Leroy membuka pintu kamar. Dia melihat Alexa sudah tertidur pulas. Dia berjalan menuju kamar mandi sambil tersenyum. Suasana di dalam kamar begitu tenang. Lampu utama redup. Harum bunga mawar menyeruak ke hidung Leroy. Selesai mandi, Leroy merebahkan diri di ranjang. Dia memeluk istrinya dari belakang. Lalu, memberikan beberapa kecupan di leher belakang Alexa. "I love you, My Strawberry," bisik Leroy lembut. Keesokan paginya, Alexa terbangun. Dia merasakan sebuah tangan menjulur menggantikan fungsi bantal. Lalu, dia membalikkan badan.Alexa menyentuh lembut wajah Leroy dengan jari telunjuk. "Dasar pemalas! Sekarang udah siang. Kenapa kamu masih tidur? Apa kamu nggak kesiangan pergi kerja?"Deru napas Leroy teratur. Semalaman, dia berusaha menahan gejolak hasratnya untuk tidak menyentuh Alexa. Selama menikah dengan Angeline, Leroy tidak pernah berbagi ranjang dengannya. Dia juga tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Bisa dibilang, ini adalah pertama kalinya dia berada satu ran
"Alexa, apa ini pengalaman kedua kamu datang ke Kota Aston?"Leroy tiba di bandar udara internasional kota Aston. Dia dan Alexa baru saja sampai di ruang VVIP bandara. "Aku ... belum pernah pergi ke luar negeri, selain ke kota ini saat pembukaan cabang kantor Opulent Holdings."Jay membuka pintu ruang VVIP. Di dalam sana, Bastian sudah menunggu. Bastian segera berlari menuju pintu. "Selamat datang kembali, Tuan Muda!" sapanya. Jika biasanya Bastian selalu bersiap riang, tetapi sekarang dia terlihat begitu tegang. Bastian membungkuk selayaknya seseorang memberikan hormat. Dia tersadar saat melihat sepatu wanita berdiri di samping tuannya. Bastian mendongakkan kepala. Dia menatap Alexa. "Ah, NoーNona ... maaf, maksudku Nyonya Alexa." Bastian segera meralat ucapannya. "Selamat datang di Kota Aston, Nyonya Alexa!"Bastian mengeluhkan sikap kakeknya. 'Ah, sial! Aku gugup banget berhadapan sama Tuan Roy. Kenapa Kakek bebani aku tugas jemput Tuan Roy, sih?!'Sebelum berangkat tadi, Assad
Assad berdiri kaku di hadapan Leroy. Saat Leroy memanggil namanya, dia menjadi semakin cemas. Karena dia tahu, Leroy tidak pernah memaafkan pengkhianatan. Jadi sebagai kepala keluarga, dialah yang akan menanggung dosa keluarga Mamahit. Bruk!Assad memaksakan diri untuk berlutut. Dia menundukkan kepala sambil menggenggam tongkat. "Tuan Muda, orang tua ini pantas mati."Suara Assad bergetar. Sejak Assad tahu salah satu cucunya berkhianat pada Leroy, dia tidak lagi memiliki muka. Assad juga tidak memiliki semangat hidup.Bruk!Bastian ikut berlutut. "Tuan Muda, sudah 2 malem Kakek nggak tidur. Beliau mikirin Anda dan nasib keluarga Mamahit. Jadi, saya bersedia gantiin Kakek untuk menerima hukuman."Tata letak ruang fungsional ini memiliki elemen dekorasi yang minimalis. Meja panjang di tengah ruangan, kursi yang dapat diatur, proyektor di bagian depan, dan papan tulis digital.Leroy bergumam. "Hemm!" Leroy memandangi dua tanda merah berkedip-kedip yang menempel di dinding. Dinding ter
Bruk!Kali ini, Regan yang berlutut. Lalu, diikuti oleh semua anggota keluarga Mamahit. Di depan orang lain, Regan adalah Gubernur Kota Aston yang disegani. Tapi begitu berhadapan dengan Leroy, dia seolah berubah menjadi orang lain yang tidak berharga."Tuan Muda, Papa saya udah tua. Beliau udah tobat. Beliau udah mengaku salah, begitu juga dengan kami semua. Tolong, biarkan saya yang akan menggantikannya." Regan memohon dengan merendahkan diri. Gina panik. Dia tahu, Regan akan mengorbankan nyawa demi kelangsungan hidup keluarga Mamahit."Pa, jangan ngomong begitu!" pinta Gina. "Keluarga Mamahit udah lama kerja di bawah perintah Tuan Leroy. Masa iya, Tuan nggak bisa kasih belas kasih sedikit aja? Akuー"Bastian berteriak menyela kata-kata Gina. "Diem kamu, Gina!" Bastian menatap Gina yang bodoh. "Kamu nggak ngerti apa-apa. Jadi, lebih baik diem aja!""Tian, aku belum selesai ngomong." Gina menyela. "Aku bersedia menebus dosa Kak Ezra. Aku akan bekerja seumur hidup di Opulent Holdings
"Tapi, Pak Jay!" Petra berseru, menyela Jay. "Bukannya nama perusahaan keluarga mereka adalah Hutchison Innovations?"Yang orang lain tahu, keluarga Hutchison telah berhenti memproduksi obat-obatan. Bisnis mereka saat ini fokus di bidang teknologi informasi. Jadi, apa yang dikatakan Jay sangat bertolak belakang.Leroy mengangkat salah satu sudut bibirnya. "Hutchison Innovations berada di bawah pimpinan anak pertama mereka. Sekarang, Gala Hutchison udah jadi gelandangan di pinggir kota."Alangkah terkejutnya Petra dan semua anggota keluarga Mamahit mendengar penjelasan Leroy. Pertama, kepala keluarga Hutchison telah mengakhiri hidupnya atas perintah Leroy. Kedua, anak pertama keluarga Hutchison telah menjadi gelandangan. Inilah kekejaman yang Leroy perlihatkan pada keluarga Mamahit.Jay menambahkan, "Dan, putri satu-satunya keluarga merekaーVictoria Hutchison, sudah dikirim Tuan Leroy ke rumah sakit jiwa di ibukota Celestial."Wajah semua orang memucat seolah kehabisan darah. Tidak ada
"Tuan Muda, tamu Anda udah dateng." Jay membungkuk memberitahu Leroy. "Suruh masuk!" "Baik," sahut Jay. Lalu, pergi menemui tamu tuannya. Meskipun Leroy sudah memerintahkan Assad untuk duduk, pria tua itu belum beranjak dari tempat sujudnya. Assad dan keluarganya masih bersujud dengan posisi yang sama. "Tian, kamu tau Tuan Muda akan kedatangan tamu?" Regan bertanya dengan pelan. "Nggak," jawab Bastian, acuh tak acuh. "Saya rasa, Kakek juga nggak tau siapa tamu yang dateng." Regan kebingungan. Tidak sampai 2 menit, pintu ruang fungsional kembali terbuka. Jay datang dan berkata dari balik pintu, "Tuan Muda, Tuan Charlos Dough dan Tuan Ando Lloyd Gerung udah di sini." Begitu mendengar suara Jay, semua orang menoleh ke arah pintu. Mereka tidak pernah menduga kedua orang tersebut datang ke kediaman Leroy! "Selamat pagi, Tuan Muda!" "Selamat pagi, Tuan Muda!" Charlos dan Ando berlutut memberi hormat bersamaan. Tanpa disadari oleh keluarga Mamahit, mereka berdua adalah oran
"Alexa, kamu mau ikut aku, nggak?"Makan malam sudah selesai. Leroy membersihkan sisa makanan di mulutnya dengan napkin. Di belakang kursinya, Elma berdiri bersama beberapa pelayan. Jay duduk berhadapan dengan Alexa di meja makan bersama Leroy. Alexa dengan canggung bertanya. "Ke mana?" "Ruang bawah tanah," jawab Leroy. Dia berdiri, lalu menghampiri Alexa.Leroy sempat mengangguk saat Jay menatapnya. Malam ini, dia ingin menghabiskan waktu berduaan dengan istrinya. "Ada apa di bawah tanah?" Alexa penasaran. Leroy membantu Alexa berdiri. Mereka bergegas pergi."Ada banyak ruangan." Leroy menoleh kepada Elma. "Bu Elma, panggil bartender ke mini bar!""Mini bar? Kamu mauー"Leroy mengusap pucuk kepala Alexa. Dia tersenyum sambil menggenggam tangan istrinya.Sesampainya di mini bar, Leroy menarik kursi dan mempersilakan Alexa duduk. "Tuan!" sapa bartender.Leroy memberikan perintah, "Siapin minuman yang kadar alkoholnya rendah!""Siap, Tuan," sahut bartender. Selagi bartender memper
"Tuan, kapal udah siap." Bastian datang memberitahu Leroy. Saat ini, mereka sudah berada di dermaga pantai Zamrud. Hari ini adalah Sabtu. Akhir pekan yang dinantikan semua orang di kota Aston, terutama keluarga kalangan atas. Sebab, berita tentang pernikahan keluarga kelas satu dengan keluarga kelas tiga belakangan ramai diperbincangkan. Ya! Siapa lagi kalau bukan pernikahan Mario Narawangsa dengan Angeline Donsu. "Ayo, Alexa!" ajak Leroy. Dia menggandeng tangan istrinya dengan sangat hati-hati. Leroy menoleh kepada Assad. "Kakek, ngapain masih di situ? Ayo cepat naik kapal!" Assad tersenyum simpul. Lalu, membungkuk. "Baik, Tuan." Leroy dan Alexa melewati Bastian bersama Jay yang berjalan di belakang mereka. "Tuan Muda, kenapa Anda selalu pamer kemesraan di depanku? Anda bener-bener paham cara membuatku iri!" Semua orang bisa mendengar Bastian menggerutu. Assad langsung memukul bokong Bastian dengan tongkatnya. "Aduh, Kakek!" teriak Bastian. "Ini di depan umum, Kakek. T
Sebulan kemudian, di dalam kapal pesiar Opulent Majesty."Tuan Muda, tenanglah!"Itu adalah kata-kata menenangkan dari Adipati. Dia dan Jay berdiri di belakang Leroy yang memunggungi mereka."Paman, mana permen jerukku?" Leroy menjulurkan tangan meminta permennya.Adipati langsung memberikan satu buah permen padanya. Tanpa membalikkan badan, Leroy membuka bungkus permen."Tuan Muda, Anda ganteng banget pakai tuxedo begini!" Bastian memuji Leroy.Di kapal pesiar mewah inilah acara pernikahan Leroy dan Alexa akan digelar. Seminggu sebelumnya, Leroy dan Alexa telah mengucapkan janji suci pernikahan di rumah mewah Leroy yang berada di kawasan Opulent Manor Residences. Setelah dokter menyatakan kondisi kesehatan Eddy membaik, Leroy segera menggelar pernikahan dengan Alexa. Karena dia tidak ingin menundanya lagi. Plak!Assad memukul bokong Bastian dengan tongkatnya.Assad menegur cucunya. "Tian, jangan terus-terusan menggoda Tuan Muda!"Leroy mengenakan jas linen dengan warna pastel yang
"Kak, aku mohon pengampunan kamu." Leroy dan Alexa berjalan melewati keluarga David Donsu. Mereka mendengar suara Dita yang lemah. Lalu, keduanya menghentikan langkah. Bastian langsung berteriak, "Jaga Tuan dan Nyonya Muda!"Bastian tidak ingin keluarga Donsu menyentuh kedua tuannya. Jadi, dia memerintahkan para pengawal memblokir jalan.Dalam sekejap, Leroy dan Alexa sudah dikelilingi pengawal Geng Naga Merah. Leroy terlihat santai saat kedua mantan mertua dan mantan iparnya berlutut meminta pengampunan.Di sebelah kiri Dita, David dan istrinya menunduk, menatap lantai. "Kami berdua juga mohon pengampunan kamu, Roy." Di belakang mereka, Bahran memaksakan diri untuk berlutut. Hayden menjadi kesal.Hayden berkata dengan emosi, "Kakek, jangan begini! Kitaー"Bahran diam saja. Lalu, Grigory mengambil alih situasi. "Tuan Hayden, cepat berlutut!" pintanya. Hayden diam saja. Dia melihat seluruh anggota keluarga Donsu sudah berlutut mengikuti gestur tubuh Bahran.Grigory berkata lagi, "M
"Kamu pikir, kamu siapa?!"Alexa membalas ajakan Angeline. Dia tertawa sinis. "Kamu?!" Angeline menghentakkan kaki. Saat Angeline ingin bicara, Chika sudah bicara lebih dulu. "Eh, Nona! Kamu itu cuma pelakor," ujar Chika, tanpa tahu malu. "Cewek yang dicintai Tuan Leroy dari dulu sampai sekarang cuma Bu Angel. Sadar diri, dong!"Alexa tidak sedikit pun terprovokasi. Dia justru tertawa.Di masa lalu, Chika sama sekali tidak pernah menghormati Leroy. Tapi sekarang, setelah mengetahui identitas Leroy, Chika berusaha menjilatinya. Alexa bertanya dengan santai. "Suamiku, memang bener begitu?""Nggak."Hanya dengan menjawab satu kata, Alexa paham bahwa Leroy tidak ingin mengungkit masa lalu."Gina, karena dia udah menyebarkan hoax, tampar mulutnya 20 kali!" perintah Alexa, ketus.Usia Alexa 22 tahun. Dia wanita muda yang pemberani. Ditambah lagi, kedudukannya saat ini sebagai Nyonya Muda keluarga Opulent. Siapa yang berani cari mati padanya?"Baik, Nyonya." Gina langsung menampar mulut
"Apa?! Mama masuk rumah sakit dan Dokter nggak berani menangani?!"Detik itu juga, handphone Mario berdering. Denadaーadik bungsunya, menelepon. Pandangan Mario dan Angeline saling beradu. Dalam suasana hati yang tidak menentu, Mario berusaha menstabilkan emosi yang kian meningkat."Mama muntah darah. Aku ikut Charles dan Alric bawa Mama ke beberapa rumah sakit dan semuanya menolak."Dari nada bicara Denada, Mario tahu kondisi ibu kandungnya pasti tidak biasa. Apalagi ibunyaーJennings White, memiliki sakit pencernaan yang menahun. Mario Narawangsa adalah anak dari pasangan Henry dan Jennings. Anak pertama mereka bernama Charles Narawangsa, anak ke-2 Mario, anak ke-3 Alric dan anak ke-4 Denada."Apa kata mereka?" tanya Mario, khawatir."Mereka bilang ...." Suara Denada lenyap dan berganti suara isak tangis. Mario mulai panik. "Nada, pihak rumah sakit bilang apa?! Kenapa mereka nggak mau menangani Mama?""Mario, kamu memang pembawa bencana!"Itu adalah suara Charles. Dia dan Mario mema
"Vera, kamu ngapain di sini?!" Bahran tidak bisa menahan diri saat melihat wanitanya datang. Tapi, mengapa Vera memanggil Leroy dengan sebutan Tuan Muda juga? Bahran ingin menghampiri Vera, tetapi Hayden segera berteriak. "Grigory, jaga Kakek!" Romeo menatap anak pertamanyaーEdwin Donsu. "Lindungi Mama dan Zilla!" "Oke, Pa," sahut Edwin. "Ma, Zilla, ayo ke belakang!" Jay langsung berteriak, "Jangan ada yang beranjak! Atau kaki kalian akan dipotong!" Romeo dan keluarganya membeku. Mereka akhirnya pasrah. Begitu juga dengan keluarga Moiz dan David Donsu. Sebagian lantai ballroom sudah kotor karena darah Samuel. Wajah Samuel mulai memucat. Namun, pengawal Geng Naga Merah masih tidak melepaskannya. Jika Geng Naga Merah mampu memotong jari Samuel, tentu saja mereka juga mampu memotong kaki keluarga Donsu. Vera menatap sinis Bahran. "Aku ke sini bukan untuk kamu, Bahran. Jangan lupa, kita udah putus setahun yang lalu!" Benar! Vera telah memutuskan hubungannya dengan Bahran secara
"Kepala naga merah!"Seseorang berteriak. Para tamu undangan saling pandang. Begitu juga dengan kedua mempelai pengantin.Hayden menarik tangan ayahnya agar menjauh dari para pengawal. Kedua matanya memelototi lambang di dada para pengawal.Hayden menatap Bahran dan Austin. "Mundur!" teriaknya. Sebagai seorang CEO Donsu Group, Hayden tentu sudah bertemu lebih banyak orang. Jadi, dia sering mendengar tentang Geng Naga Merah yang populer itu.Karena Hayden sudah berkata seperti itu, maka Bahran hanya bisa menyuruh Grigory melakukan perintahnya. Sedangkan anggota keluarga Donsu lainnya hanya bisa patuh.Angeline tidak mengerti. Jadi, dia bertanya kepada Bahran. "Kakek, ini pesta pernikahanku dan Mario. Kenapa Kakek malah mengikuti perintah Hayden?" "Bu Angel, tenang dulu!" pinta Chikaーsang asisten, yang sejak tadi bersamanya. Mario gelisah. Dia terlahir dari keluarga kaya kelas satu. Maka, dia sudah pasti mengerti maksud Hayden.Mario mengguncang kedua bahu istrinya. "Angel, kamu ngga
"Clara, kamu udah nggak punya tempat di keluarga Donsu."Zumi melangkah maju mendekati Clara. Dia menatap sendu Clara seolah sudah lama menahan rasa rindu di hatinya. Clara melirik Bahran. "Tapiー"Bahran sama sekali tidak melirik Clara. Dari sikapnya itu, semua orang paham bahwa Bahran benar-benar sudah tidak memedulikannya.Grigory berkata, "Nona Clara, mulai hari ini, keluarga Donsu memutuskan hubungan denganmu."Grigory mengumumkan status Clara sesuai dengan keinginan Bahran.Clara tidak berdaya. Sekarang, dia harus ke mana?Tanpa tahu malu, Clara melirik mantan pacarnya. "Ando!" panggilnya. Ando tidak menoleh sedikit pun pada Clara. Tapi, Clara tidak akan berhenti berusaha memenangkan hatinya. Clara berjalan dengan cepat ke arah Ando. Lalu, meraih tangannya. "Ando, gimana pun juga, kita udah pernah tidur bareng sekali. Aku mau minta pertanggung jawaban kamu."Ando melepaskan tangan Clara, dan menatapnya jijik."Hah?! Yang bener aja! Jangan fitnah kamu!" seru Ando, tidak terima
Bruk!Bastian mendorong Clara ke hadapan Alexa. Orang tua dan kedua kakaknya terkejut. Mereka langsung menghampiri Clara. "Clara!" Sarah meneriaki nama anak perempuan satu-satunya. Lalu, memeluknya.Austin menatap Bastian. Dia geram. "Berani-beraninya kamu sentuh anakku!" Austin hendak mencengkram jas Bastian. Namun, Bastian menghindar dengan cepat."Paman Austin, benarkah Clara anak kandung kamu?" Leroy bertanya dengan santai. "Apa maksudnya?!" Sarah gugup. Namun, dia tetap memeluk Clara. Leroy berdiri dengan kedua tangan berada di belakang. "Nggak ada maksud apa-apa," jawabnya, datar. "Cuma mau mastiin aja."Tiba-tiba seorang laki-laki keluar dari kerumunan. Dia berjalan menuju Clara. Leroy dan seluruh keluarga Mamahit memahami arti perubahan sikap Sarah. Sedangkan Alexa mencoba memahami situasi.Pria itu berteriak, "Sarah!" Suasana semakin tegang. Para tamu undangan mulai berbisik. "Siapa dia?""Iya. Siapa pria itu?""Tapi, wajahnya mirip banget sama Clara. Lihat aja hidun
"Aku ngaco?!"Ekspresi wajah negatif Gina muncul. Kedua alis Gina mengernyit. Lalu, dia menampilkan senyum yang dipaksakan.Gina melirik Bahran sinis. "Gimana kalo aku langsung panggil Bu Vera Wang aja? Anda pasti merindukan dia kan, Tuan Bahran?""Aーapa?!" Ujung-ujung jari Bahran bergetar. "Nggak! Jangan bilang dia ada di sini?!"Gerakan tubuh Bahran tampak gelisah. Bibirnya terkatup rapat. Jelas tergambar bahwa Bahran tidak suka dan tidak nyaman dengan permainan Gina. Gina menoleh ke pengawal keluarga Mamahit di belakangnya. "Bawa dia masuk!""Baik, Nona." Salah satu pengawal pergi. Jantung Bahran benar-benar kacau dibuatnya. Hayden tidak menyangka bahwa perempuan yang disukainya bersekongkol menjatuhkan keluarga Donsu. Hayden mendekati Gina. "Cukup, Gina!" Gina menatap Hayden sinis. "Apa?! Bukannya kamu sengaja deketin aku supaya bisa naik strata sosial kelas satu?!"Gina tidak menyembunyikan perasaannya lagi. Karena dia benar-benar sudah tidak tahan dengan kesombongan Hayden.