Home / Romansa / Pria Bayaran Dokter Cantik / Bab 18. Diajak Kencan Sama Gigolo Bocah?

Share

Bab 18. Diajak Kencan Sama Gigolo Bocah?

Author: Gadis Nakal
last update Last Updated: 2023-08-29 15:37:30

"Aku tidak bisa memberikan pendapat apa pun, Shania. Tapi coba kamu pikirkan baik-baik jangan sampai kamu menyesal kemudian hari," kata Misa. Dia tahu saat ini rumah tangga Shania dan Thomas sedang di ambang kehancuran, tetapi apa yang dikatakan Shania barusan tidak bisa ia benarkan juga!

"Aku berkata serius, lihat saja apa yang bisa aku lakukan pada Thomas, dia akan aku buat menyesal!" geram Shania dengan tatapan mata yang begitu tajam, menggambarkan betapa sakit hatinya dikhianati oleh Thomas, pria yang dia cintai, dan sudah bersama dirinya selama 12 tahun ini tapi dengan tega menyakiti dirinya dan mencampakkannya begitu saja.

Misa berpikir, jika Shania bermain api, lalu setelahnya ... entah Shania atau pemuda itu, alias Neil, pada akhirnya benar-benar memiliki perasaan lantas apa yang akan Shania lakukan?

"Sudah lah itu urusanku," kata Shania, lalu keduanya pun kembali saling diam. Ya, menurut Shania, hanya Neil yang bisa membantunya membalaskan apa yang ia rasakan pada Thomas. Be
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 19. Jangan Panggil Aku, Bocah!"

    Baru saja Neil ingin melanjutkan untuk menggoda istri orang tersebut, suara ponselnya membuat Neil menghentikan tingkah konyolnya. Ada sebuah pesan yang masuk di ponselnya, begitu Neil membaca pesan, raut wajahnya seketika berubah. Kesal.Mama :'Neil, Mama ingin bertemu denganmu, bisakah kita bertemu?' Tanpa membalas apa pun, ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. Lalu Neil mendengus kasar, tidak ... ia akan baik-baik saja. Ia memiliki Marion, yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Sekarang bukan waktunya untuk merasa kesal!Sementara Shania dan Misa sedang menatapnya, bingung dengan eskpresi wajah Neil yang mendadak seperti orang yang sedang marah."Hm, kamu ingin mengajakku berkencan karena kamu sedang bertengkar dengan kekasihmu, kan?" ejek Shania, padahal dia tidak tahu yang barusan mengirimkan pesan adalah ibu dari Neil. Wanita yang sudah menyia-nyiakan pemuda tampan itu selama belasan tahun, dan membuat rasa sakit hati berakar kuat di dalam hati Neil."Sok tahu, a

    Last Updated : 2023-08-31
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 20. Maaf, Aku Tidak Punya Ibu!

    "Kamu ingin seperti itu?" tanya Thomas dengan raut wajah yang dingin, bahkan Shania sampai tidak bisa mengenali lagi Thomas, laki-laki itu benar-benar sudah tidak sama seperti dulu saat mereka masih dalam keadaan baik-baik saja.Segala romantisme yang pernah terjadi di antara mereka, nampaknya sudah terlupakan oleh Thomas?"Hm, kalau begitu aku akan mengabulkannya, Shan. Aku akan membawa Donna ke hadapan ibuku," jawab Thomas. Mendengar jawaban Thomas benar-benar membuat Shania merasakan sakit yang tidak terperihkan di dalam hatinya.Rupanya Thomas memang benar-benar ingin mengakhiri segalanya?"Kamu ... benar-benar sudah tidak memiliki perasaan apa pun, Thom? Apa semua yang terjadi di antara kita selama belasan tahun sudah terlupakan begitu saja?" tanya Shania, apa semua laki-laki seperti ini?Shania benar-benar dibuat kehilangan kata-kata oleh Thomas. Rasanya dia ingin pergi saja, entah ke mana, sulit menggambarkan bagaimana hancurnya perasaan Shania saat mengetahui jawaban Thomas."

    Last Updated : 2023-09-02
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 21. Kencan Di Bar?

    Di tempat lain, Neil sudah berada di depan pagar rumah Shania. Pemuda itu kali ini tidak naik kendaraan umum atau jalan kaki seperti biasa. Dia sengaja membawa motor sport miliknya, khusus untuk membonceng Shania.Shania sendiri sudah melihat Neil dari jendela, ada rasa minder, apalagi jika dia dan Neil jalan beriringan, dia merasa seperti seorang kakak yang sedang memomong adiknya!"Shania, kamu sudah berpakaian rapi, siapa yang kamu tunggu?" tanya Nyonya Samantha, ibu dari Thomas. Sebetulnya sangat riskan menerima Neil menjemputnya di rumah Thomas. Pasti ibu dari Thomas itu akan mengatakan pada Thomas jika istrinya jalan dengan laki-laki muda, membiarkan dirinya dijemput di rumah orang tua suaminya sendiri."Temanku, apa ada masalah, Ibu?" jawab Shania. Samantha tidak pernah menyetujui pernikahan Thomas sejak awal, status Shania dan Thomas memang berbeda jauh. Thomas terlahir dari keluarga, dan Shania? Hanya seorang gadis biasa dari keluarga sederhana, mendapatkan beasiswa saat kuli

    Last Updated : 2023-09-04
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 22. Kamu ... Hanya Bermain-Main Dengannya?

    Shania menggeleng, terserah saja apa yang mau dilakukan Neil. Lagi pula Neil sepertinya tidak perlu meminta ijin padanya, menurut Shania. "Terserah kamu saja, aku nggak peduli. Kamu mau show, atau melakukan apa, bukankah kamu memang melakukan pekerjaan seperti itu?" jawab Shania acuh. Neil tersenyum mendengar jawaban yang terkesan ketus di telinganya, entah kenapa semakin Shania ketus padanya, Neil justru semakin merasa tertantang mendekati wanita itu."Ok, tunggulah di meja sana. Dan, jangan pernah kamu memesan minuman beralkohol atau kamu akan membuat aku kesulitan seperti beberapa malam yang lalu," pesan Neil pada Shania. Dia tahu, Shania akan menjadi sangat merepotkan sampai wanita itu meminum minuman beralkohol!"Ya, ya, kamu tenang saja, Neil. Aku akan menunggumu," jawab Shania tidak keberatan, lagi pula baik baginya jika tidak perlu berduaan saja dengan Neil."Benarkah, kamu akan menungguku?" tanya Neil, pertanyaannya barusan hanya bermaksud untuk menggoda Shania saja."Ya, ap

    Last Updated : 2023-09-06
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 23. Dekati Anaknya, Balaskan Dendammu!

    "Kenapa aku harus berhadapan denganmu, Nona? Apakah kamu adalah orang tua Neil?" balas Shania. Terdengar embusan napas kasar dari Marion, wanita di hadapannya ini memang sangat keras kepala, sulit memberitahukannya. Marion tidak menyukai perdebatan dengan seorang pelanggan, "Aku bukan orang tuanya, tapi aku menyayangi Neil, Nona Shania." "Nona, sepertinya kamu tidak perlu ikut campur dengan urusanku. Ini hidupku dan juga hidup Neil. Lagi pula, pemuda seperti Neil sudah terbiasa bersenang-senang dan bermain-main dengan banyak perempuan, aku tidak merasa jika dia akan mudah tersakiti," kata Shania, "Jika kamu masih terus memberikan kotbah padaku, lebih baik aku pindah meja. Aku tidak suka saat orang lain mencampuri urusanku!" Marion menjadi tidak enak hati saat mendengar apa yang dikatakan oleh Shania padanya, akhirnya ia pun mengalah, "Maaf, maafkan aku. Baiklah, aku akan pergi dari hadapanmu. Tapi aku mohon tolong dengarkan apa yang aku katakan tadi. jangan menyakitinya." Marion p

    Last Updated : 2023-09-09
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 24. Aku Pria Normal, Dok!

    Marion tidak menyukai keributan, ditahannya tangan Neil, agar tidak memukul salah satu pria tersebut, "Sudah cukup! Aku bilang cukup, jangan membuat keributan di bar milikku!"Neil mendengus kasar, masalahnya dia tidak terima saat mengetahui mereka hampir melecehkan Shania. “Ma’am?”“Kalian pergilah! Aku tidak segan memanggil polisi jika kalian berbuat keonaran!” Kali ini Marion yang mengambil alih, mengusir pria-pria menjijikkan yang juga sudah sangat mabuk.“Panggilkan Liam, suruh dia mengeluarkan ketiga pria ini!” seru Marion pada John, dan pria itu bergegas mencari Liam—petugas keamanan bar—untuk mengusir tamu-tamu brengsek yang berusaha melecehkan Shania tadi.Neil merapikan gaun malam yang dikenakan Shania, bagian bahunya sudah sedikit turun, dan Neil membetulkan letak lengan gaun malam tersebut. Saat dia menyibak rambut Shania dan ingin merapikannya, betapa terkejut wajahnya melihat siapa wanita yang kini berada di dalam pelukannya.“Dok?”“Apa dia baik-baik saja?” tanya Mario

    Last Updated : 2023-09-11
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 25. Sentuh Aku, Neil

    "Aku tidak bisa, Shania. Bersihkan tubuhmu. Di dalam lemari ada beberapa potong pakaianku berukuran kecil mungkin bisa kau pakai, celana pendek milikku pun ada di sana, kecuali celana dalam dan bra, aku tidak memilikinya."Shania meremas rambutnya, membuat dirinya terlihat begitu berantakan. "Neil ... please?"Mendengar seorang wanita merengek, apalagi yang merengek adalah Shania, mau tidak mau Neil pun naik ke atas tempat tidur dan berbaring di samping Shania. Jaraknya dengan Shania cukup jauh, dia tidak ingin sampai menyentuh Shania sedikit pun."Hei ... kamu masih berhutang padaku, hm?""Ah, berhutang?"Wajah sayu Shania benar-benar menggoda Neil. Wanita itu sendiri tanpa sadar mendekati Neil, lalu memeluk pemuda tampan itu. Dada Neil yang tidak mengenakan apa pun terasa geli saat jari-jari lentik Shania mengusap dan memainkan titik sensitifnya."Shania, hentikan ...."Bukannya berhenti, dia pun naik ke atas badan Neil, menunduk, lalu melumat bibir Neil. Merasa terpancing oleh sua

    Last Updated : 2023-09-13
  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 26. Ingin Mengulanginya?

    Shania terkejut begitu melihat dirinya berada di dalam ruangan yang tidak dia kenali sama sekali. Pandangan beredar ke segala arah, ini bukan hotel, dan yang sudah pasti bukan pula kamarnya. Kamar itu terlihat mewah dan besar, tapi siapa pemilik kamar, Shania belum mengetahuinya.Pelan-pelan dia mengintip ke balik selimut, kedua mata terbelalak lebar, cepat-cepat dia menutupi seluruh tubuhnya kembali dengan selimut tebal berwarna coklat tua tersebut.“Sial! Kenapa … aku telanjang bulat?” gumam Shania seorang diri, merasa bingung apa yang sebenarnya telah terjadi semalam.Shania benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya, kenapa dia bisa berakhir di atas tempat tidur yang sama sekali tidak dia kenal. Sebenarnya saat ini dia berada di mana? Siapa yang bisa menjawabnya?Pintu kamar terbuka, Neil menggeser pintu, dan dia pun masuk ke dalam."Selamat pagi, Shania," Neil seraya membawakan sesuatu di nampan, sepertinya sarapan pagi?"K-Kamu?" Shania beringsut mundur saat Neil dat

    Last Updated : 2023-09-14

Latest chapter

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 40. Cemburu

    "Kau kenapa?" tanya Neil, wajahnya seketika bingung saat melihat Shania terdiam, apakah ada yang salah dengan ucapannya barusan?Deg!Raut wajah Shania seketika berubah saat Neil menyebutkan siapa nama wanita yang tadi disebut di hadapan mereka berdua. "Oh, pasti dia mencarimu karena dia menginginkan pelayanan darimu, kan?"Terdengar sekali dari nada bicara Shania, wanita itu saat itu seperti sedang cemburu.Ehm, cemburu?Neil mengulum senyumnya, dia tidak ingin percaya diri berlebih terlebih dahulu meski dia yakin sekali saat ini memang Shania merasa cemburu pada Catherine, biar saja untuk sementara Neil tidak akan menampik apa pun. Ia ingin tahu, apa reaksi Shania selanjutnya.Tidak, dia tidak bermaksud mengerjai Shania, tapi dicemburui seperti ini sangat menyenangkan bagi pemuda tengil satu ini."Marcus, apa saja yang dia katakan padamu kemarin? Aku memang sudah lama tidak bertemu Catherine, pasti dia ingin berbincang-bincang denganku. Secara keseluruhan, dia itu wanita yang baik,"

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 39. Kapan Kau Bercerai, Shan?

    Cukup lama Neil terdiam, berusaha mencerna ucapan Shania. Ia percaya pada Shania tidak akan mungkin menyakiti dirinya. Wanita itu terlalu lembut, apa mungkin tega melakukannya?"Aku yakin, kau tidak akan pernah menyakitiku, Shan." Kata-kata Neil itu sebetulnya hanya sebuah penghiburan terhadap dirinya sendiri, takut menerima kenyataan jika suatu saat Shania benar-benar melakukannya.Shania tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis mendengar ucapan Neil barusan. Bisa seperti itu ya? Neil mempercayai dirinya, padahal dia dan Neil belum lama mengenal satu sama lain, apakah pemuda itu terlalu naif?Neil tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Shania dan apa yang wanita itu rencanakan. "Aku hanya ingin tahu, bagaimana jika sewaktu-waktu aku menyakiti, lalu membohongimu, apakah kau juga akan membenciku?" Shania ingin memastikan seperti apa perasaan Neil jika suatu hari semua terjadi seperti yang baru saja diucapkan Shania padanya.Untuk sejenak pemnuda itu merenung, kedua matany

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 38. Tinggal Bersamaku, Shan?

    Shania baru saja keluar dari dalam ruangannya, satu orang pasien terakhir sudah berlalu sejak beberapa menit yang lalu, Shania terlihat menawan di mata Neil, dengan rambut yang dikuncir kuda dan riasan tipis di wajahnya."Apakah sudah tidak ada pasien lain, Shan?" tanya Neil, karena dia tidak tahu apakah saat ini Shania menemuinya karena mengambil jeda sebentar, atau memang jam kerjanya benar-benar telah berakhir."Kau tidak perlu khawatir, jam kerjaku sudah selesai, lalu sekarang kau bisa mengatakan ke mana kau akan mengajakku? Aku tidak bisa pergi terlalu lama karena aku harus mengambil pakaianku di rumah mertuaku," kata Shania."Bagaimana kalau aku ajak kau pergi ke kafe milikku? Hm ... aku akan membuatkan secangkir kopi spesial untukmu, ok?" Neil menjawab pertanyaan Shania. "Kafe milikmu? Memangnya kau memiliki kafe?" Shania terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan Neil, apa pemuda ini sedang membohonginya? "Ya, aku memiliki kafe tidak jauh dari pusat kota. Kau pikir, aku ak

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 37. Cium Hangat Dari Neil

    Shania memutuskan untuk mengambil setengah dari pakaian yang ia miliki dan memindahkan ke rumah Misa, masalahnya, ia merasa dirinya sudah tidak lagi dibutuhkan di rumah milik Thomas, lagi pula, pria itu sudah tidak lagi menghubungi dirinya seperti yang biasa dilakukan oleh Thomas dulu."Misa, nanti sepulang bekerja aku tidak akan langsung kembali ke rumahku, aku harus mengambil pakaian dan juga perhiasan milikku, setidaknya aku bisa menjual perhiasan jika aku membutuhkan uang untuk membekali hidupku," kata Shania. Sejujurnya Shania tidak sampai kekurangan seperti ini, ia hanya mengantisipasi saja, tidak selamanya seseorang berada di atas, bisa saja tiba-tiba ia ditimpa kemalangan. 'kan?"Kau berhati-hati lah, Shan, apa perlu aku temani?" tanya Misa. Sejujurnya, dengan situasi Shania, Misa benar-benar mengkhawatirkan wanita cantik itu."Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri, Misa. Kau langsung saja kembali ke rumah, aku akan ke sana, tidak memakan waktu, aku hanya akan membawa be

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 36. Carla Cemburu?

    "Bagus, kalau kau mengabulkannya, maka aku tidak akan berbuat macam-macam pada dirimu, kau paham?" Donna pun tertawa. Berbuat macam-macam? Thomas lebih baik berpikir 1000 kali daripada dia terkena masalah nantinya. Dia tidak ingin menambah masalah yang sudah ada dengan masalah baru. "Kau tenang saja, aku tidak akan berbuat macam-macam yang bisa membuatmu kesal. Beberapa hari lagi kau bisa pindah ke rumahku, tentu saja aku akan mengenalkanmu pada ibuku, Donna." Thomas ingin membuat kemarahan Donna reda, agar dia tidak perlu mendengarkan celotehan-celotehan wanita itu lagi. Sudah cukup pusing dibuatnya hari ini oleh Donna. "Sekarang apa lagi yang ingin kau katakan, Donna, apakah ada hal lain?" Thomas dibuatnya tidak bisa fokus dengan apa yang dikerjakan olehnya. Donna seperti sedang memantau pekerjaannya, dan ini benar-benar menjengkelkan bagi Thomas. "Tidak ada, aku ingin pulang bersamamu, apakah kau merasa keberatan jika aku pulang dengan calon suamiku sendiri? Aku tidak mau ka

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 35. Aku Hamil!

    Donna baru saja turun dari mobil mewahnya, dia membuka kacamata hitam yang menutupi wajahnya. Lalu dia pun masuk ke dalam rumah sakit, wanita itu akan mendatangi Thomas untuk menanyakan masalah pernikahan mereka berdua, sekaligus memberitahukan sebuah kejutan yang pasti bisa membuat Thomas mati berdiri. "Hm, kau harus melakukan sesuatu, Thomas. Menceraikan Shania dan segera menikahiku," ucap Donna seraya melangkah dengan mantap ke arah lift. Bayangan-bayangan indah mengenai pernikahan mewah dan lainnnya sudah ada di dalam pikiran Donna. Dia tidak mau tahu, pernikahan itu harus segera terjadi, jadi dia ingin memastikan kapan mereka bisa menentukan tanggal dan bulan. Beberapa orang memerhatikan Donna saat wanita itu melintas masuk ke dalam rumah sakit. Misa kebetulan baru saja hendak keluar, dan dia pun tidak lupu memerhatikan Donna, terlebih ketika wanita itu masuk ke dalam ruangan Thomas. "Siapa wanita itu?" Misa secara diam-diam saat Donna berdiri dan mengetuk pintu Thomas dia s

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 34. Kepuasan Carla Dari Donovan

    "Aku ingin kau membantuku melepaskan pakaian untuk mencoba lingerie ini, Donovan," kata Carla pada Donovan."Oh tentu saja, dengan senang hati aku akan membantumu," jawab Donovan tanpa ada rasa canggung. Carla bisa membayangkan sebentar lagi mereka berdua akan melakukan sesuatu yang tidak biasa.Donovan mulai melepaskan blazer, lalu dari arah belakang kedua tangannya mulai bergerak melepaskan kancing demi kancing kemeja yang dipakai Carla, setelah dia membuka kemeja tersebut, dan memperlihatkan tubuh bagian atas Carla."Carla, aku benar-benar akan menelanjangimu di sini, kau tahu aku akan melakukannya, kuharap kau jangan bersuara dengan keras, ok?" bisik Donovan, sementara kedua tangannya dari arah belakang sibuk menyentuh bagian dada Carla."Kalau aku tidak mau menahan desahanku, lalu apa yang akan kamu lakukan?" goda Carla dengan nada suara yang terdengan manja dan menggelitik Donovan. Rasanya benar-benar tidak sabar untuk tidak menikmati tubuh Carla, wanita itu sudah meruntuhkan pe

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 33. Donovan Dan Carla

    Carla pun memang sempat menginginkan Neil, dan kali ini ia pun kembali berpikir, jika saja Donovan masih belum kelihatan juga sampai nanti, maka ia akan mencoba bernegosiasi pada pemuda tampan yang terlihat begitu menggairahkan di matanya. Postur tubuh Neil benar-benar membuat debaran jantung Carla berdetak cepat tidak menentu.Dari atas panggung sendiri, Neil menyadari jika saat ini Carla tengah menatap intens ke arahnya. Begitu tatapan keduanya bertemu, dengan cepat Neil memalingkan wajah, wanita seperti Carla memang sangat menggoda. Ia ingat saat melayani Carla, wanita itu benar-benar liar di atas ranjang, tubuhnya yang seksi menggairahkan tidak bisa dipungkiri tentu menjadi idaman setiap lelaki mana pun.Sepertinya keinginan Carla tidak akan terkabul untuk bisa berkencan dengan Neil, sebab Donovan yang ia tunggu-tunggu sebelumnya pada akhirnya tiba di lokasi dan bergegas mendekati Carla."Carla?"Wanita itu menoleh, saat tahu ada Donovan di dekatnya dia pun melengos, kesal karena

  • Pria Bayaran Dokter Cantik   Bab 32. Aku Akan Membalas Mereka!

    Misa merasakan ada sesuatu yang lain dari Shania, sorot mata wanita yang terbiasa lembut itu kini begitu tajam dan menusuk baginya, seperti bukan dirinya saja. "Aku ingin tahu, apa yang kamu maksud dengan ..., kamu memiliki rencanamu sendiri, Shan?" Misa bertanya dengan begitu hati-hati, dia tahu saat ini Shania sedang dalam keadaan kesal, apalagi jika sudah membicarakan pengkhianatan Thomas padanya, sulit membuat Shania untuk tenang.Kesetiaan yang dia berikan dibalas dengan sebuah pengkhianatan yang sangat menyakitkan, tentu saja siapa pun pasti tidak akan bisa menerimanya. Shania memajukan posisi tubuhnya, lalu menjawab, "Iya, aku sudah memiliki rencanaku sendiri. Aku akan membalas Thomas dan juga wanita jalang yang sudah membuat aku jatuh terpuruk seperti ini, Misa."Baru kali ini Misa melihat wajah Shania yang begitu berbeda, tatapan wanita itu sangat dingin, tidak seperti biasa yang terlihat sangat hangat dan teduh. "Shan, kamu pikirkan kembali, jangan sampai dirimu terbalut d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status