Beranda / Romansa / Playdate / Masa Lalu

Share

Masa Lalu

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tatapan datar diberikan Lily pada Fatur, pria yang pernah mengisi hari-harinya dulu dan jika saja bukan karena kontrak mereka tidak akan berpisah. Kedatangannya secara tiba-tiba mengejutkan Lily, seketika langsung membawa Fatur ke cafe dibawah sebelah gedung apartemennya dan Lily sangat yakin jika disini masih aman, wartawan tidak akan masuk dengan mudah ke apartemen yang memiliki keamanan sangat bagus.

Suasana hening menemani mereka berdua, tidak ada yang membuka suara sama sekali. Hembusan napas dikeluarkan Lily, mengenal dengan sangat baik Fatur membuat Lily harus membuka suara memulai pembicaraan, tapi masih bingung memulai dari mana dengan pria yang ada dihadapannya karena memang tidak ada yang bisa mereka bahas.

“Aku akan cerai.” Lily membelalakkan matanya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Fatur setelah keheningan mereka “Kami tidak cocok dan dia selingkuh.” Fatur melanjutkan kalimatnya.

“Hubungan denganku apa?” tanya Lily bingung.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Playdate   Kejelasan Mereka

    “Kamu gimana?” tanya Gema sambil meletakkan air mineral di meja “Terima tawaran dia?”Lily membelalakkan matanya mendengar ucapan Gema “Aku nggak segila itu! Kaya nggak ada cowok lain aja! Lagian dia yang mutusin tunangan dan memilih pilihan orang tuanya, sekarang dengan mudahnya bilang cerai.” Lily mengatakan dengan penuh emosi.“Kamu masih ada rasa sama dia?” tanya Gema tanpa dosa.Lily kali ini menatap tajam Gema, seketika memukul lengannya pelan “Kamu kenapa tanya begitu? Kamu nuduh aku yang nggak-nggak? Kamu pikir aku cewek penggoda suami orang? Berharap pada pria yang sudah memiliki rumah tangga? Aku nggak segila itu!”Gema tersenyum tidak enak, tangannya menggaruk tengkuk lehernya pelan “Aku hanya penasaran, memang dengan kamu bicara seperti tadi dia akan percaya? Nggak akan datangi kamu lagi?”Lily mengangkat bahunya “Aku nggak tahu, setidaknya aku berusaha. Pastinya dia akan tanya ke teman-temanku tentang kamu, tapi tem

  • Playdate   Panggilan Darurat

    “Sudah di daftarin jadi Gema bisa datang sewaktu-waktu.” Merry mengatakannya sambil menyandarkan tubuh ke sofa “Kemarin sampai jam berapa? Ngapain aja kalian?” “Kepo banget sih, mbak. Makasih banyak sudah bantu.” Lily tersenyum tipis kearah Merry yang langsung berdecak pelan “Mbak Merry semangat banget daftarin Gema, ada apa ini?” Lily menaik turunkan alisnya.“Kalian mau menghabiskan waktu lagi?” tanya Merry memberikan tatapan penuh selidik dan tidak peduli dengan godaan Lily.“Belum tahu, Gema sibuk. Kemarin langsung pergi dihubungi ada kucing yang masuk selokan dan nggak bisa keluar.” Lily mengatakan sambil cemberut “Aku kira tugasnya madamin api aja tapi ternyata sampai urusan kucing masuk selokan juga Gema yang urus.”“Bukannya gitu shift?” tanya Merry penasaran “Gema waktunya shift terus main kesini?”Lily menggelengkan kepalanya “Gema datang ke apartemen sebelum jam masuknya, pas mau berangkat disuruh langsung ke lokasi.

  • Playdate   Shock

    Lily yang masih terkejut tidak menyadari jika bodyguard perusahaan mengendarai mobil Gema sedikit jauh dari lokasi kejadian, tidak mengeluarkan suara sama sekali sampai tepukan pelan di bahu menyadarkan Lily dengan menatap sekitar. “Dimana kita?” tanya Lily menatap bodyguard dihadapannya. “Lokasi kita beberapa meter dari kejadian, saya mengirim pesan pada Gema jika anda berada disini. Anda mau beli minum dulu? Disitu ada coffee shop kalau memang mau beli, saya akan antar kalau memang anda mau beli.” Lily terdiam beberapa saat, menatap coffee shop yang ditunjuk bodyguardnya “Boleh, kita beli disana. Mobilnya aman disini?” “Aman.” Keluar dari mobil Gema setelah mendapatkan jawaban dari bodyguardnya, langkah kakinya menuju ke coffee shop yang tadi ditunjuk. Memesankan minuman untuk dirinya sendiri dan bodyguard yang bersamanya, mencari tempat duduk untuk menenangkan dirinya setelah melihat apa yang ada didepan mata. “Itu

  • Playdate   Buang Lemak

    “Ngapain, bos?” tanya Bagus, salah satu tim dibawah Gema.“Buang lemak, harapannya dekat sama public figure bisa jaga pola makan dan buat tubuhnya ok tapi ternyata...public figurenya doyan makan.” Mona menjawab dengan tatapan mengejek.“Lily?” tanya Bagus yang diangguki Mona “Dia kan terkenal suka makan, memang bos nggak tahu?”“Mona udah kasih tahu tapi kemarin benar-benar shock.” Gema meletakkan barbel pada tempatnya.“Bukannya kalian beberapa kali makan bersama?” tanya Bagus lagi.“Lily bilang sebelumnya nggak makan banyak karena persiapan comeback dan sekarang lagi nggak comeback jadi membayar semua yang menjadi incarannya.” Gema menggelengkan kepalanya mengingat kata-kata Lily “Herannya dia masih bisa kurus dan pas badannya.”“Bos, Lily sekali keluarin lagu gerakannya banyak jadi wajar kalau nggak gemuk.” Bagus mengingatkan Gema yang menganggukkan kepalanya.“Lily juga olahraga walaupun makan banyak gi

  • Playdate   Pelakor?

    “Hubungan kalian sudah sejauh itu?” tanya Fransiska dengan nada tidak percaya yang diangguki Lily “Hebat juga sih Gema bisa hadepin kamu yang manja.”“Kalau gitu setelah ini Lily udah nggak gelendotan sama kamu lagi, Sayang.” Leo membuka suaranya menatap mereka berdua malas.“Mas Leo jahat banget sama aku,” ucap Lily dengan bibirnya yang mengerucut.“Sakit, Sayang.” Leo membelai tangannya yang baru saja mendapatkan pukulan dari Fransiska “Lagian kamu udah besar kenapa masih gelendotan sama Fransiska, memang nggak malu sama anak dan ponakan kita? Kalau kamu udah punya pasangan sana sama dia, kalau kamu sudah yakin langsung putuskan saja menikah lanjut punya anak, masa kamu tetap begini? Nggak malu sama anakmu nanti? Nikah di hotelku aja nanti aku kasih diskon sama kaya yang lain.” “Mumpung belum menikah aku mau manja-manjaan sama Kak Fransiska, Mas. Lagian kalian setiap saat ketemu masih aja nggak mau ngalah sama aku.” Lily mengatakan tanp

  • Playdate   Diamnya Lily

    “Kami tinggal, aku titip Lily dan percaya sama kamu. Kalau ada apa-apa langsung hubungi saja.” Fransiska memohon pada Gema yang menganggukkan kepalanya.Semalaman berada di apartemen Lily, memastikan keadaannya sampai tidur. Gema melakukan ini semua bukan karena permintaan Fransiska, tapi dirinya sendiri yang tidak tega pada Lily saat melihat keadaannya kemarin didalam mobil. Bekas tamparannya terlihat jelas, Gema mengobati dengan es batu dan salep yang dikirim oleh Mona.Lily tidak membuka suaranya sama sekali sepanjang perjalanan, Gema bisa lihat dari matanya tatapan takut dan trauma, menggenggam tangan Lily tidak memberikan pergerakan sama sekali. Gema menatap Lily yang masih terdiam, pagi ini tidak ada suara yang keluar dari bibirnya.“Mau makan apa?” tanya Gema mendekati Lily yang tetap diam “Teman-teman kamu nanti kesini.” Gema menghembuskan napasnya saat tidak mendapatkan reaksi apapun dari Lily.Suara bel membuat langkah Gema ke pi

  • Playdate   Emergency

    “Ada kebakaran?” suara Larissa membuat semua melangkahkan kaki kearah jendela dimana Larisa berada “Kebakarannya dekat sini deh.” Lily menatap apa yang dikatakan Larissa, panggilan darurat yang dimaksud Gema adalah ini. Pria itu meninggalkannya karena memang ada sesuatu yang darurat bukan menghindari dirinya, pemikiran negatif sempat hadir saat Gema berpamitan, tapi dengan cepat menyingkirkan pikiran negatif itu karena Gema sudah tahu sebenarnya dari awal.“Gema bilang darurat ini ternyata,” ucap Ryan memecah keheningan “Memang dia bawa pakaian dinasnya? Terus kesana naik apa?”“Tempatnya nggak terlalu jauh kayaknya sih jalan kaki,” jawab Yena melihat tempat yang terbakar “Gema pernah cerita pekerjaannya?” Yena mengalihkan tatapan kearah Lily.“Sudah, di mobilnya ada pakaian dinas sebagai jaga-jaga kalau ada sesuatu yang terjadi seperti sekarang.” Lily menjawab dengan kembali ke tempat semula “Gema udah cerita apapun terkait dengan pekerj

  • Playdate   Sadar

    “Mona, gimana Gema?” tanya Lily saat melihat Mona duduk disalah satu kursi bersama beberapa pria yang menggunakan seragam sama dengannya.“Masih didalam, belum ada dokter yang keluar.” Mona mengangkat kepalanya menatap Lily yang tampak cemas “Kejadiannya cepat, harusnya sudah keluar tapi Gema masuk lagi karena ada anak kecil yang didalam dan waktu keluar setelah berhasil menyelamatkan anak itu nggak lama kemudian Gema pingsan. Tim melihat kalau pakaian yang dipakai Gema robek jadi gasnya masuk.”“Anaknya?” tanya Fransiska penasaran.“Sudah langsung ditangani dan baik-baik saja.” Mona menjawab yang diangguki Fransiska dengan lega“Duduk disini, Ly.”“Orang tua Gema sudah tahu?” tanya Fransiska lagi yang dijawab Mona dengan gelengan kepala “Kenapa nggak kasih kabar mereka?”“Nanti setelah semuanya selesai, lagian orang tua Gema nggak ada disini.”Lily hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka berdua, dirinya semakin cem

Bab terbaru

  • Playdate   Hamil

    “Ada apa kesini?” “Lily pengen makanannya mama.” Fiona mengerutkan kening mendengar jawaban Gema “Makanan apa?” “Apapun yang mama masak.” Gema menatap Lily yang hanya diam “Memang mau apa, sayang?”Lily menatap Gema sedikit malu “Mas yang masak dibantuin mama, aku lagi pengen ayam goreng mentega.”Gema menghembuskan napas panjang “Bukannya aku pernah buatin? Kenapa harus ke mama?” Lily mengerucutkan bibirnya mendengar suara Gema “Ya tahu, mas buat ayam mentega terus mama...” Lily menatap tidak enak pada Fiona “Mama buatin sop merah.” Lily langsung menundukkan kepalanya setelah mengatakan keinginannya depan sang mertua.“Kamu ke kamar aku buat istirahat.” Gema memberikan perintah yang diangguki Lily.Melangkahkan kakinya menuju kamar Gema, kamar yang menemani Gema pada saat muda sampai sekarang. Kamar itu juga yang menjadi saksi pernikahan mereka sekarang, membuka pintu kamar yang tidak banya

  • Playdate   Tidak Cukupkah?

    “Kamu yakin ketemu sama dia? Gema harus temani kamu.” “Aku memang harus ketemu dia, menyelesaikan semuanya.” “Apa nggak ada cara lain? Gracia bilang apa yang dilakukan terakhir itu sudah menakutkan, ditambah kita pernah melihat bagaimana istrinya.” Fransiska kembali mencegah keinginan Lily.“Kami khawatir sama kamu, Ly.” Yena melanjutkan kalimat Fransiska.“Kak, restoran ini punya Mas Leo. Aku yakin sudah disiapkan dengan baik sama Mas Leo, walaupun aku nggak yakin dia akan bersikap baik tapi setidaknya aku berada di tempat aman. Apalagi ruangan itu sudah disiapkan sama Mas Leo, kalian juga bisa melihat dan mendengar pembicaraan kita.” Lily menatap mereka satu per satu.“Gema akan ikut menonton?” Fransiska menatap Gema yang menganggukkan kepalanya “Bagaimana kalau sampai ada....” Fransiska tidak bisa melanjutkan kalimatnya.“Aku sudah persiapkan semuanya jadi nggak perlu khawatir.” Gema menatap mereka berlima satu p

  • Playdate   Rasa Khawatir

    “Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia muncul lagi?” Lily meremas kedua tangannya mendapatkan pertanyaan dari papanya, tidak hanya orang tuanya tapi juga orang tua Gema. Gosip tersebut tampaknya tidak berhenti, agency sendiri sudah mengeluarkan klarifikasi saat media dan orang-orang tahu siapa yang dimaksud. Awalnya mereka juga tidak peduli, kedua orang tua mereka juga sudah bertanya dan sudah dijelaskan sesuai versi mereka, tapi tampaknya gosip semakin meluas.“Kamu bilang kalau nggak akan sebesar ini.” Edi membuka suaranya.Lily hanya menundukkan kepalanya mendengar suara papanya Gema yang selama ini lebih banyak diam, seketika terkejut saat Gema menggenggam tangannya. Mengangkat kepalanya dengan menatap Gema yang menatap lurus kearah kedua orang tua mereka berdua, perasaannya seketika menjadi sedikit tenang.“Kami memilih diam, membiarkan agency yang menyelesaikan semuanya.” Gema membuka suaranya.“Memang kalian nggak mau

  • Playdate   Gosip Besar

    Public figure yang berprofesi sebagai penyanyi dikabarkan sudah menikah dengan petugas pemadam kebakaran. Apa maksud dari pernikahan beda profesi ini? Apa hanya untuk sementara atau memang ada cinta didalamnya?Seseorang mengatakan jika penyanyi berinisial “L” ini cinta mati sama mantan tunangannya, bahkan mereka membuat perjanjian agar mantan tunangannya menunggu dirinya janda, sama seperti penyanyi itu yang menunggu sang mantan sampai duda.Petugas pemadam kebakaran yang beruntung atau buntung menikah dengan penyanyi berinisial “L”Mempermainkan pernikahan, mereka memang layak bersama. Kasihan pasangan mereka yang harus merasakan permainan itu.Istri mantan tunangan penyanyi “L” mengatakan jika suaminya menyebut nama penyanyi itu saat mereka bercinta.Hembusan napas panjang dikeluarkan Lily setelah membaca beberapa gosip yang dikatakan Fransiska, semua yang dibaca hanya satu menarik perhatian Lily mengenai janda da

  • Playdate   Momen Bersama

    “Aku sama sekali nggak sadar, keadaan kantor gimana?” “Nggak ada apa-apa, mungkin kita memang sibuk sama keadaan sekitar ditambah beberapa panggilan darurat sampai-sampai nggak hirauin begituan.”“Memang nggak ada...”“Nggak ada, sayang. Kalau ada pasti aku cerita.” Gema menenangkan Lily dengan mencubit hidungnya pelan “Kapan kita tinggal di rumah sendiri?”“Aku sampai lupa.” Lily menatap tidak enak.Gema menggelengkan kepala, membuka ponsel melihat jadwal kerja mereka berdua “Aku kalau ninggalin kamu sendirian jelas nggak tega.” “Ada satpam disana, nggak usah takut. Kalau nggak dipaksa kapan lagi kita keluar dari zona nyaman?” Gema menganggukkan kepalanya “Semua keperluan sudah disana juga, lagian rumah juga setiap saat dibersihkan. Kita juga sudah buat selamatan, tinggal masuk saja jadi aku balikin ke kamu.” Lily menyandarkan kepalanya menatap apa yang dilihat Gema, Merry selalu memberikan

  • Playdate   Udang Dibalik

    “Mama memang ada acara apa?” “Aku juga nggak tahu, memang nggak bilang waktu hubungi?” Lily menggelengkan kepalanya “Mama nggak lagi macem-macem, kan?” “Kenapa baru kepikiran ya?” Gema terdiam dengan tetap fokus pada keadaan jalan “Lihat nanti saja kalau di rumah ramai kita langsung pulang.” Mengikuti apa yang dikatakan Gema adalah jalan aman, Lily tidak terlalu paham dengan karakter mertuanya tapi Gema pastinya paham. Mereka memilih membahas hal-hal lainnya, ditinggal selama hampir seminggu membuat mereka merasakan rindu satu sama lain.“Padahal waktu sebelum menikah nggak begini amat,” ucap Gema sambil tersenyum.“Bedalah, mas. Hawanya juga beda.” Lily memberikan alasan.Gema menganggukkan kepalanya “Beda yang halal dan nggak.”“Rasa khawatir lebih besar, kalau dulu mah bodo amat walaupun tetap khawatir juga. Diperparah kalau mas sama sekali nggak hubungi, udah pikiran aneh-aneh langsung da

  • Playdate   MDR

    “Gini ya rasanya kalau sudah menikah terus harus pisah karena pekerjaan.” Gema tertawa mendengar kalimat yang keluar dari bibir Lily, tugas yang didapatnya secara mendadak dari pusat karena ada bencana di sudut ibukota. Tugasnya tidak terlalu jauh tapi kemungkinan selesai mungkin memakan waktu lama, mereka harus kesana karena adanya kecelakaan.“Udah, aku berangkat.” Gema mencium bibir Lily lembut “Jangan nakal.”Lily hanya mengerucutkan bibirnya mendengar nasehat Gema, mengantarkan Gema sampai depan pintu dan menutupnya ketika Gema sudah masuk kedalam lift. Hembusan napas panjang dikeluarkannya setiap Gema berangkat kerja, pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan resiko besar.Sebenarnya bisa saja Lily ikut, tapi pekerjaannya sedang menunggu. Keputusannya pada saat itu menerima tawaran menjadi juri membuat dirinya harus sibuk, sebenarnya bukan hanya dirinya tapi juga ketiga temannya. Ketiga temannya yang menerima pastinya Gracia, Larissa da

  • Playdate   Tawaran Juri

    “Jadi juri?” “Ya, kalian sudah mampu lakuin itu.”“Nggak deh, mbak. Kejadian Bella dulu masih membekas, acara begituan penuh dengan sandiwara. Pemenangnya sudah pasti ditentukan siapa, walaupun jelek tapi menghasilkan bisa jadi bagian dari mereka.” Lily menolak permintaan Merry.“Namanya acara televisi, Ly. Punya suara bagus tapi dia nggak menjual buat apa, agency nanti juga rugi kalau mau naikin dia.” Merry memberikan gambaran dunia entertainment.“Agency bisa kasih modal dengan permak dia jadi keren, mbak. Apapun bisa dilakukan dengan uang, kita dulu juga dekil banget waktu tampil pertama kali tapi perlahan kita pelajari tentang dunia kecantikan.” Bella membuka suaranya yang diangguki Lily.“Kalian menolak tawaran ini?” tanya Merry sekali lagi.“Ya.” Lily menjawab langsung.“Aku mau coba, mbak.” Larissa membuka suaranya yang membuat semua menatap kearahnya “Kita nggak mungkin begini terus dengan prinsip

  • Playdate   Pamer Mantu

    “Mama itu pengen kasih tahu teman-teman kalau punya mantu penyanyi.”“Ya nggak harus datang ke acara begitu, ma.” “Kamu itu apa-apa nggak boleh, udah kaya managernya Lily aja. Masa mama minta sesuatu yang mudah nggak bisa kamu penuhi? Kemarin nikah juga sederhana, nikah sama public figure masa sederhana begitu...kamu nggak ada budget apa?” Gema mengusap kasar wajahnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir mamanya, belaian di punggung membuat dirinya sedikit tenang. Menatap Lily yang tersenyum tipis sudah cukup memberikan energi pada dirinya, menghadapi mamanya memang membutuhkan kesabaran yang sangat tinggi.“Ma, aku nggak mau ada gosip aneh-aneh.” Gema membuka suaranya lagi.“Gosip apaan? Mama ajak ke acara arisan yang otomatis hanya orang-orang dekat saja, lagian mereka nggak akan mungkin aneh-aneh.” “Nggak mungkin, satu aja upload foto di media sosial udah bisa bikin heboh. Ah...aku nggak tahu gimana caranya

DMCA.com Protection Status