“Apa Bayu belum mengatakannya padamu?” Tanya Ara menyelidik. Aku menggeleng lemah tidak terlalu antusias dengan berita ini. “Kami tidak mau menunda pernikahan ini terlalu lama. Pernikahannya akan diadakan akhir bulan ini dan acara pertunangan akan diadakan secara sederhana di kediaman keluarga Dirgantara pekan depan.” Jelas Ara lagi membuat detak jantungku berpacu lebih cepat. Ara tampak berbinar-binar saat mengatakan padaku bahwa pernikahannya sudah di depan mata. Tiba-tiba saja aku merasa tubuhku kembali menjadi lemah. Aku melirik pada Bayu dan ia tersenyum mengangkat kedua belah alisnya saat bersibobrok dengan tatapanku. Aku menggeleng dan kurasakan air mataku akan kembali jatuh. Secepat itukah? “Aku sudah memilihkan gaun pengiring pengantin untukmu. Kau dan Safira harus jadi pengiring pengantinnya ya.. kalian pasti akan terlihat sangat cantik.” Tambah Ara lagi dan diikuti oleh tawa renyah Safira dan Ayah tiriku. “Kita harus bersiap pers pasti akan terkejut dengan adanya pesta i
Pria itu berjalan dengan tergesa memasuki pintu kaca otomatis dari gedung pencakar langit di hadapannya. Ia membenahi sedikit jasnya yang berantakan dengan sekali gerakan cepat. Beberapa orang karyawan yang berpapasan, menyapa dengan sedikit tertunduk. Beberapa karyawan wanita mencuri pandang dan berbisik membicarakan ketampanannya. Sementara yang disapa hanya membalas dengan sedikit anggukan dan yang dibicarakan tampak tak peduli sama sekali walaupun terkadang bisikan itu sampai juga ke indera pendengarannya. Dengan cepat pria itu menghampiri lift VIP yang dikhususkan bagi para pejabat tinggi perusahaan, termasuk dirinya. CEO Perusahaan Dirgantara Group.Bayu Putra Dirgantara.Perawakannya yang serius dan tenang. Cara bicaranya yang lugas dan menyakinkan. Keterampilannya yang tidak diragukan kini telah diyakini banyak orang membawa Dirgantara Group pada puncak kejayaannya. Lihat saja produk-produk olahan Dirgantara yang sudah mulai banyak bertebaran di mana-mana dan ekspansi pasarnya
Dandy seperti tidak mau kehilangan Rinata. Ia terus merangkul pundak gadis itu memberinya rasa nyaman walaupun si empunya pundak tidak menyukainya dan sudah berulang kali memintanya bersikap biasa. Jadi, ketika mereka memasuki gedung bertingkat kantor Pieterson Enterprises, para karyawan mulai ber-gossip bahwa CEO mereka yang kemarin sempat menghilang, kini telah kembali pulang membawa tambatan hatinya. Mereka merasa senang sekaligus cemburu. Beberapa dari mereka mengidolakan Dandy dan berharap suatu saat dapat menjadi kekasihnya tapi sekarang hal itu terlihat mustahil. Mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kisah cinta Dandy rumit. Ia menginginkan kekasih orang lain dan oleh karena itu ia terkesan memaksakannya pada Rinata. “Kau baru saja keluar dari Rumah Sakit jadi aku harus memapahmu dengan benar.” Rinata memutar bola matanya, merasa jengah dengan perlakuan Dandy kepadanya tetapi dia tidak bisa berupaya banyak. Ini juga hal yang membuatnya kebingungan akan permintaan Ba
Keputusan yang diambil Rinata memang cukup besar. Bayu berusaha untuk memperjuangkannya tetapi Rinata justru memberikannya penolakan. Rinata tahu ia dan Bayu sama-sama terluka. Tapi takdir seolah mempermainkan mereka.Mengetahui Bayu akan menjadi pembangkang terhadap ayahnya membuat Rinata tidak bisa berharap apa-apa. Ia tidak bisa egois. Ia memang menginginkan cinta Bayu tapi ia tidak bisa kembali menjadi perusak hubungan Ayah dan anak di keluarga Dirgantara setelah apa yang terjadi pada Kevin.Terlebih Aryo bersikeras ingin mewarisi semua hartanya pada Rinata dan itu membuatnya harus memikul tanggung jawab yang besar. Bukan karena harta yang diwariskannya tapi beban untuk dirinya dapat mengembalikan kembali kehidupan keluarga Dirgantara seutuhnya.“Dandy aku membutuhkanmu!”Air matanya akan lolos tapi ia mengingat masih banyak hal yang harus dipikirkannya setelah ini. Hal itu membuat rasa sesaknya menjadi lebih mudah untuk diajak berkompromi.“Apapun, Sayangku.”Dandy mengerling tap
“Pa, ini adalah urusanku dan Papa tidak berhak untuk ikut campur!”Bayu bukan bermaksud tidak sopan. Ia tidak membentak. Nadanya hanya penuh penekanan dan ketegasan dalam tiap kata yang dia ucap. Berharap pria tua itu mau mengerti dan mendengarkannya.Bayu tidak habis pikir bahwa pemikiran Aryo akan mempersulit geraknya saat ini bahkan untuk berdekatan dengan gadisnya.Sekarang bahkan Rinata seolah juga ikut menjauhi dirinya setelah sebelumnya semua baik-baik saja. Sebenarnya bukan hanya Aryo, tapi masih banyak faktor yang semakin mempersulit hubungan mereka. Kehadiran bocah tengik—Dandy, bagi Bayu. Pernikahannya dengan Ara dan juga gadisnya bahkan sekarang seolah tidak menginginkan hubungan ini lagi. Hal ini membuatnya cukup frustasi dan mulai berani untuk mengambil tindakan mengonfrontasi Aryo, setelah sebelumnya ia dapat dikatakan cukup penurut.“Sudah Papa katakan, hakmu sebagai wali sah adikmu sudah tidak berlaku semenjak kau memiliki perasaan itu untuknya.”“Dia bukan adikku dan
Range Rover hitam itu melaju dengan cepat membelah jalanan ibukota yang padat ketika langit mulai gelap.“Aku rasa sebaiknya kita kembali. Papa pasti akan mencari kita dan Dandy pasti sudah memberi tahu Papa..”Tepat bersamaan dengan itu, mobil mendecit di salah satu unit apartemen mewah di bilangan ibukota.Bayu tidak akan menggubris apa yang dikatakan oleh Rinata. Baginya itu semua tidak penting. Baginya yang terpenting saat ini adalah tidak membiarkan gadisnya jatuh ke tangan Dandy.Membantu Rinata melepas seatbeltnya, Bayu turun mengitari mobilnya dan membukakan pintu mobil menuntun gadis itu menuju ke unit apartemen tersebut dengan menaiki sebuah private lift.“Katakan padanya aku ada urusan ke luar kota sampai besok siang Aku tidak ingin diganggu malam ini.”Rinata terhenyak mendengar percakapan Bayu ditelpon sesaat setelah mereka memasuki lift dan ponsel Bayu berdering.Perasaan gugup itu hadir. Jantungnya berpacu lebih cepat dan wajahnya sesaat memerah. Namun, bukan saatnya un
“Apa kau menyukainya?”Tanya Bayu bersedekap menyilangkan kakinya memberi kesan angkuh yang kentara bagi Rinata dan itu membuatnya ciut sesaat.“Ya, tentu saja. Dandy baik dan..”“Dia adalah seorang Pieterson..” sela Bayu membuat Rinata sedikit tersinggung meskipun memang itulah kenyataannya tentang seorang Dandy. Tapi ia tidak menyangka jika penilaian itu akan datang dari seorang Bayu dan itu membuat hatinya pilu.“Itu nilai plus dirinya.” Rinata berusaha untuk terlihat yakin dan mantap seolah ia sedang menyakinkan dirinya sendiri saat ini.“Intinya aku akan menikah dengannya dan keluar dari Dirgantara. Maka aku rasa semua akan baik-baik saja.”“Jadi itu alasanmu ingin menikahinya?”Rinata terkesiap. Ia tanpa sadar menyebutkan apa yang menjadi isi pikirannya pada Bayu sesaat setelah kepergiaan Bayu dari kantor Dandy tadi siang.“Tentu saja bukan! Aku mencintai Dandy.. jadi aku.. akan menikahinya.”Bayu sedikit merasa tidak sabar dengan penjelasan ini. Ia mengangkat tubuhnya dan mulai
Rinata terlonjak. Dari mana pemikiran itu? Ia bahkan tidak tahu bahwa ujungnya akan berupa suatu penahanan. Pemikiran soal menjadi seorang simpanan tiba-tiba saja menyeruak dalam dirinya. Sesak itu kembali menyerang.“Kau tidak mengatakan bahwa aku harus tinggal di sini setelah menerima ajakanmu menikah.”“Kita tidak akan berdebat tentang ini. Yang terbaik bagimu adalah tetap berada di sini! Bersamaku!”“Kau tidak bisa menahanku di sini, Kak! Aku mempunyai kehidupan dan ada banyak hal yang harus aku lakukan di luar sana.”Kali ini ia berusaha mengumpulkan tenaganya untuk mendebat Bayu walaupun Bayu tidak akan pernah menerima perdebatan dengan dirinya saat ini.“Maksudmu dengan kehidupan adalah Dandy dan juga Papa, bukan?”Rinata terdiam. Ia pikir menerima ajakan menikah Bayu akan membantunya untuk terlepas sementara dari kungkungan kakak tirinya semalam dan membebaskan dirinya dalam tawanan Bayu. Ternyata itu adalah pemikiran yang salah. Ia hanya merespon cepat jawaban Bayu. Hatinya t