Leon langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa, dokter. Aku pernah berjanji kepada istriku menjelang menikah dan saat menikah, kalau aku hanya akan memiliki dia seorang sebagai istri selama hidupnya dan aku pantang untuk melanggar janjiku ini."Alicia nampak menghela nafas berat. Dia menatap ke arah langit-langit ruangan kemudian berkata, "sebenarnya aku ingin sekali memiliki kamu dalam hidupku tapi aku juga kagum akan kesetiaanmu pada istrimu."Leon cuma terdiam mendengar kata-kata Alicia ini karena sebenarnya dia tidak 100 persen setia kepada Saras dikarenakan dia sekarang ini sudah tidur dengan beberapa wanita.Karena itu, Leon tidak bisa dikatakan setia hanya saja Leon tidak mau menduakan Saras secara perasaan. Karena dengan pernikahan, dia pasti akan mulai membuka hati untuk wanita yang lain.Tubuhnya boleh dimiliki wanita-wanita lain secara per jam tetapi hatinya tidak akan bisa dimiliki oleh wanita lain. Itu saja tekad Leon.Alicia memegang tangan Leon dan berkata, "aku
Mata Leon langsung terbelalak melihat apa yang menunggunya di dalam apartemen ini, tepatnya di ruang tamu apartemen ini.Tubuh putih mulus sudah menunggu Leon tanpa sehelai benang pun. Tubuh polos itu adalah milik Alicia.Alicia berdiri dengan satu kaki diangkat ke atas sehingga milik Alicia di bagian sensitif yang tercukur rapi itu, bisa dilihat jelas oleh Leon."Aku yakin kamu pasti mengingat ini, bukan?" Alicia memegang buah dadanya sambil menatap syahdu ke arah Leon.Leon menutup pintu apartemen, menguncinya dengan anak kunci yang tergantung di lubang kunci.Setelah itu, Leon menatap buah dada ranum di depan sana dan melangkah mendekati Alicia. "Aku akui kalau bayangan buah dadamu sempat beredar dalam pikiranku, dokter.""Panggil Alicia sayang. Aku tidak mau kamu memanggilku dokter.""Iya, Alicia sayangku."Alicia tertawa bangga. "Sudah kuduga sebelumnya. Aku yakin milikku ini pasti sudah tertanam dalam pikiranmu. Hanya saja kamu berusaha mengabaikannya karena tekatmu untuk tidak
Tubuh Alicia yang sudah polos itu membuat lebih gampang bagi Leon untuk mulai melakukan aksinyaLeon langsung menyasar ke arah kekenyalan kecil di bagian atas daerah sensitif milik Alicia.Lidah Leon langsung membelai kekenyalan kecil itu sehingga pinggul Alicia mulai bergelinjang.Sudah lama Alicia tidak merasakan ini. Terakhir dia merasakan ini saat bersama suaminya tapi setelah dia meninggalkan suaminya, maka inilah kali pertama dia merasakan hal ini.Alicia begitu menikmati ini begitu menikmati kekenyalan kecilnya dibelai oleh lidah lembut milik Leon yang terasa geli-geli nikmat baginya, membuat dia mulai mendorong kepala Leon untuk masuk lebih dalam menempel di bagian sensitifnya."Ah ... teruskan, sayang. Oh ... teruskan. Akhhhh ..."Alicia merasa tubuhnya melayang-layang di awang-awang seiring dengan tubuhnya yang menegang karena merasakan kenikmatan yang teramat sangat.Alicia mulai membuka pahanya lebar-lebar dan sedikit mengangkat pinggulnya agar supaya Leon bisa lebih lelua
Alicia terus menggoyangkan tubuhnya dia membuat benda besar milik Leon ini masuk keluar dan terus menyentuh bagian sensitif dalam tubuhnya, terus membuat Alicia keenakan sehingga dia mulai menjerit."Owh ... ini enakkkk, Leon. Ahhh ... ini sangat enak. Aku menyesal baru sekarang ini kita bisa melakukan ini, Leon. Oh ... enak, sayang.""Iya, sayang. Ini enak." Leon mulai menggerakkan tubuhnya turun naik untuk memberikan stimulus yang lebih bagi Alicia yang saat ini sedang keenakan.Alicia membalas gerakan Leon dengan kadang-kadang memutar bagian perut bawahnya kadang-kadang dia bergoyang ke kiri dan ke kanan untuk berusaha mengejar bagian kepala dari benda besar milik Leon supaya terus mengenai titik-titik yang diinginkan Alicia.Alicia merasakan benda itu begitu besar, hingga memenuhi seluruh liang di bagian sensitifnya, membuat Alicia semakin kesetanan. Sekarang dia bergerak semakin cepat dan semakin cepat. Dia sedang menuju puncaknya.Alicia bergerak semakin cepat dia hendak menuju
"Tapi aku harus pergi, Alicia. Bosku menungguku," kata Leon sambil berusaha untuk memakai kemejanya."Please, Leon. Sekali aja. Bawa aku ke puncak sekali aja. Kamu kan bisa dengan gampang melakukannya. Ayolah, please please please." pinta Alicia.Leon menatap ke arah Alicia. Leon tidak sanggup menolak permohonan Alicia ini. Akhirnya Leon membuka kemejanya dan melemparkan seluruh bajunya ke atas pembaringan.Sesudah itu, Leon menarik tangan Alicia untuk menuju ke arah dinding kamar ini.Leon sandarkan tubuh Alicia di dinding kamar ini.Leon tahu kalau para wanita akan cepat merasa nikmat saat diterjang dengan cara berdiri seperti ini, karena kalau dengan cara berdiri seperti ini, maka batang keperkasaan milik para pria akan langsung menyentuh titik-titik sensitif di tubuh wanita yang akan membuat para wanita langsung mengalami jalan tol menuju puncak.Itulah yang hendak dilakukan oleh Leon sekarang ini. Karena dia harus secepatnya pergi menemui pelanggan baru sesuai instruksi dari Tuti
Leon langsung mengembangkan senyumnya. "Tante Deya Agnes, kan? Maaf, Tante Deya, aku terlambat."Wanita berumur 40 tahunan bertumbuh mungil dengan lemak yang mulai menyelimuti lengan dan kakinya itu, kini berkata, "kalau saja aku tidak tertarik dengan pujian-pujian dari Sonya dan Wiwit di grup Tante Nepson aku pasti akan segera menolak kamu.""Maafkan aku, tante.""Oke. Aku maafkan. Tapi sekarang, kamu harus membuktikan omongan Sonya, Wiwit dan yang lainnya di grup. Kalau kamu mengecewakan aku, maka aku akan memperhitungkan keterlambatan kamu ini.""Iya, tante."'Tutup pintunya." Deya langsung masuk ke dalam. Ternyata kamar yang dipesan Deya ini bertipe presiden suite. Karena itu, ada ruang tamu kecil di kamar ini sebelum masuk ke kamar utamanya.Deya kini masuk dalam kamarnya dan dia sengaja melepas bagian atas dari bajunya.Karena Leon merasa bersalah setelah datang terlambat, maka saat dia menutup pintu, dia tidak menutup pintu dengan baik. Pintu itu masih terbuka sedikit.Leon seg
Gadis usia semester awal kuliah ini, kini melihat sesuatu di dalam kamar sana. Dia melihat Deya, ibu tirinya, sedang mengulum sesuatu yang besar, sesuatu yang sangat perkasa yang tidak pernah dibayangkan oleh gadis ini.Gadis ini menelan salivanya melihat apa yang ada di dalam sana. Melihat ibu tirinya dengan penuh nafsu mulai memegang dan mengulum senjata perkasa milik Leon.Sebenarnya gadis ini sudah hendak masuk ke dalam kamar yang pintunya terbuka ini tapi dia berpikir untuk menundanya dulu semenit. Apalagi ibu tirinya masih belum membuka bajunya. Ada tanktop hitam yang masih dipakai ibu tirinya.Baru kemeja tipis saja yang dibuka oleh ibu tirinya karena itu gadis ini memilih untuk menunggu beberapa saat.Posisi gadis ini berada di kegelapan di ruang tamu kamar ini dengan pintu terbuka. Lampu hanya berada di dalam kamar sehingga keberadaan dia tidak diketahui oleh dua insan berlainan jenis yang berada dalam kamar.Gadis ini bisa melihat dengan cukup jelas akan apa yang sedang ters
Untuk itu, gadis ini melangkah menuju ke arah pintu kamar mandi, pintu kamar mandi yang sempat dia lihat sebelumnya saat dia memasuki ruang tamu kamar ini.Gadis ini sudah dapat memperkirakan di mana letak pintu kamar mandi itu walaupun ruang tamu ini dalam keadaan gelap gulita.Gadis itu membuka pintu kamar mandi tanpa perlu melakukannya dengan perlahan seperti saat dia memasuki kamar ini.Itu karena dia tahu ibu tirinya dan lelaki yang berada dalam kamar tidak akan mendengar suara pintu ini karena mereka berdua sedang keenakan di dalam sana.Gadis ini mengunci pintu kamar mandi dan menyalakan layar handphonenya.Setelah itu, gadis ini membuka aplikasi WA dan mengetik pesan sebagai berikut, "mama Deya, aku dapat informasi kalau mama Deya sedang berada di kamar nomor 815 di hotel Century Diamond. Aku akan segera ke situ, Mama Deya. Berharap lah aku tidak mendapatkan selingkuhan Mama Deya disitu seperti kecurigaanku selama ini."Setelah mengetik pesan yang cukup panjang itu, gadis ini
Ternyata Nathan mengambil es batu di kulkas kamarnya Eva. Setelah itu, dia kembali ke ranjang sambil tersenyum ke arah Eva. Kemudian dia mulai meneteskan es batu itu ke butir merah muda sebelah kiri milik Eva.Eva merasakan rasa dingin yang membuainya saat cairan es batu itu jatuh di butir merah muda miliknya.Setelah beberapa tetesan, tiba-tiba bibir Nathan kembali menyerang ke arah butir merah muda milik Eva yang ranum ini.Nathan mulai menjilati butir merah muda yang terkena cairan es batu itu dan ini membuat Eva tersentak ke atas, dia merasakan rasa dingin yang amat sangat, bercampur dengan rasa geli sebagai akibat dari jilatan lidah Nathan yang membuat hasrat Eva naik jauh tinggi ke atas.Eva merasakan suatu kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tindakan Nathan yang memasukkan es batu dalam permainannya, membuat Eva makin ketagihan dan terbuai tak berdaya dalam rasa nikmat yang tak tertahankan yang membuat dia hanya bisa pasrah, pasrah akan apapun yang Nathan ingin
Akhirnya Nanea menjerit kuat sehingga dia harus menutup mulutnya dengan tangannya karena takut penghuni apartemen sebelah akan mendengar suara teriakannya.Nanea berhasil mendapatkan kepuasan keduanya pada malam ini.Dan seperti janji dari Nathan kepada Nanea, maka setelah memberi dua kepuasan, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di samping Nanea untuk tidur.Nanea sebenarnya masih ingin merasakan lebih daripada ini tapi ini saja sudah sangat memuaskan baginya. Karena itu, dia mulai memeluk tubuh Nathan dan mengusap-usap dada bidang perkasa milik Nathan.**Hari ini, Nathan putuskan untuk menemui Eva. Setelah di pertemuan sebelumnya, Nathan menolak berhubungan intim karena kelelahan, hari ini, dia langsung meminta saat bertemu dengan Eva.Eva pun langsung mengiyakan ide dari Nathan ini dengan penuh sukacita.Bibir keduanya mulai saling pagut, lidah mereka mulai saling taut. Pertautan lidah mereka membuat hasrat keduanya mulai naik sehingga tangan Nathan mulai menyentuh buah dada ranum
Nanea bergerak semakin cepat menjepit benda besar yang ada di dalam tubuhnya, benda yang membuat dia semakin pontang-panting dalam rasa nikmat yang luar biasa yang membuat dia kesulitan bernafas saking nikmatnya.Nanea terus menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri dan kadang memutar, menjepit benda besar yang keluar-masuk dalam tubuhnya.Tubuh Nanea dalam posisi duduk di atas Nathan dengan posisi tubuh yang tegak sambil memainkan batang penuh kenikmatan yang kini benar-benar membawa dirinya masuk dalam kenikmatan yang tiada taranya itu.Nanea memegang buah dadanya. Dia ingin memberi stimulus yang lebih kepada dirinya dengan cara meremas-remas buah dadanya agar supaya dia bisa merasakan dua kenikmatan sekaligus, yang satu di bawah dan yang satu di atas.Nanea mengangkat kepalanya untuk melenguh semakin kuat. Tangannya meremas buah dadanya dan mulai memilin tonjolannya.Sementara gerakan Nanea semakin cepat naik turun di atas tubuh Nathan, menikmati gesekan yang terjadi antara mil
Tapi tepat saat Nanea hendak masukkan batang perkasa milik Nathan, pada saat itulah Nathan langsung meronta sehingga Nanea langsung terjatuh ke belakang.Nanea berpegangan pada pinggir kasur. Untung saja dengan sigap Nathan telah duduk untuk memegang tangan Nanea sebelum Nanea jatuh ke bawah.Tanpa sengaja Nathan sudah mendekap tubuh Nanea karena dia takut Nanea jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.Saat Nathan memeluk tubuh Nanea ini, Nathan baru menyadari kalau Nanea sudah berada dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.Nathan langsung melepaskan diri dari Nanea dan berusaha untuk mencari pakaiannya.Nanea yang hasratnya masih naik tinggi walaupun sempat turun sedikit waktu dia hampir jatuh tadi, kini berdiri untuk mendekati Nathan. "Please, aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, Nathan.""Aku tidak bisa aku takut kamu mengatakan ini kepada pacarku." Nathan tahu apa yang diinginkan Nanea."Aku tidak akan mengatakan ini, Nathan. Aku cuma seorang wanita yang kesepian.
Nanea mulai menyentuh bagian tengah dari benda itu dan ini membuat benda yang sebelumnya hanya mengintip itu, kini mulai keluar dari kurungan segitiga pengaman yang mengungkungnya.Benda itu ingin bebas, apalagi ketika Nanea mulai aktif membelai-belai benda itu. Benda itu mulai membesar dan membuat Nanea sangat kaget karena ukurannya, melampaui apa yang pernah dia bayangkan.Suatu hari, Nanea memang pernah memperhatikan bagian celana Nathan dan dia melihat tonjolan besar pertanda milik Nathan memang besar.Nanea juga pernah secara sengaja menabrakkan tubuhnya pada tubuh Nathan sambil mengambil kesempatan untuk menggesek buah dadanya di dada Nathan dan juga menyentuh batang kemaluan milik Nathan dan dia mendapatkan kesan kalau batang kemaluan itu, memang besar.Karena itu, Nanea mulai membayangkan besar dan indahnya juniornya Nathan itu tapi, semua yang pernah dibayangkan oleh Nanea itu, tidak mirip dengan aslinya. Karena ternyata, aslinya jauh lebih besar yang Nanea bayangkan.Karena
Setelah menghela nafas sekali, akhirnya Nathan mengikuti perintah lembut dari Nanea ini.Nathan segera membuka bajunya di depan tubuh Nanea dengan membelakangi Nanea.Nanea langsung menelan ludah melihat punggung kokoh Nathan karena selama ini dia beberapa kali menghayal bisa melihat tubuh polos Nathan dan sekarang, akhirnya apa yang dia impikan akan segera terjadi secara nyata.Dada Nanea berdebar-debar saat Nathan mulai membuka celana panjangnya.Sesaat kemudian, semuanya semakin sempurna saat Nathan telah tampil di depan mata Nanea dengan hanya memakai segitiga pengaman di bagian inti tubuhnya.Rasa-rasanya Nanea ingin berteriak meminta Nathan untuk segera membuka segitiga itu sekarang juga, tetapi Nanea takut Nathan akan mulai menolak lagi seperti sebelumnya.Karena itu, untuk sementara, Nanea harus puas dengan apa yang dilihatnya ini."Berbaringlah di tempat tidurku," bisik Nanea sambil merapatkan tubuhnya sehingga tubuhnya sempat saling tempel sesaat dengan tubuh Nathan.Nanea s
Rara terus menjerit-jerit. Dia mendapatkan klimaks yang sangat luar biasa yang membuat bagian inti tubuhnya terus berdenyut-denyut seakan tidak mau berhenti.Tubuh Rara menegang, dia membaringkan tubuhnya di atas tubuh Nathan serta mencengkram bahu Nathan sekuat-kuatnya.Rara terbawa dengan perasaan nikmat yang mendominasi tubuhnya sehingga cengkeraman itu membuat Nathan menghentikan gerakannya."Shit! Ini sangat enak! Ini sangat enak. Owh ... ini sangat enak," ceracau Rara setelah mendapatkan puncak yang luar biasa.Untuk sejenak Nathan memanfaatkan kesempatan ini untuk istirahat tapi bukan berarti permainan sudah selesai. Dia masih memiliki beberapa menu lagi yang harus dilewati oleh Rara, beberapa menu yang akan membuat Rara menjerit-jerit seperti tadi.Dan untuk itu, di setiap Rara berhasil mendapatkan puncaknya, maka Nathan akan memberikan pijatan lembut atau sekedar sentuhan sebagai stimulus untuk membuat Rara santai supaya Rara bisa siap untuk menu selanjutnya dan selanjutnya l
Rara kembali menjerit kencang saat aliran kenikmatan memuncak menguasai tubuhnya di tengah hentakan-hentakan cepat dan bertenaga yang dilakukan Nathan di atas tubuhnya."FASTERRRRRR ... ARRRGGGHHHH ..."Rara akan segera menapak klimaks. Dia ingin Nathan bergerak secepat mungkin.Bukan Nathan namanya kalau tidak bisa bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Pria perkasa ini bergerak makin cepat sehingga seakan ada badai yang membuat ranjang ini bergoyang sangat keras.Ranjang ini laksana berada di tengah badai kuat di tengah lautan yang membuat ranjang ini bergerak-gerak maju mundur dengan dashyatnya.Inilah yang terjadi pada ranjang yang hampir tiap malam harus rela diguncang oleh orang-orang yang bermain dengan penuh nafsu di atas ranjang ini.Tapi, kalau saja ranjang ini adalah sebuah benda hidup, kalau saja ranjang ini bisa merasakan dan bisa bicara, maka, dia pasti akan mengatakan kalau badai yang terjadi pada saat ini, jauh lebih hebat dari yang lain.Guncangan yang dilakukan pasang
Akhirnya Rara berteriak kencang tanda dia sudah berhasil mencapai puncak yang dia cari sejak tadi.Ini juga tanda kalau Nathan telah berhasil mengantarkan Rara menuju puncak pertamanya dan ini berarti kepuasan pertama bagi Nathan pada malam ini.Nathan tersenyum kemudian dia mengangkat tubuh Rara dari atas kursi untuk dia baringkan ke pembaringan.Rara masih menjerit kecil merasakan kepuasan pertamanya pada malam ini. Dia begitu menikmati apa yang dilakukan Nathan kepadanya. Dia begitu meresapi apa yang dilakukan Nathan kepadanya.Nathan tersenyum dan mendaratkan bibirnya di bibir Rara setelah sedikit membelai rambut Rara dan dengan pastinya Nathan langsung naik di atas tubuh Rara.Nathan melepas satu-satunya benda berbahan kain yang masih dia pakai. Setelah itu, Nathan sudah siap untuk acara selanjutnya.Nathan ingin masuk di ronde kedua. Dia segera memasukkan benda perkasa miliknya yang selama beberapa hari terakhir ini membuat heboh di klub malam milik Tante Lisa ini dan juga membu