tubuhnya di atas dada Leon. Liang surganya terlepas dari terong Leon.Nanea mendengar suara halus nafas Leon yang nampaknya juga sudah langsung jatuh tertidur pulas mungkin beberapa detik sebelum Nanea mencapai puncaknya.Setelah istirahat sekitar 5 menit, Nanea yang awalnya ingin tidur juga sambil memeluk Leon, kemudian dia merasa sayang karena selama beberapa hari ini, dia tidak mendapatkan jatah dari Leon.Sekarang ini, melihat Leon ada bersamanya, maka Nanea tidak mau melewatkan kesempatan ini.Karena itu, Nanea yang sudah melepaskan diri dari Leon, kini mulai memegang batang senjata Leon yang agak mengendur itu tidak setegang sebelumnya karena pemiliknya sudah tertidur pulas.Nanea tidak mau benda itu akan mengendur begitu saja, karena itu, dia mulai mengocok-ngocok benda itu, menstimulus benda itu supaya bisa tegang maksimal lagi
"Jadi bagaimana?" tanya Leon kepada Nanea."Tidak ada, Leon. yang tidak ada yang membayar bahkan temanku itu sudah mengenal gadis bernama Rossi yang tempo hari membayar dan katanya semalam gadis yang bernama Rossi itu memang datang ..." jawab Nanea."Terus?""Temanku sempat melihat Rossi bertemu dengan seorang wanita berumur 40 tahunan dan seorang pria berumur kira-kira sama. Terusnya, kita dengarkan saja temanku bicara," Nanea langsung masuk ke dalam ruangan keuangan.Leon langsung ikut dari belakang dengan rasa penasaran yang teramat sangat.Seorang wanita berumur 30 tahunan yang Leon tahu jelas sempat menerima dia dengan Rossi beberapa waktu yang lalu untuk melunasi administrasi perawatan Saras kini meminta Leon dan Nanea untuk duduk di depannya.Nanea pun bertanya, "terus bagaimana, Wati? Kamu bilang kalau kamu sempat melihat gadis itu bertemu dengan dua orang pria dan wanita yang membawa tas agak besar. Iya kan?""Iya. Itulah yang aku lihat.""Terus gimana?""Kayaknya tas yang di
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Nathan cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Leticia ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Nathan ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak melihat obsesi ibunya akan Nathan yang belum kesampaian itu, Leticia bertekad untuk menyaingi ibunya.Semakin lama melihat foto Nathan di grup tante Nepsong yang suk dibagikan Tante Lisa, membuat Leticia jatuh hati pada Nathan.Leticia ingin membuat Nathan tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Nathan, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Nathan dan tidak lag
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Nathan. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh d
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Stella kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Stella betul-betul tidak berdaya. Area kewanitaannya terasa sakit. Lututnya kedodoran, kikinya sakit. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Nathan itu, terus membuat Stella mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Stella baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Nathan ini.Karena Nathan bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Stella. Setelah 5 puncak lagi, dia sudah tidak berdaya sehingga set
Nathan terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Stella dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Stella.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Nathan berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Stella.Lidah Nathan mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Stella hingga membuat Stella menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Nathan di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Nathan di tonjolan buah dadanya membuat Stella berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Stella sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Stella dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Stella rasakan pada pria lain
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat