Share

Bab 100. Kekuatan dan Pengaruh yang Besar

"Apa-apaan ini?!" Rindy mengikuti langkah Matteo menuju ruang tengah. "Ngapain kamu bawa-bawa koper?! Jangan bilang kalo kamuー"

Langkah Matteo melambat. Dia memberikan kopernya kepada Nanik.

Matteo mengangguk saat pelayan itu menatapnya. "Bawa ke kamar!" perintah Matteo.

Nanik tidak bergerak. Dia justru menatap Rindy.

Matteo berdecak kesal. "Kenapa diem aja?" tegurnya.

Usai Rindy mengangguk, Nanik pun pergi.

"Dia, pelayanku. Wajar aja kalau dia nunggu instruksi dariku," kata Rindy, ketus.

Bukannya mendengarkan penjelasan Rindy, Matteo melangkahkan kakinya ke sofa di ruang tengah dengan acuh tak acuh. Dia duduk di sana seolah tuan rumah.

Rindy semakin tidak mengerti. Dia bergegas mendekati Matteo.

"Matteo, aku butuh penjelasan."

Rindy duduk di sofa single yang berhadapan dengan Matteo. Dia menyilangkan kakinya.

"Huhh," Matteo mendesah. "Iya, aku diusir."

Rindy duduk tegak, menatap suaminya. Dia melotot.

"Apa?! Diusir?!" Rindy histeris. "Kok bisa?!"

Jika Matteo telah diusir dari r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status