Share

Bab 72. Wibawa Seorang Ayah

Matteo akhirnya berkata dengan suaranya bergetar antara marah dan putus asa.

"Gimanapun juga, saya ini tetap aja Papa kamu dan Sagari tetap perusahaan saya!"

Harga diri seorang Matteo yang sudah terbiasa hidup mewah, tidak boleh luruh hanya gara-gara anak kurang ajar yang hendak mengatur ayahnya!

Dia harus menunjukkan wibawa seorang ayah dan seorang kepala keluarga!

Leroy tersenyum tipis, tetapi senyum itu tidak mencapai matanya. "Ternyata, Pak Matteo nggak sepintar dugaanku. Sebagai seorang Komisaris Utama dan pemegang saham mayoritas di Sagari, aku punya kuasa penuh untuk ngelakuin apapun."

Mendadak saja Matteo bungkam, dia terdiam. Kini Matteo perlahan menyadari bahwa dia telah kehilangan kendali atas situasi.

Putranya yang dulu selalu patuh dan bodoh, sekarang telah berubah menjadi sosok yang tidak dia kenali, bahkan gagal dia kendalikan.

Apakah Matteo masih memiliki sisa harga diri jika sudah dalam tahap semacam ini?

"Kasih aku waktu." Matteo akhirnya mengalah karena sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status