Share

Rela ga rela

last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-12 19:32:17

“Cantika!” Rihana terkejut tapi juga senang melihat anak Asri ada di sana.

Cantika sendiri sebelumnya bekerja di sebuah pabrik, tapi dia mendadak diminta datang ke kota oleh Asri, sehingga kini disinilah dia berada.

Kemarin Melvin meminta seseorang untuk menjemput Asri, tapi karena wanita itu harus mengurus kebun milik Rihana di kampung, membuat Asri akhirnya meminta Cantika yang datang.

Gadis berumur dua puluh lima tahun dengan paras manis juga tubuh tidak terlalu tinggi dan memiliki rambut lurus panjang itu mengembangkan senyum melihat Rihana. Dia pun berjalan dengan cepat untuk menghampiri dan memeluk Rihana.

“Kami sudah cemas karena kamu di kota dan tidak pernah memberi kabar, tapi setelah itu ada orang yang datang ke rumah dan meminta Ibu ke sini, membuat kami semakin cemas. Tapi aku bersyukur melihatmu baik-baik saja,” kata Cantika dengan wajah sumringah.

Rihana pun brsyukur bisa melihat Cantika di sana, hingga dia menoleh dan menatap Melvin yang sejak tadi memperhatikan mereka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
ga rela juga euy Melvin pergi ..takut ga balik krn dipaksa nikah ma mama nya.... hadeh...Melvin pergi,salsa beraksi...Rihana dlm bahaya ini mah...semoga Mario & orang² nya Melvin bisa menjaga Rihana & Bastian dari rencana jahat salsa atau Meghan...
goodnovel comment avatar
eva nindia
trnytaa c meghan ......
goodnovel comment avatar
Fitria
Sudah bisa ditebakk si megham lah yg mengeluarkan salsaa,,, dasarr nenek lampirrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Kepergian Melvin

    “Aku akan mengabarimu begitu sampai,” ucap Melvin saat hanya berdua dengan Rihana.Hari ini dia akan pulang ke Amerika, semua sudah disiapkan dan Melvin kini berada di kamar sebelum berangkat.“Hm … kalau kamu tidak memberi kabar, aku anggap kalau aku sudah dicampakkan,” seloroh Rihana, selalu memperlihatkan jika dia baik-baik saja, meski sebenarnya begitu berat melepas Melvin.Melvin merengkuh pinggang Rihana, lantas mengapit dagu dan memagut bibir istrinya itu. Cukup lama dia memagut, sebelum kemudian melepas dan menatap lekat wajah Rihana.“Kamu orang pertama yang akan mendapatkan kabar dariku,” ucap Melvin, sebelum kemudian mengecup kening Rihana dengan mesra.Rihana memejamkan mata saat Melvin mengecup keningnya, hingga suasana syahdu yang begitu romantis itu mendadak buyar karena suara teriakan Bastian.“Mama! Papa!” Bastian berteriak sambil berlari, bahkan menerobos masuk pintu dan mendapati kedua orangtuanya sedang saling peluk dan kini memandang ke arahnya.Rihana pun melepas

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Virus

    “Jadi namamu siapa tadi? Cantika?”Mark yang akhirnya berkenalan dengan Cantika, kini malah membuntuti Cantika ke dapur. Gadis itu sendiri agak aneh dengan Mark yang tadi tiba-tiba begitu bersemangat mengajaknya berkenalan. Jika bukan karena Rihana, mungkin Cantika enggan menyebut namanya.“Ya,” jawab Cantika singkat. Dia sibuk mengupas buah untuk Bastian.“Apa kamu tahu bedanya wanita cantik dan kamu?” tanya Mark yang mulai berbasa-basi dengan Cantika. Dia tampaknya benar-benar tertarik dengan gadis desa itu.Cantika memutar bola mata malas, bertemu dengan pria seperti Mark bukanlah pertama kalinya untuk Cantika. Di kampung banyak sekali yang membual dan merayunya“Tidak tahu,” jawab Cantika sedikit ketus.“Wanita cantik bisa dimiliki sembarang orang, tapi kamu hanya bisa dimiliki satu orang. Aku.” Dengan penuh percaya diri, Mark mengklaim dirinya bisa memiliki Cantika.Cantika langsung tertawa garing mendengar rayuan Mark, dia lantas menoleh sambil menodongkan pisau yang dipegang di

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Usaha Mark

    “Biar aku yang antar.”Rihana dan Cantika melongo mendengar Mark menawarkan diri ingin mengantar ke sekolah Bastian. Rihana berdiri di luar mobil karena tidak ikut mengantar, sedangkan Cantika langsung terkejut dan was-was dengan pria itu.Cantika sendiri sudah di mobil bersama Bastian, dia duduk di depan dan Bastian duduk di belakang.“Ada sopir, kenapa kamu yang antar?” Jelas Cantika protes. Ditatapnya Mark yang baru saja duduk di belakang kemudi.Mark sendiri mencegah Jhony yang akan masuk mobil, lantas dialah yang masuk dan kini sudah duduk di belakang kemudi.Rihana melongok ke dalam, memandang Mark yang sedang memakai seat belt.“Memangnya kamu ga ke perusahaan. Biar Cantika dan Bas diantar Jhony,” kata Rihana. Meski dia tahu kalau Mark tertarik dengan Cantika, tapi tidak menyangka jika pria itu bergerak cepat untuk mendekati Cantika.“Ada yang membantuku mengurus perusahaan, sedangkan untuk urusan mengejar wanita tidak ada yang membantu, jadi aku lebih cemas dan mementingkan tu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Dugaan Mark benar

    “Melvin sudah menghubungimu?” Cantika langsung menatap Mark saat mendengar pertanyaan pria itu, lantas beralih menatap Rihana yang berada di sampingnya. Mereka sedang makan siang bersama, dan Mark bertanya apakah Melvin sudah memberi kabar. “Ya, dia menghubungiku saat sudah turun dari pesawat,” jawab Rihana dengan senyum getir di wajah. “Setelahnya?” tanya Mark lagi seolah menyelidik. Cantika menatap Mark, tampaknya tahu maksud pria itu. Cantika sendiri belum tahu alasan kenapa Melvin tidak bisa mengajak Rihana, karena dia tidak mau menuruti persyaratan Mark jika ingin tahu tentang keluarga Melvin. Jadi Cantika sendiri memilih memendam rasa penasarannya, tapi siapa sangka jika kini Mark kembali membuat penasaran karena melontarkan pertanyaan itu ke Rihana. “Dia belum menghubungiku lagi, mungkin sedang sibuk,” jawab Rihana, kemudian memasukkan suapan ke mulut. Mark melirik Cantika, seolah membuktikan jika ucapannya tadi tentang Melvin yang mungkin akan berada di Amerika cukup lama

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Belum ada kabar

    Rihana duduk di ruang tamu sendirian, diam menatap layar di ponsel yang tidak ada pesan atau panggilan masuk di sana. Ini sudah tiga hari semenjak Melvin pergi, sejak terakhir pria itu menghubungi dan sampai sekarang belum menghubunginya lagi.“Apa aku coba hubungi lagi? Siapa tahu sudah aktif,” gumam Rihana.Rihana pun mencoba mendial nomor Melvin, tapi hasilnya tetap sama dengan hari sebelumnya, nomor pria itu masih tidak bisa dihubungi.“Apa yang terjadi di sana?” Rihana menatap layar ponselnya dengan wajah penuh kekecewaan.Melvin berjanji akan menghubunginya lagi, tapi kenyataannya pria itu tidak melakukannya. Belum lagi Bastian juga bertanya dan ingin bicara dengan Melvin, tapi Rihana hanya bisa berbohong agar Bastian tidak terus merengek meminta dirinya menghubungi Melvin.Cantika baru saja dari dapur dan hendak kembali ke kamar, tapi sebelum itu dia melihat Rihana yang duduk sendiri. Dia memandang dari belakang, melihat Rihana hanya menatap layar ponsel tanpa ada sesuatu di sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Cerita tentang Melvin

    “Ceritakan!” Cantika berdiri di depan Mark, kedua tangan menyilang di depan dada, tatapan tertuju ke Mark yang kini duduk di depannya.Cantika sedikit sebal karena Mark terlihat mengulur-ulur waktu, padahal cerita tinggal cerita, tapi Mark malah mengajaknya duduk di samping rumah, belum lagi pria itu mminta dibuatkan kopi.Mark melirik Cantika yang berdiri, dia memegang cangkir berisi kopi, kemudian berkata, “Aku saja belum minum kopiku, apa kamu tidak bisa jika duduk dulu?”Cantika menyipitkan mata mendengar ucapan Mark, lantas mencebik sebelum akhirnya memilih duduk di kursi yang bersisian dengan Mark. Dia menoleh dan menatap Mark yang sedang menyesap kopi, mulutnya komat-kamit karena kesal dengan sikap Mark.Mark dengan santainya minum, tapi dalam hatinya senang karena Cantika mengikuti ucapannya. Ya, memanfaatkan tidak ada salahnya, salah siapa gadis itu sangat sulit didekati.“Buruan cerita, atau aku akan membatalkan perjanjian,” ancam Cantika karena kesal.Mark menoleh ke Cantik

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Rencana jalan-jalan

    “Kamu tidak lupa dan mencoba ingkar dengan janjimu, ‘kan?”Mark melipat kedua tangan di depan dada, menatap Cantika yang baru saja keluar dari kamar dengan pakaian rapi. Ini hari Minggu, Mark menagih janji Cantika yang ingin jalan bersamanya.Cantika terkejut mendengar suara Mark, lantas menoleh dan melihat pria itu sudah berpakaian casual. Dia sedikit melengos, kenapa orang kaya mau jalan-jalan saja menggunakan pakaian casual, padahal pakaian santai lebih nyaman.“Dia ini memang berlebihan,” gumam Cantika, lantas kembali menatap Mark.Mark memperhatikan penampilan Cantika yanga hanya memakai celana jeans dengan kaus biru muda, lantas tas mini tersemat di pundaknya.“Siapa yang lupa, ini juga udah rapi mau jalan denganmu,” kata Cantika menjelaskan.Mark tentu saja terkejut, biasanya wanita yang jalan dengannya pasti memakai dress seksi atau setidaknya feminim, tapi sekarang tampaknya lain karena Cantika berpenampilan seperti anak remaja. Ah … mungkin Mark lupa jika gadis yang sedang d

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Penyerangan

    Rihana dan yang lainnya pergi ke taman bermain. Bastian terlihat begitu senang karena bisa bermain banyak wahana. Rihana sendiri hanya mengawal dan menyaksikan Bastian bermain bersama Cantika juga Mark. Dia masih memikirkan Melvin, hingga tidak ada keinginan untuk bersenang-senang, semua terasa hambar baginya. Semenjak Rihana mendengar percakapan dan alasan kemungkinan Melvin tidak menghubunginya, Rihana pun berubah menjadi sedikit pendiam dan terlalu banyak berpikir. “Mama!” Bastian melambai saat melihat Rihana yang melamun. Bastian sendiri sedang naik bianglala bersama Mark dan Cantika. Rihana tersenyum dan melambaikan tangan melihat Bastian. Dia akan terus seperti itu jika berada di hadapan Bastian, dan akan kembali murung saat sang putra tidak memperhatikan. Secinta itukah Rihana kepada Melvin, padahal sebelumnya tidak ada rasa sama sekali yang tumbuh di hatinya. Mungkin karena kebaikan dan perhatian Melvin, membuat Rihana kini sangat kehilangan dan begitu membutuhkan pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16

Bab terbaru

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Akhir

    Melvin menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan yang sangat cemas. Kandungan Rihana sangat baik saat pemeriksaan sebelumnya, hingga membuat Melvin tidak menyangka jika akan ada masalah seperti sekarang. “Dia pasti baik-baik saja. Mungkin Rihana hanya kelelahan sehingga bayinya sungsang dan ada pendarahan,” kata Mario mencoba menenangkan Melvin. Melvin mengusap kasar wajah. Apa pun alasannya, dia tetap saja mencemaskan kondisi Rihana, terlebih sebelumnya Rihana selalu berkata jika perasaannya sangat damai. “Berdoa agar semua berjalan lancar,” ucap Mario kemudian. Mario masih di sana menemani Melvin. Simbok juga masih di sana untuk berjaga-jaga siapa tahu Melvin membutuhkan bantuannya. Setelah menunggu lama, akhirnya seorang perawat keluar dari ruang operasi. Melvin langsung berdiri dan mendekat bersama Mario juga simbok. “Bagaimana operasinya, Sus?” tanya Melvin dengan ekspresi wajah panik. “Operasinya berjalan lancar. Ibu dan bayinya selamat. Mereka akan dipindah ke ruang

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Mau Melahirkan

    “Tolong bawa masuk dan taruh di sini.”Rihana mengintruksi kurir yang mengantar foto keluarga dari studio. Setelah satu minggu menunggu, akhirnya foto mereka datang. Ada beberapa yang dipasang di bingkai, tapi ada pula yang dibuat album.Setelah memastikan jumlah bingakai foto yang dipesan sesuai, Rihana berterima kasih ke kurir. Dia meminta orang di rumah untuk membantu mamasang bingkai foto di kamarnya, anak-anak, juga di ruang keluarga.“Yang tiga itu nanti di kamar anak-anak,” perintah Rihana untuk memasang foto Bas, Nana, dan Nanda di kamar ketiganya.Rihana terlihat senang karena bisa memandang foto keluarga terpasang di dinding rumah.“Apa sudah pas, Nyonya? Ada yang mau disesuaikan?” tanya tukang kebun yang membantu memasang foto di ruang keluarga.“Sudah, itu sangat bagus.” Rihana tersenyum lebar, menatap bingkai foto itu. Ditatapnya foto dirinya, Melvin, Bastian, Nana, dan Nanda. Senyum mereka menunjukkan kebahagiaan.Rihana pergi ke kamar anak-anak, memastikan foto anak-ana

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Pesan Melvin

    Weekend itu, Rihana sudah sibuk di dapur mengemas makanan yang akan mereka bawa. Simbok meminta agar dia dan pembantu lain yang menyiapkan.“Nyonya kalau capek berdiri, duduk saja,” kata simbok.“Ga papa, aku mau mastiin makanan kesukaan anak-anak tidak ada yang lupa dibawa. Simbok siap-siap sana, kita berangkat bersama,” balas Rihana.Rihana berinisiatif mengajak semua pekerja ikut, termasuk satpam dan juga pembantu. Mereka tidak pernah diajak liburan, meski dekat tapi setidaknya mereka merasakan libur kerja.“Mama, Nana boleh bawa topi ini?” tanya Nana memperlihatkan topi bulat besar, dengan pita yang melingkar di bagian atasnya.“Boleh, bawa saja,” jawab Rihana.Nana terlihat senang, dia kembali berlari untuk bersiap-siap karena akan pergi piknik.Semua orang sudah siap. Mobil yang akan membawa mereka juga siap. Makanan dan minuman untuk disantap saat piknik pun sudah masuk mobil.Setelah memastikan semua orang berkumpul dan masuk mobil, mereka pun pergi berlibur bersama.“Aku piki

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Foto Bersama

    “Kita mau ke mana?” tanya Nana.Rihana duduk di belakang Nana, meminta gadis kecil itu berdiri, sedangkan dia sibuk menyisir rambut panjang Nana karena akan diikat.“Kita akan pergi foto bersama. Mama, papa, kamu, Bas, dan Nanda,” jawab Rihana sambil tersenyum.“Benarkah?” Nana terlihat sangat senang. “Kita akan punya foto keluarga?” tanya Nana kemudian.“Tentu saja, Nana dan Nanda adalah keluarga, jadi harus ada foto keluarga,” jawab Rihana ikut bersemangat karena Nana.Nana terlihat sangat bahagia. Dia memakai gaun berwarna merah muda dengan renda di tepian rok. Kini Rihana sedang mengikat rambut Nana, lantas memakaikan pita berwarna merah muda yang sedikit terang dari warna gaun gadis kecil itu.“Sudah selesai, coba hadap sini. Mama mau lihat secantik apa Nana.” Rihana meminta Nana berputar menghadap ke arahnya.Nana berputar, kemudian tersenyum manis ke Rihana.Rihana menatap Nana, gadis kecil cantik itu benar-benar sudah masuk ke dalam hatinya.“Nana sudah sangat cantik,” kata Ri

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Cincin Hilang

    “Aku memiliki beberapa daftar keinginan.”Melvin menoleh Rihana, melihat sang istri yang duduk sambil mengulas senyum.“Daftar apa saja?” tanya Melvin penasaran.“Ada beberapa. Di antaranya, piknik keluarga dan foto bersama. Bagaimana menurutmu?” tanya Rihana sambil menatap Melvin.“Jika kamu ingin seperti itu, mari kita lakukan,” jawab Melvin.“Setelah Monika menikah, bagaimana?” tanya Rihana lagi.“Baiklah, nanti aku siapkan segala hal yang kamu inginkan.”“Aku ingin foto keluarga dua kali. Satu saat bayi kita dikandungan lalu kedua setelah bayi kita lahir,” ucap Rihana sambil mengusap perutnya.Melvin ikut mengusap perut Rihana, bahkan ikut membungkuk lantas mencium perut istrinya itu.“Setuju, aku akan menyiapkan studio agar kita bisa foto keluarga bersama,” ucap Melvin mengiakan apa pun permintaan Rihana.Setelah masalah Mark dan Cantika selesai, Rihana terlihat bernapas lega karena bisa melihat orang-orang baik yang menolongnya, kini bisa hidup senang dan bahagia.Asri diajak Ga

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Hasil Tes DNA

    Setelah 3 hari menunggu, akhirnya hasil tes lab DNA keluar. Gabriella memang meminta agar hasil tes bisa dipercepat karena mereka mencoba meminimkan hal-hal yang mungkin akan terjadi.Hari itu di rumah sakit. Mark, Cantika, dan keluarga termasuk Rihana juga Melvin, ada di sana untuk mendengar hasil tes DNA. Margaretha duduk tenang di sana, seolah begitu yakin jika dia akan menang dari Cantika untuk mendapatkan Mark.Hingga perawat meminta agar Mark dan Margaretha masuk untuk mendengar dokter membacakan hasil lab, tentu saja semua orang yang masuk, bukan hanya dua orang itu saja.Margaretha masuk terlebih dahulu, memandang dokter yang sudah menunggu, lantas dia duduk di kursi yang terdapat di depan meja dokter.Mark masuk bersama Cantika dan yang lain. Dia pun duduk di samping Margaretha, siap mendengarkan hasil lab karena sangat yakin jika bukan dia ayah dari bayi itu.“Bisa saya bacakan sekarang?” tanya dokter itu.Semua orang mengangguk setuju. Dokter itu membuka amplop yang tertutu

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Sudah diunboxing?

    “Tika!” Asri mencari keberadaan Cantika. Pagi itu Asri mendatangi kamar Cantika, tapi tidak mendapati putrinya di kamar.“Tika!” Asri keluar dari kamar, mencari keberadaan Cantika di tempat lain tapi tidak melihat putrinya.Rihana baru saja menuruni anak tangga, hingga melihat Asri yang terlihat cemas.“Ada apa, Bi?” tanya Rihana sambil melangkah menuruni anak tangga untuk menghampiri Asri.Asri menatap Rihana dengan wajah panik dan langsung mendekat.“Ri, Tika ga di kamar. Di mana dia? Bagaimana kalau dia pergi dari rumah dan melakukan hal-hal yang tidak terduga karena stres?” Asri bicara dengan ekspresi wajah panik.Rihana terkejut mendengar ucapan Asri, hingga dia ingin mencoba menenangkan, tapi terhenti saat mendengar suara Cantika.“Ada apa, Bu?” tanya Cantika menatap Asri yang cemas.Cantika pulang tepat waktu, atau Asri akan pergi ke kantor polisi karena mengira Cantika hilang. Dia bangun terlambat karena kelelahan akibat pergulatan dengan Mark, saat dibangunkan Mark pun susah,

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Seperti Penguin

    Cantika dan Mark saling tatap, keduanya masih bergeming di tempatnya masing-masing. Di saat Mark berharap bisa memiliki gadis itu sepenuhnya, Cantika sedang menyiapkan diri untuk memberikan dirinya ke pria yang sudah sah menjadi suaminya.“Aku tidak memaksamu, hanya saja apa tidak bisa untuk tak menjaga jarak. Aku hanya ingin--” Belum juga Mark melanjutkan ucapannya, Mark dibuat terkejut saat Cantika berjalan cepat ke arahnya.Cantika berjalan cepat ke Mark, lantas merangkup kedua pipi Mark, kemudian menautkan bibir mereka. Mark sangat terkejut dengan tindakan Cantika, tapi tentu saja dia senang karena Cantika berinisiatif untuk memulai.Mereka saling melumat, hingga Mark mengangkat tubuh Cantika dalam gendongan ala koala, membawa ke ranjang dan duduk dengan posisi memangku, bibir mereka masih saling bertautan dan melumat bergantian.Mark mulai terpancing gairah, tapi kali ini dia tidak akan menahannya karena Cantika sudah sah menjadi miliknya secara agama dan hukum.Jari Mark mulai m

  • Presdir Dingin itu, Ayah dari Putraku    Menculik

    Cantika keluar dari kamar setelah mendapat panggilan. Hingga melihat mobil berhenti di depan gerbang rumah Melvin. Dia pun berlari ke arah gerbang, saat pintu mobil itu terbuka dan seseorang keluar dari sana.Security di sana bingung melihat Cantika keluar dari rumah di malam hari.“Mbak, mau ke mana?” tanya security.“Bukain, Pak.” Cantika meminat security membuka gerbang.Security pun menuruti permintaan Cantika, membuka gerbang kecil agar Cantika bisa lewat.Ternyata Mark menghubungi dan berkata ada di depan gerbang. Pria itu tidak bisa menahan rindu meski hanya beberapa hari, apalagi mereka berpisah setelah menikah, dikarenakan tuduhan yang dilayangkan Margaretha, sampai membuat Asri melarang Mark bersama Cantika, sampai hasil DNA keluar. Asri hanya tidak mau anaknya jadi janda setelah menikah beberapa hari, belum lagi jadi janda setelah dibobol, tentu saja Asri tidak akan rela.“Mark!” Cantika berlari dan langsung melompat ke pelukan Mark.Tentu saja Mark terkejut dan menangkap C

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status